Anda di halaman 1dari 7

PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,

Volume 8 Nomor 4 November 2019

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Stylissa sp. DENGAN METODE


DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Muhammad Setiawan Ikhrar1), Adithya Yudistira 1), Defny S. Wewengkang1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT
This study aims to analyze the antioxidant activity of Stylissa sp., sponge.
The Stylissa sp., sponge sample was obtained from the Lembeh Strait, waters Bitung. This research
is an experimental laboratory by testing the ethanol extracts of Stylissa sp., sponge using DPPH
method (1,1-diphenil2-pikrihidrazil) to analyze antioxidant activity using a spectrophotometer. The
results of this study show the antioxidant levels of the Stylissa sp., sponge in the Lembeh Strait
waters have antioxidant activity and the higher the concentration the higher the antioxidant levels
produced. The greatest antioxidant level is found in Stylissa sp., sponge with a concentration of 100
mg / L.

Keywords : Antioxidants, DPPH, Sponge Stylissa sp

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Stylissa sp. Sampel Spons
Stylissa sp di peroleh dari perairan Selat Lembeh, Bitung. Penelitian ini merupakan eksperimental
laboratorium dengan pengujian terhadap ektrak etanol Spons Stylissa sp dengan metode DPPH (1,1-
diphenil-2-pikrihidrazil) untuk menganalisis aktivitas antioksidan dengan menggunakan
sprektrofotometer. Hasil penelitian ini memperlihatkan kadar antioksidan dari Spons Stylissa sp di
perairan Selat Lembeh mempunyai aktivitas antioksidan dan semakin tinggi konsenstrasi semakin
tinggi pula kadar antioksidan yang dihasilkan. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada
Spons Stylissa sp dengan konsentrasi 100 mg/L.

Kata kunci : Antioksidan, DPPH, Spons Stylissa sp

961
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

PENDAHULUAN penyakit-penyakit di atas (Tahir et al.,


2003).
Penelitian bahan bioaktif dari
organisme laut beberapa tahun terakhir
METODOLOGI PENELITIAN
sangat banyak dilakukan, baik didalam
maupun diluar negeri. Substansi bioaktif, Waktu dan Tempat Penelitian
terutama terdapat pada biota laut yang
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
tidak bertulang belakang (avertebrata)
Oktober 2018 - Desember 2018 di
seperti spons, koral dan tunikata. Biota
Laboratorium Farmasi Lanjut Program
tersebut mengandung senyawa aktif yang
Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan
lebih banyak dibanding alga dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam
tumbuhan darat. Diantara biota laut tak
Ratulangi
bertulang belakang tersebut, spons
menduduki tempat teratas sebagai sumber Bentuk Penelitian
substansi aktif (Proksch, 1998).
Bentuk dari penelitian ini adalah
Menurut Apri (2014), substansi
eksperimental laboratorium yang akan
kimia yang disekresikan karang lunak
menguji aktivitas antioksidan dengan
sebagai senyawa metabolit sekunder
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-
menarik untuk dikaji pemanfaatannya
2-pikrilhidrazil) dari ekstrak etanol spons
bagi sumber bahan obat-obatan alami.
Stylissa sp. dari perairan Selat Lembeh.
Oleh karena senyawa bioaktif yang
terdapat pada spons sangat dipengaruhi Alat
oleh mikroba simbionnya, maka variasi
Alat-alat yang digunakan dalam
dari senyawa bioaktif spons sangat tinggi.
penelitian ini ialah Scuba diving dan juga
Adanya radikal bebas didalam
alat-alat gelas seperti gelas 500 mL
tubuh manusia berperan dalam patologi
(pyrex), labu ukur 10 mL (pyrex), gelas
dari berbagai penyakit degeneratif yakni
ukur 1000 mL (pyrex), Erlenmeyer 500
kanker, aterosklerosis, rematik, jantung
mL, cawan petri, cawan porselin, wadah
koroner, katarak dan penyakit degenerasi
botol, timbangan digital (AE ADAM),
saraf seperti parkinson (Silalahi, 2006).
spektrofotometer UV-Vis , aluminium
Penggunaan senyawa antioksidan
foil, rotary evaporator, pipet tetes,
juga antiradikal saat ini semakin meluas
corong, mikro pipet, pipet volume.
seiring dengan semakin besarnya
pemahaman masyarakat tentang Bahan
peranannya dalam menghambat penyakit
Bahan yang digunakan dalam penelitian
degeneratif seperti penyakit jantung,
ini yaitu kertas saring, etanol 96%,
arteriosclerosis, kanker, serta gejala
etanol, DPPH (1,1-difenil-2-
penuaan. Masalah-masalah ini berkaitan
pikrilhidrazil), ekstrak etanol dari spons
dengan kemampuan antioksidan untuk
Stylissa sp. dan serbuk vitamin C p.a
bekerja sebagai inhibitor (penghambat)
sebagai kontrol positif.
reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif
yang menjadi salah satu pencetus

962
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

Pengambilan Sampel
V1.M1 = V2.M2
Sampel ini diambil di perairan
selat lembeh menggunakan alat bantu Dari masing-masing hasil yang
(scuba diving). Sebelum diambil sampel didapatkan dari hasil V1 dipipet dan
di foto menggunakan kamera bawah laut ditambahkan etanol 96% hingga
setelah diambil di masukan dalam mencapai tanda batas (10 mL), kemudian
kantong plastik jepit yang sudah di dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan
siapkan dan di simpan dalam kotak ditutup dengan menggunakan aluminium
pendingin lalu di bawah ke Laboratorium foil untuk digunakan pada perlakuan
Farmasi Lanjut Program Studi Farmasi selanjutnya.
Universitas Sam Ratulangi.
Pembuatan Larutan DPPH
Preparasi Sampel
Sebanyak 4 mg DPPH ditimbang dan
Spons Stylissa sp. yang di sudah di ambil dilarutkan dalam etanol 96% sebanyak
di cuci kembali dan di potong-potong 100 mL, dan buat larutan stok DPPH
kecil lalu di masukan kedalam wadah sesuai konsentrasi yang sama dengan
botol, sampel yang di dalam botol di isi konsentrasi pada larutan stok sebelumnya
dengan etanol 96% sebanyak 200 mL. yaitu 100, 75, 50 dan 25 . Pada masing-
masing konsentrasi, ditambahkan etanol
Ekstraksi Sampel
sampai tanda batas (10 mL). Selanjutnya
Sampel spons Stylissa sp. sebanyak 140 g larutan yang di buat untuk uji aktivitas
di maserasi dengan pelarut etanol 96% antioksidan yaitu ekstrak etanol spons
sebanyak 200mL dengan 3 kali Stylissa sp. di pipet sebanyak 0,5 mL
pengulangan selama 24 jam dengan dimasukan kedalam tabung reaksi dengan
sesekali di kocok. Hasil dari maserasi masing-masing konsentrasi 100, 75, 50
kemudian di saring untuk mendapatkan dan 25 mg/L dan di tambahkan 1,5 mL
hasil filtrat, kemudian hasil filtrat yang di larutan DPPH kedalam masing-masing
dapatkan dari 3 kali pengulangan di kosentrasi dan divortex selama 2 detik.
uapkan menggunakan rotary evaporator Sampel dibuat sebanyak 3 kali
sehingga menghasilkan ekstrak kental pengulangan.
dari sampel, lalu di taruh di cawan petri
dan di masukan kedalam oven pemanas Pembuatan Larutan Vitamin C (p.a)
untuk mendapatkan ekstrak kasar dari
sampel spons Stylissa sp. Vitamin C p.a ditimbang sebanyak 10
mg. Kemudian, vitamin C p.a dilarutkan
Pembuatan Larutan Stok
dalam etanol p.a sebanyak 10 mL, buat
Sebanyak 100 mg ekstrak spons Stylissa larutan stok dengan konsentrasi yang
sp. dilarutkan dalam 100 mL etanol 96%. sama, yaitu konsentrasi 100, 75, 50 dan
Dengan masing-masing konsentrasi 100, 25 mL dengan ditambahkan masing-
75, 50 dan 25 mg/L, dihitung dengan masing larutan dengan etanol p.a
menggunakan rumus pengenceran, yaitu : mencapai tanda batas (10 mL), dengan

963
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

pengulangan sebanyak 3 kali pada bebas. Diukur absorbansi pada


masing-masing konsentrasi. Sampel spektrofotometer UV-Vis dengan panjang
vitamin C p.a diuji pada spektrofotometer gelombang 517 nm setelah diinkubasi
UV-Vis dengan panjang gelombang 517 selama 30 menit berubahnya warna
nm. menjadi kuning menunjukkan bahwa,
masing-masing konsentrasi menunjukkan
Pengujian Larutan Kontrol DPPH dan efisiensi penangkal radikal bebas di uji
Aktivitas Atioksidan dengan Metode dengan spektrofotometer UV-Vis dengan
DPPH panjang gelombang 517 nm.
Kemudian diamati perbandingannya
Larutan kontrol DPPH diuji pada dengan vitamin C p.a sebagai standar.
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang Aktivitas penangkapan radikal bebas
gelombang 517 nm sebagai absorbansi (persen inhibisi) dihitung sebagai
kontrol dalam pengujian ini. Sampel persentase berkurangnya warna DPPH
diinkubasi selama 30 menit pada suhu dengan menggunakan rumus :
37ºC. Untuk mengetahui aktivitas dari
penangkal radikal bebas tersebut, di uji
pada spektrofotometer. Berubahnya
warna ungu menjadi warna kuning
menunjukkan efisiensi penangkal radikal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui


aktivitas dari penangkal radikal bebas, di
uji pada spektrofotometer. Hasil pengujian
disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Hasil perbandingan pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Stylissa

sp.

964
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

Spons merupakan biota laut yang digunakan lagi. Pengendapan larutan stok
hidup menetap di dasar perairan, yang umumnya terjadi bila kepekatan larutan
memiliki peran yang cukup penting di terlalu tinggi.
dalam ekosistem terumbu karang. Selain Tujuan dari pembuatan larutan stok
itu spons merupakan salah satu sendiri ialah untuk menghindari
komponen biota penyusun terumbu penimbangan yang berulang-ulang setiap
karang yang mempunyai potensi bioaktif kali membuat media dimana
yang belum banyak dimanfaatkan. penimbangan berulang-ulang ini lebih
Hewan laut ini mengandung senyawa membutuhkan banyak waktu. Dengan
aktif yang persentase keaktifannya lebih adanya larutan stok lebih memudahkan
besar dibandingkan dengan senyawa- karena pembuatan media selanjutnya
senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan tinggal mengencerkan larutan stok saja
darat contohnya pada biota laut spons larutan stok dibuat hanya untuk satu jenis
Stylissa sp. (Rachmaniar, 1998). bahan. Langkah ini bertujuan untuk
Ekstraksi pada spons Stylissa sp. menghindari pengendapan larutan.
menggunakan proses maserasi, dimana Metode yang digunakan pada
sediaan cair yang dibuat dengan cara penelitian ini adalah DPPH (1,1-difenil-2-
mengekstraksi bahan nabati yaitu pikrilhidrazil). karena merupakan metode
direndam menggunakan pelarut bukan air yang paling sering digunakan untuk
(pelarut nonpolar) atau setengah air, menguji aktivitas antioksidan tanaman
misalnya etanol encer, selama periode obat adalah metode uji dengan
waktu tertentu, waktu yang menggunakan radikal bebas DPPH.
digunakan untuk perlakuan ini selama 24 Tujuan metode ini adalah mengetahui
jam untuk 3x pengulangan dengan parameter konsentrasi yang ekuivalen
sampel sebanyak 180 g. Kelebihan dari memberikan 50% efek aktivitas
ekstraksi dengan metode maserasi adalah antioksidan (IC50). Hal ini dapat dicapai
Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dengan cara menginterpretasikan data
dibutuhkan bejana perendam Biaya eksperimental dari metode tersebut.
operasionalnya relatif rendah Prosesnya DPPH merupakan radikal bebas yang
relatif hemat penyari dan tanpa dapat bereaksi dengan senyawa yang
pemanasan. dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat
Pembuatan larutan stok dimana berguna untuk pengujian aktivitas
pada umumnya dinyatakan dalam antioksidan komponen tertentu dalam
kelipatan konsentrasi media yaitu 10x, suatu ekstrak.
20x, 100x, bahkan 1000x konsentrasi Sebanyak 4 mg DPPH ditimbang
media. Pada penelitian ini dilakukan dan dilarutkan dalam etanol 96%
pengujian dengan pengulangan sebanyak 100 mL, dan buat larutan stok
konsentrasi 25, 50, 75, dan 100 mg/L. DPPH sesuai konsentrasi yang sama
Pada pembuatan larutan stok harus dengan konsentrasi pada larutan stok
memperhatikan daya simpan larutan sebelumnya yaitu 100, 75, 50 dan 25 .
karena larutan yang apabila sudah Pada masing-masing konsentrasi,
mengalami pengendapan tidak dapat ditambahkan etanol sampai tanda batas

965
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

(10 mL). Selanjutnya larutan yang di buat tampak (350 – 800 nm) oleh suatu
untuk uji aktivitas antioksidan yaitu senyawa.
ekstrak etanol spons Stylissa sp. di pipet Pada konsentrasi 25, 50, 75 dan 100
sebanyak 0,5 mL dimasukan kedalam mg/L Hasil pengukuran aktivitas
tabung reaksi dengan masing-masing antioksidan pada larutan sampel spons
konsentrasi 100, 75, 50 dan 25 mg/L dan Stylissa sp. menunjukkan bahwa spons
di tambahkan 1,5 mL larutan DPPH Stylissa sp. memiliki aktivitas
kedalam masing-masing kosentrasi dan antioksidan yang cukup tinggi hal ini
divortex selama 2 detik. Sampel dibuat dapat dilihat pada (Tabel 1) dengan rata-
sebanyak 3 kali pengulangan. rata 65,90% di konsentrasi 25 mg/L,
Pada penelitian ini menggunakan 66,30% di konsentrasi 50 mg/L, 69,30%
vitamin C p.a sebagai Pembanding untuk di konsentrasi 75 mg/L dan yang paling
kontrol positif sampel spons Stylissa sp. besar di konsentrasi 100 mg/L yaitu
karena berfungsi sebagai antioksidan sebesar 70,26% berbanding dengan
sekunder yaitu menangkap radikal bebas, aktivitas pada konsentrasi sampel spons
mencegah terjadinya reaksi berantai, Stylissa sp. dengan kontrol positif dari
aktivitas antioksidannya sangat tinggi, sampel vitamin C yang tinggi hal ini
mudah diperoleh dan vitamin C lebih dapat dilihat pada (tabel 1) dengan rata-
polar dari vitamin yang lain. Vitamin C rata 93,90 % di konsentrasi 25 mg/L,
mempunyai gugus hidroksi bebas yang 93,30 % di konsentrasi 50 mg/L, 69,30%
bertindak sebagai penangkap radikal di konsentrasi.
bebas. 75 mg/L dan yang paling besar di
Sebelum memasuki pengujian konsentrasi 100 mg/L yaitu sebesar
dengan alat spektrofotometer UV-Vis, 93,80%. Berdasarkan hasil yang
sampel spons Stylissa sp. dan larutan diperoleh pada (Tabel 1) menunjukkan
sampel vitamin C p.a diinkubasi terlebih bahwa pengukuran persen inhibisi pada
dahulu dengan cara menutup sampel ekstrak etanol spons Stylissa sp. memiliki
dengan aluminium foil selama 30 menit. aktivitas antioksidan dan mengalami
Spektrofotometer umum digunakan peningkatan dari konsentrasi 25 mg/L
karena kemampuannya dalam sampai dengan 100 mg/L.Pada ekstrak
menganalisa begitu banyak senyawa etanol spons Stylissa sp. dengan
kimia serta kepraktisannya dalam hal konsentrasi 100 mg/L memiliki persen
preparasi sampel apabila dibandingkan inhibisi rata-rata paling tinggi yaitu
dengan beberapa metode analisa. sebesar 70,26% Penigkatan persen
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan inhibisi pada ekstrak etanol spons Stylissa
energi elektronik yang cukup besar saat sp. menandakan bahwa konsentrasi
analisis, sehingga spektrofotometer ekstrak yang ditambahkan mempengaruhi
UV/Vis lebih banyak dipakai untuk kemampuan ekstrak dalam merendam
analisis kuantitatif dibanding kualitatif. radikal bebas.Hal ini didukung oleh
Spektrofotometri UV-vis adalah penelitian yang dilakukan oleh Hanani et
pengukuran serapan cahaya di daerah al., (2005) sebagai jurnal pembanding
ultraviolet (200 –350 nm) dan sinar yang menyatakan bahwa presentasi

966
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019

penghambat atau persen inhibisi terhadap Proksch, P. 1998. Pharmacologically


aktivitas radikal bebas akan ikut Active Natural Product from
meningkat seiring dengan meningkatnya Marine Invertebrates and
konsentrasi. Hasil pengujian Associated Microorganisms.
perbandingan aktivitas antioksidan Prosiding Seminar Bioteknologi I,
ekstrak spons Stylissa sp. dan vitamin C Ed. Rachmaniar et al., Puslit
Oseanologi LIPI, Jakarta.
(Tabel 1) juga menukjukkan bahwa
aktivitas antioksidan ekstrak etanol spons Rachmaniar. 2003. Produk Alam Laut
Stylissa sp. lebih rendah dibandingkan Sebagai Lead Compound Untuk
dengan vitamin C. Farmasi Dan Pertanian,
Dibawakan Pada Seminar Sehari
KESIMPULAN Perfektif Baru Dalam Drug,
Discovery, Makassar, 26 Oktober
Berdasarkan dari hasil penelitian 2003.
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak etanol spons Stylissa sp. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional.
Kanisius. Jogjakarta.
dari Perairan Selat Lembeh, Kota Bitung
memiliki aktivitas antioksidan. Tahir, I., Wijaya, K., dan Widianingsih,
D. 2003. Terapan Analisis
SARAN
Hansch Untuk Aktivitas
Perlu dilakukan penelitian lebih Antioksidan Senyawa Turunan
lanjut untuk mengetahui senyawa aktif Flavon/Flavonol. Artikel Seminar
yang terkandung dalam spons Stylissa sp. Chemometrics- Chemistry. Dept
dan pengujian aktivitas antioksidan Gadjah Mada University,
Yogyakarta.
dengan metode lain dan sebaiknya
membandingkan hasilnya dengan
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Apri, R. 2014. Kandungan Senyawa
Bioaktif Dan Uji Fitokimia
Sinularia sp dan Lobophytum sp
Dari Perairan Pulau Pongkok
Bangka Selatan. Thesis. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor. 50 hal.
Hanani E, Mun’im B, Sekarini R. 2005.
Identifikasi senyawa antioksidan
dalam spons Callispongia sp. dari
Kepulauan Seribu.Jurnal Ilmu
Kefarmasian2 (3) : 127-133.
Jurnal (Endang Hanani).

967

Anda mungkin juga menyukai