4. Seelling Price
Harga jual per unit barang / jasa yg telah diproduksi
Makna BEP dlm suatu perusahaan yakni :
Keuntungan :
Penjualan > Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Kerugian :
Penjualan Cukup untuk menutup Biaya Variabel
dan sebagian Biaya Tetap
Rumus BEP
Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan dua cara :
Atas dasar Unit
Atas dasar sales dlm rupiah
Rumus BEP :
BEP = __FC__
P -VC
a. Dasar unit
2. F.S
C.P
Keterangan :
P = Harga beli per unit
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan
Asumsi Model EOQ
= (0,02) x ( $ 5) x (510.000 / 2)
= 0,1 x 255.000
= $ 25.500
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekwensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
A = Persediaan rata rata
Biaya Pemesanan (Total Ordering
Cost)
TOC = F. ( S / Q )
TOC
Dalam satu
560.000 tahun 13 kali
500.000
EOQ
250.000
Reorder point
100.000
Safety stock
50.000
8 10 Minggu
5
2. Reorder Point (ROP)
Reorder Point (ROP)
Persediaan Pengaman – Safety Stocks
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk
berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat
penjualan atau kelambatan produksi –
pengiriman
Maka
◦ Persediaan awal = EOQ + Safety stock
◦ Persediaan rata – rata
= ( EOQ / 2 ) + safety stock
Menentukan Besarnya Safety Stock
Faktor pengalaman
Faktor dugaan
Biaya
Keterlambatan
Contoh :
Penggunaan per hari 15 Kg
Keterlambatan pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg
SOAL 1
1. PT. Sanbe Farma akan membuat beberapa unit obat dan
menetapkan lead time bahan baku 1 selama 6 minggu, pemakaian
rata-rata sebesar 600 Kg perminggu, safety stock yang ditaksir
sebesar pemakaian rata-rata untuk 3 minggu.
ROP = ( 6x600) + (3x600)
= 3600+1800
=5.400
Jadi ROP yang didapatkan adalah sebesar 5400
ROP = SS + PENGUNAAN SELAMA LEAD TIME
= (600 X 3) + (600 X 6)
= 5400
PENYELESAIAN
Diketahui :
Lead Time : 6 minggu
AU : 600
Safety Stock : 3 minggu
Ditanya :
ROP ?
Dijawab :
80
75 Klas A
60
% 50
Biaya
40
Pema
kaian 30
Klas B
20
10
Klas C
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% item persediaan
ANALISA ABC
Digunakan untuk:
1. Mengurangi persediaan (inventory) dan biaya
dg mengatur pembelian yg lebih sering dan
pengiriman dlm jumlah lebih sedikit untuk
obat kelas A
2. Mencari penurunan harga yg besar untuk obat
klas A dan penyimpanan harus diperhatikan
3. Kontrol yg ketat oleh staf, dan adanya
pengertian bahwa order yg besar untuk klas
A harus dicatat secara ketat
Contoh Analisis Data
Nama Obat Satuan Harga
1. Amoxicillin Kapl Box /100 28.200
Kesimpulan :
jadi dapat
diperkirakan
pembelian stok
obat terbanyak
untuk bulan
depan yaitu
golongan
Essensial
5. Model JIT (Just In Time)
Just In Time (JIT) merupakan perwujudan kemitraan usaha antara
perusahaan yang dalam hal ini adalah industri farmasi, rumah sakit atau
apotik dengan para pemasok. Dalam JIT, perusahaan memberikan
kepercayaan kepada pemasok untuk memasok bahan hanya pada saat
perusahaan memerlukannya dalam jumlah yang diperlukan.
Dengan system inventori just in time, order dilakukan apabila persediaan
hampir atau sudah habis. Kelemahan system ini adalah jika tidak didukung
dengan keteraturan defecta, perhitungan stok pengamanan, maka akan
mengakibatkan terganggunya system pengelolaan obat.
JIT memerlukan persyaratan sebagai berikut yaitu :
1. Pengurangan lead time
2. Penurunan persediaan ke tingkat minimum
3. Keandalan Equipment
4. Arus produksi yang berimbang
5. Kinerja keseluruhan system yang dapat diprediksi.
TERIMA KASIH