net/publication/298788693
CITATIONS READS
42 9,329
1 author:
Juniarti Syam
Universitas YARSI
5 PUBLICATIONS 50 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Juniarti Syam on 18 March 2016.
*)
E-mail: ynita.syam@gmail.com
Abstrak
Studi tentang uji kandungan metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) telah
dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasilnya memperlihatkan bahwa ektrak metanol daun surian
mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol dan terpenoid. Semua metabolit tersebut memiliki kemampuan untuk
meredam 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Untuk melihat kemampuan peredaman DPPH diukur secara
spektrophotometri dan memperlihatkan nilai IC50 (4,80 ppm) yang relatif lebih kecil dibandingkan standar asam
askorbat (IC50 = 9,23 ppm).
Abstract
Secondary Metabolites Analysis of Methanol Extract of Surian (Toona sureni (Bl.) Merr) Leaf as Antioxidant
Potential. The study of performed secondary metabolites from the methanol extract of Surian (Toona sureni (Bl.) Merr)
leaves have been done by thin-layer chromatography (TLC) method. The result showed that methanol extract of Surian
leaves consist of alkaloid, flavonoid, polyphenol and terpenoid. All of them positively have the ability to scavenge 2,2-
diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). It has IC50 (4.80) are smaller than the ascorbat acid standard (IC50 = 9.23).
48
MAKARA, SAINS, VOL. 15, NO. 1, APRIL 2011: 48-52 49
tradisional karena mempunyai keistimewaan tersendiri. penampak noda disesuaikan dengan metabolit sekunder
Dalam bidang kesehatan, daun surian yang berwarna yang akan diamati [9]. Dengan metode KLT ini juga
merah digunakan sebagai astringen, tonikum, obat diare dilakukan penapisan aktivitas antioksidan dari masing-
kronis, disentri dan penyakit usus lainnya. Ekstrak daun masing metabolite sekunder dengan menggunakan
surian ini diketahui mempunyai efek antibiotik serta perekasi 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Penapisan
mempunyai bioaktivitas sebagai antimikroba terhadap aktivitas antioksidan ini dilakukan dengan menggunakan
Staphylococcus. Pucuk daun surian juga dapat digunakan asam askorbat sebagai larutan standar.
untuk mengatasi pembengkakan ginjal. Kulit kayu, daun
dan buahnya kaya akan kandungan minyak atsiri [7]. Uji antioksidan dengan metode peredaman DPPH
dilakukan lebih lanjut dengan mengukur sejauh mana
Dari penelusuran literatur, sedikit sekali diperoleh reaksi peredaman terhadap radikal bebas DPPH dapat
informasi ilmiah tentang bioaktifitas daun surian, berlangsung. Pengukuran dilakukan secara spektrofoto-
padahal secara tradisional daun surian telah metri dengan mengukur serapan dari masing-masing
dimanfaatkan sebagai bahan obat. Pada penelitian sampel yang sudah direaksikan dengan larutan standar
sebelumnya telah dilakukan penapisan pada berbagai DPPH 1 mM pada λ 515. Sebagai standar digunakan
ekstraksi dengan menggunakan metode brine shrimp larutan asam askorbat.
lethality test (BSLT) dan dengan peredaman radikal 2,2-
diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) [8]. Pada uji awal Parameter yang biasa digunakan untuk menginter-
reaksi peredaman DPPH, diketahui bahwa ekstrak n- pretasikan hasil dari uji aktivitas antioksidan dengan
heksan, etil asetat dan metanol dari daun surian punya peredaman radikal DPPH adalah nilai efficient
aktivitas antioksidatif yang cukup baik bila concentration (EC50) atau disebut nilai IC50, yakni
dibandingkan asam askorbat (vitamin C). Metabolit konsentrasi yang menyebabkan hilangnya 50% aktivitas
sekunder yang bersifat antioksidatif diantaranya adalah DPPH [10]. Peredaman radikal DPPH adalah
alkaloid, flavonoid, senyawa fenol, steroid dan peredaman radikal yang mudah dan akurat dengan
terpenoid. Berdasarkan hal tersebut peneliti melanjutkan kehandalan untuk mengukur kapasitas antioksidan suatu
penelitian ini untuk mengetahui senyawa metabolit sampel. Peredaman radikal DPPH ini memiliki teknik
sekunder apa saja yang bersifat antioksidatif dalam sederhana, tetapi memiliki kelemahan dalam waktu
ekstrak metanol daun surian (T. sureni (Bl.) Merr). pengaplikasiannya [2].
Dalam penelitian ini plat KLT digunakan untuk menapis 3. Hasil dan Pembahasan
peredaman 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH)
dengan menggunakan berbagai eluen yang sesuai Hasil. Sampel diambil dari Kecamatan Wanaraja
dengan kandungan metabolitenya. Selain itu peneliti Kabupaten Garut Jawa Barat. Pada penelitian ini, 718,9
juga tertarik untuk mengetahui besarnya aktivitas gram daun surian yang sudah dikeringanginkan
antioksidan (%) ekstrak daun surian tersebut dengan dimaserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol
cara reaksi peredaman radikal (DPPH) secara yang diperoleh dari 3 kali maserasi adalah 186,5 gram
spektrofotometri. Penelitian ini dibatasi pada analisis dengan rendemen 25,96%. Ekstrak berbentuk cairan
metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak kental dan berwarna coklat tua kehijauan. Tehadap
metanol, karena dari penelitian sebelumnya diketahui ekstrak ini dilakukan penapisan fitokimia dan antioksidan
bahwa ekstrak metanol relatif lebih banyak dibanding untuk senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol dan
ekstrak lainnya. Informasi yang diperoleh dari terpenoid/steroid dengan metode KLT (Tabel 1).
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada peningkatan pemanfaatan sumber daya alam, Setelah itu dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan
khususnya dalam bidang pengobatan. peredaman radikal DPPH, sebagai kontrol positif diuji
pula asam askorbat (Gambar 2). Analisis aktivitas
2. Metode Penelitian
100
Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi daun surian 80
menggunakan tiga pelarut organik dengan kepolaran yang 60
% Inhibisi
Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia dan Antioksidan Ekstrak Metanol Batang Toona sureni (Bl.) Merr.
. RH
menyumbangkan hidrogen, maka aktivitas antioksidan R
.
R
senyawa fenolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi
radikal bebas yang mengawali proses oksidasi atau pada N
H
.
N N
R
penghentian reaksi radikal berantai yang terjadi [12].
Gambar 6. Peredaman Radikal Bebas oleh Alkaloid
Sifat antioksidan dari flavonoid berasal dari kemampuan
untuk mentransfer sebuah elektron ke senyawa radikal
bebas (Gambar 4) [13-16] dan juga membentuk Sementara itu dari data persen inhibisi yang diperoleh
kompleks dengan logam (Gambar 5) [14]. Kedua (Gambar 2) didapatkan nilai IC50 untuk ekstrak metanol
mekanisme itu membuat flavonoid memiliki beberapa daun surian (T. sureni (Bl.) Merr) adalah 4,80 ppm
efek, diantaranya menghambat peroksidasi lipid, sedangkan asam askorbaat adalah 9,23 ppm. Nilai IC50
menekan kerusakan jaringan oleh radikal bebas dan dari ekstrak metanol daun surian yang relatif lebih kecil
menghambat aktivitas beberapa enzim [17]. ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya relatif
lebih besar dibandingkan larutan standar asam askorbat.
Senyawa alkaloid, terutama indol, memiliki kemampuan
untuk menghentikan reaksi rantai radikal bebas secara 4. Simpulan
efisien. Senyawa radikal turunan dari senyawa amina ini
memiliki tahap terminasi yang sangat lama (Gambar 6). Ekstrak metanol daun surian yang diperoleh mempunyai
rendemen 25,96%. Ekstrak metanol yang relatif lebih
Beberapa senyawa alkaloid lain yang bersifat banyak dibandingkan ekstrak etil asetat maupun n-
antioksidan adalah quinolon [18], kafein yang dapat heksan. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan
bertindak sebagai peredam radikal hidroksil [17] dan senyawa polar pada daun surian (T. sureni (Bl.) Merr)
melatonin yang berperan penting menjaga sel dari relatif lebih banyak dibandingkan senyawa non polar.
pengaruh radiasi dan toksisitas obat-obatan [19-20].
Namun dalam penelitian ini belum dapat diketahui jenis Dari hasil uji peredaman 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl
alkaloid apa yang berperan dalam bioaktivitas (DPPH) diketahui bahwa ekstrak metanol memberikan
antioksidan. nilai positif terhadap uji DPPH, dengan nilai IC50 4,8
ppm, yang relatif lebih baik dari asam askorbat (IC50 =
9,23 ppm). Aktivitas antioksidan ini disebabkan adanya
kandungan alkaloid dan polifenol yang dapat meredam
radikal DPPH dengan cara mentransfer elektron ke
senyawa radikal bebas DPPH.
Daftar Acuan
[1] G. Indrayanto, Prospek (Kimia) Bahan Alam untuk
Penemuan Obat Baru, Seminar Umum Pendidikan
Program Studi, Universitas Mulawarman, 2006.
[2] D. Huang, B. Ou, R.L Prior, J. Agric. Food Chem.
53 (2005) 1841.
Gambar 5. Pembentukan Kompleks Logam pada [3] L. Wang, J.H. Yen, H.L. Liang, M.J. Wu, J. Food
Flavanoid Drug Anal. 11/1 (2003) 60.
52 MAKARA, SAINS, VOL. 15, NO. 1, APRIL 2011: 48-52
[4] J.M. Oke, M.O. Hamburger, African Journal of [14] P.G. Pietta, Journal Natural Product 63 (2000)
Biomedical Research 5 (2002) 77. 1035. http://nfscfaculty.tamu.edu/talcott/Food
[5] Q.Y. Zhu, R.M. Hackman, J.L. Ensunsa, R.R. Holt, Chem 605/Class Presentation Papers/Review-
C.L. Keen, Journal of Agricultural and Food Flavonoids as AOX.pdf.
Chemistry 50 (2002) 6929. [15] Y. Porat, A. Abramowitz, E. Gazit, Chem. Biol.
[6] R. Nia, D.H. Paper, E.E. Essien, K.C. Iyadi, A.I.L. Drug 67 (2006) 27.
Bassey, A.B. Antai, G. Franz, African Journal of [16] X. Meng, L.A. Munishkina, A.L. Fink, V.N.
Biomedic Research 7 (2004) 129. Uversky, SAGE-Hindawi Access to Research
[7] D.F. Djam’an, Seed Leaflet, Danida Forest Seed Parkinson’s Disease, 2010, http://www.sage-
Centre, Denmark, 2003. hindawi.com/journals/pd/2010/650794/ref/.
http://en.sl.life.ku.dk/dfsc/pdf/Seedleaflets/toona_su [17] F. Shahidi (Ed.), C. Kadaswarmi, E. Middleton,
reni_82.pdf. V.K.S. Shukla, Natural Antioxidants: Chemistry,
[8] Yuhernita, Juniarti, Jurnal Kimia Mulawarman, 6/2 Health Effects, and Applications, AOCS Press,
(2009) 33. Illionis, 1997.
[9] B. Sutrisno, K.L.T. Peraksi, Fakultas Farmasi, [18] H.S. Chung, W.S. Woo, Jounal Natural Product
Universitas Pancasila, Jakarta, 1993. 64/12 (2001) 1579.
[10] P. Molyneux, Songklanakarin Journal Science [19] Vijayalaxmi, C.R. Thomas, R.J. Reiter, T.S.
Technology 26/2 (2004) 211. Herman, Journal of Clinical Oncology 20/10
[11] G.C. Jagetia, V.A. Venkatesha, T.K. Reddy, (2002) 2575.
Mutagenesis 18/4 (2003) 337. [20] M. Mor, C. Silva, F. Vacondio, P.V. Plazzi, S.
[12] N.E. Es-Safi, S. Ghidouche, P.H. Ducrot, Molecule Bertoni, G. Spadoni, G. Diamantini, A. Bedini, G.
12 (2007) 2228. Tarzia, M. Zusso, D. Franceschini, P. Giusti, J.
[13] V.K. Gupta, R. Kumria, M. Garg, M. Gupta, Asian Pineal. Res. 36/2 (2004) 95.
Journal of Sciences 9/3 (2010) 108.