Anda di halaman 1dari 6

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/278381223

SKRINING AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


BEBERAPA TUMBUHAN SUKU ZINGIBERACEAE

Conference Paper May 2015

CITATIONS READS

0 492

6 authors, including:

Praptiwi Tiwi Dewi Wulansari


Indonesian Institute of Sciences Indonesian Institute of Sciences
25 PUBLICATIONS 20 CITATIONS 15 PUBLICATIONS 12 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Ahmad Fathoni Andria Agusta


Indonesian Institute of Sciences Indonesian Institute of Sciences
24 PUBLICATIONS 19 CITATIONS 42 PUBLICATIONS 161 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Bioactivity of Antioxidant, Antibaterial assay, Acetylcoline tranferase, alfa-, and beta-glucosidase


used extracts from natural products (Plants, microbes, and insects) View project

The Search Active Metabolites from Indonesian Microbial Natural Products View project

All content following this page was uploaded by Praptiwi Tiwi on 16 June 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING ISSN: 2337-506X
SEMNAS BIODIVERSITAS Mei 2015
Vol.4 No.3 Hal: 188-192

SKRINING AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA


TUMBUHAN SUKU ZINGIBERACEAE

1 1 1 1
Praptiwi , Yuliasri Jamal , Dewi Wulansari , Ahmad Fathoni , Kartika Diah
1 2 1
Palupi , Nurainas dan Andria Agusta *
1
Laboratorium Fitokimia, Pusat Penelitian Bogor LIPI
Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911
2
FMIPA, Universitas Andalas
*Email : andr002@lipi.go.id

Abstrak - Delapan jenis tumbuhan dari suku Zingiberaceae diekstrak secara serial dengan pelarut yang berbeda kepolarannya
(heksana, etil asetat dan methanol). Enam puluh sembilan ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas penangkap radikal bebas terhadap
DPPH dengan metode bioautografi. Hasil skrining terhadap 69 ekstrak yang diuji menunjukkan terdapat 29 ekstrak yang mempunyai
aktivitas antioksidan sebagai penangkap radikal bebas DPPH. Berdasarkan profil KLT-bioautografi maka ekstrak no. 24 dan 25 yaitu
ekstrak etil asetat Amomum lapaceum menunjukkan adanya beberapa komponen kimia yang aktif sebagai antioksidan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan dari suku Zingiberaceae berpotensi sebagai antioksidan.

Kata kunci : Antioksidan, bioautografi, DPPH, ekstrak, Zingiberaceae

PENDAHULUAN Salah satu suku tumbuhan yang telah banyak


dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah Zingiberaceae
Antioksidan merupakan suatu mekanisme atau lebih dikenal sebagai keluarga jahe-jahean.
pertahanan yang melindungi tubuh terhadap kerusakan Zingiberaceae terdiri dari lebih kurang 52 marga dan 1300
oksidatif (Jayachitra dan Krithiga, 2012) yang dapat jenis tumbuhan (Anonim, 2014). Tumbuhan dari suku
mengakibatkan kerusakan pada molekul biologis (Bektas Zingiberaceae pada umumnya mengandung minyak atsiri
dkk., 2005). Kerusakan oksidatif dapat disebabkan oleh yang telah dilaporkan mempunyai sifat antioksidan,
adanya radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas di antiinflamasi dan antimicrobial (Julie and Ernest, 2012).
dalam tubuh dapat disebabkan oleh adanya radiasi, toksin Chan dkk. ( 2007) menyebutkan bahwa ciri khas tumbuhan
bakteri atau virus, alkohol dan juga adanya Zingiberaceae adalah rimpangnya mempunyai bau
cekaman/stress (Jayachitra &Krithiga, 2012). Hal ini dapat aromatis yang kuat. Pemanfaatan beberapa suku
memicu timbulnya beberapa penyakit seperti diabetes Zingiberaceae antara lain sebagai food additive di
mellitus, kanker, atherosclerosis, arthritis, anemia, beberapa negara Asia (Chen dkk., 2008), bahan obat untuk
asthma, inflamasi dan kerusakan degenerasi saraf (Olinski mengatasi diare, flu dan rematik (Miquel dkk., 2002). Hasil
dkk., 2002 dan Halliwell dan Getturidge, 2012). penelitian Chan dkk. (2007) menyimpulkan bahwa daun
Penggunaan antioksidan sintetis sangat efektif namun Etlingera menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap
kurang aman bagi kesehatan sehingga penggunaannya Gram positive tetapi tidak mempunyai aktivitas antibakteri
harus diawasi secara ketat di berbagai negara terhadap Gram negative. Hasil penelitian Shobana and
(Pujimulyani, 2003). Antioksidan alami seperti -tocoferol Naide (2000) menunjukkan bahwa ekstrak alkohol jahe
dan L-asam askorbat telah banyak digunakan karena aman (Zingiber officinale) mempunyai aktivitas antioksidan kuat
tetapi efek antioksidannya lebih rendah daripada dan dapat menghambat peroksidasi lipida. Pada penelitian
antioksidan sintetis (Seung Hwabaek dkk., 2004). Oleh ini dilakukan evaluasi aktivitas antioksidan dari beberapa
sebab itu pencarian sumber antioksidan alami dari ekstrak 8 jenis Zingiberaceae liar secara KLT-Bioautografi
tumbuhan sangat diperlukan. Tumbuhan obat merupakan
salah satu sumber yang potensial untuk mendapatkan METODE PENELITIAN
sumber antioksidan yang baru. Bahan
Tumbuhan dapat digunakan sebagai sumber Delapan jenis tumbuhan dari suku Zingiberaceae
antioksidan karena adanya beberapa komponen kimia (Amomum lappaceum Ridl., Amomum testaceum Ridl.,
yang dapat menangkap radikal bebas. Hal ini penting Curcuma sumatrana Miq., Etlingera coccinea (Blume) S.
untuk menurunkan dampak dari kerusakan oksiodatif. Sakai & Nagam., Etlingera megalocheilos (Griff.)
Praptiwi dkk. - BOTANI| 189

A.D.Poulsen, Geocharis rubra Ridl., Hornstedtia conica pelarut yang berbeda kepolarannya. Hal ini disebabkan
Ridl. dan Hornstedtia scyphifera (J.Konig) Steud. dikoleksi kandungan kimia dari tumbuhan dapat terlarut secara baik
dari Sumatera Barat. Identifikasi tumbuhan dilakukan di pada pelarut yang polaritasnya sama, sehingga komponen
Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi-LIPI. kimia pada tumbuhan tersebut dapat dipisahkan dengan
Bahan tanaman berupa daun, batang, dan rimpang beberapa macam pelarut (Kochar and Russel, 1990). Hasil
masing-masing dibersihkan kemudian dipotong-potong. skrining dengan metode bioautografi terdapat pada
Sebagian dari contoh tanaman selanjutnya dikeringkan Gambar 1. Ekstrak yang mempunyai aktivitas antioksidan
o
pada oven dengan suhu 40 C. Setelah kering, contoh berubah warna menjadi putih kekuningan.
tanaman digiling.

Ekstraksi
Ekstraksi tumbuhan dilakukan terhadap bahan
tanaman yang masih segar dan juga simplisianya. Ekstraksi
dari tanaman segar dilakukan dengan terlebih dahulu
memotong kecil-kecil contoh tanaman. Masing-masing
bagian tanaman yang telah dipotong kecil selanjutnya
diekstrak secara serial dengan pelarut yang berbeda
kepolarannya (heksana, etil asetat dan methanol). Contoh Gambar 1. Bioautogram ekstrak heksana (1-23), etil asetat (24-
tanaman dimaserasi (3x) dengan pelarut heksana 46) dan methanol (47-69) tumbuhan Zingiberaceae. Pelat KLT
kemudian filtrat yang diperoleh dikumpulkan. Filtrat disemprot dengan 0.2% DPPH dalam methanol. Ekstrak berwarna
selanjutnya dipekatkan dengan rotary evaporator. Contoh putih kekuningan menunjukkan aktivitas antioksidan.
tanaman selanjutnya diekstrak dengan cara maserasi
Berdasarkan hasil pada Gambar 1. menunjukkan bahwa 13
dengan pelarut etil asetat (3x), ekstrak yang diperoleh ekstrak metanol mempunyai aktivitas antioksidan, sedang
dipekatkan dengan rotary evaporator, setelah itu contoh ekstrak heksana dan etil asetat yang aktif berturut-turut
tanaman dimaserasi dengan pelarut methanol. Ekstrak jumlahnya adalah 6 dan 10 ekstrak. Ekstrak metanol mempunyai
yang diperoleh juga dipekatkan dengan rotary evaporator. jumlah ekstrak yang paling banyak bersifat antioksidan, hal ini
Ekstrak yang diperoleh digunakan untuk uji antioksidan. kemungkinan disebabkan komponen kimia yang bersifat
Ekstraksi terhadap simplisia juga diekstraksi dengan antioksidan lebih banyak terekstrak pada pelarut methanol. Hasil
metode yang sama yaitu diekstrak secara serial dengan ini sesuai dengan hasil penelitian Mahlo dkk. (2013) bahwa
pelareut yang berbeda kepolarannya. ekstrak metanol banyak mengandung komponen yang bersifat
antioksidan karena komponen ini pada umumnya bersifat polar
dimana komponen dalam pelarut metanol pada umumnya
KLT- Bioautografi Antioksidan bersifat polar. Aktivitas antioksidan pada ekstrak kasar
Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) (Silica gel GF254, kemungkinan disebabkan oleh adanya beberapa komponen
Merck) ditotol dengan 10 mikroliter ekstrak (10 mg/ml), kimia yang bersifat antioksidan dan bersifat sinergis. Menurut
kemudian (+)-katekin ditotol dan digunakan sebagai Harborne (1987) pelarut metanol dapat melarutkan komponen
kontrol positif, sedangkan sebagai kontrol negative adalah kimia yang bersifat polar, semipolar maupun non-polar. Skrining
pelarut organik. Lempeng silika yang telah selesai ditotol antioksidan dengan metode bioautografi merupakan suatu
selanjutnya dibiarkan kering, kemudian disemprot dengan metode yang cepat. DPPH pada pelarut metanol akan
0.02% DPPH dalam methanol. Bercak berwarna putih menghasilkan warna ungu dan tereduksi menjadi difenilpikril
hidrazin yang berwarna kuning (Mahlo dkk., 2013). Menurut
kekuningan menunjukkan adanya aktivitas antioksidan
Kumar dkk. (2012) intensitas perubahan warna menunjukkan
dari ekstrak kasar. Ekstrak kasar yang diketahui potensi penangkap radikal bebas oleh ekstrak yang bersifat
mempunyai aktivitas antioksidan selanjutnya antioksidan.
komponennya dipisahkan dengan fasa gerak heksana : etil
asetat (2:1), sedangkan ekstrak etil asetat dipisahkan
dengan fasa gerak dikhlorometan : methanol (10:1), dan
ekstrak metanol dipisahkan dengan fasa gerak khloroform
: metanol : air (6:4:1). Pelat silika selanjutnya disemprot
dengan 0.2% DPPH dalam metanol. Komponen kimia yang
mempunyai aktivitas antioksidan akan berubah warna
menjadi putih kekuningan. Intentitas warna menunjukkan Gambar 2. Profil kromatogram ekstrak tumbuhan Zingiberaceae
kapasitas antioksidan pada komponen tersebut. yang disemprot dengan 0.2% DPPH dalam metanol. Fasa gerak
pada ekstrak heksana, etil asetat dan metanol berturut-turut
adalah heksana:etil asetat (2:1), dikhlorometan:metanol (10:1)
HASIL DAN PEMBAHASAN dan khloroform:metanol:air (6:4:1.). Band berwarna putih
kekuningan menunjukkan komponen kimia yang mempunyai
Skrining aktivitas antioksidan dilakukan terhadap aktivitas antioksidan
masing-masing 23 ekstrak heksana, 23 ekstrak etil asetat
dan 23 ekstrak metanol dan katekin sebagi kontrol positif. Ekstrak aktif selanjutnya dipisahkan komponen
Pada skrining ini dilakukan ekstrakdi dengan beberapa kimianya yang dilakukan dengan menggunakan dengan
190 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 188-192

fasa gerak yang berbeda antara ekstrak heksana, etil dan H. scyphifera potensial sebagai antioksidan alami. Sifat
asetat dan metanol. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan antioksidan tersebut berkaitan dengan kandungan fenol
pemisahan komponen kimia yang terbaik dari masing- dan flavonoida pada tumbuhan Hornstedtia tomentosa
masing ekstrak. Penyemprotan dengan 0.2% DPPH dalam dan H. scyphifera.
metanol akan menunjukkan letak komponen kimia yang Komponen kimia yang dipisahkan dengan fasa gerak
bersifat antioksidan (Jaime dkk., 2005). Gambar 2. yang ada kemungkinan mempunyai aktivitas antioksidan
menunjukkan bahwa ekstrak nomor 24 dan 25 yaitu lebih vbaik dari ekstrak kasar. Hal ini disebabkan dalam
ekstrak dari Amomum lapaceum mempunyai komponen ekstrak kasar terdiri dari banyak komponen yang
kimia yang bersifat antioksidan cukup baik. Selain ekstrak kemungkinan dapat meningkatkan potensi dari komponen
no. 24 dan 25 maka ekstrak no. 40 dan 41 (ekstrak etil aktif sehingga menghasilkan efek aditif atau sinergi
asetat akar gantung H.scyphifera var. fusiformis), dan sedangkan yang lain kemungkinan bersifat menetralkan
ekstrak 44 (ekstrak etil asetat tunas muda H.scyphifera atau menghambat (Dhankar dkk., 2012). Hasil uji
var. fusiformis), juga ekstrak 46 (etil asetat H.scyphifera antioksidan pada ekstrak beberapa jenis tumbuhan
var. scyphifera). Hal ini terlihat dari intensitas perubahan Zingiberacecae menunjukkan bahwa tumbuhan
warnanya. Hasil penelitian Chua (2008) menunjukkan Zingiberaceae dapat dimanfaatkan sebagai sumber
bahwa ekstrak rimpang, daun dan batang H. tomentosa antioskidan alami.

Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak beberapa jenis tumbuhan Zingiberaceae dengan metode KLT-bioautografi
No Nama Tumbuhan Bag. Tumb Jenis Sampel Pelarut Aktivitas
1 A.lappaceum Bonggol Kering n-Heksana +
2 A.lappaceum Daun Kering n-Heksana +
3 A.testaceum Daun Kering n-Heksana -
4 A.testaceum Batang Kering n-Heksana -
5 A.testaceum Bonggol Kering n-Heksana -
6 C.sumatrana Akar Segar n-Heksana -
7 C.sumatrana Batang Segar n-Heksana -
8 C.sumatrana Daun Segar n-Heksana -
9. . E.coccinea Batang Kering n-Heksana -
10 E.megalocheilos Batang Kering n-Heksana -
11 E.megalocheilos Daun Kering n-Heksana -
12 G.rubra Batang Kering n-Heksana -
13 G.rubra Daun Kering n-Heksana -
14 H.conica Batang Kering n-Heksana -
15 H.conica Bonggol Kering n-Heksana -
16 H.conica Daun Kering n-Heksana -
17 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (1) Segar n-Heksana +
18 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (2) Segar n-Heksana +
19 H.scyphifera var. fusiformis Batang Kering n-Heksana -
20 H.scyphifera var. fusiformis Daun Kering n-Heksana -
21 H.scyphifera var. fusiformis Tunas muda Segar n-Heksana +
22 H.scyphifera var. scyphifera Batang Kering n-Heksana -
23 H.scyphifera var. scyphifera Bunga Segar n-Heksana +
24 A.lappaceum Bonggol Kering Etil asetat +
25 A.lappaceum Daun Kering Etil asetat +
26 A.testaceum Daun Kering Etil asetat -
27 A.testaceum Batang Kering Etil asetat -
28 A.testaceum Bonggol Kering Etil asetat -
29 C.sumatrana Akar Segar Etil asetat +
30 C.sumatrana Batang Segar Etil asetat +
31 C.sumatrana Daun Segar Etil asetat -
32 E.coccinea Batang Kering Etil asetat -
33 E.megalocheilos Batang Kering Etil asetat -
34 E.megalocheilos Daun Kering Etil asetat -
35 G.rubra Batang Kering Etil asetat -
36 G.rubra Daun Kering Etil asetat -
37 H.conica Batang Kering Etil asetat +
38 H.conica Bonggol Kering Etil asetat +
39 H.conica Daun Kering Etil asetat -
40 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (1) Segar Etil asetat +
41 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (2) Segar Etil asetat +
42 H.scyphifera var. fusiformis Batang Kering Etil asetat -
43 H.scyphifera var. fusiformis Daun Kering Etil asetat -
Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak beberapa jenis tumbuhan Zingiberaceae dengan metode KLT-bioautografi (lanjutan)
Praptiwi dkk. - BOTANI| 191

No Nama Tumbuhan Bag. Tumb Jenis Sampel Pelarut Aktivitas


44 H.scyphifera var. fusiformis Tunas muda Segar Etil asetat +
45 H.scyphifera var. scyphifera Batang Kering Etil asetat -
46 H.scyphifera var. scyphifera Bunga Segar Etil asetat +
47 A.lappaceum Bonggol Kering Metanol +
48 A.lappaceum Daun Kering Metanol +
49 A.testaceum Daun Kering Metanol -
50 A.testaceum Batang Kering Metanol -
51 A.testaceum Bonggol Kering Metanol -
52 C.sumatrana Akar Segar Metanol -
53 C.sumatrana Batang Segar Metanol +
54 C.sumatrana Daun Segar Metanol -
55 E.coccinea Batang Kering Metanol -
56 E.megalocheilos Batang Kering Metanol -
57 E.megalocheilos Daun Kering Metanol -
58 G.rubra Batang Kering Metanol -
59 G.rubra Daun Kering Metanol +
60 H.conica Batang Kering Metanol +
61 H.conica Bonggol Kering Metanol +
62 H.conica Daun Kering Metanol +
63 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (1) Segar Metanol +
64 H.scyphifera var. fusiformis Akar gantung (2) Segar Metanol +
65 H.scyphifera var. fusiformis Batang Kering Metanol -
66 H.scyphifera var. fusiformis Daun Kering Metanol +
67 H.scyphifera var. fusiformis Tunas muda Segar Metanol +
68 H.scyphifera var. scyphifera Batang Kering Metanol +
69 H.scyphifera var. scyphifera Bunga Segar Metanol +
70 C (+) Katekin
Keterangan : + : positif antioksidan /aktif
- : negative antioksidan/tidak aktif
- C : (+) katekin sebagai kontrol positif

KESIMPULAN Chen I-N, Chang C-C, Ng CC, Wang CY, Shyu YT and Chang TL. 2008.
Antioxidant and Antimicrobial Activity of Zingiberaceae Plant in
Pemberian dua puluh sembilan ekstrak dari delapan jenis Taiwan. Plant Food Hum Nutr. 63: 15-20.
Chua and Angela Ai Ching. 2008. Determination of Antioxidant Activity,
tumbuhan dari famili Zingiberaceae menunjukkan aktivitas
Total Phenolic and Flavonoid Content of Hornstedtia spp.
antioksidan pada analisis antioksidan secara kualitatif dengan (Zingiberaceae). Universiti Malaysia Sabah.
0.2% DPPH dalam metanol. Tanaman dari suku Zingiberaceae http://eprints.ums.edu.my/8471/ (Unpublished).
dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alami. Jumlah Dhankhar, S., Kumar S., Dhankhar S., and Yadav JP. 2012. Antioxidant
ekstrak terbanyak yang bersifat antioksidan adalah ekstrak Activity of Fungal Endophytes Isolated from Salvadora oleides
metanol. Penelitian ini masih perlu ditindak lanjut dengan Decne. Int. J. of Pharm and Pharm Sci. vol. 4(2) : 380-385.
melakukan penelitian untuk mendapatkan komponen kimia Halliwell B and Gutteridge JMC. 2000. Free Radicals in Biology and
murni yang bertanggung jawab terhadap sifat antioksidan Medicine. Oxford University Press, Oxford.
Harborne JB. 1987. Phytochemical Methods : A Guide to Modern
terutama ekstrak no-24 dan 25 (ekstrak etil asetat Amomum
Techniques on Plant Analysis. Chapman and Hall Limited. London
lapaceum dari daun dan rimpang) Jaime, L., Mendiola, J.A., Herrero, M., Soler-Rivas, C., Santoyo, S..
Seorans, F.J., Cifuentes, A. and Ibez, E. M. 2005. Separation and
UCAPAN TERIMA KASIH Characterization of Antioxidants from Spirulina platensis Microalga
Penelitian ini didanai melalui kegiatan DIPA Tematik Combining Pressurized Liquid Extraction, TLC, and HPLCDAD.
Journal of Separation Science. vol. 28,(16) : 21112119.
Puslit Penelitian Biologi LIPI.
Jayachitra A. and Krithiga N. 2012. Study on Antioxidant Properety in
Selected Medicinal Plant Extracts. Int. J. Med. Arom. Plants. Vol.
DAFTAR PUSTAKA 2(3) : 495-500.
Julie J. and Ernest TJ. 2012. Evaluation of Antioxidant Potential of
Anonim. 2014. Zingiberaceae. Encyclopaedia Britanicca. Rhizome Extyracts of Two Species of Alpinia Roxb. (Zingiberacea).
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/657390/Zingiberace International Research Journal of Pharmacy. 3(4) : 402-404.
ae. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2014. Kochar SP. and Russel, JB. 1990. Detection, Estimation and Evaluation of
Bektas T., Dimitra D., Atalay S., Munevver S and Moschos P. 2005. Antioxidants in Food System. In: Food Antioxidant. Elsevier Applied
Antimicrobial and Antioxidant Activities of Essential Oil and Science. London.
Various Extracts of Salvia tomentosa Miller. Food Chem. 90 : 333- Kumar S and Pandey AK. 2012. Antioxidant, Lipo-Protective and
340. Antibacterial Activities of Phytoconstituents Present in Solanum
Chan EWC., Lim YY., and Omar M. 2007. Antioxidant and Antibacterial xanthocarpum root. Int. Rev.Biophysical Chem. 3:42-47.
Activity of Leaves of Etlingera Species (Zingiberaceae) in Peninsular Mahlo, SM., Chauke HR, McGaw LJ and Ellof JN. 2013. Antioxidant and
Malaysia. J. Food. Chem. Antifungal Activity of Selected Plant Species Used in Traditional
Medicine. J. Med Plants Res. Vol. 7(33) : 2444-2450.
192 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 188-192

Miquel J., Bernd A., Sempere JM, Diaz-Alperi J and Ramirez A. 2002. The Shobana S. and Naide, KA. 2000. Antioxidant Activity of Selected Indian
Curcuma Antioxidants : Pharmacological Effects and Prospect for Spices. Prostaglandins. Leukot. Essens. Fatty Acid. 62 : 107-110.
Future Clinical Use. E review. Arch Gerontol Geriatrics. 34 : 37. Seung HB., Oh HJ, Lim JA., Chun HJ., Lee, HO., Ahn JW., Perry NB and Kim
Olinski R., Gackowski D., Foksinski M., Rozalski R., Roszkowski K and HM.2004. Biological Activities of Methyl-4-[[(2E)-3,7-dimethyl-2,6-
Jaruga B. 2002. Oxidative DNA Damage : Assessment of the Role in octadienyl]oxy]-3 Hydroxybenzoate. Bull. Korean Chem. Soc. 2004,
Carcinogenesis, Atherosclerosis, and Acquired Immunodeficiency Vol. 25, No. 2 195-197
Syndrome. Free Radical Bio. Med. 33: 192-200. .
Pujimulyani, D., 2003, Pengaruh Bleanching terhadap Sifat Antioksidan
Sirup Kunir Putih (Curcuma mangga, Val.), Agritech. 23 (3) :137-
141.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai