SEMESTER GENAP
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
COVER ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
2.1 Medan Magnetik .......................................................................................... 4
2.2 Hukum Lenz ................................................................................................. 4
2.3 Hukum Faraday ............................................................................................ 5
3.1 Hukum Faraday pada Induksi ...................................................................... 6
BAB 3 METODE PRAKTIKUM ........................................................................ 8
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................. 8
3.2 Metode Kerja................................................................................................ 8
3.2.1 Menentukan hubungan antara kecepatan perrubahan fluks magnet
dengan ggl induksi yang dihasilkan .................................................................... 8
3.2.2 Menentukan hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl
induksi yang dihasilkan ....................................................................................... 9
3.2.3 Prosedur Kerja ...................................................................................... 9
3.3 Metode analisi data .....................................................................................11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 13
4.1 Hasil ........................................................................................................... 13
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 13
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 16
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 16
5.1 Saran........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cara menentukan arus induksi dengan hukum lenz .......................... 5
Gambar 2.2 Beberapa contoh menentukan arah arus induksi ............................... 5
Gambar 2.3 Arus induksi yang dihasilkan oleh ggl induksi (a) Ketika sebuah
magnet digerakkan melalui sebuah loop kawat (b) Ketika magnet didiamkan (c)
Ketika magnet dijauhkan dari loop ......................................................................... 6
Gambar 3.1 Susunan alat eksperimen induksi elektromagnetik ............................ 9
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hubungan Kecepatan Fluks Magnet dengan GGL induksi .................. 13
Tabel 4.2 Hubungan Jumlah Lilitan kumparan dengan GGL induksi .................. 13
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Nilai tegangan (GGL induksi) diukur dari nilai tegangan pada voltmeter yang
terhubung dengan kumparan. Tegangan ini muncul disebabkan adanya sebuah
magnet yang digerakkan keluar masuk kumparan. GGL induksi juga dapat timbul
karena adanya perubahan fluks magnetik seperti yang disebutkan dalam hukum
faraday, di mana apabila suatu kumparan yang memiliki jumlah lilitan 𝑁 sehingga
memotong medan magnet maka akan timbul perubahan fluks magnetik atau garis
gaya magnet yang berubah menurut waktu [3].
Pada praktikum induksi elektromagnetik ini akan dilakukan sebanyak dua
percobaan. Percobaan yang pertama digunakan untuk menentukan hubungan antara
kecepatan perubahan fluks magnet dengan ggl induksi yang dihasilkan. Percobaan
kedua menentukan hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl induksi
yang dihasilkan.
1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini, yaitu sebagai
berikut:
2
3. Mengetahui hasil osilasi, jika pegas divariasi dengan jumlah 1, 2 dan 3 pegas.
4. Mengetahui pengaruh dari jumlah lilitan terhadap GGL induksi yang
dihasilkan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini,
yaitu dapat mengetahui serta memahami pengaruh dari jumlah lilitan terhadap gaya
gerak listrik yang dihasilkan. Selain itu manfaat yang bisa didapatkan pada
kehidupan keseharian salah satunya sebagai generator, karena pada prinsipnya
induksi elektromagnetik ini dapat terjadi perubahan bentuk, dari energi gerak
menjadi energi listrik.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
tergandeng pun bertambah berupa vector B ke atas. Arus induksi yang terjadi
berusaha melawan perubahan itu dengan membangkitkan B induksi ke bawah.
Dengan aturan tangan kanan dapat ditentukan arus induksi pada loop bila medan
magnet induksinya ke bawah [5]
5
∆𝛷
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
Dengan 𝜀 adalah gglinduksi dan 𝛷 adalah fluks magnet yang timbul pada
kumparan. Besarnya ggl induksi pada kumparan diperoleh dengan persamaan.
𝑄 = ∫ 𝑑𝑞∞ ∫ 𝑉𝑡 𝑑𝑡
𝑉 𝑉
Berdasarkan dq=idt dan dengan memasukkan persamaan I = 𝑅 diperoleh. dq = 𝑅 dt
1
selanjutnya persamaan diatas diintegralkan, maka dapat ditulis 𝑞 = ∫ 𝑉𝑑𝑡
𝑅
1
sehingga 𝑄 = ∫ 𝑉(𝑡)𝑑𝑡, dimana Q adalah induksi muatan total dalam interval
𝑅
magnet, A merupakan luas daerah (cross sectional area) dengan nilai konstan
besarnya 𝜋𝑟 2 [7].
Gambar 2.3 Arus induksi yang dihasilkan oleh ggl induksi (a) Ketika sebuah
magnet digerakkan melalui sebuah loop kawat (b) Ketika magnet didiamkan (c)
Ketika magnet dijauhkan dari loop
6
Ketika sebuah magnet digerakkan mendekati loop, jarum galvanometer akan
bergerak ke suatu arah, ditunjukkan ke kanan pada Gambar 2.3a. Ketika magnet tersebut
didiamkan relatif terhadap loop (Gambar 2.3b), tidak ada pergerakkan jarum yang teramati.
Ketika magnet digerakkan menjauh dari loop, jarum akan mengarah kearah yang
berlawanan, seperti diperlihatkan Gambar 2.3c, terkakhir, jika magnet didiamkan dan loop
digerakkan mendekati atau menjauh, jarum akan bergerak. Dari pengamatan ini, dapat
disimpulkan bahwa loop tersebut mendeteksi pergerakkan magnet relative terhadapnya dan
dikaitkan dengan deteksi perubahan dalam medan magnet. Dengan demikian, terlihat
bahwa terdapat hubungan antara arus dan medan magnet yang berubah
7
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
8
3.2.2 Menentukan hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl
induksi yang dihasilkan
Variabel yang digunakan dalam menentukan pengaruh jumlah lilitan
kumparan terhadap ggl induksi yang dihasilkan. Penentuan variabel digunakan
memudahkan praktikan dalam melakukan pengujian dan Analisis data. Serta
penentuan ini menjadi metode kerja yang nantinya bisa digunakan dalam
menentukan masalah yang ada.
1. Variabel bebas = Jumlah Pegas
2. Variabel control = Jumlah lilitan kumparan
3. Variabel terikat = Periode osilasi, skala simpangan, dan arah jarum
galvanometer
9
Mulai
2. Menentukan hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl induksi yang
dihasilkan
10
Mulai
Selesai
11
d. GGL induksi
𝜀=𝑁𝑣
e. GGL induksi rata- rata
1
𝜀̅ = 𝑛 ∑𝑛𝑗=1 𝜀𝑗
∑(𝜀𝑖 − 𝜀̅)2
∆𝜀 = √
𝑛−1
12
BAB 4
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hubungan Kecepatan Fluks Magnet dengan GGL induksi
No. Banyak N T 𝒗 V 𝜀¯ ± ∆𝜀
Pegas
1 3 buah 250 1,00 12,56 48 3140 ± 74,01
2 2 buah 250 0,81 12,57 52 3893 ± 87,6
3 1 buah 250 0,58 21,60 48 5400,3 ± 57,3
4.2 Pembahasan
Pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini akan dilakukan 2 percobaan.
Percobaan pertama yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecepatan perubahan
fluks magnet dengan ggl induksi yang dihasilkan. Percobaan yang kedua mengenai
hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl induksi yang dihasilkan.
Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya gaya gerak listrik pada suatu
penghantar atau kumparan akibat mengalami perubahan garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik). Induksi elektromagnetik juga merupakan proses pengubahan
energi gerak (energi kinetik) menjadi energi listrik, yang mana merupakan hasil dari
efek interaksi dengan medan magnet [1].
Percobaan pertama dilakukan pengujian magnet yang ditaruh di atas
kumparan yang terhubung dengan galvanometer. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan simpangan sebesar 2 cm. Magnet dibiarkan berosilasi di atas
kumparan (keluar dan masuk) kumparan, sehingga arus yang dihasilkan akan
diketahui dari pergerakan jarum galvanometer apakah menyimpang kekiri atau
kekanan.
13
Berdasarkan pada hasil percobaan tabel 4.1 Hubungan Kecepatan Fluks
Magnet dengan GGL induksi dan tabel 4.2 Hubungan Jumlah Lilitan kumparan
dengan GGL induksi. Dapat dibuktikan terjadinya osilasi magnet ketika diletakkan
di atas kumparan, sesuai kolom kecepatan maksimum magnet yang keluar dan
masuk kumparan dirumuskan dengan 𝑣 = 𝐴𝜔. Penggunaan pegas berpengaruh
terhadap kecepatan maksimum magnet yang dihasilkan, semakin sedikit pegas yang
digunakan maka besar kecepatan maksimum magnet akan semakin besar
(berbanding terbalik). Berdasarkan percobaan pergerakan magnet berpengaruh
terhadap perubahan fluks serta posisi jarum galvanometer. Disaat magnet diam,
artinya tidak ada fluks yang akan dihasilkan maka dari itu aliran listrik tidak akan
mengalir pada saat magnet diam dan menjadikan jarum tetap pada posisi seimbang
diangka 0.
Pada saat magnet berosilasi dengan simpangan 2 cm serta variasi jumlah
pegas, dapat dilihat. Jumlah pegas berpengaruh terhadap ggl induksi, dimana
semakin sedikit jumlah pegas maka semakin besar nilai ggl induksi. Hal ini
disebabkan karena jika jumlah pegas semakin sedikit maka kecepatan keluar masuk
magnet ke dalam kumparan semakin cepat, dan bila kecepatan keluar masuk
magnet semakin cepat maka akan menghasilkan tegangan yang besar. Tegangan
yang besar akan menghasilkan ggl induksi yang besar pula.
Percobaan kedua dilakukan percobaan mengenai hubungan antara jumlah
lilitan kumparan dengan ggl induksi yang dihasilkan. Berdasarkan data pengamatan
percobaan b, hubungan antara jumlah lilitan dengan ggl induksi yang dihasilkan
yaitu berbanding lurus. Semakin besar lilitan yang digunakan maka nilai dari ggl
induksi yang dihasilkan akan semakin besar. Berdasarkan data yang diperoleh
bahwa jumlah lilitan kumparan berpengaruh terhadap hasil ggl induksi, dimana
semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar pula nilai ggl induksi. Hal ini
disebabkan karena semakin banyak jumlah lilitan maka tegangan yang dihasilkan
akan semakin besar pula. Sehingga antara jumlah lilitan berbanding lurus dengan
tegangan yang dihasilkan, dan tegangan yang besar akan menghasilkan ggl induksi
yang besar pula.
14
Berdasarkan hasil analisi dari kedua data di atas, dapat disimpulkan. Bahwa
jika kecepatan fluks magnet berpengaruh terhadap hasil ggl induksi, dimana
semakin besar kecepatan fluks magnet semakin besar nilai ggl induksi. Hal ini
disebabkan karena dengan fluks magnet semakin cepat maka tegangan yang
dihasilkan semakin besar, bila tegangan semakin besar maka nilai ggl induksi
semakin besar pula. “Dalam kondisi apapun, GGL akan diinduksi dalam rangkaian
tersebut yang sama dengan besar laju perubahan fluks magnetiknya”. Selain itu
penggunaan jumlah lilitan juga berpengaruh terhadap hasil ggl induksi yang
dihasilkan, hal ini bisa terjadi karena semakin banyak jumlah lilitan maka fluks
yang dihasilkan juga akan semakin besar sehingga membangkitkan tegangan atau
ggl induksi yang dihasilkan. Jika dilihat dari rumus bahwa ggl berbanding lurus
dengan besar atau banyaknya lilitan kumparan yang digunakan.
15
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum induksi elektromagnetik kali ini, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Jumlah pegas berbanding terbalik dengan banyak isolasi yang dihasilkan.
Semakin sedikit pegas yang digunakan, isolasi yang dihasilkan akan semakin
banyak. Hal tersebut dibuktikan disaat menggunakan jumlah pegas 3
dihasilkan 30 isolasi dan pada saat digunakan pegas sebanyak 1 pegas,
dihasilkan 50 isolasi.
2. Jumlah pegas berpengaruh terhadap ggl induksi, dimana semakin sedikit
jumlah pegas maka semakin besar nilai ggl induksi.
3. Jumlah lilitan dengan ggl induksi yang dihasilkan yaitu berbanding lurus.
Semakin besar lilitan yang digunakan maka nilai dari ggl induksi yang
dihasilkan akan semakin besar.
5.1 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini
yaitu yang pertama praktikan harus memahami konsep ggl induksi yang mengalir
pada sebuah kumparan dan bagaimana pengaruhnya. Hal tersebut digunakan agar
praktikan lebih mudah dalam pengambilan data dan melakukan Analisa. Selain itu
yang perlu diperhatikan cek semua komponen yang digunakan dan dipastikan
semua komponen dalam keadaan baik, sehingga kesalahan dalam pengujian akan
sangat kecil.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN