Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder di dalam ekstrak
etanol bunga kertas dan mengetahui aktivitas ekstrak etanol bunga kertas sebagai antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH. Ekstrak etanol diperoleh melalui metode maserasi. Pengujian
antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol bunga kertas
memiliki kandungan metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid dan fenol.
Hasil uji aktivitas antioksidan yang dilakukan menunjukkan nilai persen inhibisi secara berturut-turut
pada konsentrasi 50 ppm sebesar 23,1771%, pada konsentrasi 75 ppm sebesar 45,7855%, pada
konsentrasi 100 ppm sebesar 56,6449% dan 125 ppm sebesar 78,3121%. Nilai IC 50 yang diperoleh
yaitu 55,71 ppm menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak
etanol bunga kertas (Bougainvillea) memiliki potensi sebagai antioksidan.
Kata kunci : Bunga kertas (Bougainvillea), antioksidan, DPPH
Abstract
This research was conducted to determine the content of secondary metabolites in ethanol extracts of
paper flowers and to know the activity of ethanol extracts of paper flowers as antioxidants using the
DPPH method. Ethanol extract was obtained through maceration method. Antioxidant testing was
carried out by the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Ethanol extract of paper flowers
contains secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins, triterpenoids and phenols. The
results of antioxidant activity tests carried out showed the value of percent inhibition in a row at a
concentration of 50 ppm of 23.1771%, at a concentration of 75 ppm at 45.7855%, at a concentration
of 100 ppm at 56.66449% and 125 ppm at 78.3121 %. The IC50 value obtained was 55.71 ppm
indicating strong antioxidant activity. Based on this study, ethanol extract of paper flowers
(Bougainvillea) has potential as an antioxidant.
Keywords: Paper flower (Bougainvillea), antioxidants, DPPH
Absorbansi
penuh, dibersihkan dengan tissue sampai 0,5
kering lalu diukur dan dibaca 0,4
absorbansinya.Penentuan Nilai lC50 0,3
(Inhibitory Concentration) 0,2
Parameter yang biasa digunakan 0,1
untuk menginterpretasikan hasil dari uji 0
aktivitas antioksidan dengan metode 0 50 100 150
DPPH adalah dengan nilai efficient Konsentrasi (ppm)
concentration (EC50) atau sering disebut Gambar 1. Kurva hubungan konsentrasi
nilai lC50, yaitu konsentrasi yang dan absorbansi
menyebabkan hilangnya 50% aktivitas
DPPH, untuk menghitung nilai lC50 Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
diperlukan data persen inhibisi dapat Ekstrak Etanol Bunga Kertas
dihitung dengan menggunakan rumus
Konsentrasi Absorbansi % IC50
sebagai berikut: (ppm) Rata-rata Inhibisi
%
% inhibisi = x 50 0,7428 23,1771 55,71
100 % 75 0,5242 45,7855 ppm
100 0,4192 56,6449
Selanjutnya hasil perhitungan 125 0,2097 78,3121
dimasukkan ke dalam persamaan regresi
dengan konsentrasi ekstrak (ppm) sebagai 100
absis (sumbu X) dan nilai % inhibisi 80 y = 0,7051x - 10,713
(antioksidan) sebagai koordinatnya (sumbu R² = 0,9837
% Inhibisi
60
Y). Nilai IC50 dari perhitungan pada saat
% inhibisi sebesar 50% y = ax + b. 40
20
HASIL DAN PEMBAHASAN
0
Berikut ini tabel hasil uji metabolit 0 50 100 150
sekunder menggunakan metode penapisan Konsentrasi (ppm)
fitokimia.
Gambar 2. Kurva hubungan konsentrasi
dan % Inhibisi ekstrak