Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Kimia, 4(2), November 2018, 93-97

Available online at Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/valensi

Isolasi Senyawa Triterpenoid dari Ekstrak Etil Asetat Pirdot


(Saurauia vulcani. Kurth)

Isolation of Triterpenoid Compound from Ethyl Acetate Extract of Pirdot


(Saurauia vulcani, Kurth)

Boima Situmeang1, Achmad Rante Suparman2, Murtihapsari Kadarusman2, Apriani


Sulu Parumbak2, Tati Herlina3
1
Jurusan Kimia, Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon, Banten, Indonesia
2
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Papua, Indonesia
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjajaran, bandung, Indonesia

Email: boimatumeang@gmail.com

Received: February 2018; Revised: March 2018; Accepted: August 2018; Available Online: November 2018

Abstrak

Tumbuhan pirdot (Saurauia vulcani, Kurth)merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis. Selama ini
rebusan daun tumbuhan pirdot digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit diabetes. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengisolasi senyawa triterpenoid dari ekstrak etil asetat daun tumbuhan pirdot. Ekstraksi sampel
dilakukan dengan metode maserasi total menggunakan pelarut etil asetat. Pemisahan dan pemurnian senyawa
dilakukan dengan metode kromatografi kolom dilanjutkan dengan analisis pola noda dengan kromatografi lapis
tipis. Karakterisasi struktur senyawa murni dilakukan dengan menggunakan spektroskopi UV, IR, 1H-NMR, 13C-
NMR DEPT 135º, HMQC, HMBC, 1H-1H COSY dan MS serta membandingan dengan berbagai literatur.
Berdasarkan hasil elusidasi struktur, isolat murni yang diperoleh merupakan senyawa golongan triterpenoid
pentasiklik, dikenal sebagai asam 3-hidroksi, 12(13)-en, 28-oleanolat dengan rumus molekul C30H48O3. Senyawa
triterpenoid pentasiklik asam oleanolat merupakan yang pertama kali diisolasi dari tumbuhan pirdot (Saurauia
vulcani).

Kata kunci: Asam oleanolat, Saurauia vulcani, triterpenoid, isolasi, pirdot

Abstract

Pirdot plant(Saurauia vulcani. Kurth)is a plant that grows naturally in a tropical climate. During this decoction
pirdot leaves plants are used by the people to treat diabetes disease. The purpose of this study was to isolate
triterpenoid compound from ethyl acetate extract of pirdot leaves. The sample extraction was performed by total
of maceration method using ethyl acetate as a solvent. The separation and purification of the compound was
carried out by column chromatography method followed by stain pattern analysis with thin layer chromatography
(TLC). Structure characterization of pure compound was determined using UV, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, DEPT
135º, HMQC, HMBC, 1H-1H COSY and MS spectroscopies including compared with various literatures. Based
on the analysis result, the pure isolate obtained was identified as a pentacyclic triterpenoid compound, 3-hydroxy
acid, 12(13)-en,28-oleanolate acid with the molecular formula C30H48O3. The triterpenoid compound of
pentacyclic oleanolic acid is the first reported from the pirdot plant (Saurauia vulcani. Kurth).

Keywords: Oleanolic acid, Saurauia vulcani, triterpenoid, isolation, pirdot.

DOI: http://10.15408/jkv.v4i2.7272

Copyright©2018, Published by Jurnal KimiaVALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia,
P-ISSN: 2460-6065, E-ISSN: 2548-3013
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 4, No. 2, November 2018 [93-97] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013

1. PENDAHULUAN sayogik (Kadji et al., 2013; Muadja et al.,


Indonesia memiliki keanekaragaman 2013).
hayati yang sangat tinggi dan memiliki potensi Senyawa metabolit sekunder golongan
untuk dikembangkan sebagai produk alami triterpenoid diketahui memiliki berbagai
dalam bidang farmakologi. Obat tradisional aktivitas diantaranya sebagai antibakteri,
atau lebih dikenal dengan istilah obat herbal antitumor, antiinflamasi dan antidiabetes
hampir dimanfaatkan di seluruh dunia baik di (Abdullah et al., 2013; Chudzik et al., 2015).
negara maju maupun negara berkembang. Aktivitas antidiabetes dan antibakteri dari
Penggunaan obat tradisional terus mengalami ekstrak daun pirdot diduga berasal dari
peningkatan, kurang lebih 65% penduduk kandungan senyawa triterpenoid yang
negara maju menggunakan pengobatan terkandung didalamnya. Mengingat potensi
tradisional termasuk diantaranya obat herbal dari tumbuhan pirdot yang sangat besar
yang berasal dari alam. Hal ini didukung sebagai tumbuhan obat namun masih
dengan adanya isu back to nature yang kurangnya informasi dan kajian ilmiah
menganggap bahwa obat herbal memiliki mengenai kandungan senyawa kimia yang
resiko efek samping lebih kecil dibanding terdapat dalam daun tumbuhan pirdot tersebut,
dengan obat modern (hasil sintesis) (Inove et maka dalam penelitian ini dilakukan isolasi
al., 2004). senyawa triterpenoid dari ekstrak etil asetat
Salah satu diantara tumbuhan yang daun tumbuhan pirdot.
berpotensi dan belum banyak diteliti dalam
skala laboratorium adalah tumbuhan pirdot 2. METODE PENELITIAN
(Sitorus, 2015). Tumbuhan ini banyak tumbuh Alat dan Bahan
didaerah Sumatera Utara diantaranya: Parapat, Peralatan yang digunakan dalam
Samosir, Balige, dan tarutung (Hartini dan penelitian ini meliputi peralatan gelas yang
Sahroni, 2016). Tumbuhan ini belum banyak umum digunakan di laboratorium penelitian,
diteliti dan dikaji secara mendalam, namun alat maserasi, evaporator, pipa kapiler untuk
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai KLT,dan kolom kromatografi. Pemantauan
obat diabetes dengan cara meminum rebusan pemisahan dan pemurnian senyawa dilakukan
air daun pirdot. Penelitian tentang tumbuhan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) G60
pirdot hanya sebatas uji aktivitas terhadap dengan lampu detektor UV λ 254 dan 365 nm.
ekstrak. Penelitian Sitorus, (2015) Karakterisasi senyawa murni digunakan alat
mengungkapkan aktivitas antidiabetes dari spektrofotometer meliputi spektrofotometer
ekstrak etanol daun tumbuhan pirdot terhadap UV, infra merah (IR) Shimadzu, 1H-NMR 500
mencit yang diinduksi aloksan. Hasil MHz, 13C-NMR 125 MHz, DEPT 135°, 1H-1H
penelitiannya mengungkapkan penurunan COSY, HMQC, HMBC dan MS Shimadzu.
kadar gula darah mencit sebesar 55.11% dari Sampel yang digunakan dalam
total berat badan. Penelitian Saragih, 2016 penelitian ini adalah sampel daun tumbuhan
melakukan penelitian skrining fitokimia dan pirdot (Saurauia vulcani) yang diambil langsung
uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak dari desa Silangkitang, Kecamatan Sipoholon,
metanol dan etil asetat daun tumbuhan pirdot. Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Bahan kimia yang digunakan terdiri pelarut
ekstrak metanol tumbuhan pirdot mengandung yang di destilasi ulang yakni n-heksana, etil
senyawa golongan flavonoid, tannin, saponin asetat, metanol (teknis dan p.a), silika gel G60
dan terpenoid sementara ekstrak etil asetat untuk kromatografi kolom dan silika gel GF254
mengandung senyawa golongan flavonoid dan untuk kromatografi lapis tipis, H2SO4 10%
terpenoid. Ekstrak metanol dan etil asetat daun (v/v) dalam etanol, TLC ODS RP-18, dan
pirdot juga memiliki aktivitas antioksidan akuades.
dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 18.19
dan 17.45 ppm (Saragih, 2016). Persiapan Sampel dan Ekstraksi
Salah satu Family tumbuhan pirdot Sampel daun pirdot dipotong-potong
yang dikenal adalah Saurauia bracteosa. dengan ukuran kecil, kemudian dikeringkan
Tumbuhan ini banyak terdapat di Minahasa selama satu minggu dalam suhu ruang. Massa
Sulawesi. Tumbuhan ini oleh masyarakat sampel pirdot kering yang digunakan adalah
Minahasa, Manado dikenal dengan nama sebanyak 1 kg. Sampel kemudian dimaserasi
menggunakan etil asetat sebanyak 5 L.

94
Isolasi Senyawa Triterpenoid dari Ekstrak Etil Asetat Pirdot (Saurauia vulcani. Kurth) Situmeang, et. al.

Maserasi sampel dilakukan selama 2x24 jam UV λ 254 dan 365 nm. Hal ini menunjukkan
sebanyak dua kali pengulangan. Setelah itu bahwa isolat tidak memiliki karbon
dilakukan penyaringan sehingga diperoleh terkonjugasi yang merupakan salah satu ciri
ekstrak etil asetat sampel daun pirdot. Ekstrak khas senyawa triterpenoid (Martins et al.,
cair kemudian dievap menggunakan rotary 2013). Berdasarkan hasil pengukuran MS-MS
evaporator pada suhu 40 ºC. Ekstrak kental etil yang menunjukkan puncak ion [M-H]- sebesar
asetat yang diperoleh kemudian ditimbang 455.66 diperoleh berat molekul sebesar
untuk mengetahui massa sampel pekatnya. 456.66. Hal ini menunjukkan rumus molekul
Massa ekstrak kental sebanyak 13.68 g. C30H48O3. Dari dugaan rumus molekul
Selanjutnya ekstrak pekat dimasukkan tersebut, diperoleh nilai double bond equivalen
kedalam desikator selama 24 jam untuk (DBE) sebesar 7.
menghilangkan pelarut etil asetat yang masih Selanjutnya dilakukan pengukuran
tersisa. Massa sampel kering setelah spektrum inframerah untuk mengetahui gugus
didesikator sebesar 12.05 g. fungsi yang terdapat dalam isolat. Spektrum IR
(KBr) isolat menunjukkan serapan gugus O-H
Isolasi Senyawa Triterpenoid (3398 cm-1) diikuti dengan serapan pada
Ekstrak pekat etil asetat sebanyak bilangan gelombang 1046.77 cm-1 yang
12.05 g dipisahkan komponen senyawa kimia merupakan regangan ulur dari gugus C-OH.
penyusunnya menggunakan metode Pada bilangan gelombang 1689.79 cm-1
kromatografi kolom dengan fasa diam silika terdapat regang C=O (karbonil).Pada bilangan
gel G60 (70-230 mesh), dengan fase gerak gelombang 2987.10 cm-1 terdapat regangan
menggunakan kombinasi pelarut n-heksana ulur gugus C-H alifatik diikuti dengan serapan
dan etil asetat, secara gradien, 10% dihasilkan pada 1458.70 cm-1 yang merupakan tekukan
11 fraksi yaitu fraksi A-K.. Setelah C-H pada 1360.23 cm-1 yang merupakan
keseluruhan fraksi (A-K) diuapkan pelarutnya regang gem dimetil (Uddin et al., 2011;
dengan rotary evaporator dilakukan analisis Vazquez et al., 2012).
1
pemisahan pola nodanya dengan kromatografi Spektrum H-NMR isolat
lapis tipis (KLT) dengan eluen n-heksana/etil menunjukkan resonansi untuk proton olefinik
asetat (7:3). Selanjutnya fraksi F dilakukan pada pergeseran δ 5.20 ppm (1H; t, J = 3.9 Hz)
pemisahan lebih lanjut dengan dengan menunjukkan posisi α. Proton hidroksil pada δ
kromatografi kolom menggunakan fasa diam 3.15 ppm (1H; dt, J = 11.0; 3.9 Hz)
silika, eluen n-heksana dan etil asetat menunjukkan posisi aksial dan orientasi α.
bergradien 2%. Dari hasil pemisahan diperoleh Pergeseran kimia pada δ 2.90 ppm (1H, dd, J =
21 fraksi yaitu fraksi F01-F22. Fraksi F14-17 9.7; 3.9 Hz) menunjukkan orientasi α.
memiliki pola noda dan nilai Rf yang sama Terdapat tujuh metil singlet pada δ 0.79; 0.98;
sehingga dilakukan penggabungan untuk 0.77; 0.84; 1.17; 0.91 dan 0.98 (3H) ppm
dimurnikan selanjutnya. Pemisahan menunjukkan bahwa isolat merupakan
selanjutnya dilakukan secara isokratik dengan golongan senyawa triterpenoid pentasiklik
pelarut n-heksana dan etil asetat perbandingan (Silva et al., 2012). Tumpukan sinyal pada
(4:1). Fraksi F14-37 sampai F14-51 rentang δ: 1.19-2.41 ppm diduga merupakan
menunjukkan pola noda tunggal, sehingga pergeseran kimia untuk proton yang terikat
dilakukan KLT dengan berbagai pelarut (fasa pada rantai karbon triterpenoid (Governalp et
normal dan fasa terbalik) untuk menguji al., 2006). Spektrum 13C-NMR isolat
kemurniannya. Total massa yang diperoleh memperlihatkan adanya tiga puluh sinyal
sebanyak 5.5 mg. Selanjutnya terhadap isolat karbon yang terdiri dari 27 atom karbon sp3,
murni dilakukan karakterisasi dengan dua atom karbon olifenik C=Csp2 dan satu
spektrofotometer UV, infra merah (IR), 1H- gugus karbonil (C=O) pada δ 178.2 ppm. Pada
NMR, 13C-NMR, DEPT 135°, 1H-1H COSY, pergeseran 77.7 ppm merupakan pergeseran
HMQC, HMBC dan spetrometri massa (MS). yang khas terhadap karbon teroksigenasi
senyawa triterpenoid pentasiklik. Pergeseran
3. HASIL DAN PEMBAHASAN kimia di bawah δ 77.7 ppm menunjukkan atom
Isolat murni yang diperoleh berupa karbon sp3 alifatik yang dapat berupa rantai
padatan putih yang larut sempurna dalam lurus ataupun siklik yang diduga berasal dari
aseton dan metanol. Hasil pengukuran dengan rantai alifatik golongan triterpenoid pentasiklik
spektroskopi UV isolat tidak berpendar pada

95
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 4, No. 2, November 2018 [93-97] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013

(Martins et al., 2013; Uddin et al., 2011; karbon C27 (δ 5.21) dengan karbon C12 juga
Babalola and Shode, 2013). memperkuat posisi ikatan rangkap yang
Hasil pengukuran dengan DEPT 135o merupakan internal double bond. Korelasi (3J)
menunjukkan tiga puluh sinyal karbon yang dari proton milik karbon C26 dengan karbon
terdiri dari tujuh atom karbon metil pada δ C14 menyarankan posisi parsial cincin C
15.5; 15.5; 16.8; 23.1; 25.4, 26.3 dan 28.0 dengan cincin D pada senyawa tritepenoid
ppm. Lima sinyal metin yang terdiri dari 4 pentasiklik. Adanya korelasi (2J) dari proton
metin sp3 pada δ 41.4; 47.7; 55.4; dan 77.7 milik karbon C26 dengan karbon C8
ppm serta satu metin sp2 pada δ122.2 ppm. menyarankan posisi parsial cincin C dengan
Sepuluh atom karbon metilen pada δ 18.3; cincin B pada senyawa tritepenoid pentasiklik.
23.2; 23.3; 27.2; 27.6; 33.1; 33.6; 38.4; 38.6 Untuk menghubungkan parsial cincin D
dan 45.9 ppm. Jumlah atom karbon kuartener dengan cincin E disarankan dengan adanya
sebanyak delapan, enam diantaranya penjodohan proton H-19 dengan proton H-19
merupakan karbon kuartener sp3 pada pada COSY. Setelah dilakukan analisis
pergeseran δ 30.4; 36.9; 39.2; 39.5; 41.6; dan terhadap spektrum 1H NMR, karbon 13C NMR,
42.6 ppm dan dua diantaranya karbon HMQC, DEPT 135°, 1H- 1H COSY, HMBC
kuartener sp2 pada δ 144.2 dan 178.2 ppm. dan MS serta perbandingan dengan literature
Adanya sinyal karbon metin dan karbon maka isolate merupakan senyawa triterpenoid
kuartener sp2 pada pergesaran δ 122 dan 144 pentasiklik yaitu asam 3-hidroksi, 12(13)-en,
ppm menunjukkan bahwa isolat memiliki satu 28-oleanolat (gambar 1).
ikatan rangkap dan juga merupakan ciri khas
ikatan rangkap yang terdapat pada senyawa
triterpenoid oleanolat pada nomor 12 dan 13
(Vazquez et al., 2011). Adanya sinyal metin
sp2 pada pergesaran δ 122 dan 144 ppm
menunjukkan bahwa ikatan rangkap
merupakan internal double bond, bukan
terminal double bond. Ikatan rangkap ini
memberikan sumbangan satu derajat
COSY
ketidakjenuhan. Sinyal karbonil yang diduga
merupakan gugus karboksilat juga HMBC
memberikan satu sumbangan derajat
Gambar 1. Senyawa triterpene asam 3-hidroksi,
ketidakjenuhan. Total derajat ketidakjenuhan 12(13)-en, 28-oleanolat.
pada isolat adalah sebesar tujuh. Dugaan isolat
merupakan triterpenoid asam oleanolat
pentasiklik memberikan sumbangan derajat Karakteristik yang khas dari senyawa
ketidakjenuhan sebesar lima. ini yaitu adanya dua buah gem dimetil dan satu
Hasil pengukuran spectrum HMBC ikatan rangkap pada karbon nomor 12 dan 13.
menunjukkan bahwa proton milik karbon C23 Dua buah gugus gem dimetil tersebut terletak
dan C24 dengan proton milik karbon C3 (δ77.7 pada karbon nomor 23 dan 24 serta karbon
ppm) berkorelasi (3J). Proton milik karbon C1 nomor 29 dan 30. Pada karbon nomor 28 juga
juga berkorelasi (3J) dengan karbon C3. terdapat gugus asam karboksilat. Senyawa ini
Korelasi ini menentukan posisi gugus -OH mempunyai rumus molekul C30H48O3 dengan
yang terdapat pada isolat. Adanya korelasi (3J) jumlah derajat ketidakjenuhan sebanyak tujuh.
dari proton milik karbon C23 (δ15.5 ppm) Nama IUPAC dari senyawa ini adalah asam 3-
dengan karbon C24 (δ27.9 ppm) dan hidroksi, 12(13)-en,28-oleanolat, dengan nama
sebaliknya menyarankan posisi gem dimetil trivial asam oleanolat (Ayotollahi et al., 2011;
yang pertama. Adanya korelasi (3J) dari proton Uddin et al., 2011; Silva et al., 2012).
milik karbon C30 dengan karbon C29 Berdasarkan penelusuran pustaka,
menyarankan posisi gem dimetil yang kedua. asam oleanolat telah berhasil diisolasi dari
Isolat memiliki dua buah gem dimetil. Korelasi tumbuhan Duroia macropylla, Calicarpa
(3J) dari proton milik karbon C11 (δ 1.90) integerima dan Euporbian microsciadin
dengan karbon C12 (δ 122.2 ppm) dan karbon (Vazquez et al., 2011; Uddin et al., 2011).
C13 (δ144.2) menyarankan posisi ikatan Senyawa oleanolat juga telah dilaporkan
rangkap. Adanya korelasi (3J) dari proton milik meiliki aktivitas sebagai antikanker terhadap

96
Isolasi Senyawa Triterpenoid dari Ekstrak Etil Asetat Pirdot (Saurauia vulcani. Kurth) Situmeang, et. al.

kanker payudara, darah, dan kanker ovarium Potensinya. Proceeding semnas masy
(Chudzik et al., 2015). Untuk lebih Biodiv Indonesia. 2(2): 243-249.
memastikan struktur isolat dilakukan
perbandingan pergeseran kimia dengan Inove Y, Shiraishi A, Hada T, Hirose K, Hanashima
H, and Shimada J. 2004. The antibacterial
beberapa referensi asam oleanolat.
effect of terpene alkohol on Sthapylococcus
Perbandingan pergeseran kimia karbon dan aureus anf thei mode action. FEMS
proton dengan referensi asam oleanolat Microbiology Letter. 237: 325-331.
ditunjukkan pada tabel 1. Senyawa triterpenoid
asam 3-hidroksi,12(13)-en,28-oleanolat Kadji MH, Runtuwene MRJ, Citraningtyas G.
merupakan pertama kali diisolasi dari 2013. Uji fitokimia dan aktivitas
tumbuhan pirdot. antioksidan dari ekstrak etanol daun
soyogik (Saurauia bracteosa DC). Jurnal
4. SIMPULAN pharmacon. Universitas Sam Ratulangi.
Dari sampel daun pirdot telah diisolasi
senyawa asam oleanolat sebanyak 5.5 mg. Martins D, Carrion LL, Ramos DF, Salome KS,
and Silva PA. 2013. Triterpenes and
Berdasarkan hasil elusidasi struktur, isolat
antimicrobial of Durorra macopyhlla Huber
murni yang diperoleh merupakan senyawa (Rubiaceae). Biomed. 7: 10155/605831.
golongan triterpenoid pentasiklik dengan
rumus molekul C30H48O3 dan nama asam 3- Muadja AD, Koleangan HSJ, Runtunuwena MRJ.
hidroksi,12(13)-en,28-oleanolat atau nama 2013. Uji toksisitas dengan metode BSLT
trivial asam oleanolat. Senyawa triterpenoid dan analisis kandungan fitokimia daun
pentasiklik asam oleanolat merupakan yang soyogik (Saurania bracteosa DC) dengan
pertama kali diisolasi dari tumbuhan pirdot metode sokletasi. Junal MIPA Unsrat. (2):
(Saurauia vulcani, Kurth). 115-118.

Saragih R. 2016. Srining Fitokimia, Uji Aktivitas


DAFTAR PUSTAKA Antioksidan dan antibakteri ekstrak metanol
dan etil asetat daun pirdot (Saurauia
Abdullah SM, Musa AM, Abdullah MI, Sule M, vulcani, Korth). Universitas Sumatera
and Sany YM. 2013. Isolation of lupeol Utara; Medan.
from the steam bark of Lonchocarpus
sericeus. Sch. Acad, J. Brosci. 1(1): 18-19. Sitorus P. 2015. Characterization simplisia and
2321-6993. ethanolic extract of pirdot (Saurauia
vulcani, Korth) leaves and study of
Ayotollahi AM, Ghanadian M, Afsaridove S, antidiabetic effect in alloxan induced
Abdella OM, Murzai M, and Aiskan G. diabetic mice. International J of Chem Tech
2011. Pentacyclic triterpenes in Euphorbia Research. 8(6): 789-794.
microsciadia with their T-Cell profiration
activity. Irian journal of pharmaceutical. 10: Silva DL, David J, Silva L, Santos R, David J,
287-294. Lima L, Reis P, and Fontane R. 2012.
Bioactive oleanoat, lupine and ursane
Babalola I, Shode F. 2013. A potential pentacyclic triterpenoid acid derivates. Molecules.
triterpens natural product. J of 17:12197-12205.
Pharmacognosy and phytochemistry. 2(2):
214-222. Uddin G, Wairulah, Siddiqui BS, Alam S, Sadat A,
Ahmad A, and Uddin A. 2011. Chemical
Chudzik M, Korzonek IS, Kroe W. 2015. constituen and phytoxicity of solvent
Triterpenes as potentially Cytotoxic extracted fraction of steam bark of Grewia
compounds. Molecules. 20: 1610-1625. optiva. Middle-Eas J.Sci. Res. 8(1): 85-91.
1990-2333.
Governalp Z, Kilik N, Kazaz C, Kaya Y, Demiezer
LO. 2006. Chemical constituen of Galium Vazquez LH, Palazon J, Ocana AN. 2012. The
tirtunerte. Turk. J. Chem. 30: 515-523. pentacyclic triterpene α,β Amyrin.
Phytochemicals. 978: 953-51-0296-0.
Hartini S, Sahromi. 2016. Kebun Raya Samosir:
Study tentang Kekayaan Flora dan

97

Anda mungkin juga menyukai