Anda di halaman 1dari 7

Ekstrak Etanol Bunga Kertas (Bougainvillea) Pink Sebagai

Anti Oksidan Dengan Menggunakan Metode DPPH

Devi Haveni1, Mastura2, Ratih Permana Sari3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
E-mail: devihaveny@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder di dalam ekstrak
etanol bunga kertas dan mengetahui aktivitas ekstrak etanol bunga kertas sebagai antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH. Ekstrak etanol diperoleh melalui metode maserasi. Pengujian
antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol bunga kertas
memiliki kandungan metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid dan fenol.
Hasil uji aktivitas antioksidan yang dilakukan menunjukkan nilai persen inhibisi secara berturut-turut
pada konsentrasi 50 ppm sebesar 23,1771%, pada konsentrasi 75 ppm sebesar 45,7855%, pada
konsentrasi 100 ppm sebesar 56,6449% dan 125 ppm sebesar 78,3121%. Nilai IC 50 yang diperoleh
yaitu 55,71 ppm menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak
etanol bunga kertas (Bougainvillea) memiliki potensi sebagai antioksidan.
Kata kunci : Bunga kertas (Bougainvillea), antioksidan, DPPH

Abstract

This research was conducted to determine the content of secondary metabolites in ethanol extracts of
paper flowers and to know the activity of ethanol extracts of paper flowers as antioxidants using the
DPPH method. Ethanol extract was obtained through maceration method. Antioxidant testing was
carried out by the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Ethanol extract of paper flowers
contains secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins, triterpenoids and phenols. The
results of antioxidant activity tests carried out showed the value of percent inhibition in a row at a
concentration of 50 ppm of 23.1771%, at a concentration of 75 ppm at 45.7855%, at a concentration
of 100 ppm at 56.66449% and 125 ppm at 78.3121 %. The IC50 value obtained was 55.71 ppm
indicating strong antioxidant activity. Based on this study, ethanol extract of paper flowers
(Bougainvillea) has potential as an antioxidant.
Keywords: Paper flower (Bougainvillea), antioxidants, DPPH

PENDAHULUAN kerusakan tersebut berkontribusi terhadap


beberapa penyakit dan menyebabkan
Radikal bebas adalah suatu atom kondisi yang biasa disebut sebagai
atau molekul yang mempunyai elektron penuaan dini (Liochev, 2013).
tidak berpasangan. Elektron tidak
Radikal bebas mencari reaksi-reaksi
berpasangan tersebut menyebabkan radikal
agar dapat memperoleh kembali elektron
bebas sangat reaktif menangkap atau
pasangannya. Selain itu, radikal bebas
mengambil elektron dari senyawa lain
dapat mengalami tubrukan kaya energi
seperti protein, lipid, karbohidrat, dan
dengan molekul lain, yang merusak ikatan
DNA untuk menetralkan diri. Radikal
didalam molekul, sehingga radikal bebas
bebas dapat masuk ke dalam tubuh dan
dapat merusak membran sel atau DNA sel
menyerang sel-sel yang sehat sehingga
yang rentan (Corwin, 2009). Radikal bebas
menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan
dapat berasal dari dalam tubuh sebagai
fungsi dan strukturnya. Akumulasi dari
CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 1
Vol. 2, No. 1, Juni 2019
bagian dari hasil metabolisme. Sedangkan flavonoid akan menyumbangkan satu atom
radikal bebas yang bersumber dari luar hidrogen untuk menstabilkan radikal
tubuh dapat disebabkan oleh faktor peroksi lemak (Hartanto, 2012). Menurut
lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, penelitian Suparmi, dkk. (2012)
penggunaan pestisida pada makanan, menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan
polusi dan radiasi (Mbaoji, dkk., 2016) ekstrak etanol kulit buah rambutan dapat
menghambat terjadinya reaksi radikal
Antioksidan merupakan bahan atau
bebas di dalam tubuh. Kulit buah rambutan
senyawa yang dapat menghambat atau
mengandung golongan senyawa flavonoid.
mencegah terjadinya oksidasi pada
Beberapa golongan senyawa flavonoid
susbtrat yang mudah teroksidasi dan telah
tersebut diketahui mempunyai efek anti
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
radikal bebas atau antioksidan.
Tubuh manusia tidak mempunyai
Berdasarkan penelitian yang pernah
cadangan antioksidan dalam jumlah
dilakukan oleh Rao, dkk. (2015)
berlebih, sehingga jika terjadi paparan
menyatakan bahwa ekstrak metanol bunga
radikal berlebih, maka tubuh
kertas mengandung varietas senyawa
membutuhkan antioksidan yang berasal
fitokimia. Senyawa tersebut dapat secara
dari luar tubuh. Adanya kekhawatiran akan
efektif melindungi tubuh dari kerusakan
kemungkinan efek samping yang belum
oksidatif oleh radikal bebas. Dengan
diketahui dari antioksidan sintetik
demikian aktivitas ekstrak metanol bunga
menyebabkan antioksidan alami menjadi
kertas dapat digunakan sebagai sumber
alternatif yang sangat potensial untuk
senyawa antioksidan alami.
dikembang. Antioksidan alami mampu
melindungi tubuh terhadap kerusakan Pengujian kandungan metabolit
tubuh yang disebabkan senyawa oksigen sekunder dilakukan untuk menentukan
reaktif, mampu menghambat peroksida kualitas ekstrak. Setelah itu pengujian
lipid pada makanan (Winarsi, 2007). aktivitas ekstrak etanol bunga kertas
sebagai antioksidan dengan menggunakan
Senyawa antioksidan banyak
metode DPPH.Tujuan penelitian ini yaitu
ditemukan pada tumbuhan, baik pada
mengetahui kandungan senyawa metabolit
bunga, daun maupun buah. Senyawa
sekunder didalam ekstrak etanol bunga
didalam tanaman banyak mengandung
kertas dan mengetahui aktivitas ekstrak
berbagai molekul penghambat radikal
etanol bunga kertas sebagai antioksidan
bebas, seperti senyawa fenolik (asam
dengan menggunakan metode DPPH.
fenolik, falvonoid, kuinon, kumarin,
lignan, stilbenes dan tanin), senyawa METODE
nitrogen (alkaloid, amina dan betalain), Preparasi Sampel
vitamin, terpenoid (termasuk karotenoid), Sampel yang digunakan pada
dan beberapa metabolit endogen lainnya penelitian ini adalah bunga kertas yang
yang kaya akan aktivitas antioksidan berwarna pink (merah jambu) sebanyak 2
(Ivanisova, dkk., 2013). Salah satu kg. Sampel ini diambil dengan cara
tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan memetik bunganya dari pohon.
sebagai antioksidan adalah bunga kertas.
Bunga kertas dijadikan sebagai Cara membuat ekstrak etanol bunga
antioksidan karena mengandung senyawa kertas
fenolik atau polifenolik yang dapat berupa Bunga kertas diangin-anginkan,
golongan flavonoid. Flavonoid memiliki dirajang halus kemudian dimaserasi
gugus hidroksil yang terikat pada karbon dengan etanol selama 48 jam sebanyak 3
cincin aromatik sehingga dapat kali pengulangan, selanjutnya disaring dan
menangkap radikal bebas yang dihasilkan diangin-anginkan kembali selama 24 jam,
dari reaksi peroksidasi lemak. Senyawa sehingga dihasilkan ekstrak etanol kental.
CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 2
Vol. 2, No. 1, Juni 2019
Skrinning fitokimia Uji Antioksidan pada bunga kertas
Skrinning fitokimia dilakukan untuk menggunakan metode 1,1-difenil-2-
mengetahui kandungan metabolit sekunder pikrilhidrazil (DPPH)
pada ekstrak etanol bunga kertas. a. Penentuan konsentrasi pada sampel
Metabolit sekunder yang diuji antara lain Berat sampel (kristal yang sudah
alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, dimurnikan) ditimbang 2,5 mg
dan fenol. dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL
a. Uji Alkaloid kemudian ditambah dengan metanol p.a
Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol sampai tanda batas sebagai diperoleh
dilarutkan dalam larutan HCl encer konsentrasi sampel 500 ppm (Larutan
kemudian disaring, lalu ditambahkan induk), Dari larutan induk (larutan uji 500
reagenwagner. Terjadinya endapan ppm) dilakukan pengenceran untuk
berwarna kuning menandakan adanya mendapatkan konsentrasi 50 ppm, 75 ppm,
senyawa alkaloid. 100 ppm dan 125 ppm. Setelah konsentrasi
dalam masing-masing ppm di peroleh
b. Uji Flavonoid selanjutnya masing-masing tabung
Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol tambahkan 0,6 mL DPPH (0,1 mM) lalu
dilarutkan kembali dengan 2 mL etanol tambah metanol sampai tanda/volume 3
dan ditambahkan 3 tetes larutan NaOH. mL.Selanjutnya inkubasi selama 30 menit
Terjadinya perubahan intensitas warna dalam ingkubator pada suhu 37 oC baru
kuning menjadi tidak berwarna pada dilakukan pengujian.Semua sampel yaitu
penambahan H2SO4 mengidentifikasikan sampel ekstrak etanol bunga kertas yang
adanya senyawa flavonoid. telah diinkubasi diuji nilai absorbansinya
menggunakan spektrofotometer UV-Vis
c. Uji Saponin pada panjang gelombang 517 nm.
Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol
dilarutkan dalam 20 mL aquades, b. Pembuatan Larutan 1,1-difenil-2-
kemudian larutan dikocok dalam labu ukur pikrilhidrazil (DPPH) 0,1 mM
selama 10 menit. Terbentuknya busa Serbuk 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
setinggi 1 cm mengidentifikasikan adanya (DPPH) (BM 394,32) sebanyak 1,98 mg
senyawa saponin. dilarutkan dengan metanol p.a dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL.
d. Uji Triterpenoid Volume dicukupkan dengan metanol p.a
Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol hingga tanda batas, kemudian ditempatkan
dilarutkan dalam kloroform dan disaring, dalam botol gelap.
kemudian filtrat ditambahkan beberapa
tetes asam sulfat dan dikocok. c. Pembuatan Larutan Blangko
Terbentuknya warna kuning emas Larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2
menandakan adanya senyawa triterpen. mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan metanol p.a sebanyak 2
e. Uji Fenol mL. Tutup dengan aluminium foil.
Sebanyak 0,5 gram ekstrak etanol Campuran dihomogenkan dengan vortex
dilarutkan kembali dengan 2 mL etanol dan diinkubasi dalam ruangan gelap
dan ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3. selama 30 menit. Selanjutnya, serapan
Terbentuknya warna hitam kebiruan larutan blangko diukur pada panjang
menandakan adanya senyawa fenol. gelombang maksimum yaitu 517 nm
menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 3


Vol. 2, No. 1, Juni 2019
d. Penentuan Panjang Gelombang Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia
Maksimum DPPH Ekstrak Etanol Bunga Kertas 70%
Kuvet dibersihkan terlebih dahulu Pengujian senyawa Hasil
bagian luarnya dengan menggunakan tissu. Alkaloid +
Setelah itu dimasukkan metanol p.a pada Flavonoid +
kedua kuvet ke arah bawah. Ukur Saponin +
Triterpenoid +
absorbansinya. Keluarkan metanol p.a Fenol +
pada kuvet yang kedua, lalu buang dan
bilas dengan blangko DPPH, lalu diisi
dengan blangko DPPH. Ukur Selanjutnya grafik konsentrasi dan
absorbansinya (ukur blangko sebelum absorbansi pada ekstrak etanol bunga
mengukur sampel).Setelah blangko lalu kertas (bougainvillea).
diukur larutan uji, kuvet dicuci dengan 0,8
metanol, lalu dibilas dengan sedikit sampel 0,7
uji buang, baru isi sampel uji sampai 0,6

Absorbansi
penuh, dibersihkan dengan tissue sampai 0,5
kering lalu diukur dan dibaca 0,4
absorbansinya.Penentuan Nilai lC50 0,3
(Inhibitory Concentration) 0,2
Parameter yang biasa digunakan 0,1
untuk menginterpretasikan hasil dari uji 0
aktivitas antioksidan dengan metode 0 50 100 150
DPPH adalah dengan nilai efficient Konsentrasi (ppm)
concentration (EC50) atau sering disebut Gambar 1. Kurva hubungan konsentrasi
nilai lC50, yaitu konsentrasi yang dan absorbansi
menyebabkan hilangnya 50% aktivitas
DPPH, untuk menghitung nilai lC50 Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
diperlukan data persen inhibisi dapat Ekstrak Etanol Bunga Kertas
dihitung dengan menggunakan rumus
Konsentrasi Absorbansi % IC50
sebagai berikut: (ppm) Rata-rata Inhibisi
%
% inhibisi = x 50 0,7428 23,1771 55,71
100 % 75 0,5242 45,7855 ppm
100 0,4192 56,6449
Selanjutnya hasil perhitungan 125 0,2097 78,3121
dimasukkan ke dalam persamaan regresi
dengan konsentrasi ekstrak (ppm) sebagai 100
absis (sumbu X) dan nilai % inhibisi 80 y = 0,7051x - 10,713
(antioksidan) sebagai koordinatnya (sumbu R² = 0,9837
% Inhibisi

60
Y). Nilai IC50 dari perhitungan pada saat
% inhibisi sebesar 50% y = ax + b. 40
20
HASIL DAN PEMBAHASAN
0
Berikut ini tabel hasil uji metabolit 0 50 100 150
sekunder menggunakan metode penapisan Konsentrasi (ppm)
fitokimia.
Gambar 2. Kurva hubungan konsentrasi
dan % Inhibisi ekstrak

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 4


Vol. 2, No. 1, Juni 2019
Koefisien y pada persamaan linier senyawa metabolit sekunder menggunakan
bernilai 50 merupakan koefisien IC50, metode penapisan fitokimia dilakukan
sedangkan koefisien x pada persamaan untuk mengindentifikasi adanya
linier ini merupakan konsentrasi ekstrak kandungan metabolit sekunder yang
yang akan dicari nilainnya, dimana x yang terdapat didalam bunga kertas
diperoleh merupakan besarnya konsentrasi menggunakan etanol 70%, kandungan
yang diperlukan untuk dapat meredam metabolit sekunder yang berpotensi
50% aktivitas radikal DPPH. Nilai R2 sebagai antioksidan. Dalam penelitian ini
menggambarkan linieritas konsentrasi dilakukan pengujian metabolit sekunder
terhadap % inhibisi. Nilai R2 yang untuk golongan senyawa yaitu alkaloid,
mendekati +1 (bernilai positif) flavonoid, saponin, triterpenoid dan fenol.
menandakan bahwa dengan semakin Hasil metabolit sekunder yang dilakukan
meningkatnya konsentrasi ekstrak, dapat dilihat pada tabel 1.
semakin meningkat pula aktivitas
antioksidannya. Hal ini berkaitan dengan Metode DPPH menggunakan
jumlah senyawa metabolit sekunder yang prinsip spektrum UV-Vis. Senyawa yang
terlarut di dalam ekstrak dan memiliki dimiliki oleh antioksidan akan
aktivitas antioksidan. mendonorkan atom hidrogennya untuk
berikatan dengan DPPH sehingga
Berdasarkan gambar 2 diperoleh membentuk DPPH tereduksi yang dapat
nilai y = 0,7051x-10,713, maka dapat ditandai dengan terjadinya perubahan
ditentukan nilai IC50 dengan mengganti warna yang semula berwarna ungu
nilai y dengan angka 50. Berdasarkan nilai menjadi kuning pucat disertai terjadinya
IC50 yang diperoleh, ekstrak etanol bunga penuruna nilai absorbansi (Nurfadillah,
kertas memiliki aktivitas antioksidan yang dkk., 2016).
kuat yaitu 55,71 ppm. Uji kandungan

Gambar 3. Reaksi Antioksidan dan DPPH


(Sumber: Nurfadillah.,dkk 2016)
Perubahan warna ungu menjadi ppm sebesar 56,6449% dan pada
kuning pada uji aktivitas antioksidan konsentrasi 125 ppm sebesar 78,3121 %.
menandakan terbentuknya radikal Semakin tinggi konsentrasi sampel, maka
antioksidan. Semakin banyak atom H dari semakin tinggi persentase inhibisinya, hal
antioksidan yang didonorkan pada DPPH ini disebabkan pada sampel yang semakin
maka semakin banyak radikal antioksidan banyak, maka semakin tinggi kandungan
yang terbentuk (Suryanto, 2012). Pada antioksidannya sehingga berdampak juga
penelitian ini nilai persen inhibisi yang pada tingkat penghambatan radikal bebas
diperoleh pada konsentrasi 50 ppm sebesar yang dilakukan oleh zat antioksidan
23,1771%, pada konsentrasi 75 ppm tersebut (Molyneux, 2004).
sebesar 45,7855%, pada konsentrasi 100

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 5


Vol. 2, No. 1, Juni 2019
Penghambatan 50% diperoleh dari Hartanto, H. 2012. “Identifikasi Potensi
kurva antara persen inhibisi terhadap Antioksidan Minuman Cokelat dari
konsentrasi sampel dari persamaan regresi Kakao Lindak dengan Berbagai Cara
linear. Pengujian antioksidan yang Preparasi: Metode Radikal Bebas
dilakukan terhadap ekstrak etanol bunga DPPH”. Skripsi. Surabaya:
kertas diperoleh nilai IC50 55,71 ppm. Universitas Katolik Widya Mandala.
Estrak etanol bunga kertas memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat. Menurut Ivasinova, dkk. 2013. Antioxidant Activity
Mardawati, (2008) secara spesifik suatu of Selected Plant Products. Jounal of
senyawa dikatakan sebagai antioksidan Microbiology, Biotechnology, and
kuat jika nilai IC50 bernilai 51-100, dan Food Sciences.
lemah jika IC50 bernilai 151-200.
Liochev, S. I. 2013. “Reactive Oxygen
KESIMPULAN Spesies and the Free Radical Theory
of Aging. Free Radical Biology and
Berdasarkan hasil penelitian yang Medicine. 60. 1-4.
telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan Ekstrak etanol bunga kertas Mardawati, E. 2008. Kajian Aktivitas
memiliki kandungan senyawa metabolit Ektrak Kulit Manggis (Gracinia
sekunder golongan alkaloid, flavonoid, Mangostana L) dalam Rangka
saponin, triterpenoid dan fenol dan Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis
Pengujian antioksidan dengan dengan di Kecamatan Puspahiang
metode DPPH menunjukkan bahwa Kabupaten Tasikmalaya. Laporan
ekstrak etanol bunga kertas memiliki Akhir Penelitian. Bandung: Jurusan
aktivitas antioksidan yang kuat dengan Teknologi Pangan Fakultas
nilai IC50 sebesar 55,71 ppm Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjajaran.
UCAPAN TERIMA KASIH
Mbaoji, F. N., Ezike, A. C., Nworu, C. S.,
Penulis mengucapkan terimakasih Nwabunike, I. A., Okoli, I. C., dan
kepada dosen pembimbing yang telah Akah, P. A. “Antioxidant And
banyak membantu skripsi ini, kepada Hepatoprotective Potentials of
penguji dan seluruh dosen yang telah Stemonocoleus Micranthus Harms
memberi saran dan masukan dalam (Fabacceae) Stem Bark Extract,
penulisan skripsi ini, serta kepada kepala 2016: 8(7).
UPT Laboratorium Dasar Universitas
Samudra dan kepala Laboratorium Molyneux, P. 2004. The Use of the Stable
Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Free Radical Diphenylpicryhydrazyl
Sumatra Utara, dan semua pihak yang (DPPH) for Estimating Antioxidant
telah banyak membantu dalam penelitian Activity. J. Sci. Technol. 26: 211-
ini. 219.

DAFTAR PUSTAKA Nurfadillah., Chadijah, S., dan Rustiah, W.


2016. Analisis Antioksidan Ekstrak
Corwin, E. J. 2009 Buku Saku Etil Asetat dari Kulit Buah
Patofisiologi. Edisi Ketiga. Rambutan (Nephelium Iappaceum)
Penerjemah: Yudha, E. K., dengan Menggunakan Metode
Wahyuningsih, E., Yulianti, D., dan DPPH (1,1-difenil-2pikrilhidrazil).
Karyuni. P. E. Jakarta: Penerbit Al-Kimia. 4(1).
Buku Kedokteran EGC.
Suparmi., Anshory, H., dan Dirmawati, N.
2012. “Uji Aktivtas Antioksidan
CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 6
Vol. 2, No. 1, Juni 2019
Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan
(Nephelium Iappaceum, L.) dengan
Metode Linoleat-Tiosianat”. Jurnal
Ilmiah Farmasi. 9(1).
Suryanto, E. 2012. Fitokimia Antioksidan.
Surabaya: Putra Media Nusantara.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Yogyakarta:
Kanisius.

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 7


Vol. 2, No. 1, Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai