Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ella Elyana

NIM : 210205035

Review Jurnal

1) Judul Artikel : ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN FT-IR DARI


SENYAWA HASIL ISOLASI EKSTRAK KLOROFORM KULIT BATANG
TUMBUHAN SALAM
Nama Penulis : Ela Nurlaila dan Tukiran
Nama Jurnal : UNESA Journal of Chemistry
Tahun dan Halaman : 2017 dan Hal 32-35
Tujuan : untuk mengetahui golongan senyawa dari hasil isolasi ekstrak kloroforom kulit
batang tumbuhan salam menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR.
Prinsip kerja : Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis berdasarkan pada serapan cahaya,
dimana atom dan molekul berinteraksi dengan cahaya. Prinsip kerja FT-IR adalah untuk
mengidentifikasi senyawa, mendeteksi gugus fungsi, menganalisis campuran dan sampel
yang dianalisis. Prinsip kerja dari kedua alat tersebut dijadikan satu untuk
mengidentifikasi gugus yang terkandung dalam sampel batang tumbuhan salam.
Sampel yang digunakan : Rimpang kulit batang tumbuhan salam
Hipotesis : Ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan salam mengandung senyawa
metabolit sekunder yang nantinya dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Pendahuluan : Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati
tertinggi ke 2. Salah satu keanekaragaman hayati di Indonesia adalah dari genus Syzygium
salah satunya yaitu Syzygium polyanthum (tumbuhan salam). Tumbuhan salam
merupakan salah satu tumbuhan tingkat tinggi yang mudah tumbuh di daerah tropis.
Tumbuhan salam di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan rempah dan obat. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa secara umum genus
Syzygium mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu dari golongan flavonoid,
alkaloid, tanin, dan terpenoid yang digunakan di dalam dunia pengobatan. Pada bagian
daun salam telah diketahui mengandung senyawa fenolik yang dapat berpotensi sebagai
antioksidan dan juga mengandung senyawa golongan tanin yang berpotensi sebagai obat
diare. Berdasarkan uraian diatas hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuktikan
bahwa dalam ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan salam mengandung senyawa
metabolit sekunder yang nantinya dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti yang
telah ditemukan oleh peneliti sebelumnya.
Metode Penelitian : Alat dan Bahan, Bahan yang digunakan pada penelitian ini ialah:
rimpang kulit batang tumbuhan salam, metanol, n-heksana, kloroform, aquades, silika gel
dan plat KLT GF254. Alat yang digunakan meliputi pisau, gilingan, neraca analitik,
toples, pipet tetes, spatula, corong buncher, kertas saring, erlenmeyer berparuh,
evaporator, lampu UV, alat kromatografi, oven, instrument UV-Vis dan FT-IR. Prosedur
Penelitian sebagai berikut :
a. Persiapan sampel ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan salam, Rimpang
kulit batang tumbuhan salam dibersihkan, dipotong kecil-kecil . dan dikeringkan,
kemudian dihaluskan dengan cara digiling hingga dihasilkan serbuk halus
berwarna coklat kemerahan.
b. Tahap Ekstraksi, Dimaserasi 1 kilogram simplisia kulit batang tumbuhan salam
dengan pelarut metanol agar mendapatkan ekstrak metanol kulit batang, metode
maserasi dilakukan dengan cara serbuk kering dimasukkan dalam wadah plastic
lalu rendam dengan metanol 80% selama 24 jam. Ekstrak yang dihasilkan dasring
dengan corong buncher dan kertas saring. Filtrat yang diperoleh selanjutnya
diuapkan melalui Vacuum Rotary Evaporator pada suhu 45℃ sampai volume
tinggal sepertigas volume awal. Ekstrak kental yang diperoleh selanjutnya dipartisi
dengan pelarut n-heksana, kemudian dipartisi kembali dengan menggunakan
pelarut kloroform lalu dipekatkan dan diuapkan melalui Vacuum Rotary
Evaporator pada suhu 40℃ sampai volume tinggal sepertigas volume awal
c. Pemisahan Senyawa, Ekstrak kental kloroform dipisahkan dengan Teknik KCV
dan KKG menggunakan eluen n-heksana: kloroform;metanol. Lalu isolate yang
dihasilkan diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan FT-
IR.
Hasil dan Pembahasan : Hasil pemisahan dengan Teknik KCV tersebut diperoleh 23
fraksi, dan dari hasil pemisahan tersebut dilakukan KLT penggabungan fraksi menjadi 5
fraksi lalu dilakukan kembali Teknik KKG dengan menggunakan eluen n-heksana;
kloroform; metanol.dari hasil pemisahan dapat diketahui bahwa pola noda yang tampak
ialah tunggal sehingga dapat diduga bahwa senyawa yang dihasilkan ialah senyawa murni.
Berdasarkan hasil anasilis FT-IR memperlihatkan adanya pita serapan bilangan tajam pada
gelombang 3462-3012 cm-1 yang melebar yang di duga adalah serapan dari gugus –OH.
Pada daerah bilangan gelombang 3367-3290 cm-1 terdapat serapan yang tajam dan lemah
yang diduga adanya =C–H (aromatik). Adanya gugus C=O dihasilkan oleh adanya puncak
pada daerah bilangan gelombang 1703 cm-1 . Sebagai ciri umum senyawa golongan
fenolik diindikasikan oleh adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 1610 cm-1
yaitu serapan ulur C=C. Sesuai hasil spektrum inframerah dengan adanya gugus –OH,
=C– H (aromatik), C=O, C=C (aromatik) mendukung bahwa isolat merupakan suantu
senyawa golongan fenolik.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
isolat dari ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan salam mengandung senyawa golongan
fenolik.
Keuntungan : Kelebihan spektrofotometri UV-Vis adalah dapat mencapai resolusi 1 nm
dan memori USB dapat dihubungkan langsung. Dan kelebihan FT-IR adalah berpotensi
sebagai metode analisis yang cepat karena dapat dilakukan secara langsung pada sampel
tanpa harus ada tahapan pemisahan terlebih dahulu.
Kelemahan : kelemahan spektrofotometri UV-Vis adalah senyawa yang akan dianalisa
harus memiliki gugus kromofon gugus pembawa warna), memiliki ikatan rangkap
terkonjugasi serta mempunyai panjang gelombang yang terletak pada daerah ultraviolet
atau visible. Kelemahan FT-IR adalah tidak teridentifikasi visual secara detail bentuk
gelombang khas suatu objek sampai di tingkat sidik jari.

2) Judul Jurnal : IDENTIFIKASI KANDUNGAN DAUN NGGORANG (Salvia


occindentalis sw) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI GC-MS
Nama Penulis : Dewi Sisilia Teresia Rosmala, Djuniasti Karim, dan Damaris
Nama Jurnal : Media Farmasi
Tahun dan Halaman : 2020 dan 244-246
Tujuan : untuk mengidentifikasi kandungan yang terdapat pada Daun Nggorang (Salvia
occidentalis Sw) secara spektrofotometer GC-MS.
Prinsip Kerja : prinsip kerja spektrofotometri MS adalah pembelokkan partikel
bermuatan dalam medan magnet. Prinsip kerja yang dilakukan pada penelitian ini adalah
untuk mendapatkan zat-zat kimia, yaitu sample preparation, injeksi, GC separation, MS
detector dan scanning.
Sampel yang digunakan : DAUN NGGORANG (Salvia occindentalis sw)
Pendahuluan : Tanaman Nggorang (Salvia occidentalis) salah satu obat tradisional untuk
penyembuhan terhadap penyakit yang dilakukan berdasarkan kepercayaan turun-temurun, yang
diyakini mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit, melalui perantara seseorang (dukun) yang
diakui mempunyai kekuatan tertentu di dalam dirinya untuk menghilangkan penyakit.
Masyarakat Manggarai masih sangat mempercayai adat istiadat yang tinggi, salah satunya tetap
mempertahankan pengobatan tradisional melalui “ata mbeko” (dukun) mulai acara kelahiran,
menikah sampai kematian, masyarakat menggunakan bahan alami untuk mengobati segala
macam penyakit. Bayi yang baru dilahirkan dukun beranak menggunakan bambu yang telah
dibersihkan untuk memotong tali pusar, pusar bayi diobati dengan nggorang yang dikunyah oleh
dukun beranak dan disemburkan ke tali pusar. Ibunya direndam dalam air hangat yang
ditambahkan daun dan akar nggorang yang berfungsi sebagai obat bila terjadi perdarahan.
dengan wedi ruha (injak telur) dan telur diletakkan diatas daun nggorang sebelum pesta
pernikahan, dan acara kematian tidak boleh makan sebelum yang meninggal diberi makan
dengan daun nggorang (teing hang). Adat istiadat masyarakat ini masih tetap dipertahankan,
walaupun pengobatan modern sudah banyak.
Metode Penelitian :
a. Jenis penelitian : penelitian eksplorasi
b. Waktu dan tempat penelitian : bulan Mei - Juni 2019 di Laboratorium Besar
Kesehatan Makassar dan di Laboratorium Biologi Farmasi Jurusan Farmasi Poltekkes
Kemenkes Makassar.
c. Alat dan bahan, Alat-alat yang digunakan antara lain alat Maserasi, Corong Pisah
(Pyrex), Gelas Ukur 10 ml (Pyrex), Gelas Kimia 500 ml (Pyrex), Timbangan Analitik (JCS-K),
Spektrofotometer GC-MS (Thermo Scientific). Bahan yang digunakan terdiri dari Etanol
(C2H6O), Kertas Saring, Lakban, Metanol (CH4O), Daun Nggorang ( Salvia occidentalis)
d. Cara kerja :
 Penyiapan dan preparasi sampel, Pemanenan daun nggorang dilakukan pada saat
proses fotosisntesis maksimal, yang dipetik saat warna pucuk daun berubah menjadi
tua mulai daun ke-5 dari pucuk daun. Daun Nggorang dicuci lalu dipotong kecil-kecil,
kemudian dikeringkan ditempat yang teduh (terlindung dari cahaya).
 Pembuatan Ekstrak Metanol Daun Nggorang, Ekstraksi Daun Nggorang (Salvia
occidentalis Sw) dengan menggunakan metode maserasi. Simplisia yang telah
dipotong-potong kecil sesuai dengan derajat halus (5/8) kemudian ditimbang
sebanyak 500 gram lalu di masukkan ke dalam wadah maserasi kemudian di
tambahkan metanol hingga seluruh simplisia terendam. Wadah maserasi ditutup
rapat lalu dibiarkan selama 5 hari dan sekali-kali diaduk, pelarut diganti tiap 5 hari
sekali dan penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali. Filtrat dan endapan
dipisahkan, selanjutnya filtrat diuapkan pada rotavapor dan diidentifikasi.
 Identifikasi dengan Spektrofotometer GC-MS, Sampel sebanyak 1gram dimasukkan
ke dalam alat destilasi uap yang dilengkapi kondensor, kemudian dipanaskan.
Destilat yang diperoleh merupakan campuran minyak dengan air yang selanjutnya
dipisahkan dengan corong pisah. Minyak atsiri diteteskan sebanyak 1 tetes pada
sepotong kertas saring dan didiamkan. Lalu diinjeksikan ke GC-MS yang dioperasikan
menggunakan kolom kaca panjang 25mm, diameter 0,25 mm dan ketebalan 0,25 µm
dengan fasa diam CP-Sil 5CB dengan temperatur oven di programkan antara 70-
271ºC/menit dengan kelajuan kenaikan temperatur 10ºC/menit, gas pembawa
Helium bertekanan 12kPa, total laju 30 ml/menit dan Split ratio sebesar 1: 50.
Pembahasan : Hasil Kandungan Senyawa Kimia daun Nggorang (Salvia occidental Sw)
menggunakan Spektrofotometer GC-MS adalah Terpenoida [C20H40O] sebagai Anti Bakteri dan
dapat menahan pembelahan sel sehingga dapat menghalangi pertumbuhan tumor, Asam
palmitat [C16H32O2] berperan untuk mencegah penyakit kulit, Steroid [C20H30] untuk
mencegah penyakit kanker ovarium, prostat, payudara dan kanker usus besar dan mampu
menghambat tiroid, Klorofil [C20H40O] untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik,
sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang dan menyeimbangkan sistem hormonal, Beta
Karoten [C20H30O] dapat risiko penyakit jantung dan kanker, Vitamin A [C20H32O] untuk
mencegah penyakit mata, Senyawa turunan Alkohol [C37H76O] dapat menurunkan kadar
triglisida, Asam Fenolik [C30H42Cl2N4O3] sebagai Antioksidan, Testosteron [C19H28O2]
berperan dalam menstimulasi terjadinya proses spermatogenesis (Guyton, 1995), Prednisolon
[C22H27NO5S] untuk mencegah pelepasan mediator dari dalam tubuh yang dapat menyebabkan
inflamasi.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan senyawa
kimia dalam Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw) terdiri dari senyawa Terpenoida, Asam
Palmitat, Steroid, Klorofil, Vitamin A, Beta Karoten, Alkohol, Asam Fenolik, Testosteron dan
Prednisolon.
Keuntungan : Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile dan dapat
menghasilkan spektrum massa serta fragmentasi menyediakan informasi struktur.
Kelemahan : Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil serta informasi
strukturalnya terbatas.

Anda mungkin juga menyukai