Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KONSENTRASI DAUN SINGKON DAN PEPAYA DALAM

LARUTAN EKSTRAK TERHADAP NILAI ABSORBANSI DAN KADAR


KLOROFIL MENGGUNAKANA ALAT SPEKTROFOTOMETER VIS

Wulidatu Qurrotu A’yun1, Diyah Ayu Dwi Lestari2, Hisyam Jauhar Athif3

1
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Maulana Malik Ibrahim Malang
Jl. Gajayana No. 50 Malang 65144

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap absorbansi dan kadar klorofil pada
daun singkong dan daun pepaya dengan menggunakan spektrofotometer visible dengan cairan alkohol sebagai
pengekstrak. Sampel daun dihancurkan dan diextract dengan menggunakan cairan alkohol dengan perbandingan
1.25 gram daun dan 25 ml alkohol. Selanjutnya, ekstrak diukur absorbansinya pada dua panjang gelombang berbeda
yaitu 633 nm dan 645 nm menggunakan spektrofotometer visible. Kadar klorofil dihitung menggunakan rumus
absorbansi klorofil a dan klorofil b, serta dibandingkan antara daun singkong dan daun pepaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi dan kadar klorofil ialah berbanding lurus dan
kadar klorofil pada daun singkong lebih tinggi dibandingkan dengan daun pepaya. Penelitian ini dapat memberikan
informasi penting mengenai perbedaan kadar klorofil pada kedua jenis daun dan memberikan wawasan baru dalam
bidang fisiologi tanaman.

Keywords: Uji Klorofil, Spektrofotometer Visible, Daun Pepaya, Daun Singkong.

ABSTRACT
This research aims to determine the effect of concentration on absorbance and chlorophyll content in
cassava leaves and papaya leaves using a visible spectrophotometer with alcohol as the extracting solvent. Leaf
samples were crushed and extracted using alcohol with a ratio of 1.25 grams of leaf to 25 ml of alcohol.
Subsequently, the extract was measured for absorbance at two different wavelengths, 633 nm and 645 nm, using a
visible spectrophotometer. The chlorophyll content was calculated using the absorbance formula for chlorophyll a
and chlorophyll b, and compared between cassava leaves and papaya leaves. The results of the study showed that
there is a direct relationship between concentration and absorbance, and the chlorophyll content in cassava leaves
is higher compared to papaya leaves. This research provides important information about the difference in
chlorophyll content between the two types of leaves and offers new insights in the field of plant physiology.

Keywords: Chlorophyll Test, Visible Spectrophotometer, Papaya Leaves, Cassava Leaves.

Pendahuluan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari sering Spektrofotometri adalah ilmu yang
didasarkan pada pengujian laboratorium. mempelajari tentang metode-metode untuk
Tanpa adanya uji laboratorium maka data menghasilkan dan menganalisis spektrum.
yang di dapat kurang akurat, apabila data Jenis spektrometer antara lain adalah
kurang akurat akan berdampak pada sistem spektrometer sinar tampak, spektrometer
perdagangan, kesehatan dan lingkungan. ultra-ungu, spektrometer infra- merah,
Data yang akurat sangat diperlukan agar spektrometer resonansi magnet inti,
dapat diakui kompetensinya secara global. spektrometer serapan, spektrometer massa,
Salah satu uji untuk menghasilkan data dan spektrometer fluoresensi.
akurat menggunakan analisa kuantitatif Spektofotometer dapat digunakan untuk
dengan spektrofotometer. absorbansi, transmitasi, serta kadar dari daun,
bunga, buah dan lainnya. Contohnya yaitu

*Corresponding author.
E-Mail: diyahayu2803@gmail.com
daun papaya dari tanaman papaya dan daun Analisis kandungan klorofil pada daun
singkong. singkong dan pepaya dilakukan untuk
mendapatkan informasi penting mengenai
Tanaman pepaya (Carica Papaya L) perbedaan kadar klorofil pada kedua jenis
banyak tumbuh di daerah tropis Indonesia daun dan memberikan wawasan baru dalam
yang bisa dimanfaatkan dari buah dan bidang fisiologi tanaman.
daunnya. Klorofil diistilahkan sebagai
pewarna hijau alami yang ada pada berbagai Analisisis kandungan klorofil pada
macam tumbuhan, susunannya terdapat di umumnya dilakukan dengan mengekstrak
dalam kloroplas. Ada 2 jenis klorofil alami daun menggunakan pelarut kemudian
(seperti klorofil-a dan klorofil-b). Klorofil kandungan klorofil ditentukan dengan
biasanya selalu menyatu dengan pigmen spektrofotometer visible. spektrofotomet
lainnya yang berdasarkan dari kelompok
karotenoid. Metode
Daun singkong merupakan bahan pangan 1. Pengumpulan Sampel
yang murah, mudah ditanam, dan mudah
Sampel yang digunakan dalam
didapat oleh masyarkat indonesia. Daun
penelitian ini adalah dua jenis daun, yaitu
singkong dapat dimanfaatkan sebagai obat
daun singkong dan daun pepaya. Sampel
antara lain untuk anti kanker, mencegah
didapatkan dari pohon-pohon di sekitar
konstipasi dan anemia, serta meningkatkan
rumah praktikan yaitu di desa Brangkal
daya tahan tubuh (Yuriyani, 2016). Pada
Kabupaten Bojonegoro.
penelitian Setiari dan Nurchayati (2009)
kandungan klorofil total daun singkong 2. Persiapan Alat dan Bahan
sebesar 27,4467 mg/g dan merupakan Alat yang akan digunakan dalam
tanaman dengan kandungan klorofil tertinggi penelitian ini adalah spektrofotometer
diantara kemangi, kangkung. cincau, bayam, visible, gelas ukur kaca, gelas beaker,
pegagan, singkong, dan papaya. Pada corong kaca, mortar dan alu, pipet
penelitian Sekali et al. (2020) kandungan volume, batang pengaduk, gunting,
klorofil pada ekstrak daun singkong sebesar timbangan analitik dan kuvet. Bahan yang
3,83%, sedangkan pada penelitian Hutabarat akan digunakan dalam penelitian ini
et al. (2021) sebesar 12,10%. Kandungan adalah dua sampel daun, yaitu daun
klorofil pada ekstrak daun singkong yang singkong dan daun pepaya, tisu, kertas
tinggi tersebut memiliki potensi sebagai saring, aquades, dan alkohol.
pewarna hijau alami. spa man 3. Pembuatan Sampel Uji
Sayur-sayuran terutama yang berwarna Disiapkan sampel daun dengan
hijau mengandung banyak klorofil. Di dalam dipotong daun menjadi bagian kecil, tanpa
tanaman, klorofil terdapat dalam bentuk disertai tangkai dan tulang daun. Setiap
ikatan yang kompleks dengan molekul sampel ditimbang dengan berat 1,25 gram.
protein dan lemak. Warna sayur- sayuran Kemudian sampel daun dimasukkan ke
terutama disebabkan oleh kandungan zat dalam mortar dan dihaluskan dengan cara
warna didalamnya yang disebut pigmen dan digerus menggunakan alu. Lalu sampel
terdiri dari klorofil, karotenoid dan grup yang telah digerus dimasukkan ke gelas
flavonoid yang terdiri dari antosianin, ukur yang telah diisi dengan alkohol
antoxantin dan tannin. Klorofil adalah sebanyak 25 ml dimana kemudian
senyawa ester dan larut di dalam solvent dilarutkan dan disaring menggunakan
organik. Ekstraksinya dilakukan dengan kertas saring hingga didapatkan minimal
menggunakan pelarut organik polar, sebanyak 12,5 ml untuk 4 variasi
khususnya acetone dan alcohol. konsentrasi (5%, 10%, 15% dan 20%)
untuk setiap sampel daun, dimana setiap
5% konsentrasi, ekstrak daun sebanyak Total Klorofil : (20,2 × 𝑂𝐷645 ) +
1,25 ml. Setelah selesai, semua sampel ini (2,69 × 𝑂𝐷663 ) …………………… (3)
yakni 4 variasi sampel untuk daun pepaya
Hasil Dan Pembahasan
dan 4 variasi sampel untuk daun singkong
didiamkan selama kurang lebih 24 jam. Klorofil merupakan pigmen pada tanaman
berwarna hijau yang memiliki peran penting
4. Pengujian Absorbsi Sampel pada proses fotosintesis. Klorofil dapat larut
Dihidupkan spektrofotometer visible dalam metanol, etanol, aseton, alkohol,
dan ditunggu selama 15 menit untuk kloroform dan bensol, tetapi klorofil tidak
dipanaskan. Sembari menunggu, larut dalam air (Ajiningrum P.S, 2018).
disiapkan aquades sebagai larutan blok
atau larutan kalibrasi. Kemudian Teknik spektrofotometer merupakan
disiapkan 3 kuvet, di mana kuvet 1 diisi sebuah teknik untuk pemisahan klorofil a dan
aquades, kuvet 2 diisi sampel daun klorofil b dan pigmen-pigmen lainnya. Sifat
singkong menggunakan pipet dari 2 fisik klorofil adalah menerima dan atau
variasi dan kemudian dilakukan memantulkan cahaya dengan gelombang
pengukuran dengan terlebih dahulu yang berlainan. Klorofil banyak menyerap
menempatkan sampel pada alat dan sinar dengan panjang gelombang antara 400-
mengatur nilai panjang gelombangnya 700 nm, terutama sinar merah dan biru (Adi
menggunakan tombol yang ada di Prastyo, Kurniawan dan Ainun Nikmati
spektrofotometer visible, disini digunakan Laily, 2015).
2 panjang gelombang yakni 𝜆 = 645
Klorofil a dan klorofil b terdapat pada
untuk pengukuran pertama nm dan 𝜆 =
sebagian besar tumbuhan khususnya
663 nm pada pengukuran kedua lalu
tumbuhan tingkat tinggi (Fajar Ahmad dkk,
dilanjutkan dengan mengganti 2 variasi
2014). Klorofil yang berperan dalam reaksi
konsentrasi dengan 2 variasi konsentrasi
perubahan energi radiasi matahari menjadi
yang lainnya dan kemudian dengan
energi kimia serta menyerap dan mengangkut
rangkaian langkah yang sama dilakukan
energi ke pusat reaksi molekul adalah
pengukuran untuk daun pepaya. Nilai
klorofil asedangkan klorofil b berperan
absorbansi yang muncul pada layar dicatat
sebagai penyerap energi matahari yang
pada laporan sementara dan untuk
diteruskan ke klorofil a (Mashud. N. dan
mengetahui nilai absorbansi pada sampel
Farida Octavia, 2015). Klorofil adalah
lainnya dilakuakn penarikan pada tuas
pigmen yang menyerap sinar radiasi
yang terletak pada spektrofotometer-vis.
elektromagnetik pada spektrum kasat mata
5. Analisis Data (visibel) seperti sinar matahari (Kimball.
Data hasil pengukuran absorbansi tiap J.W., 1983) dan (Nur Eka Putri, 2019)
sampel digunakan untuk menentukan Spektrofotometer adalah alat yang digunakan
kadar klorofilnya yang kemudian untuk mengukur kandungan klorofil
digunakan untuk melakukan analisis (Sumenda Lusiana dkk, 2011).
pengaruh konsentrasi ekstrak sampel
Berdasarkan hasil analisis kadar klorofil
terhadap nilai absorbansi dan klorofil.
pada ekstraksi daun singkong dan daun
Untuk menentukan kadar klorofil tiap
pepaya dengan pelarut alkohol diperoleh nilai
sampel, digunakan rumus absorbansi
OD dan kadar klorofil sebagaimana
klorofil a dan b seperti berikut:
tercantum pada Tabel 1 dan 2.
Klorofil A : (12,7 × 𝑂𝐷663) − (2,69 ×
𝑂𝐷645 ) …………………….....…….. (1) Tabel 1 merupakan data absorbansi dari 2
bahan menggunakan spektrofotometer- vis
Klorofil B : (22,9 × 𝑂𝐷645 ) − (4,68 × dengan variasi daun singkong dan daun
𝑂𝐷663) ……………....………………(2) pepaya dengan masing-masing terdapat 4
variasi konsentrasi mulai dari 5% hingga atas. Hal yang sama juga terjadi pada nilai
20% dengan selisih setiap variasi 5%. Dari klorofil total.
tabel data percobaan yang ada dapat dilihat
bahwa semakin tinggi nilai konsentrasi Adapun ketika ditinjau perbandingan
ekstrak, semakin tinggi pula nilai absorbansi antara daun singkong dan daun pepaya, daun
yang terukur, baik untuk panjang gelombang singkong memiliki nilai kadar klorofil yang
645 nm maupuan 663 nm, kecuali pada daun cenderung lebih besar daripada daun pepaya.
singkong dengan konsentrasi 15% pada Perbedaan kadar klorofil ini dapat terjadi
panjang gelombang 645 nm yang nilainya karena faktor genetik, lingkungan dimana
menurun, dimana hal ini dapat disebabkan tanaman tumbuh, usia tumbuhan, fase
oleh human error yang kurang teliti pada saat pertumbuhan dan lain sebagainya, seperti
proses pengukuran sehingga sampel yang dikemukakan oleh Taiz dan Zeiger
terkontaminasi yang kemudian menjadikan (2010).
hasil yang kurang sesuai. Namun, dengan
sebagian besar hasil yang didapatkan, berarti Menurut Dwidjoseputro (1980) pada
bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan semua tumbuhan hijau terdapat Klorofil a
absorbansi. Perlu diketahui bahwa nilai dan klorofil b dengan perbandingan 3:1 pada
absorbansi di penelitian ini bernilai di atas 0 tumbuhan tinggi. Hal ini terjadi pada
dan di bawah 3, yang mana berarti bahwa sebagian besar hasil penelitian yang telah
telah sesuai dimana hal ini dipengarhuhi oleh dilakukan. Kondisi pertumbuhan dan faktor
perbandingan alkohol dengan konsentrasi lingkungan bisa mempengaruhi perbandingan
yang telah tepat, tidak terlalu kental. jumlah Klorofil a dan klorofil b (Gross,
1991).
Untuk klorofil a dan b pada kedua daun
tampak dihasilkan nilai yang sangat Berdasarkan hasil dari nilai OD pada
bervariasi untuk semua sampel dengan nilai setiap sampel menunjukkan bahwa daun
yang juga meningkat seiring dengan singkong dan daun pepaya pada saat
meningkatnya nilai absorbansi kecuali untuk dilarutkan benar-benar dalam keadaan sangat
klorofil b pada daun singkong pada cair sehingga menghasilkan nilai absorbansi
konsentrasi 15%. Hal ini disebabkan karena di bawah 3. Apabila nilai absorbansinya di
nilai absorbansi yang menurun pada panjang atas 3 maka sudah dapat dipastikan
gelombang 645 nm yang telah dijelaskan di bahwasanya sampel yang dilarutkan masih
terdapat kekentalan didalamnya.
Table 1. Nilai OD atau Nilai Absorbansi dan Kadar Klorofil pada Daun Singkong dan Daun
Pepaya.

Sampel Konsentrasi Absorbansi Kadar Klorofil


pada Daun 𝜆 = 645 𝜆 = 663 a b
nm nm
Daun Pepaya 5% 0,015 0,042 0,493 0,146
10% 0,051 0,126 1,463 0,578
15% 0,091 0,232 2,701 0,998
20% 0,117 0,303 3.533 1,261
Daun Singkong 5% 0,025 0,059 0,682 0,296
10% 0,088 0,201 2,315 1,074
15% 0,083 0,212 2,469 0,909
20% 0,125 0,323 3,766 1,351
Table 2. Total Klorofil Pada Daun Singkong Dan Daun Pepaya
Sampel Konsentrasi pada Absorbansi Total Klrorofil
Daun 𝜆 = 645 nm 𝜆 = 663 nm
Daun Pepaya 5% 0,015 0,042 0,415
10% 0,051 0,126 1,369
15% 0,091 0,232 2,462
20% 0,117 0,303 3,178
Daun Singkong 5% 0,025 0,059 0,663
10% 0,088 0,201 2,318
15% 0,083 0,212 2,246
20% 0,125 0,323 3,394
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Beberapa saran yang dapat diberikan
disimpulkan bahwa: ialah:

1. Spektrofotometer visible dapat 1. Memilih dengan tepat zat pengekstrak


digunakan untuk mengukur kadar untuk ekstraksi sekaligus menentukan
klorofil pada daun dengan akurasi perbandingan campuran zat dengan
yang tinggi ditandai dengan terjadinya berat sampel secara tepat.
kestabilan nilai yang tampil pada layar 2. Mempelajari hal-hal yang
spektrofotometer-vis. berhubungan dengan penelitian yang
2. Konsentrasi ekstrak mempengaruhi dilakukan, seperti proses pembuatan
absorbansi dan otomatis ekstraksi dan penggunaan alat
mempengaruhi pula nilai klorofil, spektrofotometer-vis.
dimana memiliki hubungan 3. Teliti dalam melakukan pengukuran
berbanding lurus, yakni ketika dan ekstraksi agar sampel tidak
konsentrasi tinggi maka nilai terkontaminasi dan data yang
absorbansi akan tinggi yang mana didapatkan akurat.
secara otomatis nilai klorofil juga
tinggi. Ucapan Terimakasih
3. Kadar klorofil pada daun singkong
lebih tinggi dibandingkan dengan daun Penulis berterima kasih kepada asisten
laboratorium praktikum Eksperimen Fisika II
pepaya akibat pengaruh dari berbagai
kelas B alat Spektrofotometer Visible,
faktor seperti yang telah dijelaskan di Hisyam Jauhar Athif, yang telah membantu
atas. selama penelitian dari awal sampai akhir dan
juga kepala laboratorium, Ibu Nurun
Nayiroh.

Referensi
1. Abdilah, F & Ahmad, A. 2014. Pegujian
Daya Antioksidan dan Sifat Toksisitas
Ekstrak Co(II) Turunan Universitas
Hasanuddin. Makasar. 24.
https://core.ac.uk/download/pdf/2549 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
607 5.pdf Klorofil. Jurusan Kimia /bi oslogos/article/view/372.
FMIPA 10. Mashud, N. dan Farida Octavia. 2015.
2. Ajiningrum, P.S. 2018. Kadar Total Karakteristik Fisiologi Daun Aren
Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia Varietas Akel Toumung. Jurnal B.
marina Pada Tingkat Perkembangan Palma. Vol.16(1)
Daun yang Berbeda. Sigma 11(2): 11. Marjenah dan N.P. Putri. 2017. Pengaruh
52-59; September 2018. N: 1412 - Elevasi Terhadap Produksi Buah
1840. e- ISSN: 2621-9093. Ketapang (Terminalia catappa Linn.)
3. Dasgupta P, Chakraborty P, Bala NN. Sebagai Bahan Baku Pembuatan
2013. Averrhoa carambola: an Biodiesel. Jurnal Hutan Tropis
update review Edisi November 2017. Volume 5 No. 3.
p. 244-251 3. Int J Pharma Res 2:54- 12. Nio S, A & Yunio, B. 2011. Konsentrasi
63. Klorofil Daun sebagai Indikator
4. Dwidjoseputro, D. 1980. Pengantar Kekurangan Air Pada Tanaman.
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Jurnal Ilmiah Sains FMIPA
Gramedia. Universitas Sam Ratulangi Manado.
5. Fajar, Ahmad, Ratna Ibrahim, dan Eko 11(2), 166-173.
Nurcahaya Dewi. 2014. Stabilitas https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
Ekstrak Kasar Pigmen Klorofil, Beta /JI S/article/view/202/153.
Karoten, dan Caulerpin Alga Hijau 13. Prastyo, Adi., Kurniawan, dan Ainun
(Caulerpa racemosa) pada Suhu Nikmati Laily. 2015. Uji Konsentrasi
Penyimpanan yang Berbeda. Jurnal Klorofil Daun Temu Mangga
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil (Curcuma mangga Val.), Temulawak
Perikanan. Vol 3(1) (Curcuma xanthorrhiza), dan Temu
6. Gross J. 1991. Pigments in Vegetables Hitam (Curcuma aeruginosa) dengan
Chlorophylls and Carotenoids. New Tipe Kertas saring yang berbeda
York: Van Nostrand Reinhold. menggunakan spektrofotometer.
7. Hendriyani, I. S, Nurchayati. Y, & Setiari. Seminar Nasional Konservasi dan
N. 2018. Kandungan klorofil dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
karotenoid Kacang Tunggak (Vigna Pendidikan Biologi, Pendidikan
unguiculata (L.) Walp.) pada umur Geografi, Pendidikan Sains, PKLH
tanaman yang berbeda. Jurnal FKIP UNS.
Biologi Tropika. 1(2), 38-43. 14. Priadi D. Cahyani Y. 2011.
https://ejournal2.undip.ac.id/index.ph Keanekaragaman varietas belimbing
p/jbt/article/view/3818. manis (Averrhoa carambola L.) di
8. Limantara, L, Koehler P, Wilhelm B, Kebun Plasma Nutfah Tumbuhan dan
Porra, R, J & Scheer H. 2006. Hewan Cibinong. Berk Penel Hayati
Photostability of Bacteriochlorophyll 5A:73-77.
a and Derivatives, Potential 15. Putri, Nur Eka. 2019. Analisis
Sensitizer for Photodynamic Therapy. Kandungan Klorofil Dan Senyawa
J. Photochem Photobiol. 770-780 Antosianin Daun Pucuk Merah
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/ab (Syzygium oleana) Berdasarkan
s/1 0.1562/2005-09-07-RA-676. Tingkat Perkembangan Daun Yang
9. Lusia, S, Henny, L, R & Feky R, M. 2011. Berbeda. Fakultas Tarbiyah Dan
Analisis Kandungan Klorofil Daun Keguruan. Universitas Islam Negeri
Mangga (Mangifera indica L.) pada Raden Intan Lampung. Skripsi.
Tingkat Perkembangan Daun yang 16. Ruhiyat, D. 2004. Sistem Lahan
Berbeda. Jurnal Bioslogos. 1(1), 20- Kalimantan Timur. Laboratorium
Ilmu Tanah. Fakultas Kehutanan 20. Yang, H., Li, J., Yang, J., Wang, H., Zou,
Universitas Mulawarman. Samarinda. J., & He, J. 2014. Effects of nitrogen
17. Sumenda, Lusiana, dkk. 2011. Analisis application rate and leaf age on the
Kandungan Klorofil Daun Mangga distribution pattern of leaf SPAD
(Mangifera indica L.) pada Tingkat readings in the rice canopy. PloS one.
Perkembangan Daun yang Berbeda. 9(2), 1-11.
Jurnal Bios Logos, 1(1). 18. https://journals.plos.org/plosone/articl
18. Sunardi, Kartika Sari. 2012. Pengaruh e?i d=10.1371/journal.pone.0088421.
Konsentrasi Larutan Ekstrak daun 21. Yelni G, Nio S, A, Parluhutan S. 2016.
Lidah Mertua Terhadap Absorbansi Konsentrasi Klorofil pada Beberapa
dan Transmitansi Pada Lapisan Varietas Tanaman Puring (Codiaeum
Tipis. Seminar Nasional Fisika 2012. varigatum L.). Jurnal MIPA Unsrat
19. Taiz, L., & Zeiger, E. 2010. Plant Online.
Physiology (5th ed.). Sunderland, https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
MA: Sinauer Associates. /jm 5(2), uo/article/view/12964.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai