Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI SEDIAAN BODY SCRUB DARI EKSTRAK ETANOL

DAUN KIPAHIT (Tithonia Diversifolia (HEMSL) A. GRAY)

FORMULATION OF BODY SCRUB PREPARATION FROM ETHANOL EXTRACT


OF KIPAHIT LEAVES (Tithonia Diversifolia (HEMSL) A. GRAY)
Renova Br. Tambunan1, Evi Ekayanti Ginting2
1
Mahasiswa Farmasi Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2
Dosen Farmasi Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia

ABSTRAK
Pendahuluan: Body scrub merupakan produk kosmetik perawatan kulit yang bertujuan
untuk mengangkat sel kulit mati sehingga kulit menjadi lebih sehat dan bersih. Salah satu bahan
alami yang dapat digunakan sebagai zat aktif dalam sediaan body scrub adalah daun kipahit (Tithonia
diversifolia (HEMSL) A. GRAY). Tumbuhan kipahit memiliki senyawa flavonoid sebagai aktioksidan yang
dapat memberikan efek lembab pada kulit. Tujuan: untuk membuat sediaan body scrub dari ekstrak etanol daun
kipahit dengan kosentrasi 4%, 5%, dan 6%. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Hasil:
Semua sediaan memiliki tekstur semisolid, dengan aroma oleum greentea. Warna sediaan putih pada formula
blanko, warna hijau muda pada formula F1 (4%), sedangkan sediaan formula F2 (5%) dan F3 (6%) berwarna
hijau tua. Semua sediaan yang diperoleh homogen dan tidak mengiritasi kulit. Formula blanko dan F3 memiliki
nilaipH 6,2 sedangkan F1 dan F2 memiliki nilai pH 6,4. Daya sebar yang diperoleh dari masing-masing sediaan
memenuhi persyaratan, dimana daya sebar formula blanko dan F1 sebesar 6,1cm, formula F2 dan F3 sebesar
6,2cm. Hasil pengujian aktivitas kelembaban menunjukkan bahwa sediaan body scrub formulasi F3 memiliki
rata-rata nilai peningkatan kadar air yang paling tinggi dari sediaan formula blanko, F1 dan F2 yaitu sebanyak
23,04% dengan kadar minyak yang menurun sebanyak 29,57% setelah pemakaian sediaan. Kesimpulan:
ekstrak etanol daun kipahit dapat diformulasikan sebagai sediaan body scrub yang memiliki potensi untuk
melembabkan kulit dan telah memenuhi persyaratan evaluasi fisik.
Kata Kunci: Body scrub, Tithonia Diversifolia (HEMSL) A. GRAY, Kelembaban

ABSTRACT
Background: Body scrub is a skin care cosmetic product thataims to remove dead skin
cells so that the skin becomes healthier and cleaner. One of the natural ingredients that can be used
as an active substance in body scrub is kipahit leaves. Kipahit plants have flavonoid compounds as antioxidants
that can provide a moist effect on the skin. Objective: to make body scrub preparations from ethanol extract of
kipahit leaves with concentrations of 4%, 5%, and 6%. Methods: This research was conducted experimentally.
Results:All preparations have a semisolid texture, with an oleum greentea aroma. The blank formula have a
white color, light green in the F1 formula (4%), while the F2 (5%) and F3 (6%) have a dark green color. All
preparations obtained were homogeneous and did not irritate the skin. The blank and the F3 formula have a pH
value of 6.2 while the F1 and F2 formulas have a pH value of 6.4. The dispersion obtained from each
preparation met the requirements, where the spreadability of the blank and F1 formula was 6.1 cm, F2 and F3
formulas were 6.2 cm. The results of the moisture activity test showed that the body scrub formulation F3 had
the highest average increase in water content on the panelists' skin from the blank formulas, F1 and F2, which
was 23.04% with a decreased oil content of 29.57% after using the preparation.Conclusion: ethanol extract of
kipahit leaves can be formulated as a body scrub preparation that has the potential to moisturize the skin.
Keywords:Body scrub, Tithonia Diversifolia (HEMSL) A. GRAY, Moisture

Alamat Korespondensi:
Renova Br. Tambunan : Jalan SM. Raja Gg. Pulau Harapan No.28c, Medan Kota, Sumatera Utara,
Indonesia. Hp. 085761250763. Email: renova.tbn@gmail.com
PENDAHULUAN radikal bebas. Senyawa fenolik dan
flavonoid telah diketahui memiliki
Kulit merupakan organ terluar
aktivitas antioksidan sebagai pereduksi
dari tubuh makhluk hidup yang
dan penangkap radikal bebas (5). Salah
berfungsi sebagai pelindung tubuh
satu bahan alam yang berpotensisebagai
terhadap serangan fisik, kimiawi, dan
antioksidan adalah daun Kipahit
serangan mikroba di lingkungan sekitar
(Tithonia Diversifolia (Hemsl.) A.
(1). Perawatan kulit dapat dilakukan
Gray). Pada penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan teknologi dan
oleh Melatiet al. (2020), hasil skrining
menggunakan kosmetik, perawatan
fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak
yang dilakukan dengan cara tradisional
daun Kipahit ini kaya akan kandungan
dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan
senyawa kimia golongan alkaloid,
yang segar atau bahan-bahan yang telah
saponin,tanin, fenolik dan flavonoid (5).
dikeringkan, seperti buah-buahan atau
Berdasarkan latar belakang di
tanaman-tanaman yang ada disekitar
atas maka peneliti ingin membuat
kita (2).
formulasi sediaan body scrub
Kosmetika adalah bahan atau
antioksidan dari ekstrak etanol daun
sediaan yang digunakan untuk bagian
Kipahit (Tithonia Diversifolia (Hemsl.)
luar tubuh manusia berfungsi untuk
A. Gray) dengan variasi konsentrasi 4%,
membersihkan, mewangikan, mengubah
5% dan 6% dimana manfaat daun
penampilan, memperbaiki bau badan,
Kipahit (Tithonia Diversifolia (Hemsl.)
melindungi dan memelihara tubuh pada
A. Gray) untuk perawatan kulit belum
kondisi baik (3). Body scrub merupakan
banyak diketahui oleh masyarakat, dan
produk kosmetik perawatan kulit yang
penggunaan body scrub yang mudah
berfungsi untuk mengangkat sel kulit
digunakan dan langsung dapat
mati di permukaan kulit tubuh yang
diaplikasikan sendiri pada kulit.
kasar dan kusam, selain itu juga
Pembuatan formulasi body scrub
berfungsi membantu mempercepat
antioksidan dari ekstrak etanol daun
pergantian sel-sel kulit tubuh yang baru,
Kipahit (Tithonia Diversifolia (Hemsl.)
bersih dan sehat (4).
A. Gray) dilakukan dengan uji
Antioksidan adalah senyawa
organoleptik, uji homogenitas, uji pH,
yang memiliki fungsi untuk membantu
uji iritasi, dan uji aktivitas.
melindungi tubuh dari kerusakan akibat
METODE Kabupaten Toba Samosir, Provinsi
Tempat dan Waktu Penelitian Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan di Pembuatan Simplisia
Laboratorium Fitokimia dan Teknologi Pengambilan sampel dilakukan
Formulasi Sediaan Liquid dan Semi pada daun kipahit yang masih segar
Solida Institut Kesehatan Helvetia sebanyak 3 kg. Daun kipahit yang telah
Medan.Waktu yang dilakukan pada dikumpulkan kemudian disortasi,
penelitian ini yaitu dari bulan Agustus – dicuci, ditiriskan, dan sampai daun
Oktober 2021. kipahit kering, kemudian dihaluskan
Alat menggunakan blender (6).
Alat yang digunakan pada Pembuatan Scrub Beras Merah
penelitian ini adalah timbangan digital, Beras merah disangrai terlebih
blender, batang pengaduk, cawan dahulu, kemudian dihaluskan dengan
porselin, lumpang dan alu, gelas kimia, menggunakan blender. Setelah itu
gelas ukur, pipet tetes, kertas diayak dengan ayakan no mesh 40 (7).
perkamen,kertas saring, corong, pH Pembuatan Ekstrak Daun Kipahit
meter, sendok tanduk, water bath, skin Simplisia serbuk sebanyak 300 g
analyzer. dimaserasi selama 5 menggunakan
Bahan 2.250 ml etanol 70% di tempat yang
Bahan yang digunakan pada terlindung dari cahaya matahari, sambil
penelitian ini adalah asam stearat, diaduk berulang-ulang. Ekstrak yang
vaselin, sorbitol, propilen glikol, diperoleh disaring, kemudian residu
trietanolamin, metil paraben, gliseril dimaserasi kembali dengan 750 ml
monostearat, parfum, aquadest, etanol etanol 70% selama 2 hari lalu disaring.
70%, ekstrak daun kipahit dan scrub Kemudian ekstrak yang didapat
beras merah. diuapkan di atas water bath sampai
Sampel Penelitian diperoleh ekstrak kental (8).
Sampel penelitian yang akan Karakteristik Ekstrak Daun Kipahit
digunakan adalah daun kipahit (Tithonia 1. Organoleptik Ekstrak
Diversifolia (Hemsl) A. Gray) segar, Penetuan organoleptik ekstrak
dan berwarna hijau, yang diperoleh dari dilakukan dengan menggunakan panca
desa Simarmar, Kecamatan Balige,
indra untuk mendeskripsikan bentuk, dengan kertas saring bebas abu yang
warna, bau, dan rasa (9). sebelumnya telah ditimbang. Lalu
2. Penetapan Kadar Air dicuci dengan air panas dan pijarkan
Masukkan 5 gram ekstrak dan hingga bobot tetap, kemudian
timbang seksama dalam wadah yang ditimbang.kemudian dihitung kadar abu
telah ditara. Keringkan pada suhu 105ºC tidak larut asam terhadap berat sampel
selama 5 jam dan ditimbang. Lanjutkan awal (9).
pengeringan dan timbang pada jarak 1 % Kadar Abu tidak larut asam =
jam sampai perbedaan antara 2 A1 - (C x 0,0076) - A0 x 100 %
penimbangan berturut-turut tidak lebih B
Ket: A1 = Bobot krus + ekstra setelah pemijaran
dari 0,25% (9).
(g)
% Kadar Air = A-B x 100 % A0 = Bobot krus kosong (g)
A B = Bobot sampel awal (g)
Ket: A= Bobot sampel sebelum dipanaskan (g)
C = Bobot kertas saring bebas abu (g)
B= Bobot sampel setelah dipanaskan (g)
0,0076 = Bobot kertas saring bebas abu
3. Penetapan Kadar Abu Total dan bila menjadi abu.
Abu Tidak Larut Asam Prosedur Pembuatan Sediaan Body
Sebanyak 2 gram ekstrak Scrub
dimasukkan ke dalam krus yang telah Fase minyak terdiri dari asam
dipijarkan dan ditara. Pijarkan perlahan- stearat dan setil alkohol, dilebur di atas
lahan hingga arang habis, dinginkan, penangas air (massa I). Fase air yang
timbang dan hitung kadar abu (9). terdiri dari sorbitol, propilen glikol,
% Kadar Abu = A1 –A0 x 100 % trietanolamin dan metil paraben
B
dilarutkan di dalam air panas dengan
Ket: A1= Bobot krus + ekstra setelah pemijaran
(g) suhu 70°C (massa II). Masukkan massa
A0= Bobot krus kosong (g) I ke dalam lumpang panas, lalu
B = Bobot sampel awal (g) masukkan massa II sedikit demi sedikit
Untuk pengukuran kadar abu digerus konstan sampai terbentuk massa
tidak larut asam, abu yang diperoleh krim. Setelah terbentuk massa krim
pada kadar penetapan abu dididihkan ditambahkan ekstrak daun kipahit
dengan 25 ml asam klorida encer sedikit demi sedikit sambil digerus,
selama 5 menit, dikumpulkan bagian tambahkan 3 tetes parfum dan scrub
yang tidak larut dalam asam, disaring beras merah lalu dihomogenkan.
Lakukan evaluasi sediaan body scrub Diversifolia (Hemsl) A. Gray) meliputi
(10). uji organoleptis, homogenitas, uji pH,
Evaluasi Sediaan Body Scrub uji iritasi, uji daya sebar dan uji
Evaluasi sediaan Body Scrub aktivitas kelembaban sediaan.
dari Ekstrak Daun Kipahit (Tithonia
Tabel 1.Formulasi Body Scrub dari Ekstrak Daun Kipahit (Tithonia Diversifolia
(Hemsl) A. Gray)
Bahan Konsentrasi (gram)
A B C D
Asam stearat 12,5 12,5 12,5 12,5
Vaselin album 0,5 0,5 0,5 0,5
Sorbitol 5 5 5 5
Propilen glikol 3 3 3 3
Trietanolamin 1 1 1 1
Gliseril monostearat 0,65 0,65 0,65 0,65
Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
Scrub beras merah 10 10 10 10
Ekstrak daun kipahit 0 4 5 6
Parfum greentea 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Aquadest ad 100 100 100 100
Keterangan : Formula A : Blanko (tanpa ekstrak daun kipahit)
Formula B : Konsentrasi ekstrak daun kipahit 4%
Formula C : Konsentrasi ekstrak daun kipahit 5%
Formula D : Konsentrasi ekstrak daun kipahit 6%
Hasil dan Pembahasan Ekstraksi dilakukan dengan metode
Determinasi Tumbuhan maserasi dengan menggunakan pelarut
Determinasi tumbuhan dilakukan di etanol 70%. Hasil yang diperoleh adalah
Herbarium Medanense, Departemen ekstrak kental daun kipahit sebanyak 46
Biologi FMIPA USU dan diperoleh hasil gram dengan nilai rendemen 15,3%.
yang menunjukkan bahwa tumbuhan yang Rendemen dikatakan baik jika nilainya
digunakan adalah benar daun kipahit lebih dari 10%. Oleh karena itu rendemen
(Tithonia Diversifolia (Hemsl) A. Gray). ekstrak kental daun kipahit yang
Ekstraksi didapatkan dinyatakan baik karena hasil
Tabel2. Hasil Ekstraksi Daun Kipahit rendemen >10% (11).
Serbuk Daun Massa
Rendemen
Kipahit Ekstrak
(%)
(Gram) (Gram)
300 46 15,33
Karakteristik Ekstrak Daun Kipahit memberikan gambaran kandungan mineral
Adapun hasil pengujian karakteristik internal dan eksternal yang berasal dari
ekstrak daun kipahit adalah sebagai proses awal sampai terbentuknya ekstrak
berikut: (13). Besarnya kadar abu total dalam
Tabel 3. Organoleptik Ekstrak ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak yang
Organoleptik
No. Hasil diperoleh dari proses maserasi banyak
ekstrak
1 Bentuk Ekstrak kental mengandung mineral, sedangkan adanya
2 Warna Hitam kecoklatan kadar abu tidak larut asam menunjukkan
Bau khas daun
3 Bau bahwa adanya kotoran atau pasir yang
kipahit
4 Rasa Pahit diduga terikut pada saat proses pembuatan
simplisia (11).
Tabel 4. Karakteristik Ekstrak
Scrub Beras Merah
No. Parameter Hasil (%)
Scrub yang digunakan dalam
1 Kadar air 9,42
2 Kadar abu 14,2 formula body scrub adalah beras merah
Kadar abu tidak yang disangrai, kemudian dihaluskan
3 3,22
larut asam
dengan menggunakan blender. Setelah itu
diayak dengan ayakan mesh 40 dan
Karakterisasi ekstrak dilakukan
diperoleh scrub beras merah yang akan
dengan tujuan untuk menjamin
digunakan sebagai scrub dalam sediaan
keseragaman mutu agar memenuhi
body scrub.
persyaratan standar ekstrak serta menjaga
Pada penelitian ini, beras merah
keamanan kandungan senyawa aktif yang
(Oryza nivara L.) digunakan sebagai bahan
terkandung dalam ekstrak. Pada tabel 5
scrub yang berfungsi untuk eksfoliasi pada
menunjukkan kadar air dalam ekstrak
permukaan kulit atau pengangkatan sel-sel
diperoleh 9,42%. Menurut Voight (1994),
kulit mati dan kotoran yang menempel
kadar air dari ekstrak kental kurang dari
dipermukaan kulit.
30% (12). Berdasarkan hal tersebut maka
Pemilihan beras merah sebagai
kadar air yang diperoleh dari ekstrak daun
bahan scrub karena mengandung banyak
kipahit dinyatakan memenuhi persyaratan.
senyawa fenolik dan memiliki aktivitas
Dari penetapan kadar abu ekstrak daun
antioksidan tertinggi diantara beberapa
kipahit pada tabel 5. diperoleh kadar abu
jenis beras lainnya (7). Ukuran beras yang
sebesar 18,26% sedangkan kadar abu tidak
digunakan juga dapat disesuaikan untuk
larut asam diperoleh sebesar 3,28%.
menghindari terjadinya iritasi pada kulit
Penetapan kadar abu bertujuan untuk
saat pengaplikasian sediaan, sehingga
beras merah baik digunakan sebagai scrub 6%. Perbedaan warna dipengaruhi oleh
dalam sediaan body scrub dari ekstrak jumlah ekstrak daun kipahit, dimana
etanol daun kipahit. semakin tinggi jumlah ekstrak daun kipahit
Sediaan Body Scrub Ekstrak Daun yang digunakan maka semakin pekat
Kipahit warna sediaan yang dihasilkan. Sedangkan
Sediaan body scrub memiliki tekstur pada sediaan memiliki tekstur semi
variasi konsentrasi ekstrak etanol daun solid dan memiliki butiran kasar dari scrub
kipahit yaitu 4%, 5%, dan 6%. Ekstrak beras merah yang diperoleh dari
daun kipahit digunakan sebagai zat pembuatan body scrub yang baik dengan
berkhasiat untuk menjaga kelembaban dan memperhatikan formula yang tepat, suhu,
kesehatan kulit. Sediaan body scrub dan lama pengadukan pada saat
memiliki bentuk semi padat, aroma oleum pengerjaan sediaan. Sediaan body scrub
greentea, dan warna yang berbeda pada ekstrak daun kipahit memiliki aroma
setiap konsentrasi yaitu warna putih untuk oleum greentea karena ada penambahan
formula blanko, hijau muda pada pewangi pada sediaan body scrub.
konsentrasi 4% dan hijau tua pada Uji Homogenitas
konsentrasi 5% dan 6%. Tabel 6. Data Pengamatan Uji
Homogenitas Sediaan Body Scrub
Uji Evaluasi Sediaan Body Scrub
No. Formula Uji Homogenitas
Uji Organoleptik
1 F0 Homogen
Tabel 5. Data Pengamatan Uji
Organoleptis Pada Sediaan Body Scrub 2 F1 Homogen
No. Formula Bentuk Warna Bau
Ol. 3 F2 Homogen
1 F0 Semisolid Putih
Greentea
Hijau Ol.
4 F3 Homogen
2 F1 Semisolid
muda Greentea
Hijau Ol. Dari hasil pengamatan
3 F2 Semisolid
tua Greentea
Hijau Ol. homogenitas body scrub ekstrak daun
4 F3 Semisolid
tua Greentea
kipahit menunjukkan bahwa semua zat
Berdasarkan hasil uji organoleptis telah terdistribusi dengan baik dalam
terhadap sediaan body scrub ekstrak daun bentuk sediaan semisolid, dengan warna
kipahit dan salah satunya tanpa ekstrak yang merata, tidak diperoleh gumpalan
(blanko) didapat bahwa sediaan memiliki pada objek gelas selain dari butiran scrub
warna putih pada formula blanko, warna beras merah, dan tidak terjadi pemisahan
hijau muda pada konsentrasi 4% dan antara fase air, fase minyak maupun
warna hijau tua pada konsentrasi 5%, dan ekstrak yang digunakan. Oleh karena itu
semua sediaan body scrub dinyatakan Penentuan pH dilakukan dengan
homogen. menggunakan alat pH meter. Pada tabel 8.
Uji pH didapatkan hasil pH sediaan, formula
Tabel 7. Data Pengamatan Uji Ph Sediaan blanko mempunyai pH 6,2, formula 1
Body Scrub
mempunyai pH 6,4, formula 2 mempunyai
pH Rata-
No. Formula
1 2 3 rata pH 6,4 dan formula 3 mempunyai pH 6,2
1 F0 6,1 6,2 6,4 6,2 sehingga semua sediaan body scrub dapat
2 F1 6,2 6,5 6,5 6,4
3 F2 6,5 6,4 6,4 6,4 dinyatakan memenuhi persyaratan pH kulit
4 F3 6,2 6,3 6,3 6,2 yang berkisar 4,5-6,5.

Uji Iritasi Terhadap Panelis


Tabel 8. Data Pengamatan Uji Iritasi Terhadap Panelis
Panelis
No Pernyataan F0 F1 F2 F3
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
2 Gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
3 Bengkak - - - - - - - - - - - -
Keterangan : + : Terjadireaksi
- : Tidak terjadi reaksi
Berdasarkan hasil data pada tabel merah, gatal-gatal ataupun adanya
terhadap 12 Panelis yang dibagi ke dalam pembengkakan. Dapat disimpulkan bahwa
empat kelompok sediaan, menunjukkan sediaan body scrub yang diformulasi aman
bahwa semua Panelis memberikan hasil untuk digunakan karena menyebabkan
negatif terhadap parameter reaksi iritasi. terjadinya iritasi seperti kulit kemerahan,
Parameter yang diamati yaitu adanya kulit gatal-gatal dan bengkak.
Uji Daya Sebar
Tabel 9. Data Pengamatan Hasil Uji Daya Sebar Pada Sediaan Body Scrub
Daya sebar (cm)
Formula 1 2 3 Rata-rata
TB B50 B100 TB B50 B100 TB B50 B100
F0 5,2 5,3 5,3 5,0 5,0 5,1 4,9 5,0 5,1 5,1
F1 5,1 5,1 5,4 5,1 5,2 5,2 5,0 5,1 5,2 5,1
F2 5,3 5,3 5,3 5,2 5,3 5,4 5,0 5,2 5,4 5,2
F3 5,0 5,1 5,3 5,1 5,3 5,4 5,2 5,3 5,4 5,2
Keterangan : TB : TanpaBeban
B50 : Penambahanbeban 50 gram
B100 : Penambahanbeban 100 gram
Uji daya sebar dilakukan untuk diaplikasikan pada kulit. Persyaratan daya
menjamin pemerataan body scrub saat sebar untuk sediaan topikal adalah 5-7 cm
(14). Data hasil pengujian daya sebar sediaan adalah berkisar 5,1-5,2cm yang
sediaan body scrub yang mengandung telah memenuhi persyaratan daya sebar
ekstrak daun kipahit dari tabel diatas dapat untuk sediaan topikal.
disimpulkan bahwa daya sebar dari semua
Uji Aktivitas Kelembaban
Tabel 10. Hasil pengukuran kadar air pada kulit Panelis
Kadar air
No. Formula Panelis Kondisi Pemulihan (minggu) (%)
awal I II III IV
1 33,8 35,6 37,7 40,5 42,6
1 F0 2 45,4 49,0 51,7 57,6 58,0
3 36,7 39,2 41,8 53,4 54,2
Rata-rata 38,63 41,26 43,73 50,5 51,60
1 36,0 38,1 45,3 51,0 57,1
2 F1 2 35,5 37,5 40,3 44,9 49,7
3 42,3 49,5 49,6 50,5 51,9
Rata-rata 37,93 41,7 45,06 48,8 52,9
1 41,3 42,2 43,7 44,7 49,7
3 F2 2 34,1 35,2 40,4 43,0 46,8
3 44,3 46,9 48,2 49,4 56,7
Rata-rata 39,9 41,43 44,1 45,7 51,06
1 28,6 33,1 34,6 38,2 51,7
4 F3 2 33,0 40,2 46,1 52,8 55,7
3 32,2 41,7 49,6 51,3 55,5
Rata-rata 31,26 38,33 43,43 47,43 54,30
Nilaipengukuran (%) : 0-29 (dehidrasi), 30-50 (normal), 51-100 (hidrasi)

Tabel 11. Hasil Pengukuran Kadar Minyak Pada Kulit Panelis


Kadar minyak
No. Formula Panelis Kondisi Pemulihan (minggu) (%)
awal I II III IV
1 50,7 23,8 25,2 27,1 28,5
2 30,4 32,8 16,5 18,4 21,5
1 F0
3 24,5 26,2 28,0 6,9 17,3
Rata-rata 35,20 27,60 23,23 17,46 22,43
1 24,1 25,5 30,3 16,3 18,2
2 23,7 25,1 27,0 30,0 33,2
2 F1
3 28,3 33,1 33,2 16,1 16,6
Rata-rata 25,36 27,90 30,16 20,80 22,66
1 27,6 28,2 29,2 29,9 33,2
2 22,8 23,5 27,0 28,8 31,3
3 F2
3 29,6 31,4 32,3 33,0 18,1
Rata-rata 26,66 27,70 29,50 30,56 27.53
1 48,3 49,6 8,3 25,5 16,5
2 49,5 5,8 30,8 16,8 17,8
4 F3
3 42,9 27,9 33,2 16,4 17,7
Rata-rata 46,90 27,76 24,10 19,56 17,33
Rata-rata Peningkatan Kadar Air
awal 31,26% menjadi 54,30% pada
Dari Kondisi Awal Hingga Minggu 4
minggu keempat, sedangkan rata-rata
60
50 peningkatan terendah diperoleh dari
40
Kadar Air

30 Kondisi awal formula F2 dimana dari kondisi awal


20 Minggu 4 39,9% meningkat menjadi 51,06% pada
10
0 minggu 4 setelah pemberian sediaan.
F0 F1 F2 F3
Berdasarkan hal tersebut sediaan body
Gambar 1. Grafik Rata-Rata Peningkatan Kadar
Air Pada Pada Kulit Panelis scrub dari ekstrak kipahit diketahui
memiliki potensi dalam meningkatkan
Rata-rata Hasil Pengukuran Kadar
Minyak Pada Kulit Panelis Dari Kondisi kelembaban kulit.
Awal Hingga Minggu 4
50 Data pengukuran kadar minyak
Kadar Minyak

40
30 Kondisi dapat dilihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.2
20 awal
10
Minggu 4 yang menunjukkan bahwa sebagian kadar
0 minyak pada kulit panelis mengalami
F0 F1 F2 F3
penurunan dari kondisi awal sampai
Gambar 2. Grafik Rata-Rata Hasil Pengukuran
Kadar Minyak Pada Kulit Panelis minggu keempat yaitu pada seluruh
panelis Formula blanko, Formula F1 dan
Hasil pengukuran kelembaban
Formula F3. Tingkat penurunan yang
yang menunjukkan persentase peningkatan
paling tinggi adalah Formula F3, dimana
kelembaban kulit pada sebelum pemakaian
rata-rata penurunan kadar minyak yang
sampai minggu ke 4 setelah pemakaian.
diperoleh sebanyak 29,57% dari kondisi
Lokasi uji adalah kulit punggung tangan
awal 46,9% menjadi 17,3% pada minggu
Panelis. Panelis diminta untuk tidak
keempat. Sedangkan kadar minyak pada
menerapkan produk topical dilokasi uji
Formula F2 mengalami peningkatan,
selama 4 minggu selama penelitian (14).
perbedaan tersebut dipengaruhi oleh
Dari data pada tabel 4.6,gambar 4.1
kondisi kulit masing-masing panelis saat
dan menunjukkan selama 4 minggu
pengaplikasian sediaan body scrub.
perawatan dengan pemberian sediaan krim
Peningkatan kadar air mempengaruhi
body scrub secara rutin seluruh panelis
kadar minyak yang terdapat pada kulit,
mengalami peningkatan kadar air pada
dimana meningkatnya kadar air dari
kulit, terutama pada Formula F3 yang
kondisi awal hingga minggu ke 4 setelah
memiliki rata-rata peningkatan kadar air
pemakaian sediaan dapat menyebabkan
yang lebih tinggi dari Formula F0, F1, dan
penurunan kadar minyak yang tinggi pada
F2 yaitu sebanyak 23,04% dari kondisi
kondisi awal menjadi lebih rendah pada no 1176/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Notifikasi Kosmetika. Published online
minggu ke 4 setelah pemakaian sediaan. 2010.
Kesimpulan 4. Mayasari SI dan ND. Spa Treatment
Untuk Prenatal Dan Postnatal.; 2020.
Berdasarkan hasil penelitian dapat 5. Ramadhani MA, Hati AK, Lukitasari
NF, Jusman AH. Skrining Fitokimia
disimpulkan bahwa : Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total
1. Ekstrak etanol daun Kipahit (Tithonia Serta Fenolik Total Ekstrak Daun
Insulin (Tithonia diversifolia) Dengan
Diversifolia (Hemsl.) A. Gray) dapat Maserasi Menggunakan Pelarut Etanol
96 %. Indones J Pharm Nat Prod.
diformulasikan sebagai sediaan body 2020;3(1):8-18.
scrub. doi:10.35473/ijpnp.v3i1.481
6. Ningsih W, Firmansyah F, Anggraini
2. Sediaan body scrub dari ekstraketanol S. Formulasi Dan Uji Aktivitas
daun Kipahit (Tithonia Diversifolia Antibakteri Gel Pembersih Tangan
Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan
(Hemsl.) A. Gray) memiliki potensi (Tithonia Diversifolia (Hemsley) a.
Gray). J Ilm Farm. 2016;12(2):53-61.
untuk melembabkan kulit dengan hasil doi:10.20885/jif.vol12.iss2.art6
peningkatan kadar air tertinggi yang 7. Pangestu A, Widyasari R, Sari DY.
Formulasi krim body scrub ekstrak
terdapat pada formula F3 yaitu sebesar etanol beras merah dengan variasi
konsentrasi span 80 dan sween 80
23,04% dari kondisi awal 31,26% sebagai emulgator. J Kesehat
menjadi 54,30% setelah pemakaian Khatulistiwa. 2015;1(2):164.
doi:10.26418/jurkeswa.v1i2.43000
body scrub dengan tingkat penurunan 8. Indonesia DKR. Farmakope Indonesia
Edisi III.; 1984.
kadar minyak sebanyak 29,57% dari
9. Departemen Kesehatan RI. Parameter
kondisi awal 46,9% menjadi 17,3% Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat.
Dep Kesehat RI. 2000;1:10-11.
pada minggu keempat. 10. Harefa REP. Formulasi Dan Uji
Saran Efektivitas Sediaan KrimBody Scrub
Yang Mengandung Ampas Kopi
Diharapkan pada peneliti (Coffea arabica L.). Skripsi. Published
online 2018:44-48.
selanjutnya dapat memformulasikan 11. Yulia R. Perbandingan Aktivitas
ekstrak etanol daun Kipahit (Tithonia Antioksidan Ekstrak Etanol
Terpurifikasi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
Diversifolia (Hemsl.) A. Gray) dalam Batatas. L) dengan Vitamin E.
Published online 2019.
bentuk sediaan lain, seperti krim Body 12. R V. Buku Pengantar Teknologi
Butter atau yang lainnya. Farmasi.; 1994.
13. Young A. Practical Cosmetics Science.
REFERENSI MIlls Add Boon Limited.; 1972.
14. Nisa K. Formulasi Sediaan Krim Lulur
1. Piete I dan MN. At a Glance Anatomi
Dari Ekstrak Beras Ketan Hitam
Dan Fisiologi.; 2018.
(Oryza sativa L. var glutinosa) Sebagai
2. rostamailis. Perawatan Badan, Kulit
Pelembab Alami Kulit. Skripsi.
Dan Rambut.; 2005.
Published online 2019:25-26.
3. RI M. Peraturan Menteri Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai