FITOKIMIA I
“ UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH MANGROVE (Sonneratia alba)
DENGAN METODE DPPH ”
Disusun Oleh :
NPM : 066119090
Kelas : 5C
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan bahan
2.1.1 Alat
1. Alat – alat analisis
2. Freezer
3. Kantong plastik
4. Oven
5. Pisau
6. Spektrofotometer
7. Sentrifus magnetik stirier
8. Timbangan analitik
9. Vacum rotary evaporator
2.1.2 Bahan
1. Aquadest
2. Asam sulfat
3. Asam asetat anhidrat
4. H2SO4 2N
5. HCl
6. Harger dan reagen dragendrof
7. FeCl3
8. Klorofrom
9. Mg
10. Metanol 90%
11. NaOH
2. Dikeluarkan, dicuci bersih buah S.alba lalu ditiriskan, setelah itu buah diiris
tipis lalu
3. Filtrat lalu dikeringkan dengan vacuum rotary evaporator dengan suhu 40o
sehingga diperoleh ekstrak kental. 4. Ekstrak kental yang diperoleh
selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH
BAB III
Antioksidan adalah zat penghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas yang dapat
menyebabkan kerusakan asam lemak tak jenuh, membran dinding sel, pembuluh darah,
basa DNA, dan jaringan lipid sehingga menimbulkan penyakit. Suatu tanaman dapat
memiliki aktivitas antioksifan apabila mengandung senyawa yang mampu menangkal
radikal bebas seperti fenol dan flavonoid.
Parameter dapat digunakan untuk pengukuran aktivitas antioksidan adalah IC50,
yaitu bilangan yang menunjukan konsentrasi yang mampu menghambat aktivitas suatu
radikal sebesar 50% ( molyneux 2004). Untuk menentukan IC50 diperlukan kurva
standar dari 5inhibisi sebangai sumbu y dan konsentrasi fraksi antioksidan sebangai
sembu x. Semakin kecil nilai IC50 menunjukan semakin tinggi aktifitas
antioksidannya. Hal ini bahwa radikal bebas dapat ditangkap oleh senyawa antioksidan
hanya dengan konsentrasi yang kecil. Metode DPPH merupakan suatu metode untuk
menentukan senyawa radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang
mendonorkan atom hydrogen untuk melengkapi kekurangan elektron DPPH. Prinsip
kerja dari metode DPPH adalah adanya senyawa atom hidrogen dari senyawa
antioksidan yang berikatan dengan elektron bebas pada senyawa radikal sehingga
menyebabkan perubahan dari radikal bebas (diphenylpicrylhydrazyl) menjadi senyawa
non-radikal (diphenylpicrylhydrazine).
Alasan menggunakan metanol dibandingkan dengan pelarut lain seperti etanol
karena hasil perbandingan nilai absorbansi DPPH dalam pelarut etanol, pada pH 5,5
dengan panjang gelombang 517 nm maka didapatkan hasil absorbansi terbesar pada
pelarut metanol dengan pH 5,5 metanol yang paling akhir yaitu etanol . Oleh karena itu
pada penentuan aktivitas radikal bebas terhadap DPPH akan memberikan hasil yang
baik menggunakan pelarut metanol.
Metode DPPH yang dapat digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan
komponen tertentu dalam suatu sampel yaitu antioksidan. Antioksidan adalah zata
yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk suatu
metabolisme oksidatif yaitu hasil reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi
didalam tubuh. Uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH dipilih karena
mempunyai keuntungan diantaranya adalah memiliki uji sederhana, mudah diterapkan
karena senyawa radikal yang digunakan bersifat stabil dibandingkan dengan metode
lainnya, cepet, dan peka serta hanya memerlukan sedikit sampel.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA