iv
v
vi
J.Rohmah, et al. Jurnal Kimia Riset, Volume 5 No. 1, Juni 2020 67 - 85
Jamilatur Rohmah1*, Ida Agustini Saidi2, Chylen Setiyo Rini1, Devi Arvindani Masyitha3,
Dewi Nurdiah Ramadhani3, Hesti Putri Wulandari3
1
Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2
Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
3
Mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo
*
email: jamilaturrohmah@umsida.ac.id
Abstrak
Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) merupakan jenis tanaman yang tersebar luas di wilayah
Indonesia dan termasuk dalam famili Fabaceae serta memiliki potensi sebagai antioksidan
alami. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol,
etil asetat, dan n-heksana dari batang turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.). Penentuan
aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer
UV-Vis. Tanaman turi yang digunakan berasal dari Mojosari, Mojokerto. Simplisia daun turi
dimaserasi dengan berbagai pelarut organik seperti etanol, etil asetat, dan n-heksana selama
24 jam. Hasil ekstraksi kemudian dilakukan uji fitokimia, KLT dan aktivitas antioksidan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana
batang turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) memiliki aktivitas antioksidan (IC50) yang
termasuk ke dalam aktivitas antioksidan yang sangat kuat terhadap radikal DPPH dengan nilai
IC50 masing-masing ekstrak yaitu ekstrak etanol sebesar 24,30 ppm , ekstrak etil asetat
sebesar 26,98 ppm, dan n-heksana sebesar 25,33 ppm. Sehingga tanaman turi putih (batang)
dapat menjadi salah satu sumber zat bioaktif antioksidan alami untuk mencegah terjadinya
penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kata kunci: antioksidan, batang Sesbania grandiflora (L.) Pers., DPPH, variasi pelarut.
Abstract
Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) is a type of plant that is widespread in Indonesian
territory and belongs to the Fabaceae family and has potential as a natural antioxidant. The
purpose of this study was to determine the antioxidant activity of ethanol, ethyl acetate, and n-
hexane extracts from white turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) stems. Determination of
antioxidant activity was carried out by the DPPH method using a UV-Vis spectrophotometer.
The turi plants used originated from Mojosari, Mojokerto. Simplisia turi leaves macerated on
ethanol, ethyl acetate, and n-hexane solvents for 24 hours. The extraction results are then
subjected to phytochemical tests, TLC and antioxidant activity. The results obtained showed
that ethanol, ethyl acetate, and n-hexane extract white turi stem (Sesbania grandiflora (L.)
Pers.) have antioxidant activity (IC50) which is included in the very strong antioxidant activity
against DPPH radicals with IC50 values respectively of each extract was ethanol extract at
24.30 ppm, ethyl acetate extract at 26.98 ppm, and n-hexane at 25.33 ppm. So that the white
turi plant (stems) can be one source of natural antioxidant bioactive substances to prevent
disease caused by free radicals.
Keywords: antioxidant activity, Sesbania grandiflora (L.) Pers. stems, DPPH, various
extraction solvents.
Pendahuluan
Radikal bebas merupakan salah satu berbagai produk kosmetik, obat, makanan
penyebab penyakit yang menyerang sel maupun minuman, dapat memberikan efek
tubuh manusia. Radikal bebas terdapat toksik dan karsinogenik pada tubuh
dalam tubuh manusia sebagai hasil manusia (Chen et al., 1996; Ukieyanna,
samping dari proses pembentukan energi. 2012). Hasil penelitian menunjukkan
Radikal bebas dalam jumlah sedikit bahwa BHT dan BHA jika digunakan dan
dibutuhkan tubuh untuk membantu sel dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama
darah putih membunuh kuman. Apabila dapat menyebabkan tumor dan kerusakan
terlalu banyak, mereka mampu menyerang hati pada hewan uji (Andarwulan et al.,
sel-sel tubuh yang sehat, menyebabkan 1996). Sehingga dengan adanya efek
mereka kehilangan atruktur dan fungsinya. samping tersebut perlu dilakukan usaha
Sel dapat berfungsi buruk atau mati jika ini untuk mencari antioksidan alami yang
terjadi (Ames et al., 1993; Kunwar and berasal dari tumbuhan salah satunya yaitu
Priyadarsini, 2011). Oleh karena itu dari tumbuhan turi putih (Sesbania
diperlukan senyawa antioksidan yang grandiflora (L.) Pers.).
dapat menyumbangkan satu atau lebih Tumbuhan turi (Sesbania grandiflora
elektron pada radikal bebas sehingga (L.) Pers.) adalah tanaman jenis pepohonan
radikal bebas dapat diredam/ditangkal. yang banyak dijumpai di daerah pedesaan
Antioksidan merupakan zat yang dapat yang merupakan tanaman dalam famili
menetralkan radikal bebas, atau suatu Fabaceae. Tanaman ini seluruh bagiannya
bahan yang berfungsi mencegah sistem bermanfaat bagi manusia. Selama ini
biologi tubuh dari efek yang merugikan pemanfaatan tanaman turi oleh masyarakat
yang timbul dari proses ataupun reaksi masih terbatas, masyarakat kebanyakan
yang menyebabkan oksidasi yang hanya memanfaatkan pada bagian
berlebihan (Ames et al., 1993; Almey et bunganya saja yaitu untuk dikonsumsi
al., 2010). sebagai lalapan. Akan tetapi, bagian daun
Terdapat dua macam antioksidan dan batang dari tanaman turi ini kurang
menurut jenisnya, yaitu antioksidan alami termanfaatkan (Azwar, 2010). Menurut
dan sintetik (Meenakshi et al., 2009). Jenis Makalalag et al., (2011) daun turi putih
antioksidan yang diperoleh dari hasil mengandung senyawa saponin dan tanin
ekstraksi bahan alam yang berpotensi yang berkhasiat sebagai antioksidan
menangkap radikal bebas disebut dengan (Sukandar dan Rizki, 2013). Penggunaan
antioksidan alami. Sedangkan antioksidan ekstrak batang turi pada penelitian ini
yang berasal dari hasil sintesis secara sebagai sumber antioksidan alami karena
kimia disebut dengan antioksidan sintetik. lebih aman dan hampir tidak terdapat efek
Penggunaan antioksidan sintetik seperti negatif dari bahan tersebut yang dapat
BHT (butylated hydroxytoluene), asam mengganggu kesehatan manusia (Isfahlan
benzoat, BHA (butylated hydroxyanisole), et al., 2010).
dan TBHQ (tert-butylhydroquinone) pada Penelitian Fitriansyah, et.al. (2017)
Tabel 1. Hasil simplisia batang turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
Parameter (gram)
Jenis Sampel
Berat basah Berat kering Berat serbuk
Batang turi putih 11200 5700 2400
Tabel 2. Hasil ekstrak pekat daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) pada berbagai pelarut
ekstraksi
Hasil Ekstrak
Sampel Parameter
Etanol Etil Asetat n-Heksana
Batang Serbuk simplisia 800 gram 800 gram 800 gram
turi Ekstrak pekat 4,165 gram 9,872 gram 5,618 gram
putih Rendemen 0,520 % 1,234 % 0,702%
Tabel 3. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana batang turi putih
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
Kesimpulan (+) / (-)
Uji Fitokimia Pereaksi
Etanol Etil Asetat n-Heksana
Alkaloid Mayer + + +
Wagner + + +
Dragendorf + + -
Flavonoid Mg + HCl pekat + etanol + - +
Saponin - + + +
Steroid Libermann-Burchard - + +
Triterpenoid Kloroform+H2SO4 pekat + + +
Fenolik NaCl 10% + Gelatin 1% + - -
Tanin FeCl3 1% + + -
Berdasarkan hasil uji fitokimia Sedangkan pada ekstrak etil asetat batang
(Tabel 3) pada ekstrak etanol batang turi turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) mengandung senyawa alkaloid, saponin,
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, dan tanin. Dan pada
saponin, triterpenoid, fenolik, dan tanin. ekstrak n-heksan batang turi putih
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) Uji KLT pada penelitian ini, fase
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, diam yang digunakan yaitu plat GF254.
saponin, steroid, dan triterpenoid. Sedangkan fase gerak yang digunakan
Berbedanya kandungan senyawa metabolit yaitu eluen etanol:etil asetat (4:1) yang
sekunder ini dikarenakan adanya merupakan eluen terbaik dibandingkan
perbedaan kepolaran pelarut ekstraksi yang dengan n-heksan:etil asetat (4:1),
digunakan. Selain itu, senyawa yang sama metanol:etil asetat:n-heksan (8:3:1), karena
ataupun kelompok senyawa yang sama tidak didapatkan warna noda yang
dimungkinkan untuk disintesis atau terbentuk. Maka, dengan menggunakan
ditimbun pada organ yang berbeda. Kadar eluen etanol:etil asetat (4:1) dihasilkan
senyawa metabolit sekunder yang berbeda noda pada plat. Hasil uji Kromatografi
akan mempengaruhi analisis antioksidan Lapis Tipis (KLT) pada ekstrak batang turi
(Del Bano et al., 2003). putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
ditunjukkan pada Gambar 1 dan Tabel 4.
e. Uji KLT
Tabel 4. Hasil uji KLT ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana batang turi putih
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
5 0,69
6 0,79
Berdasarkan hasil pada Tabel 4 dan 0,69 (noda 3) yang diduga senyawa
Gambar 1, diperoleh warna noda yang triterpenoid, flavonoid, dan steroid.
berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam Sedangkan pada nilai Rf 0,67 (noda 4);
satu tanaman dapat mengandung jenis 0,69 (noda 5); dan 0,79 (noda 6) yang
senyawa yang bermacam-macam diduga senyawa steroid dan saponin.
meskipun dalam satu golongan senyawa Menurut penelitian Khasanah (2015)
yang sama (Pokorni, et al., 2001). Hasil bahwa identifikasi kandungan senyawa
uji kromatografi lapis tipis di atas, untuk dengan nilai Rf berturut-turut 0,325; 0,45;
ekstrak etanol batang turi putih diperoleh 0,55; serta 0,95 menunjukkan positif
tiga noda. Noda pertama didapatkan nilai adanya senyawa terpenoid. Peneliti lainnya
Rf 0,51 yang diduga adalah senyawa oleh Marliana et al. (2005) yang
triterpenoid. Hal ini diperkuat oleh Setiadi menyebutkan bahwa dengan nilai Rf 0,54
(2014) yang menyatakan nilai Rf dan 0,92 merupakan positif adanya
triterpenoid berada pada Rf 0,31 dan 0,51. kandungan senyawa flavonoid serta nilai
Pada noda kedua dan ketiga diperoleh nilai Rf 0,79 dan 0,84 yang merupakan positif
Rf 0,66 dan 0,80 yang diduga adalah adanya kandungan senyawa saponin.
senyawa tanin. Hal ini didukung oleh Sedangkan nilai Rf pada penelitian Ilyas et
Mukholifah (2014) bahwa nilai Rf tanin al. (2015) dengan nilai Rf masing-masing
berada pada Rf 0,68; 0,81; dan 0,96. Serta 0,2; 0,6; dan 0,8 menunjukkan bahwa
oleh oleh Nursidika, Saptarini & Rafiqua senyawa tersebut merupakan salah satu
(2014) menyatakan bahwa nilai Rf tanin senyawa golongan steroid.
yaitu berada pada Rf 0,6.
Pada ekstrak etil asetat batang turi f. Uji AntioksidanEkstrak Daun Turi
diperoleh empat noda. Noda pertama Putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.)
memiliki nilai Rf 0,66; noda kedua Rf dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-
0,77; noda ketiga Rf 0,82; dan noda 2-picrylhydrazyl)
keempat Rf 0,91. Menurut penelitian
Mukholifah (2014), nilai Rf 0,66 dan 0,82 1) Penentuan Panjang Gelombang
menunjukkan bahwa terdapat senyawa Maksimum
tanin pada ektrak batang turi. Sedangkan Pengujian daya antioksidan diawali
pada nilai Rf 0,77 diduga mengandung dengan penentuan panjang gelombang
senyawa alkaloid. Pada noda 4 hasil maksimum. Penggunaan panjang
mengacu pada senyawa triterpenoid gelombang maksimum bertujuan untuk
dengan nilai Rf 0,91. Hal tersebut memaksimalkan kepekaan pengukuran
didukung dengan penelitian Maulana sampel (Gandjar & Rohman, 2007).
(2018) yang menyebutkan bahwa terdapat Penentuan panjang gelombang maksimum
senyawa alkaloid dengan nilai Rf sebesar suatu senyawa dapat berbeda berdasarkan
0,7; 0,76; 0,74 dan juga terdapat senyawa kondisi dan alat yang berbeda. Pada
triterpenoid dengan nilai Rf sebesar 0,91; pengukuran penangkal radikal bebas,
0,92; dan 0,95. panjang gelombang maksimum berada
Sedangkan pada ekstrak n-heksana antara 514-519 nm dengan
batang turi diperoleh enam noda. Nilai Rf spektrofotometer UV-Vis (VWR-1600PC)
berurutan 0,49 (noda 1); 0,58 (noda 2); dan (Rohmah, Rachmawati, dan Nisak, 2018).
0,848
0,8475
0,847 0,847 0,8472
0,8465
0,846
Absorbansi 0,8455
0,845
0,844
0,843
0,842 0,842
0,841
513 514 515 516 517 518 519 520
Panjang Gelombang (nm)
0,8000
-
0 5 10 15 20 25 30
Konsentrasi (ppm)
3) Uji Antioksidan dengan Metode DPPH antioksidan dengan metode DPPH yaitu
Penentuan aktivitas antioksidan DPPH bereaksi dengan senyawa
ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana antioksidan untuk memberikan atom
batang turi putih pada penelitian ini hidrogen, maka warna ungu dari larutan
dilakukan menggunakan metode DPPH. akan berubah menjadi warna kuning
Metode DPPH merupakan metode yang terang. Reaksi antioksidandengan metode
mudah, murah, dinilai memiliki tingkat DPPH digambarkan sebagai berikut
keakuratan tinggi, dan praktis (Molyneux, (Gambar 4):
2004). Reaksi yang terjadi pada pengujian
Serapan warna violet diukur pada nilai IC50 < 10 maka dinyatakan memiliki
panjang gelombang 517 nm (Widyastuti, daya antioksidan yang sangat kuat.
2010). Setelah mengetahui absorbansi dari Berdasarkan hasil (Gambar 5) absorbansi
daya antioksidandari ekstrak etanol, etil ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana
asetat, dan n-heksana batang turi putih batang turi putih (Sesbania grandiflora
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.), maka (L.) Pers.) dengan larutan pembanding
dapat diketahui nilai IC50. Nilai IC50 asam askorbat menunjukkan semakin
merupakan nilai yang menyatakan tinggi konsentrasi ekstrak batang turi putih
konsentrasi yang dibutuhkan oleh ekstrak dan asam askorbat, maka nilai absorbansi
untuk meredam 50% dari radikal bebas yang diperoleh semakin kecil. Hal ini
(DPPH) (Tristantini et al., 2016). Apabila disebabkan karena semakin tinggi
konsentrasi ekstrak dan asam askorbat (Susanti & Kusbandari, 2016). Selanjutnya
maka maka semakin banyak kandungan dari hasil absorbansi yang diperoleh,
senyawa metabolit sekunder pada larutan dihitung prosentase daya antioksidan
untuk menangkap radikal bebas (DPPH) ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana
sehingga warna ungu dari larutan DPPH batang turi putih (Sesbania grandiflora
semakin berkurang. Hal ini menyebabkan (L.) Pers.) dengan asam askorbat yang
serapan yang terjadi mengalami penurunan dapat dilihat pada Gambar 6.
0,600
Serapan DPPH pada λ 516
0,500
0,400
etanol
0,300
etil asetat
nm
0,200
n-heksana
0,100
asam askorbat
0,000
5 10 15 20 25
Konsentrasi (ppm)
Gambar 5. Grafik absorbansi ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana batang turi putih
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) terhadap DPPH pada λ 516 nm
100
% Inhibisi rata-rata
80
60 etanol
40 etil asetat
20 n-heksana
0 asam askorbat
5 10 15 20 25
Konsentrasi (ppm)
Gambar 6. Grafik prosentase inhibisi ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana batang turi
putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) terhadap DPPH
Gambar 7. Reaksi asam askorbat dengan DPPH (radikal bebas) (Mani, et.al., 2011)
Asam askorbat atau vitamin C senyawa pereduksi yang baik dan dapat
mempunyai aktivitas antioksidan yang menghambat reaksi oksidasi dengan baik.
sangat kuat. Hal tersebut dikarenakan sifat Senyawa tanin akan mendonorkan atom H
asam askorbat yang lebih stabil. Struktur sebagai peredam radikal bebas DPPH,
asam askorbat yang lebih stabil dapat sehingga terjadi penstabilan radikal
mendonorkan dua atom hidrogen kepada senyawa tanin. Kestabilan struktur tanin
radikal bebas DPPH dan akan membentuk juga dapat disebabkan oleh kedudukan
radikal L-askorbil yang stabil (Gambar 6) gugus hidroksi pada posisi orto, yakni
(Mani, et al., 2011). Tanin mempunyai gugus -OH yang terikat pada atom C
daya antioksidan yang cukup kuat karena nomor 3 dan nomor 4 dalam cincin B.
dipengaruhi oleh kestabilan strukturnya. Struktur orthohidroksil meningkatkan
Senyawa tanin termasuk ke dalam senyawa aktifitas antioksidatif senyawa tanin
golongan flavonoid yang merupakan (Hermawan and Setyawan, 2003).
30 26,98 25,33
24,30
Aktivitas Antioksidan
25
20
(IC50)
15
10 4,93
5
0
etanol etil asetat n-heksana asam
askorbat
Hasil aktivitas antioksidan dengan daun dan batang turi putih (Sesbania
metode DPPH terlihat pada Gambar 8, grandiflora) memiliki daya antioksidan
menunjukkan bahwa ketiga ekstrak batang dengan nilai IC50 sebesar 56,5707 ppm
turi putih memiliki aktivitas antioksidan dan 54,2608 ppm.. Perbedaan nilai IC50
yang masuk ke dalam kategori sangat kuat. tersebut dapat dipengaruhi banyaknya
Namun jika dibandingkan pada ketiga kandungan senyawa metabolit sekunder
ekstrak, ekstrak etanol memiliki kekuatan pada tumbuhan turi dan tingkat kepolaran
aktivitas antioksidan yang paling tinggi pelarut yang digunakan. Namun demikian,
dibandingkan ekstrak n-heksana dan etil kandungan senyawa metabolit sekunder
asetat batang turi putih. Dengan urutan pada tumbuhan turi juga dipengaruhi oleh
kekuatan aktivitas antioksidansebagai keadaan lingkungan sekitar tempat
berikut: ekstrak etanol > ekstrak n-heksana tumbuhnya pohon seperti kesuburan tanah,
> ekstrak etil asetat batang turi putih. Hal kelembaban, suhu, sinar matahari, dan
ini dipengaruhi oleh kandungan senyawa ancaman di sekitar tumbuhan tersebut
aktif yang terekstrak pada masing-masing tumbuh.
pelarut. Dimana pada ekstrak etanol batang Nilai IC50 ketiga ekstrak batang turi
turi putih pada uji fitokimia mengandung putih jika dibandingkan dengan nilai IC50
senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, asam askorbat, ketiga ekstrak memiliki
triterpenoid, fenolik, dan tanin. Sedangkan aktivitas antioksidan yang lebih lemah. Hal
pada ekstrak etil asetat batang turi putih tersebut terjadi karena asam askorbat
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) memiliki sifat stabil dan dapat
mengandung senyawa alkaloid, saponin, mendonorkan dua atom hidrogen pada
steroid, triterpenoid, dan tanin. Dan pada radikal bebas yang nantinya akan
ekstrak n-heksan batang turi putih membentuk L-askorbil stabil akibatnya
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) aktivitas antioksidanasam askorbat lebih
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, kuat dibandingkan dengan ketiga ekstrak
saponin, steroid, dan triterpenoid.. batang turi putih (Fitriansyah et al., 2017).
Perbedaan kandungan senyawa aktif ini
turut mempengaruhi aktivitas antioksidan Kesimpulan
tiap ekstrak. Dari berbagai senyawa yang Ekstrak etanol, etil asetat, dan n-
terkandung tersebut diduga menyebabkan heksana batang turi putih (Sesbania
adanya sinergisme, sehingga dapat grandiflora (L.) Pers.) memiliki aktivitas
membuat antioksidan pada ekstrak batang antioksidan yang masuk ke dalam kategori
turi putih stabil. Senyawa bioaktif yang sangat kuat dengan nilai IC50 masing-
terdapat pada ekstrak batang turi dengan masing ekstrak yaitu: ekstrak etanol daun
pelarut etanol lebih berperan aktif sebagai sebesar 24,30 ppm, ekstrak etil asetat
antioksidan dalam menangkal radikal sebesar 26,98 ppm, dan n-heksana sebesar
bebas DPPH. Berarti senyawa bioaktif 25,33 ppm. Ekstrak yang memiliki
yang berperan sebagai penghambat radikal aktivitas antioksidan yang paling tinggi
bebas dari ekstrak batang turi dapat yaitu pada ekstrak etanol batang turi putih
terekstrak baik jika menggunakan pelarut dengan kategori aktivitas yang sangat kuat.
etanol. Hal tersebut dapat didukung dari Sehingga tanaman turi putih (batang) dapat
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh menjadi salah satu sumber zat bioaktif
Rohmah, Rachmawati, dan Nisak (2018) antioksidan alami untuk mencegah
menunjukkan bahwa pada ekstrak aseton terjadinya penyakit yang disebabkan oleh
Daftar Pustaka
Ames, B.N., Shigenaga, M.K., Hagen, Chen, HM., Koji, M., Fumio, Y., Kiyoshi
T.M., 1993. Oxidants, antioxidants, N. 1996. Antioxidant activity of
and the degenerative diseases of designed peptides based on the
aging. Proc. Natl. Acad. Sci. 90: antioxidative peptide isolated from
7915-7922. Retrieved from digest of a soybean protein, J. Agric.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/836 Food Chem. 44: 2619-2623.
7443/ doi.org/10.1021/jf950833m
Almey, A., Khan, A.J., Zahir S., Suleiman Del Bano, M.J., Lorente, J., Castillo, J.,
M., Aisyah Rahim K., 2010. Total Garcia, O. B., Del Rio, J. A., Ortuno,
phenolic content and primary A., Quirin, K. W., and Gerard, D.
antioxidan activity of methanolic and 2003. Phenolic diterpenes, flavones,
ethanolic extract of aromatic plants’ and rosmarinic acid distribution
leaves. International Food Research during the development of leaves,
Journal. 17 : 1077-88. Retrieved flowers, stems, and roots of
from Rosmarinus officinalis, Antioxidant
http://ifrj.upm.edu.my/17%20%2804 Activity, Journal of Agricultural and
%29%202010/%2828%29%20IFRJ- Food Chemistry, Vol. 51 (15) :
2010- 4247−4253.
035%20Kamarul%5B1%5D.pdf doi.org/10.1021/jf0300745
Andarwulan, N., H. Wijaya, dan D.T. Departemen Kesehatan RI. 1985.
Cahyono. 1996. Aktivitas Farmakope Indonesia. Jakarta:
antioksidan dari daun sirih (Piper Ditjen POM.
betle L). Teknologi dan Industri Departemen Kesehatan RI. 2000.
Pangan. Hal 29-30. Retrieved from parameter standar umum ekstrak
https://repository.ipb.ac.id/handle/12 tumbuhan obat. Cetakan Pertama, 3-
3456789/55567 11, 17-19, Dikjen POM, Direktorat
Cahyanine, M. Estiasih, Teti. dan Nisa, Pengawasan Obat Tradisional.
Khoirun, F. 2008. High-tocopherol Fitriansyah, S.N., I. Fidrianny, K. Ruslan.
fraction from rice bran (Oryza 2017. Correlation of total phenolic,
sativa) prepared by low-temperature flavonoid and carotenoid content of
solvent crystallization. Jurnal Sesbania sesban (L. Merr) leaves
Teknologi Pertanian, 5(3), pp.165- extract with DPPH scavenging
72. Retrieved from activities. Int. J. Pharmacogn.
https://pdfs.semanticscholar.org/7db9 Phytochem. Res. 9(1): 89-94.
/08e8e60a7d2f10c55f85c255412a34 doi: 10.25258/ijpapr.v9i1.8046
d87b76.pdf?_ga=2.266633293.2140 Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2007.
261529.1597904048- Kimia farmasi analisis. Yogyakarta:
1404393480.1597904048 Pustaka Pelajar.
Pokorni, J., Yanishlieva, N., and Gordon, Setiadi, A.D. 2014. Uji toksisitas dan
M. (2001). Food practical identifikasi awal golongan senyawa
applications, New York: CRC Press. aktif ekstrak metanol dan n-heksana
Prasetyo dan Inoriah, E. 2013. teripang pasir (Holothuria scarba)
Pengelolaan budidaya tanaman kering pantai Sekotong Lombok
obat-obatan (bahan simplisia). Barat. Skripsi. Jurusan Kimia.
Bengkulu: Badan Penerbitan Fakultas sains dan Teknologi.
Fakultas Pertanian UNIB. Universitas Islam Negeri Maulana
Rohmah, J., Rachmawati, N.R., Nisak, S. Malik Ibrahim Malang. Retrieved
2018. Perbandingan daya antioksidan from http://etheses.uin-
ekstrak aseton daun dan batang turi malang.ac.id/8244/
putih (Sesbania Grandiflora) dengan Sukandar, D., Rizki, A.E. 2013.
metode DPPH Karakterisasi senyawa aktif
(diphenylpycrylhydrazyl). Prosiding antioksidan dan antibakteri ekstrak
Seminar Nasional Hasil Riset dan etanol buah namnam (Cynometra
Pengabdian (SNHRP-I). 665-675. cauliflora L.). Jurnal Valensi. 3(1):
Retrieved from 34-38. ISSN: 1978-8193.
eprints.umsida.ac.id/id/eprint/5927 doi.org/10.15408/jkv.v3i1.327
Rosahdi, T.D., Susanti, Y., & Suhendar, D. Sukindro. 2011. Analisis kadar fosfor
2015. Uji aktivitas daya antioksidan dalam kacang hijau dengan metode
biopigmen pada fraksi aseton dari spektrofotometri UV-Vis di Pasar
mikroalga chlorella vulgaris. Jurnal Pekanbaru. Skripsi. UIN Sultan
UINSGD, Vol. IX, hh. 1-16. Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.
Retrieved from Retrieved from repository.uin-
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php suska.ac.id/id/eprint/1331
/istek/article/view/167 Kusbandari, A., Susanti, H. 2017.
Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B. Kandungan beta karoten dan
T., & Gabriel, J. 2016. Pengujian aktivitas penangkapan radikal bebas
aktivitas antioksidan menggunakan terhadap DPPH (1,1-difenil 2-
metode DPPH pada daun Tanjung pikrilhidrazil) ekstrak buah blewah
(Mimusops elengi L). Universitas (Cucumis melo var. Cantalupensis L)
Indonesia, 2. Retrieved from secara spektrofotometri UV-
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/k VISIBEL. Jurnal Farmasi Sains dan
ejuangan/article/view/1547 Komunitas, Vol.14 No.1 Mei 2017,
Sa’adah, L., Hayati, E.K., dan Fasyah, G. hlm. 37-42. Retrieved from https://e-
2010. Fraksinasi dan identifikasi journal.usd.ac.id/index.php/JFSK/arti
senyawa tanin pada daun blimbing cle/view/562
wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Ukieyanna, E., 2012. Aktivitas
Kimia. Vol. 4, No.2: 192-200. antioksidan, kadar fenolik, dan
Retrieved from flavonoid total tumbuhan Suruhan
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jche (Peperomia pellucida L. Kunth).
m/article/view/2804/1993 Skripsi. Fakultas Matematika dan
Sayuti, K. dan Yenrina, R., 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Antioksidan alami dan sintetik. Pertanian Bogor, Jawa Barat.
Universitas Andalas. Padang. Retrieved from
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitst