Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmu Kefarmasian

Volume 2 Number 3 Article 2

12-30-2005

Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam Spons Callyspongia SP


Dari Kepulauan Seribu
Endang Hanani
hanani@farmasi.ui.ac.id

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik

Part of the Natural Products Chemistry and Pharmacognosy Commons, Other Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences Commons, and the Pharmaceutics and Drug Design Commons

Recommended Citation
Hanani, Endang (2005) "Identifikasi Senyawa Antioksidan Dalam Spons Callyspongia SP Dari Kepulauan
Seribu," Majalah Ilmu Kefarmasian: Vol. 2 : No. 3 , Article 2.
DOI: 10.7454/psr.v2i3.3389
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik/vol2/iss3/2

This Original Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Pharmacy at UI Scholars Hub. It
has been accepted for inclusion in Majalah Ilmu Kefarmasian by an authorized editor of UI Scholars Hub.
ISSN : 1693-9883
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.3, Desember 2005, 127 - 133

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN


DALAM SPONS CALLYSPONGIA SP
DARI KEPULAUAN SERIBU
Endang Hanani, Abdul Mun’im, Ryany Sekarini
Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424

ABSTRACT
Antioxidant activity and identification of antioxidative compounds of
Callyspongia sponge from Seribu Island (Kepulauan Seribu) were investigated. The
sponge was extracted with acetone and the extract was concentrated using rotary
vacuum evaporator. DPPH and tiocyanate methods were used to examine the anti-
oxidant activity of the extract. The extract exhibited strong antioxidant activity in
DPPH method with IC50 of 41.21 µg/ml. Chemical analysis indicated that the
antioxidative compound in the sponge was alkaloid group.
Key words : Antioxidative activity, Callyspongia sp., Sponges, alkaloid.

PENDAHULUAN sebagai bahan obat (Satari, 1999).


Isolat dari spons ini dilaporkan me-
Sampai saat ini pemanfaatan miliki aktivitas antikanker, anti-
biota laut di Indonesia masih belum mikroba dan antiparasit (Amir dan
optimal terutama di bidang farmasi. Budiyanto, 1996).
Beberapa senyawa yang memiliki Akhir-akhir ini penggunaan
aktifitas farmakologi sudah berhasil senyawa antioksidan berkembang
diisolasi dari spons. Didemnin B dengan pesat baik untuk makanan
merupakan senyawa hasil isolasi dari maupun pengobatan. Penggunaan
Trididemnum solidum dilaporkan sebagai obat makin berkembang
mempunyai aktivitas antitumor dan seiring dengan makin bertambahnya
antivirus. Dalam spons Luffariella pengetahuan tentang aktifitas radikal
variabilis terdapat senyawa Luffa- bebas terhadap beberapa penyakit
riellolida yang berkhasiat anti- degeneratif seperti penyakit jantung
inflamasi (David and Oscar, 1993). dan kanker (Boer, 2000). Antioksidan
Callyspongia sp. merupakan salah satu diketahui dapat menghambat kerja
jenis spons yang banyak tumbuh di radikal bebas. Sebagai salah satu
perairan wilayah Indonesia. Spons ini upaya untuk mengoptimalkan pe-
adalah salah satu biota laut yang manfaatan bahan alam laut Indone-
mengandung berbagai metabolit se- sia, dilakukan penelitian dengan
kunder yang dapat dimanfaatkan tujuan awal menguji aktifitas anti-
Corresponding author : E-mail : hanani@farmasi.ui.ac.id.

Vol. II, No.3, Desember 2005 127


oksidan dan mengidentifikasi se- mulai. Spons sejumlah 650 g di-
nyawa berkhasiat sebagai antiok- potong-potong sampai halus, kemu-
sidan dalam spons Callyspongia sp. dian dimaserasi selama 6 jam dalam
yang berasal dari Kepulauan Seribu. 800 ml aseton, sambil sekali-kali
Pada percobaan pendahuluan di- dikocok. Lapisan aseton dipisahkan,
ketahui bahwa spons Callyspongia sp. kemudian maserasi diulang 4 kali
mempunyai aktivitas antioksidan (tiap kali menggunakan 400 ml
yang terkuat dibandingkan Geliodes aseton) dengan cara yang sama
fibulata, Clatharia australiensis, Agelas sp sampai filtrat aseton tidak berwarna.
dan Oceanapia sp (Hanani, et al, 2005). Residu dimaserasi lebih lanjut
menggunakan metanol 450 ml dengan
cara yang sama, ulangi 3 kali, sampai
METODOLOGI lapisan metanol tidak berwarna.
Filtrat yang diperoleh disatukan,
Bahan: Bahan uji yang diguna- diuapkan menggunakan rotary evapo-
kan adalah spons Callyspongia sp. rator sampai diperoleh ekstrak kental
yang diperoleh dari perairan Ke- sejumlah 90,25 g.
pulauan Seribu, dan sudah dideter-
minasi di Lembaga Oseanologi Uji aktivitas antioksidan
Nasional, Jakarta. Pengujian aktivitas antioksidan
Bahan kimia yang digunakan dilakukan dengan 2 cara, yaitu
antara lain 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil metode DPPH dan tiosianat.
(DPPH), 2,2’ azobis (2-amidino-
propan) dihidroklorida (AAPH), 1. Metode DPPH (Blois, 1958)
ammonium tiosianat, asam linoleat, Ekstrak Callyspongia sp. dilarut-
vitamin C, BHT, larutan dapar fosfat, kan dalam metanol dan dibuat dalam
besi (II) klorida, pereaksi Lieberman- berbagai konsentrasi ( 10, 30, 50 dan
Buchard, Dragendorff, Mayer dan 70 ppm). Masing-masing dimasukkan
Bouchardat. ke dalam tabung reaksi. Ke dalam
tiap tabung reaksi ditambahkan 500
Alat: Alat-alat yang digunakan µl larutan DPPH 1mM dalam meta-
antara lain alat gelas untuk ekstraksi, nol. Volume dicukupkan sampai 5,0
KLT dan spektrofotometer UV ml, kemudian diinkubasi pada suhu
Shimadzu 265. 37 oC selama 30 menit, selanjutnya
serapannya diukur pada panjang
Cara kerja: gelombang 515 nm. Sebagai kontrol
Pembuatan ekstrak. Spons positif, dan untuk pembanding
Callyspongia sp. yang dikumpulkan digunakan vitamin C (konsentrasi 2,
dari daerah Kepulauan Seribu segera 3, 4 dan 5 ppm) dan BHT (konsentrasi
direndam dalam metanol dan baru 2, 4, 6 dan 8 ppm). Nilai IC50 dihitung
dikeluarkan waktu penelitian di- masing-masing dihitung dengan

128 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


menggunakan rumus persamaan ditambah dengan pereaksi Lieber-
regresi. man-Burchard. Warna biru-ungu
yang timbul menunjukkan adanya
2. Metode tiosianat (Mun’im et al, senyawa terpenoid atau steroid.
2003)
Sebanyak 500 µl larutan ekstrak 2. Alkaloid
Callyspongia sp dengan konsentrasi Larutan ekstrak sebanyak 3 ml
100 ppm dimasukkan ke dalam ditambah dengan 1 ml HCl 2 N, dan
tabung reaksi dan ditambahkan 6 ml air suling, kemudian panaskan
berturut-turut 2,5 ml larutan buffer selama 2 menit, dinginkan kemudian
fosfat 0,2 M (pH=7), 2,5 ml larutan disaring. Filtrat diperiksa adanya
asam linoleat (1,3% w/v), 1,0 ml air senyawa alkaloid dengan pereaksi
suling, dan 0,25 ml larutan AAPH Dragendorff, Bouchardat dan
46,6 mM dalam etanol 40%. Selanjut- Mayer.
nya diinkubasi dalam keadaan gelap,
pada suhu 50oC. Pengambilan sampel 3. Flavonoid
dilakukan setiap satu jam selama 4 Larutan ekstrak sebanyak 2 ml
jam. ditambah dengan sedikit serbuk seng
Larutan uji sebanyak 0,1 ml atau magnesium dan 2 ml HCl 2N.
ditambah dengan 0,1 ml larutan besi Senyawa flavonoid akan menimbul-
(II) klorida 20mM dalam HCl 3,5%, kan warna jingga sampai merah.
0,1 ml larutan ammonium tiosianat
10% dan dicukupkan volumenya 4. Antrakuinon
dengan etanol 75% menjadi 10 ml. Larutan ekstrak sebanyak 2 ml
Homogenkan dengan vortex, setelah dipanaskan dengan 5 ml H 2 SO 4
3 menit serapannya diukur pada selama 1 menit. Setelah dingin
panjang gelombang 500 nm. dikocok dengan 10 ml bensen. Warna
Kemampuan aktivitas antioksidan kuning pada lapisan bensen menun-
dilihat dari rendahnya resapan yang jukkan adanya senyawa antrakuinon.
terbentuk terhadap kontrol. Identifikasi dapat diperjelas dengan
menambahkan larutan natrium
Pemeriksaan kandungan kimia hidroksida 2N, akan terjadi warna
menggunakan pereaksi kimia merah pada lapisan air.
(Anonim, 1989)
Identifikasi kandungan kimia Pemeriksaan kandungan kimia
dalam ekstrak dilakukan terhadap menggunakan KLT
senyawa-senyawa: Pemeriksaan KLT dilakukan
terhadap adanya senyawa yang
1. Steroid/ triterpenoid memberikan hasil positif pada
Sebanyak 1 ml larutan ekstrak pemeriksaan menggunakan pereaksi
diuapkan sampai kering, kemudian kima. Larutan pengembang yang

Vol. II, No.3, Desember 2005 129


digunakan adalah campuran meta- antioksidan vitamin C dan BHT yang
nol-NH4OH (200:3), dengan larutan masing-masing mempunyai nilai IC50
deteksi Dragendorff dan DPPH. sebesar 3,45 dan 3,81 mg/ml, akti-
vitas antioksidan ekstrak Callyspongia
sp. masih lebih rendah. Tetapi pada
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian ini yang diuji masih berupa
ekstrak kasar, sehingga masih ada
Uji aktivitas antioksidan meng- kemungkinan senyawa murni yang
gunakan metode DPPH menun- dikandung memiliki aktivitas pere-
jukkan bahwa ekstrak Callyspongia daman radikal bebas lebih kuat
sp.mempunyai IC50 sebesar 41,21 µg/ dibandingkan ekstraknya. Metode
ml. Hal ini menunjukkan bahwa DPPH dipilih karena sederhana,
ektrak tersebut mempunyai aktifitas mudah, cepat dan peka serta hanya
aktioksidan yang kuat, karena memerlukan sedikit sampel. Senyawa
mempunyai IC50 kurang dari 200 µg/ antioksidan akan bereaksi dengan
ml (Blois, 1958). Hasil pengujian radikal DPPH melalui mekanisme
dapat dilihat pada Tabel 1. Apabila donasi atom hydrogen dan menye-
dibandingkan dengan aktivitas babkan terjadinya peluruhan warna

Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT


menggunakan metode DPPH

Spons/pembanding Konsentrasi Aktivitas µ g/ml)


IC50(µ
µ g/ml)
(µ Peredaman (%)

10 10,23
30 29,30
Callyspongia sp
50 56,69
70 72,14 41,21

2 24,41
3 42,87
Vitamin C
4 54,48
5 70,28 3,45

2 29,63
4 51,61
BHT
6 64,43
8 73,25 3,81

130 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Gambar 1. Aktivitas antioksidan ekstrak Callyspongia sp., vitamin C dan BHT
menggunakan metode tiosianat

DPPH dari ungu ke kuning yang karbon yang dapat menghasilkan


diukur pada panjang gelombang 517 produk yang stabil atau bereaksi
nm (Blois, 1958). dengan molekul oksigen meng-
Hasil uji aktivitas antioksidan hasilkan radikal peroksil. Proses
ekstrak Callyspongia sp. menggunakan oksidasi lemak menghasilkan produk
metode tiosianat menunjukkan tidak primer peroksida. (Mun’im, et al
adanya perbedaan aktivitas yang 2003). Bilangan peroksida dinyatakan
bermakna (Anava searah dengan sebagai senyawa yang mampu
tingkat kepercayaan 95%) dengan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, dan
pembanding vitamin C dan BHT, selanjutnya Fe 3+ dengan ion CNS
seperti terlihat pada Gambar 1. menghasilkan warna merah yang
Pada metode tiosianat pengu- diukur pada panjang gelombang
kuran aktivitas antioksidan ber- 500 nm.
dasarkan daya penghambatan ter- Pada pengamatan jam ke-4,
bentuknya senyawa-senyawa radikal kontrol negatif menunjukkan
yang bersifat reaktif. Oksidasi asam serapan sebesar 0,415, sedangkan
linoleat dipercepat oleh AAPH yang ekstrak Callyspongia sp mempunyai
merupakan senyawa penginduksi serapan 0,133, vitamin C dan BHT
pembentukan radikal bebas, yang masing-masing 0,132 dan 0,146. Hal
umumnya berupa peroksida lipid. ini berarti bahwa ekstrak Callyspongia
Dekomposisi AAPH menghasilkan sp. mampu menghambat hasil oksi-
molekul nitrogen dan dua radikal dasi asam linoleat maupun mereduksi

Vol. II, No.3, Desember 2005 131


Tabel 2. Hasil identifikasi golongan senyawa ekstrak Callyspongia sp

Pereaksi Golongan Hasil

1. Lieberman-Buchard Terpenoid, steroid -


2. Mayer Alkaloid +
Dragendorf Alkaloid +
Bouchardat Alkaloid +
3. Zn/ HCl Flavonoid -
Mg/ HCl Flavonoid -
4. Benzen-NaOH Antrakinon -
5. Molisch Gula -

radikal bebas. Hasil uji statistik nyawa golongan alkaloid.


(anava searah dengan nilai α 0,05) Penelitian lanjutan sedang di-
menunjukkan bahwa ketiga larutan kerjakan untuk mengisolasi senyawa
yang diuji tidak memperlihatkan dan menentukan struktur kimia
perbedaan aktivitas antioksidan yang senyawa alkaloid tersebut.
bermakna.
Hasil identifikasi kimia menun-
KESIMPULAN
jukkan bahwa ekstrak Callyspongia sp.
mengandung senyawa alkaloid Tabel Dari hasil penelitian ini dapat
2. Identifikasi lanjutan menggunakan disimpulkan bahwa ekstrak Cally-
KLT silica gel GF254 dengan larutan spongia sp. mempunyai aktivitas
pengembang campuran methanol- antioksidan, dan senyawa yang
NH4OH (200 : 3) memperlihatkan berkhasiat sebagai antioksidan
adanya bercak dengan Rf 0,33, yang termasuk golongan alkaloid.
pada pengamatan sinar UV mem-
berikan warna kuning hijau. Bercak
ini memberikan warna jingga dengan DAFTAR ACUAN
pereaksi Dragendorff, berarti bahwa
bercak tersebut merupakan senyawa Amir, I. Dan Budiyanto, A. 1996.
golongan alkaloid. Pada uji dengan Mengenal Spons Laut (Demo-
pereaksi DPPH, bercak ini mem- spongiae) Secara Umum, Oceana,
berikan aktivitas peredaman radikal 21, (2), 15-31.
bebas, berarti senyawa yang mem- Anonim. 1989. Materia Medika Indone-
punyai aktivitas antioksidan dalam sia Jilid V, Departemen Kesehatan
ekstrak Callyspongia sp. adalah se- Republik Indonesia, 549-553.

132 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Blois, MS, Antioxidant determina- spons laut dari kepulauan Seribu,
tions by the use of a stable free Jurnal Bahan Alam Indonesia,
radical, Nature 181, 1958, 1199- vol 5, no.1 Jan 2006 (in Press).
1200. Mun’im, A, Negishi, O and Ozawa,
Boer, Y. 2000. Uji Aktivitas Anti- T. 2003. Antioxidative com-
oksidan Ekstrak Kulit Buah Kan- pounds from Crotalaria sessiliflora,
dis (Garcinia parvifolia Miq), Jurnal Biosci.Biotechnol.Biochem. 67, (2),
Matematika dan IPA 1, (1), 26-33. 410-414.
David HA and Oskar, RZ. Marine
Biotechnology, vol 1, Plenum Satari, RR, Penelitian Produk alam
Press, New York, 1993, 12-13. laut di Indonesia, arah dan
Hanani, E, Mun’im A, Sekarini, R, prospek, Seminar Nasional Kimia
dan Wiryowidagdo, S. Uji akti- Bahan Alam, Jakarta 1999, 29-37.
vitas antioksidant beberapa

Vol. II, No.3, Desember 2005 133

Anda mungkin juga menyukai