Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI TUMBUHAN ANTIDIABETES BERDASARKAN

ANALISIS KUANTITATIF ASAM TANAT

Trina, Fitmawati, Nery Sofiyanti

Mahasiswa Program S1 Biologi


Bidang Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
trinascience@yahoo.co.id

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a condition where the blood glucose is higher than normal
condition. This condition will damage tissues in human body, and is usually caused by
free radicals or by the decrease of the antioxidant defence activity. Tannic acid (tannin)
is a member of antioxidant and antidiabetic agents. Antidiabetic plants used by the
people are commonly unknown about their amount of tannic acid content. This study
was aimed to investigate antidiabetic plants by analyzing its tannic acid content
quantitatively. These compounds were compared with commercial antidiabetic drug.
The determination of total tannic acid content in the plants was conducted using Folin
Ciocalteu method. The results showed that the tannic acid consisted of antidiabetic
drug, jackfruit bark, gambier sap, raru bark, jengkol bark, capo leaf, and sipait leaf with
concentration of 21.01, 29.98, 40.95, 51.01, 51.84, 59.70 and 60.16 mg/g, respectively.
The tannic acid content in the six antidiabetic plants were higher than those of
commercial antidiabetic drug, therefore all of the tested plants is potential as
antidiabetic drug.

Keywords: Antidiabetic plant, Diabetes Mellitus, Identification, Tannic acid,


Quantitative analysis.

ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan suatu keadaan dimana gula darah dalam keadaan diatas
normal. Hal ini akan merusak jaringan di dalam tubuh, umumnya disebabkan oleh
radikal bebas atau berkurangnya aktivitas dari pertahanan antioksidan. Asam tanat
(tanin) merupakan bagian dari antioksidan dan dapat juga sebagai antidiabetes.
Tumbuhan antidiabetes yang digunakan masyarakat masih banyak yang belum
diketahui nilai asam tanatnya. Penelitian ini mengidentifikasi tumbuhan antidiabetes
tersebut dengan menganalisis asam tanat secara kuantitatif yang akan dibandingkan
dengan obat antidiabetes yang telah diperdagangkan. Penentuan kandungan total asam
tanat pada tumbuhan ini diuji dengan menggunakan metode Folin Ciocalteu. Hasil yang
diperoleh menunjukkan kandungan total asam tanat ekstrak obat antidiabetes, kulit
batang nangka, getah gambir, kulit batang raru, kulit batang jengkol, daun capo dan
JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 409
daun sipait berturut-turut yaitu 21,01; 29,98; 40,95; 51,01; 51,84; 59,70; 60,16 mg/g
ekstrak. Dari hasil uji enam tumbuhan antidiabetes tersebut seluruhnya memiliki nilai
kandungan total asam tanat diatas obat antidiabetes sehingga berpotensi sebagai obat
antidiabetes.

Kata kunci: Analisis kuantitatif, Asam tanat, Identifikasi, Tumbuhan antidiabetes.

PENDAHULUAN ketidakseimbangan antara


meningkatnya radikal dan sistem
Pemanfaatan tumbuhan sebagai pembersih radikal (radical scavenging
bahan utama dalam pengobatan telah systems) yang telah meningkatkan
menjadi bagian dari kebudayaan hampir produksi radikal bebas atau
setiap bangsa di dunia (Lee et al., berkurangnya aktivitas dari pertahanan
2000). Sekitar 60% penduduk dunia antioksidan (Pattabiraman dan
hampir sepenuhnya menggantungkan Muthukumaran, 2011).
diri pada tumbuhan untuk menjaga Senyawa antioksidan memiliki
kesehatan (Farnsworth, 1994), termasuk potensi sebagai antidiabetes yang
tumbuhan yang sudah dikenal mampu mencegah terjadinya oksidasi
masyarakat sebagai obat antidiabetes di glukosa dalam darah (Rosiyana, 2012).
Indonesia. Penggunaan tumbuhan Diketahui bahwa senyawa asam tanat
antidiabetes yang digunakan oleh (tanin) memiliki aktivitas antioksidan
masyarakat bermacam-macam, antara serta mempunyai efek sebagai
lain adalah getah gambir (Uncaria antidiabetes (Hagerman, 2002).
gambir) dan daun sipait (Tithonia Tumbuhan yang pernah
diversifolia) oleh masyarakat minang di digunakan sebagai antidiabetes antara
Provinsi Sumatera Barat atau kulit lain kulit batang nangka (Artocarpus
batang raru (Vatica pauciflora) oleh integra), kulit batang jengkol
masyarakat batak di Provinsi Sumatera (Pithecellobium lobatum), kulit batang
Utara. Secara tradisional banyak raru (Vatica pauciflora), daun sipait
tanaman yang berkhasiat menurunkan (Tithonia diversifolia), daun capo
kadar gula darah, tetapi penggunaan (Blumeae balsamifera), dan getah
tanaman obat tersebut kadang hanya gambir (Uncaria gambir) (Praktisi obat
berdasarkan pengalaman saja, belum tradisional, komunikasi pribadi, 2013).
didukung oleh adanya penelitian untuk Penelitian ini mengidentifikasi
analisis kuantitatif senyawa tumbuhan antidiabetes menggunakan
antidiabetesnya. analisis kuantitatif asam tanat. Hasil
Diabetes melitus merupakan suatu penelitian ini diharapkan menjadi
keadaan dimana gula darah dalam informasi dasar dan pengetahuan bagi
keadaan tinggi atau diatas normal dan masyarakat luas tentang tumbuhan yang
perlahan namun pasti akan merusak berpotensi sebagai antidiabetes.
jaringan dalam tubuh jika tidak
ditangani secara tepat (Nurkhozin et al., METODE PENELITIAN
2011). Penyakit ini berkaitan erat
dengan adanya peran stres oksidatif. Penelitian berupa analisis
Stres oksidatif merupakan hasil dari dilakukan dari bulan Desember 2013
hingga Februari 2014, di Laboratorium
JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 410
Botani Jurusan Biologi FMIPA, Penimbangan dilakukan sampai
Laboratorium Biokimia jurusan Kimia diperoleh bobot tetap.
FMIPA dan laboratorium Teknik Sipil Kadar Air (%) = bobot awal – bobot akhir x 100 %
jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik bobot awal
Universitas Riau, Pekanbaru.
c. Ekstraksi Etanol
1. Alat dan Bahan
Ekstraksi etanol dilakukan dengan
Peralatan yang digunakan dalam metode Macari et al (2006). Serbuk
penelitian ini adalah spektrofotometer tanaman dan obat antidiabetes
UV-Vis genesys 10S, desikator, ayakan dimaserasi dalam etanol 70% selama 3
dengan ukuran 60 mesh, blender, cawan x 24 jam dengan perbandingan serbuk
porselen, oven, vortex, penguap putar kering-etanol 1:13 (g/ml). Ekstrak
Rotavator R-114 (rotary evaporator) dipekatkan dengan penguap putar
dan peralatan gelas. Bahan yang kemudian dikering anginkan lalu
digunakan adalah kulit batang nangka, ditimbang untuk menentukan rendemen
kulit batang jengkol, kulit batang raru, kecuali obat antidiabetes. Untuk uji
daun sipait, daun capo, getah gambir, lanjut diencerkan dengan etanol dengan
obat antidiabetes yang telah perbandingan 1:10 (g/ml).
diperdagangkan merek Konilife
Rendemen (%) = bobot akhir x 100 %
Glucotrim, etanol 70%, aquadest, bobot awal x (1-kadar air)
Na2CO3 20%, asam tanat, dan Folin-
Ciocalteu 50%. d. Analisis Kuantitatif Total Asam
Tanat
2. Prosedur Penelitian
a. Preparasi Sampel Kandungan total asam tanat
ditentukan dengan metode Waterhouse
Bagian tumbuhan yang akan (1999) yang sedikit dimodifikasi.
dianalisis dikeringkan kemudian Sebanyak 0,1 ml ekstrak etanol
dihancurkan dan diayak dengan ayakan ditambahkan 3,9 ml akuades dan 0,1 ml
berukuran 60 mesh. Bahan ini pereaksi Folin-Ciocalteu. Larutan
kemudian dipergunakan untuk tersebut didiamkan selama 3 menit
pengujian selanjutnya. kemudian ditambahkan 2 ml Na2CO3
20% kemudian divortex lalu didiamkan
b. Penentuan Kadar Air selama 30 menit dan diukur nilai
absorbansnya pada 760 nm. Kurva
Penentuan kadar air dilakukan
asam tanat digunakan sebagai kurva
dengan metode AOAC No 934.01
kalibrasi. Kandungan total asam tanat
(1998). Sebanyak 1 g serbuk tanaman
dalam ekstrak etanol diekspresikan
dimasukkan dalam cawan porselen yang
sebagai mg /g ekstrak.
telah dikeringkan. Cawan porselen
yang telah berisi simplisia tersebut 3. Analisis Data
dikeringkan dalam oven pada suhu 105
°C selama 3 jam, didinginkan dalam Data yang didapat kemudian
desikator, lalu ditimbang bobotnya. dibandingkan antara nilai total asam
tanat tumbuhan yang diuji dengan nilai

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 411


total asam tanat dari obat antidiabetes 2. Rendemen Ekstrak Tumbuhan
yang disajikan dalam bentuk diagram. Antidiabetes
HASIL DAN PEMBAHASAN Rendemen merupakan peresentasi
untuk bagian yang dapat diekstrak dari
1. Kadar Air Tumbuhan bahan mentah. Hasil perhitungan
Antidiabetes rendemen dari sampel yang diuji
disajikan pada tabel 2.
Pengukuran kadar air dilakukan
Rendemen hasil ekstraksi
untuk mengetahui daya simpan suatu
tertinggi adalah pada sampel kulit
bahan sehingga diperoleh cara
batang raru (Vatica pauciflora),
penanganan terbaik bagi suatu bahan
sedangkan hasil ekstraksi terendah
untuk menghindari pengaruh aktivitas
adalah pada sampel kulit batang nangka
mikroba (Malangngi, 2012). Hasil
(Artocarpus integra). Dengan
pengukuran kadar air sampel yang diuji
mengetahui nilai rendemen ekstrak
disajikan pada Tabel 1. Kadar air
tumbuhan maka dapat diperoleh
tertinggi adalah pada sampel kulit
persentase dari bagian tumbuhan yang
batang raru (Vatica pauciflora) dan
dapat diekstrak dan dapat digunakan
kadar air terendah adalah pada sampel
sesuai dengan yang dibutuhkan.
kulit batang nangka (Artocarpus
integra).

Tabel 1. Kadar air enam jenis tumbuhan antidiabetes yang diuji


No Nama Jenis Bagian yang Kadar Air (%)
digunakan
1 Nangka (Artocarpus integra) Kulit batang 4,03
2 Jengkol (Pithecellobium lobatum) Kulit batang 5,87
3 Raru (Vatica pauciflora) Kulit batang 9,73
4 Sipait (Tithonia diversifolia) Daun 8,13
5 Capo (Blumeae balsamifera) Daun 9,17
6 Gambir (Uncaria gambir) Getah 5,73

Jumlah kadar air yang rendah Dari tabel 2 menunjukkan bahwa


membuat bahan akan lebih tahan bila hasil rendemen pada ekstrak raru yaitu
disimpan dalam jangka waktu yang 8,41 persen dari 10 gram serbuk kering.
relatif lama sehingga kemungkinan sedangkan rendemen ekstrak kulit
rusak oleh jamur pada saat batang nangka yaitu 5,45 persen dari
penyimpanan sangat kecil. Berdasarkan sepuluh gram serbuk kering atau. Nilai
hasil penelitian ini nangka merupakan rendemen ini berbeda untuk setiap jenis
tumbuhan yang baik sebagai tumbuhan tumbuhan bergantung pada kandungan
obat ditinjau dari kadar airnya. senyawa setiap tumbuhan itu sendiri.

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 412


Tabel 2. Rendemen ekstrak enam jenis tumbuhan antidiabetes yang diuji
No Nama Jenis Bagian yang Rendemen (%)
digunakan
1 Nangka (Artocarpus integra) Kulit batang 5,41
2 Jengkol (Pithecellobium lobatum) Kulit batang 7,11
3 Raru (Vatica pauciflora) Kulit batang 8,41
4 Sipait (Tithonia diversifolia) Daun 8,22
5 Capo (Blumeae balsamifera) Daun 5,87
6 Gambir (Uncaria gambir) Getah 5,96

Ekstraksi dilakukan dengan Ciocalteu. Reagen Folin Ciocalteu


menggunakan etanol sebagai pelarut. berguna untuk mereaksikan tanin
Penggunaan etanol sebagai pelarut dengan membentuk warna biru pada
karena merupakan pelarut yang aman sampel sehingga serapan sampel dapat
digunakan dalam obat-obatan sesuai dibaca pada daerah panjang gelombang
dengan lisensi Badan POM (Widyastuti, ultraviolet visibel (Andriyani et al.,
2010). Penggunaan etanol 70% 2010). Hasil uji kandungan total asam
didasarkan pada hasil pengujian tanat pada masing-masing sampel
antioksidan tanaman obat oleh Macari tumbuhan dan obat disajikan pada
et al. (2006) menunjukkan aktivitas gambar 1.
yang tinggi dengan pelarut etanol 70% Gambar 1 menunjukkan warna
dibandingkan dengan dalam konsentrasi biru dari sampel d yakni daun sipait
ataupun jenis pelarut lainnya. Selain itu, (Tithonia diversifolia) lebih kuat dan
maserasi atau perendaman dalam lebih pekat daripada sampel lainnya dan
pelarut tanpa adanya pemanasan obat antidiabetes memiliki warna biru
bertujuan agar senyawaan yang yang paling rendah yaitu biru cerah.
terkandung dalam sampel tidak rusak Pada pengukuran absorbansi nilai
(Widyastuti, 2010). panjang gelombang daun sipait paling
Proses maserasi dilakukan tinggi dibandingkan dengan sampel
selama 3 hari kemudian dilanjutkan lainnya dan obat antidiabetes memiliki
dengan pemekatan menggunakan angka yang paling kecil. Andriyani et
penguap putar (Rotary evaporator) al. (2010) melaporkan bahwa semakin
yang menggunakan air bersuhu 40 banyak tanin yang terkandung semakin
derajat pada proses evaporasi ini banyak warna biru yang terbentuk dan
sehingga senyawaan yang terkandung nilai serapan akan semakin besar. Hasil
didalamnya tetap terjaga. pengukuran absorbansi menunjukkan
nilai daun sipait lebih tinggi bila
3. Kandungan Total Asam Tanat dibandingkan dengan sampel lainnya.
Penentuan kandungan total asam
tanat pada tumbuhan ini diuji dengan
menggunakan metode fenol total yakni
dengan menggunakan pereaksi Folin

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 413


a b c d e f g

Gambar 1. Warna sampel uji total asam tanat. Keterangan:


(a) A. integra, (b) P. lobatum, (c) V. pauciflora,
(d) T. diversifolia, (e) B. balsamifera, (f) U.
gambir, dan (g) Obat antidiabetes

Kandungan total asam tanat pada tinggi dari pada obat antidiabetes yang
masing-masing tumbuhan dan obat mempunyai kandungan total asam tanat
yang diuji dapat dilihat pada gambar 2 21,01 mg/g ekstrak. Hal ini
yang menunjukkan bahwa rerata total menunjukkan bahwa secara umum
asam tanat dari tumbuhan uji adalah keenam tumbuhan yang diuji
29,98 – 60,16 mg asam tanat/g ekstrak. mempunyai potensi sebagai obat
Secara keseluruhan jumlah asam tanat antidiabetes.
pada masing-masing tumbuhan lebih
Kandungan Total Asam Tanat

70 60.16 59.70
60 51.84 51.01
50 40.95
(mg/g ekstrak)

40 29.98
30 21.01
20
10
0

Gambar 2. Diagram kandungan total asam tanat


ekstrak tumbuhan dan obat antidiabetes

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 414


Sampel dengan jumlah asam tanat Untuk mengetahui keamanan obat
tertinggi adalah pada ekstrak daun sipait tradisional ini perlu dilakukan uji klinis.
(Tithonia diversifolia) sedangkan
kandungan total asam tanat terendah DAFTAR PUSTAKA
adalah pada ekstrak obat antidiabetes.
Andriyani D, Utami PI, Dhiani BA.
Hasil skrining fitokimia oleh Purba
2010. Penetapan Kadar Tanin
(2003), daun dari Tithonia diversifolia
Daun Rambutan (Nephelium
mengandung flavonoid, glikosida,
lappaceum L.) Secara
saponin, tanin dan triterpenoid/steroid.
Spektrofotometri Ultraviolet
Taofik et al. (2010) menyatakan bahwa
Visibel. Journal of Pharmacy
ekstrak air tumbuhan ini positif
07 No. 02 hal 09. Fakultas
mengandung flavonoid, alkaloid dan
Farmasi Universitas
tanin. Dalimartha (2005) menyebutkan
Muhammadiyah Purwokerto.
bahwa tanin diketahui dapat memacu
Purwoketo.
metabolisme glukosa dan lemak,
sehingga timbunan kedua sumber kalori
Association of Official Analytical
ini dalam darah dapat dihindari.
Chemistry (AOAC). 1998.
Senyawa ini juga mempunyai aktivitas
Official Methods of Analysis of
hipoglikemik yaitu dengan
AOAC International 2:16.
meningkatkan glikogenesis.
Maryland: AOAC
Metode fenol total mempunyai
International.
kelebihan antaranya penampakan warna
yang lebih baik, dapat memperkecil
Dalimartha S. 2005. Ramuan
perbedaan pada saat pengujian dan lebih
Tradisional Untuk Pengobatan
spesifik (Rita, 2006).
Diabetes Mellitus. Penerbit
KESIMPULAN Penebar swadaya. Bogor.

Kandungan asam tanat tertinggi Farnsworth NR. 1994. Ethno-botany


terdapat pada ekstrak daun sipait and the Search for New Drugs.
(Tithonia diversifolia), sedangkan New York: John Wiley and
kandungan asam tanat terendah terdapat Sons.
pada ekstrak kulit batang nangka
(Artocarpus integra). Kandungan asam Hagerman AE. 2002. Tannin
tanat pada enam tumbuhan cukup tinggi Handbook. Jurusan Kimia dan
bila dibandingkan dengan obat Biokimia. Universitas Miami.
antidiabetes sehingga keenam tumbuhan Miami.
tersebut berpotensi sebagai obat
antidiabetes. Lee KH, Wang HK, Itokawa H, Morris-
Natschke SL. 2000. Current
SARAN perspectives on Chinese
medicines and dietary
Untuk penelitian lebih lanjut
supplements in China, Japan
mengenai kandungan total tanin pada
and the United States. Journal
tumbuhan antidiabetes perlu dilakukan
of Food and Drug Analysis 84:
kajian mengenai aktivitas antioksidan.
219–228.
JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 415
Macari PdAT, Portela CN, Polhit AM. Farmasi FMIPA USU Medan.
2006. Antioxidant, Cycotoxic, Hal 34.
and Uvbabsorbing Activity of
Maytenus guyanensisi Klotzch Rita Y. 2006. Kandungan Tanin dan
(Celastaceae) Bark Extracts. Potensi Anti Streptococcus
Acta Amazonica 36: 513-518. mutans Daun The Varietas
Assamica pada Berbagai Tahap
Malangngi LP, Sangi MS, Paendong Pengolahan. Skripsi. Institut
JJE. 2012. Penentuan Pertanian Bogor. Bogor.
Kandungan Tanin dan Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rosiyana AN. 2012. Skripsi Aktivitas
Biji Buah Alpukat (Persea Antioksidan dan
americana Mill.). Jurnal MIPA Penghambatan α-Glukosidase
UNSRAT 1: 5-10. Ekstrak dan Nanopartikel
Ekstrak Kulit Kayu Mahoni
Nurkhozin A, Irawan MI, Mukhlash I. (Swietenia macrophylla King).
2011. Klasifikasi Penyakit Institut Pertanian Bogor.
Diabetes Mellitus
Menggunakan Jaringan Syaraf Taofik M, Yuianti E, Barizi A, Hayati
Tiruan Backpropagation dan EK. 2010. Isolasi dan
Learning Vector Quantization. identifikasi senyawa aktif
Prosiding Seminar Nasional ekstrak air daun paitan
Penelitian, Pendidikan dan (Tithonia diversifolia) sebagai
Penerapan MIPA. Fakultas bahan insektisida botani untuk
MIPA. Universitas Negeri pengendalian hama tungau
Yogyakarta. Eriophydae. Alchemi 2(1)
:104-157.
Pattabiraman K dan Muthukumaran P.
2011. Antidiabetic and Waterhouse Al. 1999. Folin Ciocalteu
Antioxidant Activity of Micro Method for Total Phenol
Morinda tinctoria Roxb Fruits in Wine. Current Protocol in
Extract in Streptozotocin- Food Analytical Chemistry.
Induced Diabetic Rats. Faculty 299: 152-178.
of Science, Tamil University.
Asian J. Pharm. Tech. 2011; Widyastuti N. 2010. Pengukuran
Vol. 1: Issue 2, Pg 34-39. Aktivitas Antioksidan dengan
Metode Cuprac, Dpph, dan
Purba ED. 2003. Analisis senyawa Frap Serta Korelasinya dengan
Kimia dan Uji Hipoglikemik Fenol dan Flavonoid pada
Ekstrak Etanol daun Kembang Enam Tanaman. Fakultas
Bulan (Tithonia diversifolia Matematika Dan Ilmu
(Hemsley) Gray) terhadap Pengetahuan Alam. Institut
Kelinci. Skripsi Jurusan Pertanian Bogor. Bogor.

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 416

Anda mungkin juga menyukai