Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324770486

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UMBI PAKU


ATAI MERAH (Angiopteris ferox COPEL)

Article · April 2018

CITATIONS READS

0 368

6 authors, including:

Reksi Sundu Sapri Sapri


Academy of Pharmacy Samarinda, Indonesia Akademi Farmasi Samarinda
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN SINGKIL (Premna corymbosa) BERDASARKAN VARIASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN SIMPLISIA View project

Isolation quercetin View project

All content following this page was uploaded by Reksi Sundu on 26 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


EKSTRAK ETANOL UMBI PAKU ATAI MERAH (Angiopteris
ferox COPEL)
Reksi Sundu, Sapri, dan Henny Nurhasnawati
Akademi Farmasi Samarinda
Email : reksi.sundu@gmail.com

Abstrak
Umbi paku atai merah (angiopteris ferox Copel) biasa dimanfaatkan sebagai obat
tradisional oleh suku dayak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan pada umbi paku atai merah. Pada
penelitian ini telah dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak
yang ditentukan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil)
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji fitokimia menunjukan bahwa
ekstrak etanol umbi paku atai merah mengandung alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin dan steroid. Sementara itu aktivitas antioksidan ekstrak tersebut
tergolong kuat dengan nilai IC50 sebesar 193,20 ppm.

Kata Kunci : Antioksidan, fitokimia, paku atai merah (Angiopteris ferox


Copel).

Abstract
Paku atai merah tubers (angiopteris ferox Copel) commonly used as tradisional
medicines by dayak tribes. The aims of this research were to know the secondary
metabolites and antioxidant activity in the ethanolic extract of paku atai merah
tubers. This research had been conducted on phytochemical test and antioxidant
activity of extract was determined by the DPPH method (1,1-Difenil-2-
pikrilhidrazil) using spectrophotometer UV-Vis. The result of phytochemical tests
showed that the ethanolic extract of paku atai merah tubers contained alkaloids,
flavonoids, tannins, saponins and steroids. While it had a strong antioxidant
activity with the IC50 values of 193,20 ppm.

Key word : Antioxidant, phytochemical, Paku atai merah tubers (Angiopteris


ferox Copel).

Artikel diterima: 5 Februari 2018 97


Diterima untuk diterbitkan: 22 Februari 2018
Diterbitkan: 12 Maret 2018
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

PENDAHULUAN 2013). Kalimantan adalah pulau


Radikal bebas didefinisikan terbesar di Indonesia yang memiliki
sebagai atom atau molekul yang tingkat keanekaragaman hayati yang
memiliki elektron tak berpasangan. sangat melimpah memiliki potensi
Spesies oksigen reaktif (ROS), seperti sebagai tumbuhan yang berkhasiat
radikal superoksida (• O2-), radikal obat, salah satu tanaman yang
hidroksil (• OH), hidrogen peroksida dimanfaatkan sebagai obat tradisional
(H2O2) dapat dihasilkan selama oleh suku dayak adalah tumbuhan
proses metabolisme normal atau paku atai merah(Angiopteris ferox
karena faktor dan agen eksogen. Copel) yang digunakan sebagai obat.
Berbagai penyakit seperti kanker, Secara empiris masyarakat
penyakit kardiovaskular, Kutai Barat di Kecamatan Linggang
osteoporosis, dan penyakit Bigung Kalimantan Timur
degeneratif dapat terjadi karena menggunakan paku atai merah
pembentukan ROS, yang dapat sebagai obat yang berpotensi sebagai
menyebabkan kerusakan oksidatif anti racun. Bagian paku atai merah
pada sel manusia. Beberapa senyawa yang digunakan oleh suku dayak yang
yang dikenal sebagai antioksidan berada di daerah tersebut adalah
memiliki kemampuan untuk menunda bagian daun, batang, getah dan umbi.
atau menghambat inisiasi atau Menurut Mismawati et al
propagasi reaksi rantai oksidatif dan (2015), menunjukan bahwa ekstrak
dengan demikian mencegah atau metanol daun paku gajah (Angiopteris
memperbaiki kerusakan oksidatif evecta) positif mengandung alkaloid,
yang dilakukan pada sel tubuh flavonoid, saponin, steroid dan
melalui oksigen (Velioglu, 1998). karbohidrat. Aktivitas antiokasidan
Tumbuhan paku merupakan sampel ini termasuk kategori kuat
salah satu tumbuhan yang hampir dengan nilai IC50 80 ppm. Hasil ini
dapat ditemukan diseluruh wilayah berkorelasi dengan kandungan
Indonesia (Arini dan Kinho, 2012) metabolit sekunder yang terkandung
dan lebih dari 10.000 jenis paku didalamnya.
terdapat di Indonesia (Suraida, et al,

98
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

Mengingat besarnya potensi Simplisia serbuk sebanyak 300 gram


yang dimiliki tumbuhan paku atai dimasukan ke dalam wadah tertutup
merah untuk dikembangakan menjadi rapat, dituang dan direndam 3 L
obat tradisional dan kurangnya penayari etanol 70%. Didiamkan
penelitian tumbuhan ini maka peneliti selama 24 jam sambil sesekali diaduk
tertarik untuk melakukan penelitian selama 6 jam pertama, selanjutnya
tentang uji aktivitas antioksidan dibiarkan selama18 jam. Simplisia
ekstrak etanol umbi paku atai merah. yang tercampur dalam etanol
BAHAN DAN METODE dimaserator selama 2 jam, didiamkan
Bahan 30 menit kemudian disaring.Filtrat
Simplisia umbi paku atai
diambil, ampas dimaserasi dengan 1
merah, aquades, kloralhidrat, asam
L penyari etanol 70%. Hasil
klorida 2N, asam asetat anhidrat,
remaserasi dimaserator kembali
asam sulfat pekat, besi (III) klorida
selama 2 jam kemudian disaring.
1%, etanol 70%, pereaksi meyer,
Filtrat hasil maserasi diuapkan di atas
pereaksi bouchardat, pereksi
penangas air sampai diperoleh ekstrak
dragendrof, DPPH (1,1-diphenyl-
kental. Ekstrak kental ditimbang dan
picrylhydrazyl), vitamin C, DMSO
dihitung hasil rendemennya yakni
(Dimethyl Sulfoxide).
perbandingan antara ekstrak yang
METODOLOGI
diperoleh terhadap simplisia awal.
Determinasi Tanaman
Uji Fitokimia Ekstrak
Determinasi tanaman paku
Analisis fitokimia dilakukan
atai dilakukan di Laboratorium
dengan uji perubahan warna yang
Anatomi dan Sistematika Tumbuhan
mengacu pada Harborne (1987) dan
Fakultas Matematika dan Ilmu
Kokate (2001) untuk menguji
Pengetahuan Alam (MIPA)
adanya senyawa aktif yang meliputi:
Universitas Mulawarman Samarinda.
. a. Pengujian Alkaloid (Kokate,
Pembuatan Ekstrak Etanol Umbi
2001)
Paku Atai
Sebanyak 5 ml ekstrak
Simplisia yang telah kering
ditambahkan 2 ml HCl,
dibuat serbuk lalu di maserasi.
kemudian dimasukkan 1 ml

99
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

larutan Dragendorff. bahwa ekstrak yang diuji


Perubahan warna larutan mengandung saponin.
menjadi jingga atau merah d. Pengujian Tanin (Kokate, 2001)
mengindikasikan bahwa ekstrak Pengujian dilakukan dengan

mengandung alkaloid. memasukkan 10 ml larutan

b. Pengujian Flavonoid (Kokate, ekstrak ke dalam tabung reaksi


2001) dan ditambahkan larutan timbal
Sebanyak 1 ml ekstrak asetat (CH3COO)2Pb 1%.
tumbuhan diberikan beberapa Tanin dinyatakan positif apabila
tetes natrium hidroksida encer pada reaksi terbentuk endapan
(NaOH 1%). Munculnya warna kuning.
kuning yang jelas pada larutan e. Pengujian Triterpenoid dan
ekstrak dan menjadi tidak Steroid (Harborne, 1987)
Identifikasi dilakukan
berwarna setelah penambahan
dengan menggunakan campuran
asam encer (HCl 1 %)
asam asetat anhidrid dan asam
mengindikasikan adanya
sulfat pekat yang biasa dikenal
flavonoid.
dengan pereaksi Liebermann-
c. Pengujian Saponin (Harborne,
1987) Burchard. Pada pengujian ini
Pengujian dilakukan dengan 10 tetes asam asetat anhidrid
memasukkan sebanyak 10 ml air dan 2 tetes asam sulfat pekat
panas ke dalam tabung reaksi ditambahkan secara berurutan
yang berisi 1 ml sampel uji yang ke dalam 1 ml sample uji yang
telah dilarutkan dalam aseton. telah dilarutkan dalam aseton.
Selanjutnya larutan Selanjutnya sampel uji dikocok
didinginkan dan dikocok dan dibiarkan beberapa menit.
selama 10 detik. Reaksi yang terjadi diikuti
Terbentuknya buih mantap dengan perubahan warna,
selama kurang lebih 10 menit apabila terlihat warna merah dan
dengan ketinggian 1–10 cm dan ungu maka uji dinyatakan
tidak hilang bila ditambahkan 1 positif untuk triterpenoid dan
tetes HCl 2N menandakan apabila terlihat warna hijau dan

100
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

biru maka uji dinyatakan positif Aktivitas antioksidan ditentukan


adanya steroid. berdasarkan persentase reduksi dari
Uji Aktivitas Antioksidan penyerapan DPPH menggunakan
Metode uji antioksidan yang persamaan, yaitu sebagai berikut:
digunakan pada penelitian ini Persentase reduksi dari
berdasarkan metode yang pernah penyerapan DPPH:
A DPPH(t) – A sample(t) x 100%
dilakukan oleh Arung et al (2006). ` A DPPH(t)
Uji dilakukan dengan menggunakan Dimana :
A DPPH(t) adalah penyerapan dari
UV/VIS spektrofotometer pada
DPPH dalam waktu t
A sample(t) adalah penyerapan dari
temperatur ruangan (25 ºC) dan
sampel dalam waktu t
dengan aktivitas antioksidan dapat Analisis Data
ditentukan melalui dekolorisasi dari Metode analisis data yang digunakan
larutan DPPH (1,1-diphenyl-2- dalam penelitian ini adalah metode
picrylhydrazyl) pada panjang deskriptif yaitu berupa data kualitatif
gelombang 514 nm. dan kuantitatif. Data kuantitatif
Sampel uji ditimbang sebanyak berupa grafik dan table.
7,5 mg dilarutkan dalam DMSO HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak 500 µl. Sampel dimasukkan Uji Fitokimia
ke dalam cuvette sebanyak 33 µL, Salah satu langkah penting dalam
467 µL etanol dan ditambahkan 500 upaya mengungkap potensi sumber
µL larutan DPPH . Pencampuran daya tumbuhan obat adalah melalui
dicukupkan apabila volume sampel uji fiotkimia. Uji ini dapat
telah sampai 1000 µl (1 ml). Sampel memberikan informasi jenis golongan
di inkubasi selama 20 menit dalam metabolit sekunder seperti alkaloid,
ruangan yang minim akan cahaya dan flavonoid, fenolik, steroid, saponin
dengan suhu ruangan. Pengujian dan triterpenoid. Tabel 1 menunjukan
dilakukan dengan konsentrasi yang bahwa umbi paku atai positif
berbeda-beda, yaitu 150, 125, 100, 75 menunjukan positif alkaloid,
dan 50 ppm. Digunakan vitamin C flavonoid, tanin, saponin dan steroid.
sebagai kontrol positif dan sebagai
pembanding.

101
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

serta hanya memerlukan sedikit


Tabel 1. Hasil uji fitokimia
sampel (Hernani, 2005).
No Uji Hasil Aktivitas antioksidan dari
1 Alkaloid + ekstrak umbi paku atai merah
2 Flavonoid + dinyatakan dalam persen (%)
3 Tanin + penghambatannya terhadap radikal
4 Saponin + DPPH. Untuk mendapatkan
5 Steroid + persentase penghambatan dilihat dari

Keterangan : perbedaan serapan antara absorben


+ = Mengandung senyawa kimia sampel yang diukur dengan
- = Tidak mengandung senyawa
kimia spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 514 nm.

Uji Antioksidan Kemudian dari grafik hubungan

Pengujian aktivitas antara konsentrasi sampel dengan

antioksidan ekstrak dilakukan dengan persen penghambatan DPPH

menggunakan metode DPPH. diperoleh regresi linier yang

Interaksi antioksidan dengan DPPH digunakan untuk mencari nilai IC50.

baik secara transfer electron atau Perolehan nilai IC50 digunakan untuk

radikal hidrogen pada DPPH akan menentukan besarnya aktivitas

menetralkan radikal bebas dari DPPH antioksidan dimana IC50 adalah

merupakan prinsip dari metode DPPH konsentrasi larutan sampel yang

(Gurav et al, 2007). Perubahan warna dibutuhkan untuk menghambat 50%

yang terjadi pada larutan DPPH radikal bebas DPPH (Andayani,

dalam etanol yang semula ungu pekat 2008). Berdasarkan Amrun, 2007,

menjadi kuning pucat menunjukan Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan

adanya aktivitas antioksidan (Sundu aktivitas antioksidan pada bahan yang

et al, 2015). Metode ini dipilih karena diuji semakin besar. Hasil pengujian

ujinya sederhana, mudah cepat dan ekstrak etanol dan vitamin C dapat
dilihat pada gambar 1 dan 2.

102
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

40,00
y = 0,337x - 15,119
35,00 R² = 0,99289

Daya Antioksidan (%)


30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
0 50 100 150 200
Konsentrasi sampel (ppm)

Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak umbi paku atai merah dengan %
daya antioksidan
Berdasarkan hasil analisis y = 0,337x-15,11 seperti disajikan
regresi linier hubungan antara dalam Gambar 1. Sedangkan
konsentrasi ekstrak etanol dengan persamaan regresi linier untuk kontrol
persen peredaman absorban DPPH positif (Vitamin C) adalah y= 3,629x
diperoleh persamaan regresi linier : + 3.,030 (Gambar 2).

60,00

50,00 y = 3,6295x + 3,0309


Daya Antioksidan (%)

R² = 0,99701
40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
0,0 5,0 10,0 15,0
Konsentrasi Vit C (ppm)

Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi kontrol positif (vitamin C) dengan % daya
antioksidan
Persamaan regresi linier yang mampu meredam 50% absorben
yang diperoleh dapat ditentukan nilai DPPH. Dari hasil perhitungan
IC50 yakni konsentrasi ekstrak etanol diperoleh nilai IC50 sebesar 193,20

103
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

ppm sedangkan nilai IC50 Vitamin C tersebut tergolong kuat dengan nilai
yaitu 12,94 ppm. Hal ini menunjukan IC50 = 193,20 ppm.
bahwa ekstrak etanol umbi paku atai UCAPAN TERIMA KASIH
merah memiliki aktivitas antioksidan Ucapan terima kasih disampaikan
yang kuat karena mempunyai nilai kepada LPPM Akademi Farmasi
IC50 kurang dari 200 ppm (Kuntorini Samarinda yang telah mendanai
et al, 2011). Data hasil uji aktivitas penilitian ini lewat hibah dosen
antioksidan tersebut didukung oleh internal dosen Akfarsam.
kandungan metabolit sekunder yang DAFTAR PUSTAKA
terdapat pada ekstrak etanol umbi Amrun, M.U dan Umayah , E, 2007,
Uji Aktivitas Antioksidan
paku atai merah.
Ekstrak Air dan Ekstrak
Dengan demikian ekstrak Metanol Beberapa Variasi
Buah Kenitu
etanol umbi paku atai merah
(Chryophyllumcainito L) dari
(angiopteris ferox COPEL) memiliki Daerah Jember, Berk. Panel.
Hayati. 13:45-50
potensi untuk dikembangkan sebagai
Andayan,i R., Lisawati, Y., dan
bahan antioksidan alami. Namun Maimunah, 2008, Penentuan
Aktivitas Antioksidan, Kadar
penelitian lanjutan seperti uji
Fenol Total dan Likopen pada
farmakologis dan klinis sangat Buah Tomat (Solanum
lycupersicum L), Jurnal Sains
diperlukan untuk menjamin
dan Teknologi Farmasi, 13(1)
keamanan sebagai bahan antioksidan Sundu, R., Mingvanis, W., Arung,
E.T., Kuspradini, H.,
alami.
Khownium, K., 2015,
KESIMPULAN Antioxidant and Antimicrobial
Activities of Crude
Dari hasil penelitian yang
Methanolic Extract of
telah dilakukan dapat disimpulkan Polyscias guilfoylei Leaves,
Pure Applied Chemistry
bahwa ekstrak etanol umbi paku atai
International Conference
merah (angiopteris ferox COPEL) (PACCON),Thailand: 161-165
Arini, D.I.D dan Kinho, J., 2012,
mengandung senyawa metabolit
Keragaman Jenis Tumbuhan
sekunder golongan alkaloid, Paku (Pterophyta) Di Cagar
Alam Gunung Ambang
flavonoid, tanin, saponin dan steroid.
Sulawesi Utara, Balai
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol Penelitian Kehutanan
Manado, Info BPK Manado, 2
(1)

104
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 97-105 Reksi Sundu

Arung, E.T., Shimizu, K., Kondo, R., Suraida, Susanti, T dan Amriyanto,
2006, Inhibitory effect of R., 2013, Keanekaragaman
isoprenoid-substitutetd Tumbuhan Paku
flavonoids isolated from (Pteridophyta) Di Hutan
Artocarpus heterophyllus on Kenali Kota Jambi. Prosiding
melanin biosynthesis, Planta SEMIRATA, Indonesia: 387-
Medica, 72: 847-50. 392
Gurav, S., Deshkar, N., Duragkar, Velioglu, Y.S., Mazza, G., Gao, L
V.G.N., Patil, A., 2007, Free and Oomah, B.D, 1998, J.
Radical Scavenging Activity Agric. Food Chem. 46: 4113-
of Polygala chinensis Linn, 4117
Pharmacologyline, 2:245-253
Harbone, J.B., 1987, Metode
Fitokimia Penuntun Cara
Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerbit ITB:
Bandung.
Hernani, Raharjo, M., 2005, Tanaman
Berkhasiat Antioksidan.
Penebar Swadaya: Jakarta
Kokate, C.K., 2001, Pharmacognosy.
Ed ke-16. India : Nirali
Prakashan.
Kuntorini, E.M., Astuti, M.D.,
Milina, N., 2011, Struktur
Anatomi dan Kerapatan Sel
Sekresi serta Aktivitas
Antiokasidan Ekstrak Etanol
dari Rimpang Temulawak
(Curcuma Xanthorrizha
Roxb) Asal Kecamatan
Pengaron Kabupaten Banjar
Kalimantan Selatan, Jurnal
Bioscientiae, 8(1):28-37
Mismawati, A., Srisuwannaket, C.,
Mingvanish, W., Kuspradini,
H., Kusumua, I.W, dan
Niamnot, N., 2015,
Phytochemical Screening and
Bioactivity of Angiopteris
evecta Leaves From East
Kalimantan. Pure Applied
Chemistry International
Conference (PACCON),
Thailand: 151-154

105

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai