Anda di halaman 1dari 6

Usman

Magister Pendidikan Kimia FKIP UNMUL

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN DAN


KULIT BATANG MANGROVE Rhizopora mucronata

Usman1*, Arya Dwinata Putra2


1
Program Studi Magister Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mulawarman
2
Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mulawarman
*
Corresponding author, email: sainusman@ymail.com

ABSTRAK

Kekayaan tumbuhan Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan penyakit degeneratif.
Salah satu tumbuhan yang diketahui memiliki khasiat sebagai bahan obat alternatif adalah tumbuhan
mangrove jenis Rhizopora mucronata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit
sekunder dan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun dan kulit batang R. mucronata. Analisis uji
fitokimia dilakukan dengan cara uji warna, diantaranya adalah uji alkaloid, flavonoid, fenolik, steroid,
triterpenoid, saponin, dan tanin. Sedangkan untuk uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH
diukur serapan pada panjang gelombang 517 nm. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak etil asetat daun
mangrove R. mucronata mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin, sedangkan ekstrak etil
asetat kulit batang mangrove R. mucronata mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, dan
triterpenoid. Kemudian hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun R. Mucronata memiliki nilai
IC50 sebesar 68,356 ± 0,906 ppm dan ekstrak etil asetat kulit batang R. mucronata memiliki nilai IC50 sebesar
116,902 ± 3,007 ppm. Berdasarkan nilai IC50 tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun R.
mucronata memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori kuat dan ekstrak etil asetat kulit
batang R. mucronata memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori sedang.

Kata Kunci : Uji Fitokimia, DPPH, Metabolit Sekunder, Antioksidan, IC50

PENDAHULUAN terjadinya stress oksidatif (Faiqoh, Utami, &


Penyakit degeneratif merupakan penyakit Yuniari, 2020).
nomor satu di Asia Tenggara. Berdasarkan data Radikal bebas dapat bersumber dari dalam
WHO tahun 2008, angka kematian di Asia (sisa metabolisme tubuh) maupun dari luar tubuh
Tenggara sekitar 14,5 juta, sekitar 55% (7,9 juta) (sinar UV, polutan, dll) (Kasitowati, Yamindago,
disebabkan oleh penyakit degeneratif (Tristantini, & Safitri, 2017). Radikal bebas secara terus
Ismawati, Pradana, & Jonathan, 2016). Penyakit menerus terbentuk didalam tubuh, jika jumlahnya
degeneratif di Indonesia menempati urutan didalam tubuh sangat banyak dapat berpotensi
keempat menurut data World Health Organization menonaktifkan berbagai enzim, mengoksidasikan
(WHO) tahun 2000 (Haryoto & Frista, 2019). lemak dan mengganggu DNA tubuh sehingga
Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak terjadi mutasi sel yang merupakan awal timbulnya
menular yang disebabkan oleh penurunan fungsi kanker (Handayani, Ahmad, & Sudir, 2018)
organ tubuh kronis akibat proses penuaan atau Upaya untuk menangkal radikal bebas yaitu
proses lain termasuk peradangan kronis (Berawi, menggunakan senyawa antioksidan (Kasitowati,
Wahyudo, & Adiet, 2019). Radikal bebas Yamindago, & Safitri, 2017). Antioksidan
merupakan salah satu penyebab timbulnya didefinisikan sebagai inhibitor yang bekerja
berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, menghambat oksidasi dengan cara bereaksi
aterosklerosis, stroke, gagal ginjal, hipertensi, dengan radikal bebas reaktif yang membentuk
katarak, penuaan dini dan penyakit kronik lainnya radikal bebas tidak reaktif yang stabil. Senyawa-
(Haryoto & Frista, 2019). Radikal bebas adalah senyawa yang bersifat antioksidan diantaranya
suatu atom atau molekul yang tidak berpasangan. dapat berupa asam fenolik, flavonoid, polifenol,
Elektron yang tidak berpasangan tersebut karoten,vitamin C, vitamin E, dan likopen yang
menyebabkan radikal bebas sangat reaktif yang dapat menghambat produksi radikal bebas
kemudian akan menangkap atau mengambil (Febrianti, Ariani, & Niah, 2018). Antioksidan
elektron dari senyawa lain yang mengakibatkan dapat diproduksi secara sintetik maupun diperoleh
secara alami. Antioksidan alami dapat diperoleh

104
Prosiding Seminar Nasional Kimia Berwawasan Lingkungan 2020 ISBN 978-602-50942-4-8
Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

dari berbagai jenis tanaman (Faiqoh, Utami, & H2SO4, pereaksi Dragendroff, larutan asam asetat
Yuniari, 2020). glasial, akuades, DPPH, dan vitamin C.
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai
keragaman tumbuhan yang berpotensi besar untuk Preparasi Sampel
dikembangkan dalam dunia pengobatan (Ghozaly Sampel daun dan kulit batang Rhizopora
& Utami, 2017). Kekayaan alam tumbuhan di mucronata diperoleh di pesisir Pantai Sambera,
Indonesia mencakup 30.000 jenis tumbuhan yang Kecamatan Muara Badak. Sampel tersebut
diantaranya terdapat 940 jenis tanaman yang kemudian dicuci bersih dan dikeringkan dengan
berkhasiat obat, 90% jumlah ini merupakan cara dianginkan tanpa terkena sinar matahari
tumbuhan obat yang terdapat di Asia (Nuryadi, langsung. Sampel yang telah kering kemudian
Erwin, & Usman, 2019). Tumbuhan herbal yang dihaluskan hingga menjadi serbuk. Sampel serbuk
terdapat di Indonesia sangat banyak yang bisa dimaserasi selama 3 x 24 jam menggunakan
dimanfaatkan sebagai antioksidan (Febrianti, pelarut etil asetat. Maserat yang diperoleh
Ariani, & Niah, 2018). Jenis tumbuhan yang kemudian dipekatkan dengan menggunakan alat
banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak
tradisional adalah tanaman mangrove (Usman, pekat etil asetat.
Masruhim, Erika, Nurdin, & Kuncoro, 2019).
Salah satu spesies mangrove yang diketahui Uji Fitokimia
memiliki khasiat sebagai bahan obat alternatif Uji Alkaloid
yaitu mangrove jenis Rhizopora mucronata. R. Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan
mucronata pada bidang medis berpotensi sebagai menggunakan etil asetat. Ekstrak tersebut
obat penyakit beri-beri dan haematoma (kulit ditambahkan dengan beberapa tetes H2SO4 dan
batang); hepatitis (kulit batang, bunga, daun, dihomogenkan, selanjutnya larutan ini dianalisis
akar); borok (kulit batang) (Kasitowati, dengan pereaksi Mayer, Dragendroff, dan Wagner
Yamindago, & Safitri, 2017). Daun mangrove sebanyak 4-5 tetes. Hasil uji positif dengan
Rhizopora mucronata mengandung 2-(2etoksi pereaksi Mayer akan terbentuk endapan putih,
etanol, kau-16-ena dan benzophenon, senyawa dengan pereaksi Dragendorff terbentuk endapan
fenolik golongan flavonoid, asam fenolat, tannin merah jingga dan dengan pereaksi wagner
dihidroflavonol, asam kafeat, asam vanilat, asam terbentuk endapan coklat.
p-hidroksi benzoate, tanin, alkaloid, kumarin, Uji Flavonoid
flavonoid, fenol dan polifenol, quinon, resin, Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan
saponin, fitosterol, xanthoprotin, pigmen (klorofil, menggunakan etil asetat kemudian ditambahkan 1
karotenoid) dan gula (Faiqoh, Utami, & Yuniari, mL Pb asetat 10% dan dikocok. Apabila terjadi
2020). perubahan warna menjadi coklat kekuningan
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian berarti positif mengandung flavonoid.
ini dilakukan untuk mengetahui senyawa Uji Saponin
metabolit sekunder yang terkandung pada daun Ekstrak pekat etil asetat ditambahkan
dan kulit batang R. mucronata dan untuk akuades panas dan dikocok dengan kuat. Apabila
mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etil timbul busa, tambahkan beberapa tetes larutan
asetat daun dan kulit batang R. mucronata dengan HCl. Jika busa yang dihasilkan stabil selama 10
metode DPPH. menit dengan ketinggian 1-3 cm, maka ekstrak
positif mengandung saponin.
METODOLOGI PENELITIAN Uji Tanin
Alat Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian menggunakan etil asetat kemudian sebanyak 1 mL
ini adalah sebagai berikut: seperangkat alat kaca, larutan FeCl3 3%, kemudian amati perubahannya.
rotary evaporator, spektrofotometer Uv-Vis, Bila terbentuk warna biru atau hijau kehitaman
tabung reaksi, mikro pipet, labu takar dan pipet mengindikasikan adanya senyawa tanin.
volume. Uji Fenolik
Bahan Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan
Bahan-bahan yang digunakan dalam menggunakan etil asetat kemudian ditambahkan 1
penelitian ini adalah sebagai berikut: daun dan mL larutan FeCl3 1%. Hasil uji positif adanya
kulit batang bakau hitam, pelarut etil asetat, senyawa fenol, ditunjukkan dengan terbentuknya
larutan H2SO4(p), larutan HNO3(p), larutan warna hijau, merah, ungu, biru, atau hitam pekat.
HCl(p), serbuk Mg, larutan FeCl3 1%, larutan Uji Steroid dan Triterpenoid

105
Usman
Magister Pendidikan Kimia FKIP UNMUL

Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan Analisis Data


menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak tersebut Aktivitas Antioksidan ditentukan
kemudian ditambahkan dengan asam asetat glasial berdasarkan persentase daya hambat radikal
dan H2SO4(p) secara perlahan melalui dinding bebas. Analisa kuantitatif terhadap aktivitas
tabung. Hasil uji positif adanya triterpenoid penghambatan radikal atau DPPH dilakukan
ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu atau dengan menggunakan rumus
jingga dan hasil uji positif adanya steroid
ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau atau
biru.

Uji Aktivitas Antioksidan Pembuatan larutan Keterangan


DPPH AB : Absorbansi kontrol negatif (etil asetat +
Larutan DPPH 50 ppm dibuat dengan cara DPPH)
menimbang DPPH sebanyak 2,5 mg dan AS : Absorbansi sampel
dilarutkan dengan 50 mL etil asetat dalam labu
ukur. Selanjutnya ditentukan kurva regresi linear
diantara konsentrasi sampel dan persen
Pembuatan larutan sampel penghambatan rata-rata. Penentuam aktivitas
Dibuat larutan stok 250 ppm dengan cara antioksidan dilakukan dengan menghitung nilai
menimbang ekstrak etil asetat daun dan kulit konsentrasi penghambatan (IC50) yang diperoleh
batang mangrove Rhizopora mucronata sebanyak dari persamaan y = ax + b pada kurva regresi
6,25 mg dan dilarutkan dengan etil asetat hingga linear hubungan konsentrasi (x) dan persentase
volumenya 25 mL menggunakan labu takar. peredaman (y) (Nuryadi, Erwin, & Usman, 2019).
Ekstrak pekat etil asetat 250 ppm diencerkan
untuk memperoleh konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 HASIL DAN PEMBAHASAN
ppm. Uji Fitokimia
Berdasarkan hasil uji fitokimia terhadap
Pembuatan larutan pembanding ekstrak etil asetat daun dan kulit batang mangrove
Dibuat larutan stok 40 ppm dengan cara Rhizopora mucronata dapat diketahui jenis
menimbang 1 mg vitamin C kemudian dilarutkan metabolit sekunder yang terkandung pada tabel
dengan etil asetat sampai volumenya 25 mL berikut:
menggunakan labu takar, kemudian dilakukan
pengenceran hingga diperoleh variasi konsentrasi Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etil Asetat
2, 4, 6, dan 8 ppm. Daun R. mucronata
Jenis Senyawa Hasil Uji
Pengukuran Daya Antioksidan Larutan Alkaloid +
Kontrol Flavonoid +
Pengujian dilakukan dengan memasukkan 4 Saponin -
mL etil asetat dan 1 mL DPPH 50 ppm kedalam Tanin +
tabung reaksi. Lalu dihomogenkan dan diinkubasi
Fenolik +
pada suhu ruang selama 30 menit diruangan gelap.
Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer Steroid -
UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Triterpenoid -

Pengukuran Daya Antioksidan Sampel dan Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etil Asetat
Vitamin C Kulit Batang R. mucronata
Pengujian dilakukan dengan memasukkan Jenis Senyawa Hasil Uji
masing-masing konsentrasi ekstark etil asetat Alkaloid +
sampel dan vitamin C sebanyak 4 mL dan 1 mL Flavonoid +
DPPH 50 ppm ke dalam tabung reaksi. Lalu Saponin -
dihomogenkan dan diinkubasi pada suhu ruang Tanin -
selama 30 menit di ruangan gelap. Diukur Fenolik +
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis Steroid -
pada panjang gelombang 517 nm, pengukuran
Triterpenoid +
dilakukan sebanyak tiga kali (Triplo).

106
Prosiding Seminar Nasional Kimia Berwawasan Lingkungan 2020 ISBN 978-602-50942-4-8
Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

Berdasarkan hasil uji fitokimia, senyawa yang adalah flavonoid yang merupakan senyawa
memiliki potensi sebagai antioksidan pada ekstrak polifenol mempunyai kemampuan untuk
etil asetat daun R. mucronata yaitu alkaloid, menyumbangkan atom hidrogen kepada senyawa
flavonoid, fenolik, dan tanin, sedangkan pada radikal bebas, maka aktivitas antioksidan senyawa
ekstrak etil asetat kulit batang R. mucronata yaitu polifenol dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi
alkaloid, flavonoid, fenolik, dan triterpeneoid. radikal bebas atau pada penghentian reaksi
Dimana alkaloid terutama indol memiliki berantai yang terjadi (Handayani, Ahmad, &
kemampuan untuk menghentikan reaksi senyawa Sudir, 2018)
berantai radikal bebas secara efisien. Senyawa
alkaloid lainnya yang bersifat antioksidan adalah Uji Aktivitas Antioksidan
quinolon, kafein yang dapat bertindak sebagai Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan
peredam radikal, hidroksi dan melatonin yang menggunakan metode peredaman radikal DPPH
berperan penting menjaga sel dari pengaruh untuk ekstrak etil asetat daun dan kulit batang
radiasi dan toksisitas obat-obatan. Senyawa mangrove R.mucronata dan vitamin C dapat
berikutnya yang berpotensi sebagai antioksidan dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Daun Mangrove R. mucronata

Pengulangan Konsentrasi % Aktivitas Persamaan Linear IC50


Antioksidan (ppm)

20 21,164
40 33,3333
1 y=0,5952x + 97884 67,560
60 47,619
80 56,0847
20 20,3704
40 33,8624
2 y = 0,578x + 9,9206 69,342
60 46,2963
80 54,7619
20 20,8995
40 33,0688 y = 0,5899x +
3 9,7884 68,167
60 47,8836
80 55,291

Tabel 4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Mangrove R. mucronata

Pengulangan Konsentrasi % Aktivitas Persamaan Linear IC50


Antioksidan (ppm)

20 15,873
1 y = 0,3532x + 8,7302 116,845
40 22,7513
60 29,8942
80 37,037
20 16,4021 y = 0,3611x + 8,8624 113,923
2 40 22,7513
60 30,6878
80 37,8307
3 20 15,6085 y = 0,3452x + 8,5979 119,937

107
Usman
Magister Pendidikan Kimia FKIP UNMUL

40 22,2222
60 29,3651
80 36,2434

Tabel 5. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin C

Pengulangan Konsentrasi % Aktivitas Persamaan Linear IC50


Antioksidan (ppm)

2 16,9312
4 37,037
1 y = 9,537x - 1,455 5,395
6 57,1429
8 73,8095
2 16,4021
4 36,7725 y = 9,6825x - 2,2487
2 5,396
6 57,4074
8 74,0741
2 17,1958
4 36,7725 y = 9,5767x - 1,5873
3 5,386
6 56,8783
8 74,3386

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dilakukan sebesar 50 %. Nilai IC50 diperoleh dari suatu
menggunakan metode DPPH. Metode ini di pilih persamaan regresi linear (y= ax + b) yang
karena merupakan metode yang paling umum menyatakan hubungan antara konsentrasi ekstrak
digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan uji dengan persen penangkapan radikal (Nuryadi,
secara in vitro dan juga merupakan metode yang Erwin, & Usman, 2019). Nilai IC50 merupakan
sederhana, cepat serta bahan kimia dan sampel konsentrasi efektif ekstrak yang dibutuhkan untuk
yang digunakan hanya sedikit (Ghozaly & Utami, meredam 50% dari total DPPH, sehingga nilai 50
2017). Prinsip uji antioksidan dengan metode disubstitusikan untuk nilai y. Setelah
DPPH ini adalah perubahan intensitas warna ungu mensubstitusikan nilai 50 pada nilai y, akan
pada DPPH yang berbanding lurus dengan didapat nilai x sebagai nilai IC50. (Tristantini,
konsentrasi DPPH yang tersisa setelah direaksikan Ismawati, Pradana, & Jonathan, 2016). Semakin
dengan senyawa antioksidan. Perubahan intensitas kecil nilai IC50 yang diperoleh maka semakin
warna ini dapat terjadi karena terjadinya besar aktivitas antioksidannya. Hal ini diperkuat
peredaman radikal bebas DPPH. Dimana elektron bahwa suatu ekstrak dikatakan memiliki aktivitas
bebas pada DPPH akan berikatan dengan atom antioksidan sangat kuat apabila nilai IC50 dari
hidrogen yang dilepaskan oleh senyawa ekstrak tersebut kurang dari 50, kuat (50-100),
antioksidan sehingga intensitas warna ungu DPPH sedang (100-150), dan lemah (150-200) (Faiqoh,
berkurang dan berubah warna menjadi kuning. Utami, & Yuniari, 2020). Berdasarkan klasifikasi
Perubahan warna ini akan menyebabkan tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil
terjadinya perubahan absorbansi dari larutan saat asesat daun R. mucronata memiliki aktivitas
diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis antioksidan kategori kuat dengan nilai IC50
pada panjang gelombang optimum DPPH. sebesar 68,356 ± 0,906 ppm dan ekstrak etil asetat
(Nuryadi, Erwin, & Usman, 2019) kulit batang R. mucronata memiliki aktivitas
Parameter yang digunakan untuk uji penangkapan antioksidan kategori sedang dengan nilai IC50
radikal DPPH adalah nilai IC50. IC50 didefinisikan sebesar 116,902 ± 3,007 ppm.
sebagai besarnya konsentrasi ekstrak yang dapat
menghambat aktivitas radikal bebas DPPH

108
Prosiding Seminar Nasional Kimia Berwawasan Lingkungan 2020 ISBN 978-602-50942-4-8
Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

KESIMPULAN Ghozaly, M. R., & Utami, Y. N. (2017). Uji


Berdasarkan hasil uji fitokimia, senyawa Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak etil Jantung Pisang Kepok (Musa balbisiana
asetat daun mangrove R. mucronata yaitu BBB) dengan Metode DPPH (1,1- difenil-
senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin 2-pikrilhidrazil). Sainstech Farma, 12-13,
sedangkan pada ekstrak etil asetat kulit batang 15.
mangrove R. mucronata mengandung senyawa Handayani, V., Ahmad, A. R., & Sudir, M.
alkaloid, flavonoid, fenolik, dan triterpenoid. (2018). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Kemudian hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak Metanol Bunga dan Daun Patikala
etil asetat daun R. mucronata memiliki nilai IC50 (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm)
sebesar 68,356 ± 0,906 ppm dan ekstrak etil asetat Menggunakan Metode DPPH. Pharm Sci
kulit batang R. Mucronata memiliki nilai IC50 Res, 90-91.
sebesar 116,902 ± 3,007 ppm. Berdasarkan nilai Haryoto, H., & Frista, A. (2019). Aktivitas
IC50 tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil Antioksidan Ekstrak Etanol, Fraksi Polar,
asetat daun R. mucronata memiliki aktivitas Semipolar dan Non Polar dari Daun
antioksidan dengan kategori kuat dan ekstrak etil Mangrove Kacangan (Rhizophora
asetat kulit batang R. mucronata memiliki apiculata) dengan Metode DPPH dan
aktivitas antioksidan dengan kategori FRAP. Jurnal Sains dan Kesehatan, 132.
sedang. Kasitowati, R. D., Yamindago, A., & Safitri, M.
(2017). Potensi Antioksidan dan Skrining
DAFTAR PUSTAKA Fitokimia Ekstrak Daun Mangrove
Berawi, K., Wahyudo, R., & Adiet, A. (2019). Rhizophora mucronata, Pilang Probolinggo.
Potensi Terapi Moringa oleifera (Kelor) Journal of Fisheries and Marine Science ,
pada Penyakit Degeneratif. JK Unila, 210. 75.
Diani, N. M., Swantara, I. M., & Mahardika, I. G. Nuryadi, D., Erwin, & Usman. (2019). UJI
(2015). AKTIVITAS ANTIKANKER FITOKIMIA DAN AKTIVITAS
ISOLAT TOKSIK DARI EKSTRAK ANTIOKSIDAN EKSTRAK BATANG
METANOL SPONS GENUS Haliclona BAKAU APIAPI PUTIH
Grant, 1836 TERHADAP SEL HELA . (Avicennia alba Blume). Prosiding Seminar
Cakra Kimia, 40. Nasional Kimia 2019. Samarinda: Jurusan
Faiqoh, M., Utami, T. F., & Yuniari. (2020). Uji Kimia FMIPA UNMUL.
Antioksidan Sediaan Stick Balm Ekstrak
Daun Rhizophora Mucronata Dengan
Metode Dpph. Jurnal Ilmiah Jophus, 51-52.
Febrianti, D. R., Ariani, N., & Niah, R. (2018).
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
METANOL KULIT JERUK SIAM
BANJAR (Citrus reticulata). Jurnal Insan
Farmasi Indonesia, 2.

109

Anda mungkin juga menyukai