SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi Semarang”
PENDAHULUAN
disebabkan oleh tingginya kolesterol dalam darah (Murray dkk, 1997 : 270).
Perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat modern serta rendahnya
(Yuliani dkk, 2014). Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat
menyebabkan penyakit seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan stroke
dengan penggunaan obat dan secara non farmakologi dengan mengatur pola
makan dan gaya hidup (Hernawati dkk, 2013). Penggunaan obat dapat berupa
obat sintetik maupun tradisional. Penggunaan obat sintetik dalam jangka panjang
diminati karena banyak munculnya efek samping dari penggunaan obat sintetik.
Beberapa tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah sirsak, dalam
Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) adalah salah satu tanaman yang
berkhasiat untuk penurunan kolesterol. Menurut Lans (2006) daun sirsak banyak
dimanfaatkan sebagai obat herbal seperti untuk penyakit kulit, rematik, batuk, flu,
sakit pinggang, bisul, antikanker, hipertensi, dan kolesterol. Daun sirsak
Malantina (2013) kandungan flavanoid dalam daun sirsak (Annona muricata L.)
sebesar 43,56%.
ekstrak etanol daun sirsak sebagai penurun kadar kolesterol yang merupakan
sumber bahan alam yang dapat menjadi salah satu solusi untuk penanganan
kondisi hiperkolesterolemia.
3. Berapa konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak yang paling maksimal dalam
digunakan adalah daun yang berwarna hijau tua yang sudah dikeringkan.
2. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi daun sirsak adalah etanol 70%.
5. Konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak masing-masing 100, 200, 300, 400,
Burchard.
dan penderita obesitas untuk menggunakan daun sirsak sebagai salah satu
pilihan dalam pengobatannya, selain itu juga ringan dalam hal biaya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Obyek yang diteliti adalah aktivitas penurunan kolesterol dari ekstrak etanol
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirsak (Annona
muricata Linn.). Daun sirsak yang diperoleh dari daerah Donorojo, Jepara, Jawa
Tengah.
Tehnik sampling yang digunakan penelitian ini adalah cara acak (random
sampling), dimana setiap sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk diuji.
1. Variabel Bebas
Konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak yang digunakan adalah 100, 200,
2. Variabel Terikat
persen.
3. Variabel Terkontrol
Konsentrasi kolesterol 160 ppm, waktu pendiaman larutan uji 6 menit, dan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, pipet tetes,
alat digesti, batang pengaduk, termometer, pipa kapiler, chamber dan penutup,
analitik, vial, tabung reaksi, rak tabung, kuvet, filler, pipet volume, corong kaca,
spektrofotometer Visibel.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia daun sirsak,
etanol 70%, lempeng silica Gel GF 254, etanol p.a, serbuk Zn, larutan gelatin 0,5
%, HCL 2 N, HCL(p), amyl alkohol, larutan dragendorff LP, serbuk Mg, larutan
kalium heksasianoferat (III), FeCl3, kloroform p.a, H2SO4(p), baku kolesterol, asam
tanaman yang digunakan pada penelitian berasal dari tanaman yang dimaksud,
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirsak (Annona
muricata Linn.). Daun sirsak yang diperoleh dari daerah Donorojo, Jepara, Jawa
Tengah.
Ampas disari kembali selama 2 jam dengan 500,0 mL bagian cairan penyari
sebanyak 2 kali (BPOM RI, 2004: 80). Filtrat yang dihasilkan dikumpulkan dan
diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 600C, kemudian dipekatkan di atas
1. Identifikasi Tanin
Larutan ekstrak kurang lebih 1,0 mL ditambah dengan larutan gelatin 0,5%.
1995: 78).
2. Identifikasi Flavonoid
dan 1,0 mL HCl pekat. Selanjutnya ditambah amyl alkohol, kocok dengan kuat
dan biarkan hingga memisah. Terbentuknya warna merah, kuning atau jingga
dalam senyawa amyl alkohol menunjukkan adanya flavonoid (Depkes RI, 1987:
48).
3. Identifikasi Saponin
detik. Terbentuknya buih yang mantap setinggi 1 sampai 10 cm, tidak kurang dari
4. Identifikasi Alkaloid
atau endapan jingga kecoklatan atau warna merah coklat yang menunjukkan hasil
5. Identifikasi Steroid/Triterpenoid
mL asam asetat anhidrat. Kemudian ditetesi dengan 2 mL asam sulfat pekat. Bila
terbentuk warna hijau kebiruan menunjukkan adanya steroid dan bila berwarna
Dipipet 1 mL lartan uji lalu diuapkan diatas cawan poselen hingga diperoleh
residu. Hasil positif minyak atsiri ditandai dengan bau khas yang dihasilkan oleh
1. Identifikasi Tanin
2. Flavonoid
3. Saponin
4. Alkaloid
5. Steroid/Triterpenoid
(Fellicia, 2015).
sampai 50,0 mL. Dibuat pengenceran dengan konsentrasi 60, 80, 100, 120, 140
80, 100, 120, 140 dan 160 ppm), ditambahkan 5,0 mL kloroform p.a. Dipipet 5,0
mL campuran kemudian direaksikan dengan asam asetat anhidrat 2,0 mL dan 0,1
tengah kolesterol 100 sebanyak 5,0 mL direaksikan dengan asam asetat anhidrat
konsentrasi seri kolesterol (100 ppm) sebanyak 5,0 mL direaksikan dengan asam
asetat anhidrat 2,0 mL dan 0,1 mL H2SO4 pekat. Dilakukan pengukuran dengan
Ekstrak etanol daun sirsak dibuat seri konsentrasi 100, 200, 300, 400, 500,
600, 700 dan 800 ppm. Dari masing-masing konsentrasi diambil 5,0 mL
kolesterol dengan kosentrasi 160 ppm. Diambil 5,0 mL campuran sampel dan
kolesterol, ditambah 2,0 mL asam asetat anhidrat dan 0,1 mL H 2SO4 pekat.
warna menjadi hijau. Hasil warna yang diperoleh, dibaca dengan spektrofotometer
Disortasi
Dikeringkan
Diayak dengan mesh 30 dan 40
Simplisia daun sirsak
Disaring
Filtrat 1 Ampas
Filtrat 2 Ampas
Filtrat 3 Ampas
Absorbansi yang diperoleh dari pengukuran sampel ekstrak etanol daun sirsak
Dari data yang diperoleh dalam penelitian, kemudian diuji menggunakan uji