Anda di halaman 1dari 8

®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN


EKSTRAK AIR BIJI HABBATUSSAUDA’ (Nigella sativa)

Yulian Catur Rini1, Fitria Susilowati2, Andi Sri Suriati Amal3

1,2,3
Program Studi Farmasi UNIDA Gontor
Pondok Modern Gontor Putri 1, Mantingan, Ngawi 63257 INDONESIA
1
caturrinistories@gmail.com

ABSTRAK

Biji Habbatussauda’ (Nigella sativa) diketahui mengandung antioksidan yang dapat


mengurangi aktivitas radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan
senyawa polar dari ekstrak etanol dan air. Penelitian ini dilakukan dengan membuat ekstrak pelarut
etanol 96% dengan metode maserasi dan pelarut air dengan pengeringan ekstrak yang diuapkan
dengan freeze dry. Uji fitokimia yang dilakukan meliputi 5 golongan senyawa yaitu terpenoid,
saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid. Pengujian antioksidan pada keduanya menggunakan kontrol
positif berupa asam askorbat (vitamin C) dengan konsentrasi 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5 ppm. Blanko
yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPPH 0,1 mM. Pengujian dilakukan dengan mereaksikan
1 ml sampel dan 1 ml DPPH dengan menggunakan operating time selama 30 menit untuk diukur
absorbansinya dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Data yang
diperoleh dihitung untuk mengetahui nilai IC50 dari masing-masing sampel sehingga diketahui hasil
perbandingan dari keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian fitokimia ekstraksi
dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96 % dari pengujian fitokimia adalah positif pada
terpenoid, saponin, tanin, alkaloid, flavonoid sedang ekstraksi dengan freeze dry menggunakan pelarut
air negatif pada terpenoid dan positif pada saponin tanin alkaloid serta flavonoid. Dari penelitian
memiliki hasil dimana ekstrak dengan metode maserasi dengan pelarut etanol memiliki nilai IC 50
4,402 sedang ekstrak yang diuapkan dengan freeze dry memiliki nilai IC50 4,277. Hingga dapat
disimpulkan bahwa ekstrak air memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dibanding ekstrak
etanol yang mana keduanya termasuk ke dalam kategori antioksidan bersifat sangat kuat karena
kurang dari 50 ppm
Kata kunci: antioksidan, Habbatussauda’, ekstrak etanol, ekstrak air

ABSTRAC

The Habbatussauda seeds are known to contain antioxidants that can reduce free radical
activity. This research aims to determine the antioxidant activity of polar compounds from ethanol
extract and water. The research was conducted by making the ethanol extract of 96% with the
maceration and solvent methods of water with the drying of the extract that was drained with freeze
dry. Phytochemical tests performed include 5 types of compounds: terpenoids, saponins, tannins,
alkaloids, and flavonoids. Antioxidant testing in both uses a positive control of ascorbic acid (vitamin
C) with a concentration of 0.1; 0.2; 0.3; 0.4 and 0.5 ppm. The Blanko used in this study is DPPH 0.1
mM. Testing was conducted by reacting 1 ml of the sample and 1 ml of DPPH using operating time
for 30 minutes to measure its absorption with UV-Vis spectrophotometry at 517 nm wavelengths. The
Data obtained is calculated to know the IC50 value of each sample so that the results are known for the
comparison of both. The results showed that the phytochemical testing of extraction with maceration
using the ethanol solvent 96% of phytochemical testing is positive on the terpenoids, saponins,
tannins, alkaloids, flavonoids being extracted with freeze-dry using negative water solvents in
terpenoids and positively in the tannins of tannins alkaloids as well as flavonoids. From research has
results where extracts with maceration method with ethanol solvent have a value of IC50 4.402 is
being the extract that is reestablished with freeze-drying has a value of IC50 4.277. Until it is

1 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

concluded that water extracts have a greater antioxidant activity than the ethanol extract which both
belong to the antioxidant category is very strong because it is less than 50 ppm
Keywords: antioxidant, extract of ethanol, extract of water, Habbatussauda'

1. Pendahuluan timokuinon, habbatussauda’ juga


Allah berfirman dalam Surat Asy mengandung senyawa polar yang belum
Syuara’ Ayat 7 yang artinya “Dan apakah diteliti secara detail yang berperan sebagai
mereka tidak memperhatikan bumi, antioksidan.
berapakah banyaknya kami tumbuhkan di Berbagai cara dapat digunakan untuk
bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan mendapatkan ekstrak dengan menjaga
yang baik?” Dalam ayat ini terdapat teguran kandungan antioksidan. Beberapa
bagi kaum terdahulu atas kelalaian dalam diantaranya adalah metode ekstraksi dengan
memandang tanda-tanda keberadaan Allah maserasi yang merupakan proses penyarian
dan ke-EsaanNya (Az-Zuhaili, 2016). Kata simplisia dengan metode perendaman
(‫ )زَ وجٍ ك َِري ٍْم‬dalam tafsir kitab tafsir Al-Azhar menggunakan pelarut dengan beberapa kali
menjelaskan mengenai ayat tersebut, betapa pengocokan atau pengadukan pada
banyak yang di dalam tanaman telah Allah temperatur ruangan (suhu kamar)
tumbuhkan macam-macam pasangan yang (Zulharmita et. al., 2012) dan ekstraksi
baik untuk hamba-Nya dalam hal ini dengan dengan pengeringan ekstrak freeze drying
satu tujuan yaitu untuk mencapai segala yaitu proses dimana air dihapus dengan
jenis tumbuhan yang mulia (Hamka, 2015). pengeringan melalui sublimasi es dalam
Berdasarkan panduan Al-Qur’an dan bahan (Shofian, 2011).
Sunnah, sebenarnya sangat mudah untuk Berdasarkan penjabaran potensi
menentukan kehalalan suatu obat. Semua Habbatussauda’, agar obat herbal dapat
tanaman halal untuk dikonsumsi, kecuali dipertanggungjawabkan maka dilakukan
tanaman yang memiliki efek samping penelitian ekstrak basah dan ekstrak kering
merugikan, seperti beracun (Ranasasmita dalam ekstrak Habbatussauda’ yang
et.al., 2017). Habbatussauda’ (Nigella berpotensi memiliki senyawa antioksidan
sativa) adalah salah satu tanaman yang polar dengan pengujian aktivitas
berpotensi sebagai obat herbal yang berguna antioksidan.
untuk menjaga kesehatan dan mengobati
berbagai macam penyakit lebih dari 2000 2. Tinjauan Teoritis
tahun. Hal ini banyak diaplikasikan oleh 2.1 Habbatussauda’
orang-orang di negara-negara sekitar Laut Penelitian yang dilakukan Burits dan
Mediterania, di dunia Arab, India dan Persia Bucar (2000) menggunakan metode
(Darakhshan et. al., 2015). Habbatussauda’ kromatografi lapis tipis dua dimensi,
digunakan dalam pengobatan berbagai menunjukkan bahwa Habbatussauda’
penyakit seperti bronkitis, diare, rematik, memiliki kemampuan antioksidan. Beberapa
asma dan gangguan kulit (Sultana et.al., penelitian lain juga mengungkapkan bahwa
2015). Timokuinon yang menjadi salah satu Habbatussauda’ memiliki aktivitas
bahan aktif utama dari minyak essential antioksidan yang menjanjikan melalui
yang memiliki aktivitas radikal bebas penurunan kekuatan dan inhibisi dari
(Alenzi et.al., 2013). Habbatussauda’ selain peroksidasi (Hayulistya et.al., 2016).
mengandung senyawa non polar seperti Ekstrak etanol 80 % memiliki efek

2 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

antioksidan yang lebih besar dari ekstrak pasangan elektron supaya dapat berikatan
etanol 96 % (Arista, 2013). Sedang ekstrak untuk menstabilkan diri (Irianti et.al., 2011).
heksana dan etil asetat memiliki aktivitas Sistem pertahanan radikal bebas baik
antioksidan lebih rendah dibanding kan enzimatik maupun nonenzimatik meliputi
dengan ekstrak etanol (Simorangkir, 2013). proteksi terhadap berbagai kompartemen sel
Pengujian ekstrak dilakukan dengan antara lain mitokondria, retikulum
menggunakan DPPH 1 ml 0,1 mM dalam endoplasma, peroksisom, sitoplasma dan
methanol dan 1 ml larutan sampel (Sivaraj membran sel. Pemeliharaan integritas sel
et.al., 2015). tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan radikal bebas dengan sistem
2.2 Metode Ekstraksi pertahanan radikal bebas (Astuti et.al.,
Ekstrak adalah sediaan kental yang 2009).
diperoleh dengan mengekstraksi senyawa 2.4 Antioksidan
aktif dari simplisia nabati atau simplisia Senyawa antioksidan memiliki peran
hewani menggunakan pelarut yang sesuai, yang sangat penting dalam kesehatan.
kemudian semua atau hampir semua pelarut Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa senyawa antioksidan mengurangi risiko
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi berbagai penyakit kronis seperti kanker dan
baku yang telah ditetapkan (Farmakope, penyakit jantung koroner (Pratiwi, 2013).
2014). Aktivitas antioksidan pada metode
Maserasi merupakan proses penyarian DPPH dinyatakan dengan IC50 (Inhibition
simplisia dengan metode perendaman Concentration). IC50 adalah bilangan yang
menggunakan pelarut dengan beberapa kali menunjukkan konsentrasi ekstrak yang
pengocokan atau pengadukan pada mampu menghambat aktifitas DPPH sebesar
temperatur ruangan (suhu kamar) 50% (Puspita, 2014). Semakin kecil nilai
(Zulharmita et. al., 2012). Freeze dry adalah IC50 berarti semakin tinggi aktvitas
proses pengeringan dari bahan cair yang antioksidan. Secara spesifik suatu senyawa
dibekukan, kemudian diperlakukan dengan dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat
suatu proses pemanasan ringan dalam suatu jika nilai IC50 kurang dari 50 ppm, kuat
ruang atau chamber hampa udara. Kristal es untuk IC50 bernilai 50-100 ppm, sedang
yang terbentuk selama tahap pembekuan, jika bernilai 100-150 ppm, dan lemah jika
menyublim jika dipanaskan pada tekanan nilai IC50 bernilai 151-200 ppm (Zuhra
hampa yaitu berubah secara langsung dari es et.al., 2008).
menjadi uap air tanpa melewati fase cair.
Kemudian akan dihasilkan produk yang 3. Metodologi
bersifat porous (bebas air), tidak merusak 3.1 Pembuatan Ekstrak Etanol dan Air
bahan atau senyawa dan terjaga kualitas Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam
serta aman (Anna et.al, 2013). maserator direndam dalam etanol 96 % lalu
2.3 Radikal Bebas didiamkan dengan pengadukan setiap 6 jam
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus sekali. Filtrat dipisahkan lalu diulang
atom atau molekul yang memiliki satu atau sebanyak dua kali seperti langkah
lebih elektron tidak berpasangan pada sebelumya. Semua filtrat dikumpulkan dan
orbital paling luar, sehingga sifatnya secara dipekatkan dengan rotary evaporator pada
kimiawi sangat reaktif dan selalu mencari suhu 60°C. lalu dilakukan ekstraksi cair-cair

3 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

(perkolasi) hingga didapatkan ekstrak kental menggumpal berwarna putih atau


yang selanjutnya dilakukan pengujian. kuning (Ikalinus et.al., 2015).
Simplisia dicampur air dan diaduk e. Flavonoid
dengan perbandingan 1:2. Diletakkan dalam Satu ml ekstrak ditambah beberapa tetes
wadah dengan ketebalan 1 cm lalu pereaksi NaOH 10%, reaksi positif jika
dimasukkan ke dalam lemari es selama 24 terjadi perubahan warna orange/jingga
jam. etelah itu sampel dikeringkan dengan (Ikalinus et. al., 2015).
freeze dry yang setelah itu dilakukan 3.3 Uji Aktivitas Antioksidan
pengujian Uji aktivitas antioksidan menggunakan
metode DPPH 0,004% dengan larutan
3.2 Uji Fitokimia DPPH, larutan sampel dilarutkan dalam
a. Terpenoid etanol pro analisis dikocok hingga homogen.
Uji terpenoid dilakukan dengan Mulut tabung eaksi ditutup dengan
menambahkan 2 mL kloroform dan 3 aluminium foil lalu larutan uji divortex
mL asam sulfat pekat ke dalam larutan hingga homogen. Seluruh seri konsentrasi
ekstrak dan terjadi perubahan warna mendiamkan pada suhu ruangan selama 30
larutan ekstrak menjadi berwarna menit. Dimasukkan kedalam kuvet untuk
cokelat kemerahan yang menunjukkan dilakukan pengukuran absorbansinya pada
bahwa ekstrak mengandung terpenoid panjang gelombang 517 nm dengan
(Oktaviana, 2016). spektrofotometer UV-Vis. Pengujian
b. Saponin dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.
Sebanyak 500 mg serbuk simplisia
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Hasil dan Pembahasan
yang telah berisikan Air 10 mL,
4.1 Ekstraksi dan Uji Fitokimia
dikocok dan ditambahkan satu tetes
Dari hasil penyarian ektrak basah
larutan asam klorida 2N. Tabung reaksi
dengan metode maserasi menggunakan
tersebut didiamkan selama 10 menit dan
pelarut etanol 96%, diperoleh rendemen
diperhatikan ada atau tidaknya busa
sebesar 18,535% dan pada ekstrak air
stabil. Sampel mengandung saponin
dengan pelarut air diperoleh rendemen
jika terbentuk busa stabil dengan
sebesar 27,925%. Menurut buku monografi
ketinggian 1-2 cm selama 1 menit
ekstrak tumbuhan obat Indonesia (2014)
(Fadlian et. al., 2016).
perbedaan rendemen yang dihasilkan
c. Tanin
bergantung terhadap metode ekstraksi,
Sampel didihkan dengan 20 ml air lalu
perbandingan ukuran alat ekstrak (diameter
disaring. Ditambahkan beberapa tetes
dan tinggi alat), ukuran kekerasan dan
FeCl3 1% dan terbentuknya warna
kekeringan bahan, pelarut yang digunakan
coklat kehijauan atau biru kehitaman
dalam ekstraksi serta semakin banyak
menunjukkan adanya tanin (Ikalinus
tingkat pemurnian yang dilakukan maka
et.al., 2015).
rendemen yang didapat semakin menurun.
d. Alkaloid
Penelitian ini menggunakan sampel yang
Satu ml ekstrak ditambahkan 2 tetes
diekstraksi dengan pelarut yang bersifat
larutan pereaksi Mayer, reaksi positif
polar, yaitu air dan alkohol sehingga diduga
ditandai dengan terbentuknya endapan
golongan senyawa yang akan teridentifikasi
juga merupakan senyawa polar dengan

4 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

menganut pada prinsip like disolve like. hidrogen beserta elektronnya sehingga
Pengujian kualitatif dilakukan untuk mengalami perpanjangan konjugasi yang
mengetahui adanya kandungan senyawa memperlihatkan munculnya cincin coklat.
yang akan digunakan untuk penelitian. Uji
fitokimia yang dilakukan meliputi 5 Uji saponin
golongan senyawa yaitu terpenoid, saponin, Uji Identifikasi saponin didapatkan hasil
tanin, alkaloid dan flavonoid. Hasil yang positif pada kedua sampel hal ini
identifikasi seperti yang ditampilkan pada ditandai dengan terbentuknya busa pada
tabel di bawah ini: larutan yang dapat bertahan selama kurang
lebih 10 menit. Busa yang timbul
Tabel 1. Hasil uji fitokimia disebabkan karena senyawa saponin
mengandung senyawa yang sebagian larut
Uji Pelarut Perubahan Pela Perubahan
Fitokimia Etanol Warna rut Warna dalam air (hidrofilik). Menurut Fadlian et.
Air
Terpenoid + Coklat - Putih keruh al. (2016) Saponin merupakan jenis
kemerahan triterpenoid yang bersifat polar oleh karena
Saponin + Timbul + Timbul
busa yang busa yang itu memberikan hasil positif pada ekstrak
stabil stabil
Tanin + Coklat + Cokalt Air dan Ekstrak etanol.
kehijauan kehijauan
Alkaloid + Terbentuk + Terbentuk
endapan endapan Uji tanin
putih putih
Flavonoid + Orange + Orange Uji tanin positif pada Ekstrak etanol dengan
atau jingga atau jingga
memberikan warna hijau kehitaman.
Menurut Setyowati (2014) Terbentuknya
Uji terpenoid
warna hijau kehitaman pada ekstrak setelah
Ekstrak etanol menunjukkan hasil positif
ditambah FeCl3 1% karena tanin akan
yang ditandai dengan perubahan warna
bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk
larutan menjadi coklat kemerahan setelah
senyawa kompleks. Hasil positif didapat
ditambah asam sulfat (H2SO4). Perubahan
pada Ekstrak Air menurut Putra et.al. (2014)
warna dikarenakan terjadinya oksidasi
hal ini dikarenakan tannin tidak larut dalam
melalui ikatan rangkap terkonjugasi.
air tetapi mampu larut dalam pelarut etanol,
Sedangkan pada uji terpernoid ekstrak air
aseton dan n-heksan, tetapi waktu kontak
menunjukkan hasil yang negatif hal ini
menentukan kelarutan tanin yakni semakin
ditandai dengan tidak berubahnya sampel
lama waktu kontak antara sampel dengan
menjadi warna coklat kemerahan setelah
pelarut akan meningkatkan kelarutan tannin.
ditambah asam sulfat (H2SO4).
Dalam ekstraksi antara freeze dry dengan
Menurut Setyowati (2014) perubahan
pelarut air pada penelitian ini, kontak antara
terjadi karena reaksi diawali dengan proses
sampel dan pelarut memiliki durasi yang
asetilasi gugus hidroksil menggunakan asam
cukup sehingga hasil yang didapatkan
asetat. Gugus asetil merupakan gugus pergi
positif.
yang baik dan akan lepas sehingga terbentuk
ikatan rangkap. Senyawa ini mengalami
Uji alkaloid
resonansi yang bertindak sebagai elektrofil
Uji identifikasi alkaloid menunjukkan hasil
atau karbokation yang mana serangannya
yang positif dimana hal ini ditandai dengan
menyebabkan adisi elektrofil diikuti dengan
terbentuknya endapan putih. Diperkirakan
pelepasan hidrogen. Kemudian gugus
endapan tersebut adalah komponen kalium-

5 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

alkaloid. Pada pembuatan pereaksi Mayer, 200 ppm (Zuhra et.al., 2008). Terlihat
larutan merkurium (II) klorida ditambah bahwa nilai IC50 dari kedua sampel tidak
kalium iodida akan bereaksi membentuk terdapat perbedaan bermakna yang mana
endapan merah merkurium (II) iodida. Jika keduanya tergolong sangat kuat karena IC50
Kalium iodida yang ditambahkan berlebihan yang didapat kurang dari 50 ppm.
maka akan terbentuk kalium Hal ini sesuai dengan penelitian Arista
tetraiodomerkurat (II) (Setyowati, 2014). (2013) bahwa ekstrak dengan pelarut etanol
80% memiliki aktivitas antioksidan lebih
tinggi dibanding ekstrak etanol 96%. Maka
dapat dilihat bahwa dari perbedaan aspek
Uji flavonoid metode dan pelarut yang dilakukan ekstraksi
Uji flavonoid menunjukkan hasil yang dengan freeze dry dengan pelarut air dapat
positif ditandai dengan perubahan warna memberikan aktivitas antioksidan yang lebih
menjadi orange atau jingga. Falvonoid tinggi dibanding ekstraksi dengan maserasi
termasuk dalam golongan senyawa fenol dengan pelarut etanol. Senyawa yang
yang memiliki banyak gugus –OH dengan terdapat dalam Habbatussauda’ menurut
adanya perbedaan keelektronegatifan yang Suhendi (2011) adalah luteolin yang mana
tinggi sehingga sifatnya polar. Golongan dalam penelitiannya menggunakan pelarut
senyawa ini mudah terekstrak dalam pelarut bersifat polar yaitu air dengan metode
etanol yang memiliki sifat polar karena perebusan dan dikeringkan denga vacuum
adanya gugus hidroksil, sehingga dapat dryer.
terbentuk ikatan hidrogen (Ikalinus et. al.,
2015). 5. Kesimpulan
4.2 Uji Antioksidan Ekstrak Etanol dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
Air disimpulkan bahwa tingginya aktifitas
Berdasarkan hasil perhitungan regresi antioksidan dalam ekstrak etanol dan
konsentrasi dan % aktivitas antioksidan dan ekstrak air menunjukkan adanya senyawa
nilai IC50 pada Ekstrak etanol dan air dapat yang bersifat sebagai antioksidan yaitu
dilihat pada tabel 2 di bawah ini. terpenoid, saponin, tanin, alkaloid dan
Tabel 2. Hasil perhitungan persamaan flavonoid. Ekstrak air dan ekstrak etanol
regresi memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.
Ekstrak Persamaan R hitung IC50 Ekstrak air memiliki aktifitas antioksidan
Regresi
lebih besar dibandingkan ekstrak etanol.
Ekstrak y= 14,093x- 0,9861 4,402
etanol 12,045
Ekstrak air y = 15,353x- 0,9951 4,277 Daftar Pustaka
15,669 1. Alenzi. 2013. Antioxidant: Properties of
Nigella sativa. J Mol Genet Med 7: 77.
Semakin kecil nilai IC50 maka semakin doi:10.4172/1747-0862.1000077
besar aktivitas antioksidannya. Secara 2. Anna; Suhandar; Jakaria dan
spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai Suharmasi. 2013. Uji Fungsi Freeze
dryer Radiofarmaka. Prosiding Seminat
antioksidan sangat kuat jika nilai IC50
Penelitian dan Pengelolaan Perangkat
kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC50 bernilai Nuklir: Yogyakarta. Pusat Teknologi
50-100 ppm, sedang jika bernilai 100-150 Akselerator dan Proses Bahan
ppm, dan lemah jika nilai IC50 bernilai 151-

6 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

3. Arista, Mega. 2013. Aktivitas Mikropartikelnya Menggunakan


Antioksidan Ekstrak Etanol 80% dan Metode DPPH. Skripsi. UIN: Jakarta
96% Daun Katuk (Sauropus 13. Putra, Bawa; Bogoriani; Diantariani dan
androgynus (L.) Merr.). Calyptra: Luh, Ni. 2014. Ekstraksi Zat Warna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Alam Dari Bonggol Tanaman Pisang
Surabaya Vol. 2 No. 2 (Musa paradiasciaca L.) dengan
4. Astuti, S., Deddy, M. A. , Bambang, Metode Maserasi, Refluks, dan
Tutik. 2009. Pengaruh Pemberian Sokletasi, Jurnal Kimia 8 (1) Januari
Tepung Kedelai Kaya Isoflavon hal 113-119
terhadap Kadar Malonaldehid (MDA), 14. Ranasasmita, Raafqi dan Anna P.
Aktifitas Superoksida Dismutase (SOD) Roeswiem. 2017. Kehalalan Produk
Testis dan Profil Cu, Zn-SOD Tubuli Obat-obatan Terutama Obat Herbal.
Seminiferi Testis Tikus fJantan. J. Prosiding Simposium Penelitian Bahan
Teknol dan Industri Pangan. Vol XX Obat Alami XIV.
No. 2 15. Setyowati, Widiastuti; Ariani, Sri;
5. Burits dan Bucar F. 2000. Antioxidant Ashadi; Mulyani, Bakti dan Rahmawati,
Activity of Nigella sativa Essential Oil. Cici.2014 Skrining Fitokimia dan
Abstract of Phytotherapy; 14(5): 323 – Identifikasi Komponen Utama Ekstrak
328. Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus
6. Darakhshan, S., Tahvilian dan Murr.) Varietas Petruk. Seminar
Hosseinzadeh. 2015. Nigella sativa: A Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia
Plant With Multiple Therapeutic VI. UNS: Surakarta
Implications. International Journal of 16. Sivaraj; Abirami; Nishanthika; Purana,
Pharmacognosy Vol. 2. Issue 5. E- Nithya; Arumugam dan Iqbal, Saleem,
ISSN:2348-3962. P-ISSN: 2394-5583 2015, Antioxidant Activitie and Thin
7. DEPKES. 2014. Farmakope Indonesia Layer Chromatographic Analysis 0f
Edisi V. Jakarta Aqueous Extract of Barks of
8. Fadlian, H., Baharuddin, A., Paulus. Uji Cinnamomum zeylanicum Blume,
Efektifitas Ekstrak Tanaman Putri Malu American Journal of Phytomedicine
(Mimosa pudica Linn) sebagai Bahan and Clinical Therapeutics, (3) (10) 654-
Pengawet Alami Tomat. Jurnal 665
Akademika Kimia. Vol. 5 No. 4, 2016: 17. Sultana, Sabira, Asif, Hafiz, Iqbal, Asif.
153-158 2015. Nigella sativa: Monograph.
9. Hamka, Prof. Dr. 2015. Tafsir Al-Azhar. Journal of Pharmacognosy and
Jakarta: Gema Insani. hal 407 Phytochemistry 4(4):103-106 E-ISSN:
10. Hayulistya, D., Rachmawati, D., Sari, 2278-4136. P-ISSN:2349-8234
A. 2016. Pengaruh Penambahan Bubuk 18. Oktaviana, Pratiwi; Yunita, Ema dan
Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Triastuti, Efta. 2016. Efek Nanopartikel
Aktivitas Antioksidan Permen Jelly PLGA Ekstrak Biji Nigella sativa
Herbal. Jurnal Teknosains Pangan. Vol terhadap Kadar Katalase Hepar Tikus
5 No 4 Oktober 2016 Model Diabetes Melitus Tipe 2.
11. Ikalinus, R., Widyastuti, S., Setiasih, N. Pharmacutical Journal of Indonesia. 2
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit (1): 18-24
Batang Kelor (Moringa oleifera). 19. Zulharmita, Kasyypiah, Ummil, Rivai,
Indonesia Medicus Veterinus. 2015 4 Harrizul. 2012. Pembuatan dan
(1): 71-79 Karakterisasi Ekstrak Air Daun Jambu
12. Puspita. 2014. Perbandingan Stabilitas Biji (Psidium guajava L.). Jurnal
Antioksidan antara Ekstrak Etanol 50% Farmasi Higea Vol. 4 No. 2
Kulit Buah Manggis (Garnicia 20. Zuhra, Fatimah. Juliati dan Herlice.
mangostana L.) dengan Bentuk 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa

7 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020


®Pharmacutical Journal of Islamic Pharmacy (2020) Pharmacy Department of UNIDA Gontor

Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus


androgunus (L) Merr.), Jurnal Biologi
Sumatera, Januari Vol. 3 No.1 hal 7-10

8 | Pharmasipha, Vol. 4, No.1, Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai