Anda di halaman 1dari 8

Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

UJI AKTIVITAS MINUMAN TEH DAUN SIRSAK (Annona


muricata Linn.) SEBAGAI PENURUN ASAM URAT DAN
KOLESTEROL SECARA IN VITRO

Erlita Verdia Mutiara*, Achmad Wildan


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi Semarang”
Jl. Letjend Sarwo Edie Wibowo Km. 1 Semarang Indonesia 50193
Email : erlita_mutiara@yahoo.com

ABSTRAK
Sediaan bahan alam kadang mempunyai beberapa efek farmakologi, sehingga
seringkali digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Daun sirsak dapat dimanfaatkan
menjadi teh herbal daun sirsak yang mempunyai banyak khasiat,antara lain, sebagai,
penurun asam urat dan kolesterol. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain
steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid mempunyai
fungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur
fotosintetis, dan pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas teh daun sirsak
yang digunakan sebagai penurun asam urat dan kolesterol sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengujian tahapan berikutnya. Metode yang digunakan pada pembuatan
teh herbal dengan daun sirsak, teh daun sirsak, dilakukan proses pelayuan pada suhu
optimalnya Dibuat seri larutan uji 5 mg/mL, 10 mg/mL, 20 mg/mL, dan 30 mg/mL, dan 40
mg/mL. Kadar penurunan efektif minuman teh daun sirsak untuk penurunan asam urat pada
kadar 40 mg/mL dengan 64,86% dan kanduangan kolesterol pada 40 mg/mL menghasilkan
penurunan 43,56%. Hasil uji ANAVA diperoleh data bahwa terdapat perbedaan antar
konsentrasi dalam dan antar kelompok yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05.

Kata kunci : daun sirsak, teh herbal, asam urat, kolesterol.

PENDAHULUAN pada anak-anak di Guatemala (Radi, 2001;


Tanaman sirsak termasuk tanaman Zuhud, 2011).
tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah Kandungan senyawa dalam daun
sepanjang tahun, apabila air tanah sirsak antara lain steroid/terpenoid,
mencukupi selama pertumbuhannya. Di flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin.
Indonesia tanaman sirsak menyebar dan Senyawa flavonoid mempunyai fungsi
tumbuh baik mulai dari daratan rendah sebagai antioksidan untuk penyakit kanker,
beriklim kering sampai daerah basah anti mikroba, anti virus, pengatur
dengan ketinggian 1.000 meter dari fotosintetis, dan pengatur tumbuh (Plantus,
permukaan laut (Septiatin, 2009; Radi, 2008; Robinson, 1995). Penelitian
1998). Daun sirsak telah digunakan secara Indihastuti (2007) menyimpulkan
tradisional untuk mengobati berbagai pemberian teh herbal daun sirsak.
penyakit antara lain: radang selaput lendir mempunyai efek menghambat
karena penyakit asma di Andes Peru, pertumbuhan sel kanker mammae mencit.
mengobati diabetes serta penenang dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
antikejang di Amozania Peru, meredakan pemberian teh herbal daun sirsak pada
demam di Afrika, mengobati penyakit liver dosis 30 mg dapat menghambat
di Madagaskar, mengobati penyakit pertumbuhan sel kanker mammae sebesar
malaria di Tago, dan mengobati cacingan

1427
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

26,47%, yaitu dari 65,58% menjadi Berdasarkan hasil penelitian Adri


39,11%. (2012) dinyatakan bahwa ada pengaruh
Masyarakat Indonesia meng- aktivitas antioksidan teh daun sirsak.
gunakan daun sirsak sebagai obat herbal Kondisi operasional aktivitas antioksidan
untuk mengobati penyakit kanker, yaitu tertinggi terdapat pada pembuatan teh daun
dengan cara meminum air rebusan daun sirsak dengan waktu pengeringan 150
sirsak segar. Air rebusan daun sirsak segar menit pada suhu pengeringan 500C.
ini dibuat dengan cara merebus 10 lembar
daun sirsak segar dengan 2 gelas air, METODE PENELITIAN
sampai air rebusan menjadi 1 gelas air. Air Obyek dalam penelitian ini adalah
rebusan daun sirsak segar ini diminum 2 persen penurunan asam urat dan kolesterol
kali sehari. Air rebusan daun sirsak segar setelah penambahan teh daun sirsak
dapat menimbulkan efek panas seperti Sampel yang digunakan dalam
pada kemoterapi, namun air rebusan daun penelitian ini adalah daun sirsak. Teknik
sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang sampling, menggunakan teknik “Random
abnormal (kanker) dan membiarkan sel-sel Sampling”, atau dengan cara acak
normal tetap tumbuh. Hal ini berbeda sederhana.
dengan efek yang ditimbulkan pada Variabel bebas penelitian adalah uji
pengobatan kemoterapi, yang mana penurunan asam urat dan kolesterol masing
pengobatan kemoterapi ini tidak saja masing dengan deret kadar teh daun sirsak
membunuh sel-sel abnormal (kanker) yaitu 5, 10, 20, 30, dan 40 mg/mL.
tetapi sel-sel yang normalpun ikut mati Variabel terikat penelitian adalah
(Leny, 2006). penurunan konsentrasi asam urat dan
Hiperurisemia merupakan suatu kolesterol setelah penambahan teh daun
keadaan tingginya kadar asam urat di sirsak
dalam tubuh di atas nilai normal, keadaan Variabel Terkontrol adalah Proses
ini timbul akibat produksi asam urat yang pembuatan teh daun sirsak, Pelayuan suhu
berlebih atau pembuangannya yang 700C selama 4 menit. Waktu
berkurang. Pengobatan asam urat dapat pengeringan:150 menit pada suhu 500C
diberikan dengan obat alami dan obat .Bahan baku yang digunakan pada
sintetik. Obat alami yang digunakan yang penelitian adalah: daun sirsak yang di
banyak mengandung flavonoid dan ambil mulai dari daun ke-5 sampai daun
mineral yang mampu menurunkan kadar ke-3 dari pangkal batang, asam pikrat,
asam urat. asam perklorat, FeCl3 5%, Kalium
Peningkatan kadar kolesterol dalam heksasianoferat (III), Serbuk Zn, HCl 2N,
darah merupakan penyebab utama Gelatin 0,5%, HNO3, kolesterol baku,
terjadinya aterosklerosis yaitu proses akuades, metanol, kloroform, asam asetat
pengapuran dan pengerasan pembuluh anhidrat, H2SO4 pekat.
darah. Beberapa faktor yang dapat Alat untuk pembuatan teh daun
meningkatkan risiko terjadinya sirsak, Alat yang digunakan antara lain:
aterosklerosis adalah adanya peningkatan loyang, oven, spektrofotometer UV-Vis
kadar lipid darah seperti peningkatan kadar mortir, stamper, kertas saring, corong,
LDL (Low Density Lipoprotein) darah, pemisah drupple plate, gelas kecil, sendok
kolesterol total, trigliserid darah serta
penurunan kadar HDL (High Density PROSEDUR KERJA
Lipoprotein). Kadar kolesterol yang Penyiapan Sampel :
berlebih akan menjadi masalah, oleh Preparasi sampel dengan cara daun
karena itu kadar kolesterol harus sirsak disortasi, Proses pembuatan teh
diturunkan (Sun, 2006). daun sirsak, Pelayuan suhu 700C selama 4

1428
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

menit, dibiarkan dingin dan digulung kontrol kolesterol awal yaitu kolesterol
selanjutnya dikeringkan pada suhu 500C konsentrasi 140 ppm.
selama 150 menit.
Proses pembuatan larutan teh daun Rancangan Penelitian
sirsak : Ditimbang 1000 mg serbuk daun Rancangan penelitian adalah (RAL)
sirsak. dimasukkan ke dalam penangas air, Rancangan Acak Lengkap dengan faktor
kemudian ditambahkan 10 ml air panas tunggal, dengan 1 level perlakuan.
dan dididihkan larutan teh daun sirsak Variabel bebas adalah konsentrasi
yang diperoleh. Didinginkan dan disaring minuman teh daun sirsak, dan variabel
dengan kertas saring. Setelah dingin filtrat terikat adalah aktivitas penurunan asam
digunakan sebagai larutan induk. Dibuat urat dan kolesterol minuman teh daun
seri larutan uji 5 mg/mL, 10 mg/mL, 20 sirsak. Jumlah perlakuan ditentukan 5
mg/mL, dan 30 mg/mL, dan 40 mg/mL. perlakuan (P) dan masing-masing
Pengukuran kadar asam urat perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan
dilakukan dengan cara 500 µL larutan (U). Penentuan ulangan dengan
baku asam urat ditambahkan dengan 200 menggunakan rumus galat = (P-1) x (U-1).
µL teh herbal sarang semut kemudian Jika dalam penelitian ini menggunakan 5
ditambahkan dengan reagen Uric Acid kali perlakuan dan 3 kali ulangan maka
pada Spektrofotometer ABX Pentra. jumlah galat = (5-1) x (3-1) = 10
Pengukuran berdasarkan intensitas warna Untuk mengkaji apakah konsentrasi
yang dihasilkan dari reaksi asam urat minuman teh daun sirsak yang berbeda
dengan reagen Uric Acid. memberikan pengaruh terhadap aktivitas
Prinsip pengukuran asam urat dengan penurunan asam urat dan kolesterol
menggunakan metode Enzimatik uricase minuman teh daun sirsak, dilakukan uji
adalah asam urat dioksidasi oleh uricase secara statistik dengan analisis varian
menjadi alantoin dan hydrogen peroksida, (anava). Apabila didapati adanya
kemudian hidrogen peroksida yang pengaruh, maka dilanjutkan dengan uji
terbentuk akan bereaksi dengan 4- beda DMRT (Duncan Multiple Range
aminoantipirin dengan dikatalisis oleh Test)
enzim peroksidase menghasilkan senyawa
quinimine yang berwarna merah. Intensitas CARA ANALISIS
warna ini diukur secara fotometri pada Analisa Penurunan Kadar Kolesterol
panjang gelombang 520 – 560 nm Perhitungan persentase kadar
(DepKes RI, 2010 : 54) penurunan kolesterol diperoleh dari data
pengukuran absorbansi kolesterol awal dan
Tahap uji aktivitas penurun kolesterol: absorbansi kolesterol setelah perlakuan
Tiap larutan dipipet 5 ml dan dengan pemberian teh herbal pektin.
dimasukkan ke dalam tabung sentrifus. Perhitungan menggunakan rumus berikut :
Kemudian ditambah 5 ml larutan CB
kolesterol 140 ppm dan disentrifus dengan A= X100%
C
kecepatan 4000 rpm selama 10 menit. Fase Keterangan :
kloroform diambil dan dimasukkan dalam A = % penurunan kolesterol
tabung reaksi kemudian ditambah dengan B = absorbansi kolesterol setelah
larutan asam asetat anhidrat:H2SO4 pekat perlakuan
(20:1). Didiamkan di tempat gelap selama C = absorbansi kolesterol awal
30 menit kemudian diukur absorbansinya
dengan spektrofotometri UV-Vis pada Dari data yang diperoleh dalam penelitian,
panjang gelombang 413 nm dengan kemudian diuji menggunakan uji Anava

1429
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

satu jalan (one way ANOVA) dengan Tabel 1. Hasil Uji Senyawa Fenol
program SPSS versi 16. Hasil
Sediaan Keterangan
Pengamatan
Dari ketiga hasil tersebut kemudian Kontrol Kuning Tidak
dianalisis dengan menggunakan metode negatif mengandung
SPSS Multivariat versi 15. senyawa
fenolik
HASIL PENELITIAN DAN Teh Biru Mengandung
PEMBAHASAN herbal kehitaman senyawa
Daun Sirsak segar dipanen sebaiknya pada Daun fenolik
waktu siang hari, karena pada siang hari Sirsak
tumbuhan sedang melakukan fotosintesis Kontrol Biru Mengandung
sehingga senyawa yang terkandung dalam positif kehitaman senyawa
daun sedang diproduksi secara maksimal. fenolik
Daun sirsak sebelum digunakan dicuci
terlebih dahulu hingga bersih. Hal ini Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
bertujuan untuk meminimalkan jumlah bahwa dalam teh herbal daun sirsak
pengotor yang menempel pada daun. mengandung senyawa fenol seperti tanin
Setelah pencucian dilakukan sortasi basah dan flavonoid.
yaitu memilah dan memilih daun yang Identifikasi terhadap senyawa
tidak diinginkan, baik yang berasal dari polifenol dalam teh herbal daun sirsak
tanaman sirsak itu sendiri maupun yang dilakukan dengan cara 1 mL teh herbal
berasal dari tanaman lain yang dapat daun sirsak ditetesi dengan campuran
mengacaukan penelitian. Identifikasi kalium heksasianoferat III dan FeCl3.
senyawa fenolik dilakukan dengan cara 1 Senyawa polifenol yang terkandung dalam
mL teh herbal daun sirsak ditetesi larutan teh herbal daun sirsak akan mereduksi ion
FeCl3. Adanya gugus fenolik akan bereaksi heksasianoferat III menjadi ion
dengan FeCl3 membentuk kompleks warna heksasianoferat II. Ion heksasianoferat II
hijau, ungu, biru sampai hitam, bereaksi dengan FeCl3 membentuk
sebagaimana Gambar 3. KFe[Fe(CN)6] yang berwarna biru sampai
hitam, menurut reaksi:
OH 2 Fe(CN)63- + 2 ArOH  2 Fe(CN)64- +
+ FeCl3
OH
(ArO)2 + 2 H+
6 O O
Fe
HO
Fe(CN)64- + Fe 3+ + K+  KFe[Fe(CN)6]
(biru prusian) Apak et al, (2007)
OH
O

Tabel 2. Hasil Uji Senyawa Polifenol


Hasil
Sediaan Kesimpulan
Pengamatan
Keterangan : : Garis ikatan ionik Kontrol Coklat keruh Tidak
: Garis ikatan negatif mengandung
kovalen koordinasi senyawa
polifenol
Gambar 3. Reaksi Pembentukan Teh herbal Biru Mengandung
Komplek Berwarna Daun kehitaman senyawa
Senyawa Fenolik oleh Sirsak polifenol
FeCl3 (Sudjadi, 2004) Kontrol Biru Mengandung
positif kehitaman senyawa
polifenol

1430
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

Berdasarkan tabel 2, dapat Tabel 4. Hasil penurunan kadar asam


diketahui bahwa dalam teh herbal daun urat setelah penambahan teh
sirsak mengandung senyawa polifenol. herbal Daun Sirsak
Senyawa polifenol yang terkandung dalam % penurunan kadar Rata-
daun sirsak adalah flavonoid. Selanjutnya asam urat rata
senyawa flavonoid yang terkandung dalam Konsen
Repli Repli Repli %
teh herbal daun sirsak diidentifikasi trasi
kasi I kasi kasi penur
dengan cara 1 mL teh herbal daun sirsak mg/mL
II III unan
ditambah dengan serbuk Zn dan HCl 0,1 N 5 40,61 40,92 40,81 40,78
yang akan membentuk warna merah jingga
%
karena terbentuknya senyawa kompleks
10 45,23 45,58 45,18 45,33
(Depkes RI, 1995).
%
20 52,59 52,91 52,75 52,75
Tabel 3. Hasil Uji Senyawa Flavonoid
%
Hasil
Sediaan Kesimpulan 30 58,29 58,68 58,32 58,43
Pengamatan
%
Kontrol Jernih Tidak
40 64,71 64,99 64,88 64,86
negatif mengandung
%
senyawa
flavonoid
Teh Coklat muda Mengandung
herbal flavonoid
Daun
sirsak
Kontrol Merah jingga Mengandung
positif flavonoid

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui


bahwa dalam teh herbal daun sirsak
mengandung senyawa flavonoid. Gambar 4. Kurva Penurunan Kadar
Setelah dilakukan identifikasi Asam Urat
flavonoid selanjutnya dilakukan uji Pada kelompok perlakuan dengan
golongan flavonoid untuk menentukan penambahan minuman teh daun sirsak
golongan flavonoid pada teh herbal. Uji berpengaruh terhadap penurunan kadar
yang pertama dilakukan adalah uji asam urat. Hal ini disebabkan oleh adanya
glikosida 3 flavonol diuapkan hingga kandungan flavonoid yang terlarut dalam
kering 1 ml larutan teh herbal daun sirsak, ekstrak daun sirsak. Penurunan kadar asam
sisa dilarutkan dalam 1 mL sampai 2 mL urat karena terjadinya ionisasi oleh adanya
etanol 95%, ditambahkan 0,5 g serbuk flavonoid. Asam urat yang telah terion
seng dan 2 mL HCl 2 N, diamkan 1 menit kemudian akan berikatan dengan ion-ion
kemudian ditambah 10 mL HCl(p). Dalam mineral membentuk senyawa garam yang
waktu 2 sampai 5 menit terjadi warna mudah larut dalam air. Hal ini didasarkan
kuning menunjukkan tidak adanya pada sifat asam urat yang merupakan asam
flavonoid golongan glikosida-3-flavonol lemah. Asam urat tersebut pada pH normal
(Trevor, 1998). akan terionisasi menjadi ion urat. Dengan
kation yang ada, ion urat akan membentuk
garam urat. Senyawa yang dapat
menurunkan kadar asam urat yaitu
flavonoid. Selain bersifat sebagai

1431
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

antioksidan dengan cara menghambat kerja dilanjutkan ke dalam pengujian statistik


enzim xantin oksidase yang ada dalam parametrik yaitu uji ANAVA. Dilakukan uji
tubuh, flavonoid disini juga dapat ANAVA 1 jalan untuk mengetahui
menangkal radikal peroksida. pengaruh teh minuman daun sirsak antar
Konsentrasi baku kolesterol yang konsentrasi. Hasil uji ANAVA tersebut
digunakan pada penelitian ini adalah 120 diperoleh data bahwa terdapat perbedaan
ppm. Minuman teh daun sirsak dibuat antar konsentrasi yang ditunjukkan
deret konsentrasi yang sama yaitu dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
5,10,20,30 dan 40 mg/mL. Dari masing- 0,05.
masing konsentrasi diambil 5 mL larutan
sampel dimasukkan dalam tabung dan Tabel 9. Hasil Penurunan Kolesterol
ditambahkan dengan 5 mL larutan setelah penambahan teh herbal
kolesterol. Minuman teh daun sirsak daun Sirsak
dilarutkan dalam kloroform, Campuran
diambil 5,0 mL dan direaksikan dengan % Penurunan kolesterol =
2,0 mL asam asetat anhidrat dan 0,1 mL
asam sulfat pekat. Setelah direaksikan Absorbansi kontrol - Absorbansi sampel
larutan uji didiamkan di tempat gelap x
Absorbansi kontrol
terlindung dari cahaya selama 15 menit 100%
sesuai dengan literatur. Pendiaman di
tempat gelap ini dilakukan karena larutan
kolesterol bersifat fotodegradasi tidak Konsen % penurunan Rata-
stabil terhadap cahaya dan akan berubah trasi kolesterol rata %
menjadi kolestenon. Larutan dibaca mg/mL Repli Repli Repli penur
serapannya dengan spekrofotometri UV- kasi I kasi kasi unan
Vis pada panjang gelombang 425 nm. II III
Digunakan spektrofotometri UV-Vis 5 4,57 3,04 4,92 4,18
karena larutan uji terbentuk reaksi warna 10 16,98 13,58 15,22 15,26
yang berwarna hijau. 20 19,32 17,33 21,90 19,52
Setelah serapan larutan uji dibaca
30 32,55 30,21 35,36 32,71
kemudian dihitung persen penurunan
40 43,33 42,51 44,85 43,56
kolesterol dengan cara serapan kolesterol
awal sebelum ditambah dengan sampel
dikurangi dengan serapan kolesterol
setelah ditambah dengan sampel kemudian
dibagi dengan serapan kolesterol awal dan
dikali seratus persen. Rata-rata persen
penurunan kadar kolesterol oleh sampel
teh daun sirsak dapat dilihat pada tabel 9
Berdasarkan persen penurunan yang
diperoleh, bahwa, makin besar konsentrasi
sampel makin besar penurunan kolesterol
yang dihasilkan. Absorbansi kontrol yang
digunakan untuk mengukur persentase
penurunan kolesterol diperoleh dari hasil Gambar 6. Grafik Rata-rata Persen
pengukuran panjang gelombang maksimal. Penurunan Kolesterol
Dari data yang diperoleh berdistribusi .
normal dan homogen, karena nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka

1432
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

SIMPULAN Technologies for Medicinal and


Kadar efektif minuman teh daun Aromatic Plants. Italy : Trieste.
sirsak untuk penurunan asam urat adalah Harris MD, Siegel LB, Alloway JA. 1999.
40 mg/mL dengan penurunan 64,86% dan Gout and hyperuricemia. Am Fam
kolesterol adalah 40mg/mL dengan Physician.
penurunan 43,56%. Berdasarkan hasil Indihastuti. P 2007. Kemampuan
penelitian, disarankan penggunaan Penghambatan Ekstrak Daun Sirsak
minuman teh daun sirsak untuk penurunan (Annona muricata Linn) Terhadap
asam urat karena lebih berkhasiat.. Vialibitas Sel Kanker Mammae
Mencit.Skripsi. Universitas Gajah
DAFTAR PUSTAKA Mada: Yogyakarta.
Adri, D., Wikanastri H., dan Nurhidajah, Isselbacher, K.J. et al. 2000. Harrison
2012. Aktivitas Antioksidan dan Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Sifat Organoleptik Teh Daun Edisi 13. Volume 5. Jakarta EGC.
Sirsak (Annona muricata Linn.) Kabo, P. 2008. Mengungkap Pengobatan
Berdasarkan Variasi Waktu Penyakit Jantung Koroner. Gramedia
Pengeringan, Skripsi Universitas Pustaka Utama Jakarta
Muhammadiyah Semarang Leny, S. 2006. Bahan Ajar Metode
Anonim. 2009. Kumpulan Kuliah Fitokimia. Laboratorium Kimia
Farmakologi. Buku Kedokteran Organik Jurusan Kimia FMIPA
EGC Jakarta Universitas Airlangga : Surabaya
Arini S. 2004. Teh [Camellia sinensis O.K. Lumenta., K Nefro, dkk. 2004. Kenali
var. Assamica (Mast)] sebagai Jenis Penyakit dan Cara
Salah Satu Sumber Antioksidan. Penyembuhannya. PT. Elex Media
Cermin Dunia Kedokteran No. 144 Komputindo. Jakarta
_____________________. 1987. Analisis Murray, R.K, Granner, D.K., Mayes, P.A.,
Obat Tradisional. Jakarta : dan Rodwell, V.W. 1999. Biokimia
Departemen Kesehatan Republik Happer. Diterjemahkan oleh Hartono,
Indonesia A. Edisi 24, EGC. Jakarta.
_______________________. 1989. Plantus. 2008. Biopestisida Sebagai
Materia Medika Indonesia. Jilid V. Pengendali Hama dan Penyakit
Jakarta : Departemen Kesehatan Tanaman Hias
Republik Indonesia http://anekaplanta.wordpress.com.
_______________________.1995. Povey, R. 2001. Memantau Kolestrol
Farmakope Indonesia edisi IV. Anda. Diterjemahkan oleh Wulandari,
Jakarta : Departemen Kesehatan W.D., Penerbit Arcar Jakarta
Republik Indonesia Radi, J. 1998. Sirsak Budidaya dan Peman
Duryatmo, S. 2011. “Daun Sirsak vs faatannya. Kanisius Bandung:
Kemoterapi (Ribuan Kali Lebih Rahardja, E.M. 2002. Peran Nutrisi Pada
Kuat)”. Trubus (494 Januari Hiperurisemia. Majalah Kedokteran
2011/XLII). Universitas Tarumanegara. Volume
Dymas, T. P. 2008. Teh dan 8.
Pengolahanya. Universitas Brawijaya Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
(UNIBRA) : Malang. Tumbuhan Tingkat Tinggi.
Gambhir, G. 2008. Chromatography. Terjemahan Padmawinata, K.
Acharya Narendra Dev College. Bandung : ITB Press.
Handa, S.S., Khanuja, S.P.S., Longo, G., Rodwell, V. W. 1995. Biokimia Harper.
and Rakesh, D.D. 2008. Extraction Jakarta : PT. EGCSeptiatin, A,
2009, Apotik Hidup dari Rempah-

1433
Media Farmasi Indonesia Vol 14 No 1

Rempah dan Tanaman Liar, Curr, Med. Chem.Imm, endoc. &


CV.Yrama Widya: Bandung metab. Agents, 1 (1), 99-117.
Rohman, A., dan Ganjar, I. G. 2007. Kimia Wirakusumah, E. S. 2000. Tetap Bugar di
Farmasi Analisis. Yogyakarta : Usia Lanjut. Trubus Agriwidya:
Pustaka Pelajar. Jakarta
Sudjadi, Rohman, A. 2004. Analisa Obat Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan
dan Makanan. Yogyakarta : Pustaka Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Pelajar. Jakarta.
Sun, H. 2006. Mengendalikan Kolesterol Winarti, S. 2010. Makanan
Tinggi dengan Herba & Pola Hidup Fungsional.Eds I. Graha Ilmu:
Sehat. http://www.cbnportal.com (23 Yogyakarta
Desember 2011) Yuliani, R. 2001. Sirsak dan budidaya.
Taylor, L. 2005. Technical Data Report Kanisius: Bandung
For Graviola (Annona muricata). Zuhud, E,. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak
Texas : Sage Press. Menumpas Kanker. Yunita Indah.
Vaya, J., and Aviram, M., 2001, Cet-1. Agromedia Pustaka : Jakarta
Nutritional Antioxidants:
Mechanisms Of Action, Analyses Of
Activaties and Medical Applications,

1434

Anda mungkin juga menyukai