DAUN TAPAK DARA ( Catharanthus roseus L.) TERHADAP HEWAN UJI MENCIT
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pemberian Oleum Ricini yang merangsang
timbulnya diare dan untuk mengetahui efek pemberian infuse Daun Tapak dara yang diujikan pada
hewan uji mencit yang diinduksi diare dengan berbagai variasi konsentrasi infus dan sebagai
pembanding digunakan Pilokarpin dan Atropin sulfat, di mana setiap konsentrasi infus dan
kelompok pembanding tersebut, diteliti efeknya terhadap system saraf otonom, seperti miosis,
midriasis, vasodilatasi, vasokontriksi, eksoftalmus, kejang, salviasi, dan diare pada interval waktu
30, 60, 90 dan 120 menit, begitupun dengan kelompok kontrol ( Air suling ). Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan bahwa infuse Daun Tapak dara dapat menghambat timbulnya diare dan
menimbulkan efek pada system saraf otonom yaitu pada system saraf simpatis dengan konsentrasi
10% sebesar 48,7% dan pada system saraf parasimpatis sebesar 38%. Sedangkan untuk system
saraf simpatis dengan konsentrasi 15% sebesar 64% dan pada sistem saraf parasimpatis sebesar
51,7%.
Kata kunci : Daun Tapak dara ( Catharanthus roseus L.), Sistem Saraf Otonom, Hewan Uji
Mencit
PENDAHULUAN
Perkembangan sel-Sel tubuh menghentikan pendarahan. (Santoso,1997),
sangat tergantung dari keseimbangan cairan mengandung beberapa jenis alkaloid, antara
dan elektrolit di dalam tubuh. Keseimbangan lain : Vinkristin, vInblastin, Vinrosidin,,
ini diurus oleh mekanisme fisiologis yang Adenosin, Catharantin dan Tanin.
terdapat di dalam tubuh Itu sendiri. Jumlah Kandungan kimia Daun Tapak dara yang
air dan elektrolit di dalam tubuh harus dapat menghambat diare adalah tanin.
dipertahankan dalam batas-batas normal, (Wijayakusuma,1994)
agar metabolisme berlangsung dengan baik. Organ tubuh umumnya dipersyarafi
Dehidrasi sangat dipengaruhi oleh oleh saraf Simpatis dan Parasimpatis, yang
Konsentrasi elektrolit, dehidrasi memperlihatkan fungsi yang diagnostik, bila
disebabkan oleh cairan yang hilang melaluli yang satu menghambat fungsinya maka yang
kulit, muntah dan diare (Widjaja,2002) lain memacu fungsi tersebut. Contoh lain
Defenisi diare adalah defekasi adalah perangsangan sistem saraf pusat yang
buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali akan nampak pada mencit berupa straub,
sehari dengan atau tanpa darah atau lendir grooming yang berlebihan, midriasis atau
dalam tinja sehingga penyebab diare berupa pelebaran pupil mata yang terjadi di bawah
faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor pengaruh saraf simpatis, sedangkan miosis
makanan dan faktor psikologis. Diare terjadi dibawah pengaruh parasimpatis
disebabkan oleh infeksi kuman berupa (Ganiswarna.G.S.1995)
parasit , bakteri atau entero virus ( virus Dalam penelitian ini, infus Daun
yang hidup dan berkembang dalam saluran Tapak dara diujikan pada hewan coba
pencernaan dan menyebar bersama feses). mencit yang diinduksi diare. Dengan infus
Salah satu tumbuhan yang Daun Tapak dara dengan berbagai variasi
digunakan secara empiris sebagai obat- konsentrasi infus, dan sebagai pembanding
obatan antidiare adalah Daun Tapak dara. digunakan pilokarpin sebagai pengaruh saraf
(Wijaya kusuma,1994). Disamping itu parasimpatis seperti miosis, tremor dan
Tumbuhan ini vasodilatasi. Dan atropin sulfat sebagai
Digunakan sebagai obat anti pengaruh simpatis seperti midriasis,
kanker, menurunkan tekanan darah, vasokontriksi, dan eksoftalmus. Di mana
pennenang, menyejukkan semangat dan pengamatan tersebut didasrkan pada
KELOMPOK
Parameter
Pembanding (Pilokarpin) Kontrol (Air Suling)
yang N
diamati
WAKTU (menit )
30 60 90 120 30 60 90 120
1 - - - - - + - +
Miosis 2 - - + + + - - +
3 - - + + - - - -
1 - - + + - - - -
Vasodilatasi 2 - + - + - - + +
3 - - - - + - - -
1 + - - - - - + -
Salivasi 2 + - - - - + - -
3 + - - - - - - -
1 - - - - - - - -
Diare 2 - - - - + - - -
3 - - - - - - - -
1 - - - - - - - +
Hilangnya
refleks 2 - - - + + - + +
kornea
3 - - - + - - - +
1 - - + + - - + -
Pelupuk
mata 2 - - - + - - + +
menutup
3 - - - + - - + +
b. Pemberian Pilokarpin dan Air suling terhadap efek Sistem Simpatis pada Mencit
KELOMPOK
Parameter
N Pembanding (Pilokarpin)
yang diamati Kontrol (Air Suling)
Waktu ( menit )
30 60 90 120 30 60 90 120
1 + + + - + - + -
Midriasis 2 + + - - + - - +
3 + - - - - + - -
1 + - + - + - + +
Vasokontriksi 2 + + - - + - - -
3 + - - + + + - -
c. Data pengamatan pengaruh pemberian infus Daun Tapak dara (Catharanthus roseus L.)
terhadap efek SSO pada mencit (Mus musculus)
KONSENTRASI
Peningkatan 1 - - - - - - + + - + + -
Laju 2 - + + + - - - - - + + +
Pernafasan 3 - - - - - + + + - + + -
1 + - - - - - - - - - - -
Diare 2 - - - - - - - - - - - +
3 - - - - - - - - + - - -
Hilangnya 1 - + + - - + + - - + + -
Reflex
2 - - - - - + + - - + - -
kornea
3 - + + - - + - - - + - -
1 - - - + - + - + - - - +
Pelupuk
mata 2 - - - + - - - - - - - -
menutup
3 - + - - - - - + - - - +
Keterangan :
a. (+) = ada efek
b. (-) = tidak ada efek
d. Data pengamatan konsistensi dan defekasi frekuensi feses setelah pemberian minyak jarak (
Oleum ricini)
Defekasi frekuensi dan konsistensi Tinja setelah
Kelompok Hewan
pemberian Oleum ricini
Rata-
jumlah
Dosis ke ( Jam) rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 2 3 3 3 2 1 0 16
Kontrol 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 24
3 0 0 2 2 3 3 3 3 2 2 20
Jumlah 1 3 6 7 9 9 9 7 5 4 60 20
Rata-rata 0,3 1 2 2,3 3 3 3 2,3 1,6 1,3
Pembanding 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3
2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
3 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3
Jumlah 0 2 1 1 1 1 0 1 1 0 8 2,6
Rata-rata 0 0,6 0,3 0,3 0,3 0,3 0 0,3 0,3 0
Infus 5% 1 1 0 0 2 1 2 1 1 1 0 9
2 0 0 0 1 3 2 1 0 0 0 7
Pembahasan
Dengan cara eksperimental tersebut terlihat jelas bahwa pengaruh
sederhana, pada penelitian ini digunakan pemberian atropin sulfat dengan persentase
beberapa pengamatan, yaitu pengamatan 45% memperlihatkan efek sistem saraf
pada pengaruh pemberian atropin sulfat, simpatis, di mana atropin sulfat merupakan
Pilokarpin, air suling dan infuse Daun Tapak salah satu prototipe obat antikolinergik yang
dara (Catharanthus roseus L.) terhadap efek melawan farmakodinamik obat golongan
SSO dan pengamatan konsistensi dan kolinergik.
defekasi feses setelah pemberian minyak Pada uji efek sistem saraf otonom
jarak (Oleum ricini). pada hewan uji mencit dengan pemberian
Adapun metode Blind screening infus Daun Tapak dara dengan berbagai
yaitu dengan mengamati tingkah laku hewan variasi konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15%,
percobaan yang kemudian dihubungkan diperoleh hasil pengamatan tingkah laku
dengan farmakologi system saraf otonom hewan uji seperti miosis, midriasis,
yang memiliki efek simpatis dan vasodilatasi, vasokontriksi, kejang,
parasimpatis. eksoftalmus, salvias, tremor, peningkatan
Dalam penelitian ini penggunaan laju pernafasan, diare, hilangnya refleks
Oleum ricini digunakan sebagai dasar kornea, pelupuk mata tertutup dan
perlakuan untuk melihat efek terjadinya pembengkakan pada testis. Berdasarkan
diare. parameter tersebut diperoleh data
Adapun data perolehan hasil pengamatan untuk sistem saraf parasimpatis
penelitian untuk pengamatan konsistensi pada konsentrasi 5% sebesar 17%, pada
tinja setelah pemberian Oleum ricini pada konsentrasi 10% sebesar 38% dan pada
hewan uji mencit yaitu tidak berbeda nyata konsentrasi 15% sebesar 51,7%. Pada data
atau non signifikan, di mana f hitung lebih ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi
kecil dari f tabel. konsentrasi infuse Daun Tapak dara yang
Pada hasil penelitian untuk diberikan pada hewan uji mencit, maka
pengamatan pengaruh pemberian Pilokarpin, semakin besar pula persentase hasil yang
Atropin sulfat dan air suling terhadap efek diperoleh. Sedangkan untuk data
sistem saraf otonom pada mencit. Untuk pengamatan pada sistem saraf simpatis
sistem saraf parasimpatis, yaitu Pilokarpin konsentrasi 5% sebesar 22% pada
sebesar 25% dan air suling sebesar 24 %. konsentrasi 10% sebesar 48,7% dan pada
Sedangkan untuk sistem saraf simpatis konsentrasi 15% sebesar 64%, data ini juga
yaitu Atropin sulfat sebesar 45% dan air menunjukkan bahwa semakin tinggi
suling sebesar 39%, berdasarkan data konsentrasinya maka semakin besar pula