Anda di halaman 1dari 8

Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 2, Oktober 2019, Hal.

65-72
https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia e-ISSN: 2686-4894 ; p-ISSN: 1411-9447

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK JAMUR


LINGZHI (Ganoderma lucidum) DENGAN LIQUID CHROMATOGRAPHY-MASS
SPECTROMETRY (LC-MS)

Farida Nuraeni 1*, Septi Bernadetha Br Sembiring1


1
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Pakuan, Bogor
*
e-mail: nuraeni.farida@yahoo.com

diterima: 23 Juli 2019; direvisi: 20 Agustus 2019; disetujui: 05 September 2019

ABSTRAK
Jamur lingzhi banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk menurunkan tekanan darah
dan kadar gula dalam darah, untuk memaksimalkan potensi dari jamur lingzhi dilakukan uji
antioksidan. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi aktivitas antioksidan ekstrak air dan
ekstrak etanol 70% dari jamur lingzhi dengan variasi lama waktu ekstraksi secara maserasi serta
identifikasi senyawa dengan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). Penelitian
ini diawali dengan determinasi dari jamur lingzhi yang masih segar kemudian dibuat simplisia
dan diekstrak secara maserasi dengan variasi waktu lama perendaman 24 jam, 48 jam dan 72
jam masing-masing dengan 2 pelarut yaitu air dan etanol 70%. Ekstrak diuji fitokimia
dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak jamur lingzhi dengan metode DPPH.
Kemudian dilakukan identifikasi senyawa dengan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry
(LC-MS). Berdasarkan hasil Penelitian bahwa maserasi selama 1 jam (1 hari) jamur lingzhi
dengan ekstraksi etanol 70 % berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 94,83 ppm.
Hasil identifikasi dengan LC-MS pada ekstrak etanol 70 % sebagai senyawa yang berpotensi
sebagai antioksidan adalah senyawa Bisphenol M, dan 1-{[2-(3,4- Dimethoxyphenyl)
ethyl]amino}-3-methyl-2-octylpyrido[1,2-a]benzimidazole-4-carbonitrile.

Kata Kunci: Jamur lingzhi, radikal bebas, antioksidan, LCMS

ANTIOXIDANT ACTIVITY AND IDENTIFICATION of LINGZHI


MUSHROOM EXTRACT (Ganoderma lucidum) WITH LIQUID
CHROMATOGRAPHY-MASS SPECTROMETRY (LC-MS)

ABSTRACT
Lingzhi mushroom is widely used as an alternative treatment to reduce blood pressure and
blood sugar levels, to maximize the potential of the Lingzhi fungus antioxidant tests are carried
out. This study aims to determine the potential antioxidant activity of water extract and 70%
ethanol extract of Lingzhi mushroom with maceration extraction time variation and
identification of compounds with Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). This
research begins with the determination of fresh lingzhi mushrooms then made simplicia and
extracted by maceration with time variation with soaking time of 24 hours, 48 hours and 72
hours each with 2 solvents namely water and 70% ethanol. The extract was tested by
phytochemistry followed by testing the antioxidant activity of Lingzhi mushroom extract
(ganoderma lucidum) by DPPH method. Then the compounds were identified by Liquid
Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Based on the results of research that maceration
for 1 hour (1 day) Lingzhi mushroom with 70% ethanol extraction has the potential as an
antioxidant with an IC50 value of 94.83 ppm. The results of identification with LC-MS in 70%
ethanol extract as a compound that has potential as an antioxidant are Bisphenol M compounds,
and 1- - [[2- (3,4-Dimethoxyphenyl) amino]} -3-methyl-2-octylpyrido [1 , 2-a] benzimidazole-
4-carbonitrile.

Keywords: Lingzhi mushrooms, free radicals, antioxidants, LCMS


EKOLOGIA is licencedunder:
Farida Nuraeni, Dkk:Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Jamur.....

PENDAHULUAN segar. Kemudian jamur lingzhi diayak


Antioksidan merupakan senyawa yang dengan ayakan mesh no 40 menghasilkan
dapat menghambat oksigen reaktif dan simplisia jamur lingzhi. Setelah itu
radikal bebas dalam tubuh. Senywa dilakukan analisis kadar air dan ekstraksi
antioksidan ini akan menyerahkan satu atau maserasi. Ekstraksi maserasi tersebut
lebih elektron kepada radikal bebas dengan variasi waktu dengan lama
sehingga menjadi bentuk molekul yang perendaman 24 jam, 48 jam dan 72 jam
normal kembali dan menghentikan berbagai masing-masing dengan 2 pelarut yaitu air
kerusakan yang ditimbulkan (Sasikumar, dan etanol 70%. Ekstrak tersebut dilakukan
2009). Antioksidan mampu melindungi pengujian melalui analisa kimia yaitu uji
tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan fitokimia antara lain alkaloid, flavonoid,
senyawa oksigen reaktif, mampu saponin, tanin dan terpenoid. Dilanjutkan
menghambat terjadinya penyakit degeneratif dengan analisis aktivitas antioksidan dengan
seperti diabetes, kanker, inflasi jaringan dan ekstrak etanol 70 % dan ekstrak air jamur
penuaan dini (Middleton, 2000). lingzhi dengan Spektrofotometer UV/VIS.
Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) Kemudian diidentifikasi senyawa dengan
merupakan salah satu simplisia yang banyak Liquid Chromatography Mass Spectrometry
digunakan oleh masyarakat sebagai (LC-MS)
pengobatan alternatif untuk menurunkan
tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Determinasi Tanaman
Khasiat tanaman tersebut disebabkan oleh Sampel yang digunakan adalah jamur
adanya senyawa kimia yang dikandungnya. lingzhi yang diperoleh dari daerah Solo,
Menurut Jaelani (2008) bahwa zat utama Jawa Tengah. Jamur lingzhi tersebut
yang terkandung dalam jamur lingzhi adalah dilakukan uji determinasi di pusat penelitian
ganodermin, ganoderan, asam ganodermin, biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
triterpenoid, adenosin, peptidaglukan, Indonesia (LIPI) Cibinong-Bogor.
germanium dan polisakarida (betaglukan).
Kandungan lain dari jamur lingzhi yaitu Pembuatan Simplisia
thiamin, riboflavin, niasin, dan biotin juga Ditimbang jamur lingzhi sebanyak 2000
beberapa mineral antara lain seperti kalium, gram, dicuci dengan air yang mengalir
fosfor, kalsium, natrium, tembaga dan sampai bersih, kemudian ditiriskan
magnesium. Sebagai salah satu untuk selanjutnya pengecilan ukuran dengan 40
mengoptimalkan pemanfaatan dari jamur mesh dan pengeringan selama 4 jam.
lingzhi bagi kesehatan bagi manusia maka Setelah kering, simplisia diserbukkan
dilakukan penelitian menguji aktivitas dengan lumpang, kemudian disimpan dalam
antioksidan ekstrak etanol 70%. dan ekstrak wadah bersih dan tertutup rapat, yang
air dengan perbandingan waktu perendaman selanjutnya akan digunakan dalam
maserasi selain itu dilakukan juga uji pengujian berikutnya.
fitokimia dalam jamur lingzhi. Uji aktivitas
antioksidan ekstrak jamur lingzhi dengan Analisa Kadar Air Simplisia Jamur
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2- Lingzi (DepKes RI, 2000)
pikrilhidrazil) dengan pelarut air dan etanol Cawan aluminium kosong dikeringkan
70%. Identifikasi senyawa hasil dari dalam oven selama 15 menit dan
aktivitas antioksidan dengan menggunakan didinginkan dalam desikator selama 10
instrumen Liquid Chromatography Mass menit, kemudian ditimbang (W0). Sebanyak
Spectrometry (LC-MS). 2 gram (W1) dimasukkan kedalam cawan.
Cawan berisi sampel dikeringkan dalam
BAHAN DAN METODE oven suhu 1050C selama 3 jam. Cawan
Penelitian ini diawali dengan dipindahkan ke dalam desikator dan
determinasi dari jamur lingzhi yang masih didinginkan selama 15 menit, lalu ditimbang

66 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 2, Oktober 2019, Hal. 65-72

kembali (W2). Penimbangan diulang hingga 400 nm sampai dengan 600 nm dengan
diperoleh bobot tetap. Kadar air contoh menggunakan Spektrofotometri UV-VIS.
dihitung dengan persamaan berikut:
c. Penentuan Waktu Inkubasi Optimum
Kadar air (% b/b) = Larutan DPPH 1mM dipipet sejumlah 1
Keterangan :
W0 = Bobot awan Kosong (gram)
ml ke dalam labu ukur 5 ml yang seluruh
W1 = Bobot Sampel (gram) bagiannya telah ditutup dengan alumunium
W2 = Bobot Cawan + Sampel akhir (gram)
foil, ditambahkan metanol p.a sampai tanda
batas, lalu dihomogenkan. Serapan diukur
Ekstraksi Jamur Lingzhi pada panjang gelombang maksimum tiap 10,
(dengan Pelarut Air dan Etanol 70%) 20, 30, 40, 50 dan 60 menit, serta ditentukan
Serbuk simplisia jamur lingzhi masing- waktu optimum (waktu inkubasi yang
masing sebanyak 20 gram diekstrak dengan memberikan serapan cukup stabil).
menggunakan 1 liter etanol 70% dan 1 liter
air di dalam maserator 1 hari (24 jam), 2 d. Pembuatan Larutan Blanko
hari (48 jam) dan 3 hari (72 jam) dengan Larutan DPPH (0,2 mM) dipipet 1 ml
sesekali dikocok, kemudian dipekatkan ke dalam tabung reaksi yang telah ditara 5
ekstraknya dengan Rotary evaporator dan ml, lalu ditambahkan metanol pro analis dan
diuapkan dengan oven lalu ditimbang dihomogenkan selanjutnya inkubasi pada
bobotnya. Kemudian dihitung rendemen suhu 37oC selama waktu optimum. Serapan
dengan persamaan berikut : diukur menggunakan spektrofotometri UV-
VIS pada panjang gelombang maksimum.
Rendemen =
e. Pembuatan Deret Standar Vitamin C
Pengujian Fitokimia (kontrol positif)
Meliputi uji alkaloid,uji flavonoid,uji Sebanyak 50 mg vitamin C ditimbang
Saponin, uji Tanin dan uji Triterpenoid lalu dilarutkan dalam metanol di dalam labu
dansSteroid (DepKes RI, 1985) ukur sampai 50 ml sehingga diperoleh
larutan standar vitamin C dengan
Analisis Antioksidan dengan 1,1- difenil- konsentrasi 1000 ppm (larutan induk).
2-pikrilhidrazil (DPPH) (Chow, 2003) Kemudian larutan vitamin C dibuat dalam
a. Pembuatan Larutan DPPH 1 mM beberapa konsentrasi yaitu 5 , 10, 15, 20 dan
Lebih kurang 19,716 mg DPPH (BM 25 ppm dengan cara memipet sebanyak 25,
394,32) ditimbang, lalu dilarutkan dengan 50, 75, 100 dan 125 µl larutan induk vitamin
metanol pro analis hingga 100 ml, kemudian C kemudian ditambahkan 1 ml larutan
ditempatkan dalam botol gelap. DPPH 1 mM dan metanol p.a kedalam labu
takar 5 ml sampai tanda batas.
b. Penentuan Panjang Gelombang
Maksimum f. Pembuatan Larutan Uji
Penentuan panjang gelombang Ekstrak etanol 70% dan ekstrak air
maksimum dimulai dengan dipipet 1 ml ditimbang sebanyak 50 mg dimasukkan
larutan DPPH 1mM kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml kemudian
kedalam labu ukur 5 ml yang seluruh bagian dilarutkan dengan metanol sampai tanda
labu ukurnya telah ditutup dengan batas, ini merupakan larutan induk (1000
alumunium foil dan ditambahkan metanol ppm). Larutan uji dibuat dalam beberapa
p.a sampai tanda batas, lalu dihomogenkan konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400 dan
dan diinkubasi terlabih dahulu selama waktu 500 ppm, dengan cara memipet sebanyak
optimum pada suhu 370C, setelah itu 500, 1000, 1500, 2000 dan 2500 µl larutan
serapanya diukur pada panjang gelombang uji (1000 ppm) kemudian ditambahkan 1 ml
larutan DPPH 1mM dan metanol pro analis
67 EKOLOGIA is licencedunder:
Farida Nuraeni, Dkk:Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Jamur.....

kedalam labu takar 5 ml sampai tanda batas, vial 2 mL, dan diinjeksikan ke sistem LC-
dihomogenkan dan labu ditutup dengan MS.
alumunium foil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
g. Uji Antioksidan dengan 1,1-difenil-2- Berdasarkan hasil determinasi di
pikrilhidrazil (DPPH) Herbarium Bogoriens bidang Botani Pusat
Larutan uji, larutan blanko dan larutan Penelitian Biologi LIPI Cibinong, Bogor
vitamin C (kontrol positif) kemudian segera menyatakan bahwa sampel atau bahan yang
diinkubasi pada suhu 37oC selama waktu digunakan dalam penelitian adalah Jamur
optimum. Setelah itu, diukur serapannya Lingzhi (Ganoderma lucidum (Curtis) P.
dengan Spektrofotometri pada panjang Karst) dengan suku Ganodermataceae.
gelombang maksimum yang sudah Hasil pengukuran kadar air
ditentukan. Penentuan dilakukan secara menunjukkan bahwa simplisia jamur lingzhi
duplo. Pengukuran presentase hambatan memiliki kadar air yaitu 7,9021 %. Menurut
terhadap DPPH dihitung dengan (Menkes, 1994) parameter standar kadar air
menggunakan rumus: adalah tidak lebih dari 10%. Uji fitokimia
yang terdapat di dalam ekstrak air dan
Hambatan(%) = 100 etanol 70%, digunakan untuk mendeteksi
awal senyawa fitokimia yang terkandung
h. Nilai % IC50 (Inhibition dalam jamur lingzhi. Hasil uji fitokimia
ekstrak air dan etanol 70% dapat dilihat
Concentration 50)
pada Tabel 3.
Menentukan nilai IC50 diperoleh garis
anatara 50% daya hambat dengan sumbu Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Air dan
konsentrasi, dengan persamaan y = ax + b, Etanol 70%
dimana y = 50 dan x adalah konsentrasi Uji
Ekstrak
larutan uji yang mampu menghambat 50% Air Etanol 70%
larutan radikal bebas 1,1-difenil-2- Flavonoid - -
Alkaloid
pikrilhidrazil (IC50).
1. Wagner + +
2. Meyer + +
3. Dragendorf + +
Tanin - -
Saponin + +
Triterpenoid - -
Steroid - -

Berdasarkan pada hasil uji fitokimia


menunjukkan bahwa pada ekstrak air dan
Gambar 1. Penentuan Nilai % IC50 etanol 70% hasilnya sama dalam keberadaan
golongan senyawa kimianya terhadap jamur
Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak lingzhi. Berdasarkan pada Tabel 3
dengan LC-MS menunjukkan bahwa golongan senyawa
Identifikasi senyawa menggunakan kimia yang menunjukkan positif terdapat
Liquid Chromatography-Mass Spectrometry didalam jamur lingzhi adalah alkaloid dan
(LC-MS) dilakukan pada ekstraksi jamur saponin, sementara flavonoid, tanin,
lingzhi dari pelarut etanol 70% yang triterpenoid dan steroid memberikan respon
memiliki nilai aktivitas antioksidan yang negatif.
tertinggi. Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol Hasil analisis diketahui bahwa sampel
70%. dilarutkan dalam 50 mL metanol pro jamur lingzhi positif menggandung saponin
analis. Larutan disaring menggunakan filter yang ditandai dengan terbentuknya busa
syringe 0,22 mikron, dimasukkan ke dalam setelah pengocokan. Busa yang ditimbulkan
68 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 2, Oktober 2019, Hal. 65-72

saponin karena adanya kombinasi struktur komponen zat aktif yang terdapat pada
senyawa penyusunnya yaitu rantai jamur lingzhi (Budiarti, 2014). Maserat
sapogenin non-polar dan rantai samping dipekatkan dengan rotary evaporator yang
polar yang larut dalam air (Kristianingsih, dilengkapi pompa vacum. Pompa vacum
2005). Saponin adalah glikosida dalam pada rotari evaporator berfungsi penguapan
tanaman dan terdiri atas gugus sapogenin, pelarut dapat dilakukan dibawah titik didih
heksosa, pentosa, atau unsur asam uronat pelarut dan proses dapat berlangsung lebih
(Winarno, 2004). Menurut Robinson, (1995) cepat. Penguapan pelarut etanol 70% dapat
adanya saponin dalam tanaman dapat dilakukan di bawah titik didihnya yaitu pada
bekerja sebagai antimikroba dan dapat suhu 45°C. Proses ini dilakukan pada suhu
digunakan sebagai bahan baku sintesis tersebut untuk menjaga senyawa aktif yang
hormon steroid yang digunakan dalam terkandung tidak rusak karena pemanasan.
bidang kesehatan. Golongan flavonoid, Prinsip kerja dari rotary evaporator yaitu
tanin, triterpenoid dan steroid tidak proses pemisahan ekstrak dari cairan
teridentifikasi pada ekstrak air dan etanol penyarinya dengan pemanasan yang
70% pada jamur lingzhi. dipercepat oleh labu.

Rendemen Ekstrak Jamur Lingzhi Pada Tabel 4. Rendemen Ekstrak Air dan Etanol
Berbagai Variasi Waktu Maserasi 70 % dengan Variasi Waktu
Ekstraksi jamur lingzhi dilakukan Maserasi
metode maserasi dengan membandingkan 2
pelarut yaitu sebanyak masing-masing 20 g Rendemen (%) Ekstrak
Pelarut 1 hari 2 hari 3 hari
simplisia jamur lingzhi dimaserasi dengan
(24 jam) (48 jam) (72 jam)
pelarut air dan pelarut etanol 70% sebanyak Air 4,60 4,78 4,98
1000 ml. Ekstraksi dilakukan dengan Etanol 70% 3,48 3,22 3,70
membandingkan lama perendaman yaitu
maserasi 1 hari (24 jam), maserasi 2 hari (48 Tingginya rendemen yang diperoleh
jam) dan maserasi 3 hari (72 jam). dengan pelarut air yang mampu
Perbandingan lama ektrasksi bertujuan mengekstrak lebih banyak komponen
untuk menentuan potensi aktivitas bioaktif yang memiliki kepolaran yang
antioksidan terhadap lamanya maserasi. lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan
Metode maserasi ini digunakan karena kandungan senyawa pada jamur lingzhi
ekstraksi cara dingin sehingga tidak yaitu Proscillaridin Proscillaridin merupakan
menggunakan suhu tinggi yang dapat salah satu senyawa dalam jamur lingzhi yang
merusak senyawa-senyawa yang memiliki bersifat polar sehingga pada proses ekstraksi
aktivitas antioksidan yang terdapat dalam lebih banyak larut dalam air dari pada etanol
sampel jamur lingzhi. Keuntungan maserasi 70 %. Hal tersebut menunjukkan pelarut
yaitu bahan yang sudah halus memiliki peranan penting dalam proses
memungkinkan untuk direndam dalam ekstraksi. Berikut struktur dari Proscillaridin
pelarut sampai meresap dan melunakkan hasil dari penelitian.
susunan sel sehingga zat-zat yang mudah
larut akan terlarut (Febriani, 2015). Masing-
masing dari hasil maserasi berupa maserat
yang berwarna coklat tua dengan pelarut
etanol 70% dan coklat muda menggunakan
pelarut air. Pengentalan ekstrak dilakukan
menggunakan rotary evaporator untuk
menghilangkan pelarut yang masih berada
di dalam ekstrak sehingga diharapkan Gambar 2. Stuktur Proscillaridin
ekstrak yang diperoleh merupakan

69 EKOLOGIA is licencedunder:
Farida Nuraeni, Dkk:Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Jamur.....

Uji Aktivitas Antioksidan dengan 1,1- Berdasarkan hasil pengukuran vitamin


diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) C diperoleh nilai IC50 yaitu sebesar 11,0872
Penelitian menggunakan Vitamin C μg/ml. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
sebagai standar karena masyarakat biasa vitamin C memiliki aktivitas antioksidan
mengkonsumsi vitamin sebagai penengkap yang sangat kuat karena memiliki nilai IC50
radikal bebas dalam hal ini Gambaran kurang dari 50 μg/mL. Pengujian aktivitas
tentang aktivitas antioksidan bila antioksidan Vitamin C ini menghasilkan
dibandingkan vitamin C yang sering hubungan antara konsentrasi Vitamin C
digunakan. Penelitian melakukan pembuatan yang digunakan dengan persen inhibisinya,
induk sampel dari ekstrak etanol 70% juga dapat dilihat pada Gambar 4.
ekstrak air pada masing-masing lamanya
perendaman, larutan sampel induk yang
dibuat kemudian diencerkan dengan deret
standar. Tujuan dari pembuatan variasi
kadar ini bertujuan untuk memberi
gambaran mengenai aktivitas antioksidan
dari senyawa uji.
Aktivitas antioksidan ditentukan dari
kemampuan senyawa yang terdapat dalam
ekstrak yang menurunkan intensitas warna
ungu radikal DPPH pada panjang
gelombang maksimum. Penurunan intensitas Gambar 4. Grafik Hubungan Konsentrasi
ungu DPPH ini disebabkan oleh Vitamin C dengan persen Inhibisi
berkurangnya kromofor atau ikatan rangkap
Identifikasi senyawa antioksidan dengan
terkonjugasi pada senyawa DPPH, yang
Liquid Chromatography Mass
disebabkan oleh adanya ekstrak sebagai
Spectrometry (LC-MS)
penangkap radikal akan mendonorkan atom
Identifikasi ekstrak etanol 70 % jamur
H pada DPPH menjadi DPPH-H tereduksi
lingzhi yang berpotensi sebagai antioksidan
yang menjadi warna kuning (Huang, 2005).
dalam penelitian menggunakan metode
Warna kuning terbentuk setelah
Liquid Chromatograph-Mass Spectrometry
ditambah DPPH disebabkan oleh adanya
(LC-MS). Berikut kromatogram hasil
senyawa yang dapat mendonorkan atom
identifikasi ekstrak etanol 70% jamur
hidrogen di dalam ekstrak kloroform jamur
lingzhi. Hasil Kromatogram dari MS dapat
lingzhi, sehingga dapat mengakibatkan
dilihat pada Gambar 5.
molekul DPPH tereduksi yang diikuti
Hasil yang diperoleh menunjukkan
dengan menghilangnya warna ungu dari
dalam ekstrak ekstrak etanol 70%
larutan DPPH. Struktur DPPH dan DPPH
menggandung fenolik dan alkaloid.
tereduksi hasil reaksi dengan antioksidan
Senyawa Bisphenol M diduga merupakan
dapat dilihat pada Gambar 3.
senyawa golongan fenolik (Gambar 6).
Menurut Gagola, (2004) bahwa senyawa
fenolik memiliki aktivitas antioksidan. Sifat
antioksidan senyawa ini berkaitan dengan
keberadaan gugus fenolik yang dapat
mendonorkan atom hidrogen pada suatu
radikal bebas sehingga radikal tersebut
menjadi tidak reaktif lagi sedangkan
Gambar 3. Reduksi DPPH dari Senyawa senyawa 1-{[2-(3,4-
Antioksidan (Prakash, 2001) Dimethoxyphenyl)ethyl]amino}-3 methyl -
2-octylpyrido[1,2-a]benzimidazole-4-
carbonitrile diduga termasuk dalam
70 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 2, Oktober 2019, Hal. 65-72

golongan alkaloid. Menurut Hanani, (2015)


.Hasil yang sesuai pada uji Fitokimia bahwa
ekstrak etanol jamur lingzhi menggandung
alkaloid. Alkaloid dapat berfungsi sebangai
zat antioksidan
ATIP Padang
Septi sample Jamu B F ACN Air 2: TOF MS ES+
7.26 8.14 BPI
100
4.31e4
7.19

6.56
Gambar 6. Kromatogram Senyawa Bisphenol
%

7.81 M
5.91 6.31 6.74
8.79
5.18
0 Time
5.20 5.40 5.60 5.80 6.00 6.20 6.40 6.60 6.80 7.00 7.20 7.40 7.60 7.80 8.00 8.20 8.40 8.60 8.80 9.00 9.20 9.40 9.60

Gambar 5. Kromatogram Hasil Identifikasi


Ekstrak etanol 70% dengan LC- MS

Tabel 5. Identifikasi senyawa dalam ekstrak


etanol 70% menggunakan database
pada aplikasi Chemspider
Lama
waktu Konsentrasi Serapan Hambatan IC50
Larutan
masersi (ppm) sampel (%)
(Jam)
100 0,554 34,74
200 0,416 51,001
24 300 0,387 54,416 220,664
400 0,214 74,793 Gambar 7. Kromatogram Senyawa 1-{[2-
500 0,150 82,332
100 0,627 26,14
(3,4Dimethoxyphenyl) ethyl]
200 0,594 30,03 amino}-3-methyl-2-octylpyrido[1,2-
Air 48 300 0,532 37,33 482,24
400 0,483 43,10
a]benzimidazole-4-carbonitrile
500 0,400 52,88
100 0,813 4,240
200 0,707 16,48 Hasil dari kromatogram Senyawa
72 300 0,646 23,91 521,4 Bisphenol M dengan bobot molekul
400 0,583 31,33
500 0,408 51,94 346.462 dengan waktu retensi 7,189 menit.
100 0,424 50,058
200 0,356 58,068
Kromatogram Senyawa 1-{[2-(3,4-
24 300 0,350 58,775 94,83 Dimethoxyphenyl) ethyl] amino}-3-methyl-2-
400 0,238 71,96
500 0,225 73,49 octylpyrido [1,2a]benzimidazole -4 -
100
200
0,527
0,449
37,92
47,14
carbonitrile dengan bobot molekul 498.659
Etanol
70%
48 300 0,409 51,82 287,57 dengan waktu retensi 8,138 menit.
400 0,360 57,59
500 0,350 58,77
100 0,723 14,84 KESIMPULAN
200 0,612 27,91
72 300 0,519 39,88 509,670 Berdasarkan hasil Penelitian dapat
400 0,488 42,52
500 0,463 45,46
disimpulkan bahwa potensi aktivitas
Blangko 0 0,849 antioksidan yaitu hari maserasi 24 jam (1
hari) dengan nilai IC50 94,83 ppm dengan
ekstrak etanol 70 % .Hasil identifikasi
menggunakan LC-MS menunjukkan bahwa
ekstrak jamur lingzhi dengan pelarut etanol
70% mengandung senyawa murni yaitu
golongan fenolik : Bisphenol M dan
golongan alkaloid 1-{[2-(3,4-
Dimethoxyphenyl)ethyl]amino}-3-methyl-2-
71 EKOLOGIA is licencedunder:
Farida Nuraeni, Dkk:Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Senyawa Ekstrak Jamur.....

octylpyrido[1,2-a]benzimidazole-4- Ilmu Kefarmasian II. (3), Halaman


carbonitrile. 130.
Huang, D and Prior R.L. 2005. The
DAFTAR PUSTAKA Chemistry Behind Antioxidan
Budiarti, Mellia dan Rina Sri Kasiamdari. Capacity Assays. Journal Of
(2014). Pengaruh Modifikasi Media Agricultural And Food Chemistry.
Budaya Jamur Tiram (pleurotus 53:1841-1856.
Ostreatus Jacq. Ex Fr. Kummer) Jaelani. (2008). Jamur Berkhasiat Obat.
Terhadap Morfologi, Pertumbuhan, Jakarta: Pustaka Obor Populer. Hal:
dan Kandungan Protein. Skripsi. 61-70.
Universitas Gadjah Mada : Kristianingsih. (2005). Isolasi dan
Yogyakarta Identifikasi Senyawa Terpenoid dari
Chow ST. WW Chaw and Chung. (2003) Akar Tanaman Kedondong. Skripsi.
Antiokxidant activity and safety of 50 Institut Pertanian Bogor.
% Menkes. (1994). Persyaratan Obat
ethanolic red bean extract (Phascolus tradisional. Jakarta : Mentri kesehatan.
raditus L Var Aurea). Journal of Food Middleton E, C Kandaswami & TC
Science. Vol. 68(1); 21-25 Theoharides. (2000). The effects of
Depkes RI. (2000). Parameter Standar plant flavonoids on mammalian cells:
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. implications for inflammation, heart
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. disease, and cancer. Pharmacological
hal 5-11. Reviews. 52. 673– 751.
Febriani D, Dina M dan Endah R. (2015). Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E. (2001).
Karakteristik Simplisia Dan Ekstrak Antioxidant Activity. Journal
Etanol 70 % Daun Sirsak (Annona Medalliaon Laboratories Analitycal
muricata Linn). Prosiding Penelitian Progress: Vol 10(2).
SPeSIA Unisba : ISSN 2460-6472. Robinson, T., (1995). Kandungan organik
Gagola, C et al. (2004). Aktivitas Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal. 191-
Antioksidan dari Ekstrak Fenolik 216, Diterjemahkan oleh Kosasih
Cortex Umbi kayu (Manihot Padnawinata, ITB, Bandung.
esculenta) Daging putih dan daging Sasikumar, J. M., U. Jinu and R. Shamna.
kuning yang diambil dari kota (2009). Antioxidant Activity and
melonguane kabupaten kepulauan HPTLC Analysis of Pandanus
talaud. Jurnal ilmiah farmasi odoratissimus L. Root. European
pharmacon. Vol 3 (2). ISSN 2302- Journal of Biological Sciences Vol.
2493. 1(2): 17 – 22.
Hanani et al. (2015). Identifikasi Senyawa Winarno F.G. (2004). Kimia Pangan dan
Antioksidan dalam Spon Callyspongia Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
SP dari Kepulauan Seribu. Majalah Utama

72 EKOLOGIA is licencedunder:

Anda mungkin juga menyukai