Anda di halaman 1dari 6

Aktivitas Antioksidan Daun dan Umbi….. (Fauzy Rachman, dkk.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN DAN UMBI


DARI ENAM JENIS SINGKONG (Manihot utilissima Pohl)
(Antioxidant Activity of Leaves and Tuber
from Six Types of Cassava (Manihot utilissima Pohl))

Fauzy Rachman, Sri Hartati, Enny Sudarmonowati


dan Partomuan Simanjuntak
Puslit Bioteknologi-LIPI, Jl. Raya Bogor-Jakarta Km 46, Cibinong 16911, Indonesia
e-mail: fauzy_heroes@yahoo.com
Naskah diterima 1 Februari 2016, revisi akhir 19 Mei 2016 dan disetujui untuk diterbitkan 20 Mei 2016

ABSTRAK. Ketela pohon merupakan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung
di Indonesia. Bagian tanaman singkong yang umumnya dikonsumsi adalah daun dan
umbi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antioksidan daun dan
umbi dari enam jenis singkong (Manihot utilissima Pohl). Daun dan umbi tanaman
singkong dari Cibinong masing-masing diekstraksi secara terpisah menggunakan
pelarut metanol. Ekstrak metanol yang diperoleh diukur persentase daya inhibisinya
menggunakan metode peredaman radikal bebas dengan reagen DPPH pada
konsentrasi 100 bpj. Hasil pengujian antioksidan menunjukkan bahwa bagian daun
singkong jenis Pucuk Biru mempunyai daya inhibisi yang paling tinggi yaitu 88,09%
dan IC50 sebesar 45,16 bpj.
Kata kunci: antioksidan, Cibinong, DPPH, IC50, singkong

ABSTRACT. Cassava is a staple food after rice and maize in Indonesia. In general,
parts of cassava plants that consumed are the leaves and tubers. This research aimed to
compare antioxidant activity of leaves and tuber from six types of cassava (Manihot
utilissima Pohl). The leaves and tubers of the cassava plant from Cibinong were
extracted with methanol separately. Methanol extract was measured the inhibition
percentage as an antioxidant using DPPH reagent at 100 ppm. Results showed that
Pucuk Biru leaves type has the highest inhibition at 88.09% and IC50 of 45.161 ppm.
Keywords: antioxidant, Cibinong, DPPH, IC50, Manihot utilissima Pohl

1. PENDAHULUAN yaitu siklooksigenase dan lipoksigenase.


Singkong merupakan tanaman Vitamin C yang terkandung dalam daun
pangan berupa perdu dengan nama lain ubi singkong sebesar 275 mg setiap 100 g
kayu atau kasape. Selain umbi singkong daun singkong (Rukmana, 1997).
yang kaya akan karbohidrat sehingga Secara umum, sayuran mengandung
sering digunakan sebagai bahan pangan berbagai macam vitamin, mineral dan
pengganti beras, daun singkong juga pigmen yang memiliki aktivitas sebagai
banyak digunakan sebagai bahan pangan di antioksidan dan dapat menetralkan radikal
Indonesia. Sayuran hijau seperti daun bebas sebelum menimbulkan kerusakan
singkong memiliki banyak manfaat bagi sel-sel tubuh (Aqil, et al., 2006). Proses
kesehatan. Daun singkong memiliki penuaan dan penyakit degeneratif seperti
kandungan gizi tinggi, diantaranya kanker, ateroklerosis, stroke, tekanan darah
flavonoid dan saponin yang dikenal tinggi, katarak serta terganggunya sistem
sebagai senyawa di dalam dunia tumbuhan imun tubuh merupakan beberapa penyakit
yang memiliki peran sebagai anti inflamasi yang berkaitan dengan aktivitas radikal
dan antibakteri. Kedua zat tersebut bebas (Cadenas & Packer, 2002).
berperan dalam menghambat siklus radang

47
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.2, Desember 2016 : 47-52

Menurut penelitian Gagola (2014), radikal bebas sehingga antioksidan dapat


ekstrak korteks umbi ubi kayu daging putih mencegah penyakit yang dihubungkan
dan daging kuning mengandung total dengan radikal bebas seperti
fenolik berturut-turut 48,87±0,057 dan karsinogenesis, kardiovaskuler dan
56,43±0,174 mg/kg sedangkan aktivitas penuaan (Anshory, dkk., 2006). Penelitian
penangkal radikal bebas dengan metode ini bertujuan untuk membandingkan
DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) aktivitas antioksidan daun dan umbi dari
menunjukkan bahwa ekstrak korteks umbi enam jenis singkong (Manihot utilissima
ubi kayu daging kuning memiliki aktivitas Pohl) yang berasal dari Cibinong.
penangkal radikal bebas yang lebih tinggi
dari ekstrak daging putih. Kandungan 2. METODE PENELITIAN
senyawa fenolik inilah yang sangat Alat yang digunakan dalam
berperan dan berkontribusi banyak penelitian ini adalah refluks (Haake
terhadap aktivitas antioksidan dari G./Electromantle), rotary evaporator
singkong dan bisa digunakan sebagai (Haake K15/Janke & Kunkel),
bahan antioksidan alami atau bahan spektrofotometer UV-Vis (Biochrom/Libra
antioksidan sintetis alternatif (Yi, et al., S70), sonicator (Branson 1510), timbangan
2010). analitik (Precisa 240A), vortex
Menurut penelitian Rahmat (2003) (Thermolyne), botol gelap, penangas air
yang membandingkan aktivitas antioksidan (SMIC), pipet mikro (Eppendorf), water
tiga macam tegakan tanaman yaitu incubator (SMIC), spatula dan alat-alat
Diplazium esculentum (paku), Manihot gelas lainnya.
utillissima (singkong) dan Sauropous Bahan yang digunakan merupakan
androgynus (cekur manis) didapatkan hasil daun dan umbi dari tanaman singkong
bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak (Manihot utilissima Pohl) hasil budidaya
encer Manihot utillissima lebih tinggi dari Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI yang
ekstrak encer Diplazium esculentum dan berasal dari daerah Cibinong. Bahan kimia
Sauropous androgynus, walaupun untuk yang digunakan adalah metanol teknis,
ekstrak organiknya tegakan singkong metanol proanalisis, DPPH dan vitamin C.
paling kecil aktivitas antioksidannya.
Tegakan sayuran segar memiliki aktivitas Ekstraksi Simplisia
antioksidan yang lebih tinggi daripada Simplisia daun dan umbi dari
yang direbus. Ditemukan juga bahwa tanaman singkong (Manihot utilissima
tegakan cekur manis dan singkong Pohl) diekstraksi dengan metode refluks
memiliki aktivitas anti kanker terhadap secara terpisah menggunakan pelarut
tumor payudara, walaupun tidak berpotensi metanol sebanyak dua kali ekstraksi.
melawan kanker kolon dan kanker hati. Jumlah pelarut yang digunakan tergantung
Radikal bebas adalah atom atau dari berat simplisia yang diekstraksi.
molekul yang sifatnya tidak stabil. Radikal Pelarut metanol ditambahkan sampai
bebas mempunyai satu elektron atau lebih merendam simplisia secara sempurna.
yang tanpa pasangan sehingga untuk Volume metanol yang digunakan antara
menjadi stabil, cenderung mengambil 500 mL sampai dengan 1 L. Simplisia
elektron dari molekul lain untuk kemudian daun dipisahkan dari batangnya dan
menghasilkan senyawa yang tidak normal dibersihkan dari kotoran yang ada
dan memulai reaksi berantai yang dapat menggunakan air. Umbi juga dikupas
merusak jaringan. Reaksi berantai akan terlebih dulu kulitnya kemudian
berhenti bila radikal bebas itu diredam. dibersihkan dengan air. Selanjutnya, daun
Untuk meredam efek negatif dari radikal dan umbi secara terpisah dipotong kecil-
bebas ini diperlukan senyawa yang disebut kecil lalu ditimbang untuk mengetahui
sebagai antioksidan (Elfita, et al., 2006). berat awal simplisia. Simplisia kemudian
Antioksidan merupakan senyawa diekstrak secara terpisah menggunakan
yang dapat menghambat oksigen reaktif refluks dengan pelarut metanol selama 3
atau nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga

48
Aktivitas Antioksidan Daun dan Umbi….. (Fauzy Rachman, dkk.)

jam. Ekstrak hasil refluks disaring untuk umbi yang tertinggi adalah 3,2% dan yang
mendapatkan filtratnya. Filtrat yang terendah 1,99%. Hasil tersebut
diperoleh kemudian diuapkan dengan alat menunjukkan bahwa berat ekstrak yang
rotary evaporator hingga didapat ekstrak diperoleh dari daun lebih banyak daripada
kasar yang kering. umbi. Hal ini terjadi karena pada bagian
daun lebih banyak mengandung senyawa
Uji aktivitas Antioksidan Dengan kimia daripada pada umbinya.
Metode Peredaman Radikal Bebas
IC50 (Inhibition Concentration 50) Tabel 1. berat sampel awal yang dianalisis
adalah konsentrasi ekstrak yang Berat Sampel
No. Kode Sampel
memberikan persen aktivasi antioksidan Awal (g)
senilai 50% dibanding kontrol melalui 1. Kristal Merah 300
suatu persamaan garis regresi linier. (umbi)
2. Manggu (umbi) 500
Semakin tinggi nilai IC50 suatu ekstrak
maka semakin kecil aktivitas 3. Adira I (umbi) 250
antioksidannya. Suatu ekstrak dinyatakan 4. Adira IV (umbi) 300
aktif apabila nilai IC50 kurang dari 100 5. MTG 2 (umbi) 300
µg/ml. Semakin kecil nilai IC50 maka 6. Pucuk Biru (umbi) 400
senyawa tersebut semakin aktif sebagai 7. Kristal Merah 100
antioksidan (Kikuzaki, et al., 2002). Oleh (daun)
karena itu, untuk skrining aktivitas 8. Manggu (daun) 100
antioksidan dengan metode peredaman 9. Adira I (daun) 50
radikal bebas dilakukan menggunakan 10. Adira IV (daun) 40
reagen DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) 11. MTG 2 (daun) 70
pada konsentrasi 100 bpj untuk masing- 12. Pucuk Biru (daun) 40
masing sampel. Hasil absorbansi yang
didapat kemudian dihitung hambatan
Berat ekstrak yang diperoleh dari
inhibisinya dengan Persamaan 1.
beberapa simplisia daun dan umbi dapat
− dilihat pada Tabel 2.
% ℎ = × 100 % … (1)

Tabel 2. Persentase berat ekstrak senyawa aktif


Nilai IC50 dihitung dari perpotongan yang diperoleh
garis antara 50% daya hambatan dengan Berat Ekstrak
No. Kode Sampel
sumbu konsentrasi kemudian dimasukkan (%)
ke dalam persamaan y = a+bx di mana 1. Kristal Merah 2,61
nilai y = 50 dan nilai x menunjukkan nilai (umbi)
IC50. Nilai IC50 adalah konsentrasi 2. Manggu (umbi) 2,71
antioksidan (µg/ml) yang mampu 3. Adira I (umbi) 2,94
menghambat 50% aktivitas radikal bebas. 4. Adira IV (umbi) 3,20
Antioksidan dinyatakan aktif bila 5. MTG 2 (umbi) 3,07
menghambat radikal bebas lebih dari 80%, 6. Pucuk Biru (umbi) 1,99
dinyatakan sedang bila menghambat 7. Kristal Merah 7,57
radikal bebas 50-80% dan dinyatakan tidak (daun)
aktif bila menghambat radikal bebas 8. Manggu (daun) 8,42
kurang dari 50% (Chin dan Yin, 1995). 9. Adira I (daun) 12,28
10. Adira IV (daun) 10,13
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 11. MTG 2 (daun) 6,39
Berat sampel yang dianalisis dapat 12. Pucuk Biru (daun) 8,07
dilihat pada Tabel 1. Berat ekstrak yang
didapat dari daun yang tertinggi adalah Daun singkong mengandung vitamin
12,28% dan yang terendah adalah 6,39%, C hampir empat kali lebih banyak dari
sedangkan berat ekstrak yang didapat dari yang dikandung umbi, sedangkan pada

49
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.2, Desember 2016: 47-52

umbi lebih banyak kandungan Tabel 3. Persentase inhibisi ekstrak metanol


karbohidratnya. Kondisi ini membuat pada konsentrasi 100 bpj terhadap
bagian daun lebih berpotensi untuk radikal bebas DPPH 0,4 mM.
memiliki aktivitas antioksidan daripada Berat Ekstrak
No. Kode Sampel
bagian umbinya. Hal ini sesuai dengan (%)
1. Kristal Merah 3,11
data Direktorat Gizi Departemen
(umbi)
Kesehatan Republik Indonesia (1995), di 2. Manggu (umbi) 0,09
mana komposisi kimia daun singkong per
3. Adira I (umbi) 7,54
100 gram bahan yaitu karbohidrat (7,1 g),
4. Adira IV (umbi) 4,66
protein (6,2 g), lemak (1,1 g), serat (2,4 g),
5. MTG 2 (umbi) 4,31
abu (1,2 g), kalsium (166 mg), fosfor (99
mg), besi (1,3 g), karoten total (7052 µg), 6. Pucuk Biru 17,36
(umbi)
vitamin B1 (0,04 mg), vitamin C (130 mg),
7. Kristal Merah 45,89
air (84,4 g) dan juga klorofil. Sedangkan (daun)
umbi singkong per 100 gram berat bahan 8. Manggu (daun) 49,52
mengandung air (62,5 g), karbohidrat (34,7 9. Adira I (daun) 61,62
g), kalsium (33 mg) dan vitamin C (36 10. Adira IV (daun) 84,83
mg).
11. MTG 2 (daun) 40,39
Pada penelitian ini dilakukan
12. Pucuk Biru (daun) 88,09
pengujian aktivitas antioksidan dari umbi
dan daun beberapa varietas singkong
menggunakan metode peredaman radikal Berdasarkan hasil yang diperoleh,
bebas dengan DPPH (2,2-difenil-1- dapat dilihat bahwa secara keseluruhan
pikrilhidrazil). Senyawa yang mempunyai besarnya daya inhibisi dari bagian daun
aktivitas antioksidan akan bereaksi dengan singkong lebih besar daripada bagian
DPPH melalui pemberian elektron dari umbi. Hal tersebut kemungkinan
senyawa antioksidan kepada DPPH yang disebabkan karena umbi singkong
mempunyai elektron sunyi sehingga mengandung lebih banyak karbohidrat
elektron tersebut menjadi berpasangan. sedangkan daun singkong memiliki
Reaksi ini menyebabkan perubahan warna banyak kandungan karotenoid dan vitamin
larutan DPPH dari ungu menjadi kuning. C. Vitamin C yang terdapat dalam daun
Perubahan warna inilah yang akan diukur singkong sebesar 275 mg setiap 100 g
serapannya menggunakan spektro- daun singkong (Rukmana, 1997). Daun
fotometer UV-Vis, semakin rendah singkong (Manihot esculenta) juga
serapan maka semakin tinggi daya memiliki kandungan gizi yang tinggi,
antioksidan dari larutan (Ozcelik, et al., diantaranya flavonoid dan saponin yang
2002). Hasil pengujian aktivitas dikenal sebagai sebagai anti inflamasi dan
antioksidan diperoleh nilai persentase daya antibakteri. Flavonoid dapat pula
inhibisi dapat dilihat pada Tabel 3. mencegah aktivitas radikal bebas yang
Berdasarkan hasil pengujian memperlambat proses inflamasi dengan
antioksidan dengan metode peredaman berbagai mekanisme, antara lain dengan
radikal bebas menggunakan pereaksi menstabilkan komponen dari radikal bebas
DPPH, diperoleh bahwa bagian daun dari tersebut. Reaktivitas yang tinggi dari
sampel Pucuk Biru mempunyai daya komponen hidroksil flavonoid
inhibisi terhadap radikal bebas yang paling mengakibatkan radikal bebas menjadi
besar yaitu 88,09% dan yang kedua adalah tidak aktif (Indraswary, 2011).
bagian daun sampel Adira IV dengan daya Berdasarkan data persentase daya
inhibisi 84,83%. Sampel daun Pucuk Biru inhibisi ekstrak metanol umbi dan daun
dan Adira IV memiliki daya inhibisi lebih dari beberapa varietas singkong yang telah
tinggi daripada sampel lainnya diperoleh sebelumnya dilakukan pengujian
kemungkinan disebabkan karena kadar lanjutan untuk mencari nilai IC50 terhadap
karotenoid dan flavonoid lebih tinggi dari ekstrak metanol daun dari sampel varietas
sampel lainnya. Pucuk Biru yang mempunyai daya inhibisi

50
Aktivitas Antioksidan Daun dan Umbi….. (Fauzy Rachman, dkk.)

paling besar yaitu 88,09%. Pada penelitian murni sehingga aktivitas antioksidannya
ini dibuat larutan uji ekstrak daun Pucuk sangat aktif. Akan tetapi, ekstrak metanol
Biru dengan konsentrasi 5, 10, 25, 50 dan daun pucuk biru memiliki aktivitas
100 bpj. Untuk kontrol positif digunakan antioksidan sangat kuat sama dengan
vitamin C dengan membuat konsentrasi vitamin C karena nilai IC50-nya di bawah
larutan sebesar 3, 6, 9, 12 dan 15 bpj. 50 bpj.
Persentase daya inhibisi dan IC50 dari
ekstrak metanol daun dari sampel varietas 4. KESIMPULAN
Pucuk Biru dapat dilihat pada Tabel 4. Daun singkong dari Cibinong
varietas Pucuk Biru memiliki aktivitas
Tabel 4. Persentase inhibisi dan nilai IC50 antioksidan yang paling tinggi yaitu
ekstrak metanol daun pucuk biru 88,09% dengan IC50 sebesar 45,16 bpj.
Kode Konsentrasi Inhibisi IC50 Berdasarkan persentase hambatan inhibisi,
Sampel (bpj) (%) (bpj) maka urutan aktivitas antioksidan ekstrak
5 16,22
daun dari tinggi ke rendah selanjutnya
Pucuk 10 21,29
Biru 25 37,64 45,16 secara berurutan adalah Adira IV-Adira I-
(Daun) 50 59,70 Manggu-Kristal Merah-MTG 2.
100 88,09
3 39,99 DAFTAR PUSTAKA
6 66,96 Anshory, H., Suparini & Setiadi, A. (2006).
Vitamin C 9 94,81 2,80 Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
12 95,62 Kulit Buah Rambutan (Nephelium
15 96,37 lappaceum L.) terhadap penangkapan
radikal bebas DPPH. Majalah Farmasi
Indonesia, 3(1), 9-13.
Berdasarkan hasil pengujian
antioksidan dengan metode peredaman Aqil, F., Ahmad, I. & Mehmood, Z. (2006).
radikal bebas menggunakan pereaksi Antioxidant and Free Radical
DPPH diperoleh bahwa bagian daun dari Scavenging Properties of Twelve
sampel Pucuk Biru mempunyai nilai IC 50 Traditionally Used Indian Medicinal
sebesar 45,16 bpj. Sedangkan untuk umbi Plants. Turk. J. Biol., 30, 177-183.
yang memiliki persentase inhibisi tertinggi Cadenas, E. & Packer, L. (2002). Handbooks of
adalah umbi dari varietas Pucuk Biru Antioxidants. Edisi II. New York:
sebesar 17,36%. Dalam penelitian ini, Marcel Decker Inc.
ekstrak yang dilanjutkan ke tahap Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
pencarian IC50 adalah ekstrak dengan nilai Republik Indonesia. (1995). Daftar
persentase inhibisi tertinggi dari hasil Komposisi Bahan Makanan. Jakarta:
skrining aktivitas antioksidan sehingga Bharata Karya Aksara.
tidak semua ekstrak dicari nilai IC50-nya. Elfita, Supriyatna., Bahti, H.H. & Dachriyanus.
Vitamin C digunakan sebagai kontrol (2006). Kandungan Kimia Fraksi Aktif
positif dalam pengujian lanjut tersebut. Antioksidan Dari Daun Kandis Gajah
Dari pengukuran yang dilakukan didapat (Garcinia griffithii T. Anders).
bahwa nilai IC50 dari vitamin C adalah Pharmacy, 4(3), 138-143.
sebesar 2,80 bpj. Gagola C., Suryanto, E. & Wewengkang, D.
Aktivitas antioksidan dari vitamin C (2014). Aktivitas Antioksidan dari
sangat aktif karena memiliki nilai IC50 di Ekstrak Fenolik Korteks Umbi Ubi
bawah 50 bpj. Jika dibandingkan dengan Kayu (Manihot Esculenta) Daging
vitamin C maka aktivitas antioksidan dari Putih dan Daging Kuning yang Diambil
ekstrak metanol daun pucuk biru masih di dari Kota Melonguane Kabupaten
bawah aktivitas aktioksidan vitamin C. Hal Kepulauan Talaud. Pharmacon Jurnal
ini disebabkan vitamin C adalah Ilmiah Farmasi, 3(2), 127-133.
antioksidan sekunder alami yang memiliki Indraswary, R. (2011). Efek Konsentrasi
aktivitas antioksidan tinggi. Selain itu, Ekstrak Buah Adas (Foeniculum
vitamin C yang digunakan adalah senyawa vulgare Mill) Topikal Pada Epitelisasi

51
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 7 No.2, Desember 2016 : 47-52

Penyembuhan Luka Gingiva Labial Vegetables Shoots and The Cytotoxic


Tikus Sprague Dwaley In Vivo. Effect of Their Ethanolic Extracts
Majalah Universitas Sultan Agung. Against Different Cancer Cell Lines.
Asia Pac J Clin Nutr., 12(3), 308-311.
Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose, K.,
Akiyama, K. & Taniguchi, H. (2002). Rukmana, R. (1997). Ubi Kayu Budi Daya dan
Antioxidant Properties of Ferulic Acid Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
and Its Related Compounds. Journal
Yen, G.C. & Chen, H.Y. (1995). Antioxidant
Agricultural and Food Chemistry, 50,
Activity of Various Tea Extract in
2161-2168.
Relation to Their Antimutagenecity.
Ozcelik, B., Lee, J. & Min, D.B. (2002). Journal Agricultural and Food
Effects of Light, Oxygen, and pH on Chemistry, 43(1), 27-32.
the Absorbance of 2,2-Diphenyl-1-
Yi, B., Hu, L., Mei, W., Zhou, K., Wang, H.,
picrylhydrazyl. Journal of Food
Luo, Y., Wei, X. & Dai, H. (2011).
Science, 68(2), 487-490.
Antioxidant Phenolic Compounds of
Rahmat, A., Kumar, V., Fong, L.M., Endrini, Cassava (Manihot esculenta) from
S. & Sani, H.A. (2003). Hainan. Molecules, 16(12), 10157-
Determination of Total Antioxidant 10167.
Activity in Three Types of Local

52

Anda mungkin juga menyukai