Disusun Oleh:
B. DASAR TEORI
2. Gambar Percobaan
2. Perhitungan
Magnet Kecil
𝑙 6
V₁ = ∆𝑥 V₁ = 0,03 = 200 m/s
𝑙 6
V₂ = ∆𝑥 V₂ = 0,024 = 250 m/s
𝑙 6
V₃ = ∆𝑥 V₃= 0,093 = 64,51 m/s
𝑙 6
V₄ = ∆𝑥 V₄= 0,01 = 600 m/s
𝑙 6
V₅ = ∆𝑥 V₅= 0,057 = 105,2 m/s
Magnet Besar
𝑙 6
V₁ = ∆𝑥 V₁ = 0,045 = 133,3m/s
𝑙 6
V₂ = ∆𝑥 V₂ = 0,053 = 113,2 m/s
𝑙 6
V₃ = ∆𝑥 V₃= 0,135 = 44,4 m/s
𝑙 6
V₄ = ∆𝑥 V₄= 0,103 = 58,25 m/s
𝑙 6
V₅ = ∆𝑥 V₅= 0,078 = 76,92 m/s
3. Grafik
3.1 Magnet Kecil
3.1.1 Hubungan Antara Kecepatan (m/s) Dengan Tegangan Induksi (v)
400
300
250
200 200
100 105.2
64.51
0
0.03 0.024 0.093 0.01 0.057
V (m/s)
8
6
4
2
0 0.731 0.615 0.063 -0.441
-2 0.03 0.024 0.093 0.01 0.057
V (m/s)
3.2 Magnet Besar
3.2.1 Hubungan Antara Kecepatan (m/s) Dengan Tegangan Induksi (v)
76.92
60 58.25
40 44.4
20
0
0.045 0.053 0.135 0.103 0.078
V (m/s)
-2 -1.895
-3 -2.652
-4
-5
-6
-7 -6.99
-8
V (m/s)
4. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul “Impuls induksi menggunakan cobra3”.
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu pertama adalah utuk mengukur impuls
tegangan terinduksi Uss dan kecepatan dari magnet jatuh. Kedua untuk
mengevaluasi impuls tegangan terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari
magnet. Dan yang terakhir untuk menghitung fluks magnet yang diinduksi oleh
magnet jatuh sebagai fungsi kecepatan darimagnet.
Prinsip kerja dari praktikum ini adalah dimana apabila magnet dilewatkan
atau dijatuhkan melalui pipa kaca, kemudian magnet tersebut melewati ligt
barrier atau sensor serta magnet akan mendapatkan sedikit induksi tegangan
dari lilitan yang berada dibawah light barrier, ligt barrier membaca kecepatan
magnet serta impuls yang terbentuk akibat adanya efek ggl induksi antara
magnet dan kumparan. magnet yang terinduksi oleh kumparan mengahsilkan
fluks magnet dan tegangan yang berbeda-beda.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi Cobra 3
yang berfungsi sebagai alat pengukur, power supply yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan, kabel data RS232 yang berfungsi sebagai penghubung
antara cobra 3 dengan pc, software cobra 3, cabang light barrier yang
digunakan untuk sensor, batang support yang berfungsi sebagai penopang, boss
head yang berfungsi sebagai penjepit pada tabug kaca, kaki tiga yang berfungsi
sebagai penyanggga, kumparan 600 lilitan yang digunakan sebagai penghasil
ggl induksi pada magnet, kabel penghubung 3 warna yang berfungsi sebagai
penguhubung antara light barrier dengan cobra 3, pc windows 95 sebagai
pengolahan data, software measure 4.0 yang berfungsi sebagai aplikasi pada
praktikum kali ini.
Analisis data yang dihasilkan pada praktikum kali ini yaitu terjadinya
perbedaan signifikan yang terjadi pada kedua magnet, dimana magnet kecil
dengan 5 percobaannya menghasilkan fluks magnet lebih besar daripada
magnet yang lebih besar. Begitupun juga tegangan induksi, yang dimana
magnet kecil menghasilkan tegangan yang lebih besar daripada magnet besar.
Fluks magnet dipengaruhi oleh besarnya grafik dari puncak ke lembah, dengan
menggunakan integral dari besarnya kemiringan. Induksi magnetic dihasilkan
dari Panjang penampang atau lilitan dibagi dengan delta x atau kecepatan
magnet saat melalui sensor
Analisis grafik pada praktikum kali ini menunjukan hubungan antara
kecepatan (m/s) dengan fluks magnet, serta kecepatan (m/s) dengan Tegangan
Induksi (V). berdasarkan grafik yang terlihat dapat disimpulkan bahwa pada
setiap percobaan baik di magnet kecil ataupun magnet besar, keduanya
menghasilkan data yang berbeda-beda. Untuk grafik induksi magnetic pada
magnet kecil, pada setiap percobaannya menghasilkan data yang berbeda.
Sedangakan untuk fluks magnetnya dari percobaan pertama hingga kelima
mengalami penurunan. Untuk magnet besar, grafik induksi magnetiknya juga
disetiap percobaannya mengalami perbedaan, namun untuk fluks magnet
banyak menyentuh angka negatif, hal ini terjadi karena magnet yang lebih
besar memerlukan lebih banyak induktansi atau tegangan daripada magnet
kecil.
DAFTAR PUSTAKA