LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH FISIKA DASAR LANJUTAN
Oleh
Nama / NIM : Bayoe Waskitho Adji
/191810201039
Kelompok : IIB
Asisten : Faiza Nur Laila
Tanggal Praktikum/Jam : 23 APRIL 2020 / 07.00-9.30
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
4.1 Hasil.............................................................................................................13
4.2 Pembahasan..................................................................................................13
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
5.1 Kesimpulan...................................................................................................16
5.2 Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
1
3. Bagaimana hubungan jumlah lilitan kumparan dengan besar ggl induksi yang
ditimbulkan kumparan?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari praktikum induksi elektromagnetik adalah sebagai berikut :
1. Dapat menunjukkan fenomena induksi elektromagnetik.
2. Dapat menentukan hubungan kecepatan gerak magnet (mendekat atau menjauhi
kumpan) dengan besar ggl induksi yang ditimbulkan pada kumparan.
3. Dapat menentukan hubungan jumlah lilitan kumparan dengan besar ggl induksi
yang ditimbulkan kumparan.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari praktikum induksi elektromagnetik adalah sebagai berikut.
Kita jadi tahu penerapannya dapat merubah bentuk, yaitu dari energi gerak ke
energi listrik. Induksi elektromagnetik berguna sebagai alat pembangkit listrik dan
dynamo. Alat – alat pembangkit energi listrik tersebut seperti dynamo, generator
dan transformator.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah
Michael Faraday ialah ilmuwan Inggris yang dijuluki 'bapak listrik' sebab
berkat usahanya, listrik menjadi teknologi yang berguna. Ia mempelajari
elektromagnetisme dan elektrokimia serta menemukan alat yang menjadi pembakar
bunsen yang berfungsi sebagai sumber panas yang praktis. Efek magnetisme
menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori medan magnet. Faraday
juga banyak memberikan ceramah untuk memopulerkan ilmu pengetahuan pada
masyarakat umum. Faraday memulai percobaan hebat yang membuatnya
menemukan induksi elektromagnetik pada 29 Agustus 1831. Karena penemuan
tersebut, Faraday sangat dihormati walaupun ia telah didahului oleh Francesco
Zantedeschi dalam penelitian Induksi elektromagnetik pada 1829. Tahun sekitar
1830-1832, Joseph Henry membuat penemuan yang sama, tetapi tidak
memublikasikannya. Induksi elektromagnetik mendasari pengoperasian generator,
motor induksi, transformator, dan mesin listrik lainnya (Giancoli,2005).
Definisi
3
Rumus
Menurut Halliday(1996). Fluks magnet adalah perubahan pada medan
magnet. Fluks magnet dihasilkan dari perkalian antara medan magnet (B) dengan
luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks magnet dapat dirumuskan dengan
sebagai berikut:
(2.1)
Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus
dengan luas bidangnya. Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar
fluks magnetnya dikalikan cosinus sudutnya
(2.2)
(2.3)
dimana:
Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang
sedemikian rupa sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Jadi,
arah arus induksi yang terjadi dalam suatu penghantar menimbulkan medan magnet
yang saling bertolak-belakang dengan penyebab perubahan medan magnet tersebut.
Tanda minus pada persamaan Faraday diatas menunjukkan bahwa GGL yang
4
terbentuk memiliki arah yang bertolak belakang dengan fluks
magnet(Tippler,1991).
(2.4)
dimana:
Induksi diri (L) merupakan besarnya GGL yang terjadi pada suatu kumparan
dimana terjadi perubahan arus 1 Ampere setiap 1 detik yang dirumuskan dengan:
(2.5)
dimana:
Penerapan
5
Gambar 2.2 Prinsip kerja generator AC
(Sumber:)
6
BAB 3 METODE EKSPERIMEN
7
3.2.1 VARIABLE EKSPERIMEN
Variabel eksperimen yang terdapat dalam praktikum Induksi
Elektromagnetik ini adalah sebagai berikut:
8
3.2.2 PROSEDUR EKSPERIMEN
Prosedur eksperimen dari praktikum Induksi Elektromagnetik ini adalah
sebagai berikut :
A. Percobaan Menentukan hubungan antara kecepatan perubahan fluks magnet
dengan ggl induksi yang dihasilkan.
MULAI
SELESAI
9
B. Percobaan Menentukan hubungan antara jumlah lilitan kumparan dengan ggl
induksi yang dihasilkan.
MULAI
Gunakan 1 pegas
Catat hasilnya
SELESAI
10
3.3 METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam praktikum Induksi
Elektromagnetik ini adalah sebagai berikut :
A. Percobaan Menentukan hubungan antara kecepatan perubahan fluks magnet
dengan ggl induksi yang dihasilkan.
Metode analisis pada percobaan menentukan hubungan antara kecepatan
perubahan fluks magnet dengan ggl induksi yang dihasilkan dapat dilakukan
dengan menganalisis jumlah lilitan kumparan, jumlah simpangan yang terjadi, dan
menganalisis simpangan dan arah dari jarum galvanometer.
11
3.3.1 RALAT
Rumus ralat yang digunakan dalam praktikum Induksi Elektromagnetik ini
adalah sebagai berikut :
𝑉 = 𝐴. 𝜔
𝜕𝑉 𝜕𝑉
∆𝑉 = +
𝜕𝐴 𝜕𝜔
𝜕𝑉 𝜕𝑉
∆𝑉 = | ∆𝐴| + | ∆𝜔|
𝜕𝐴 𝜕𝜔
2𝜋
𝜔=
𝑇
𝜕𝜔
∆𝜔 = ∆𝑇
𝜕𝑟
−2𝜋
= 2 ∆𝑇
𝑇
𝜕𝑇 2 2 𝜕𝑇 2 2
∆𝑇 = √ ∆𝑡 + ∆𝑛
𝜕𝑡 𝜕𝑛
∆𝑡 = 𝑛𝑠𝑡 𝑠𝑡𝑜𝑝𝑤𝑎𝑡𝑐ℎ
∆𝑛 = 𝑛𝑠𝑡 = 1
12
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
No. Banyak N T 𝒗 V 𝜀̅ ± ∆𝜀
Pegas
1 3 buah 250 1,00 12,56 48 3140 ± 74,01
2 2 buah 250 0,81 12,57 52 3893 ± 87,6
3 1 buah 250 0,58 21,60 48 5400,3 ± 57,3
4.2 Pembahasan
13
Gaya gerak listrik merupakan beda potensial antara ujung-ujung penghantar
sebelum dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan
volt. Gaya gerak listrik adalah suatu energy yang diberikan pada setiap muatan
listrik untuk bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Gaya gerak listrik
dapat menggerakan muatan-muatan listrik yang berada diantara dua kutub magnet.
Muatan tersebut diantaranya adalah elektron, sebuah elektron bermuatan e bergerak
dari kutub negatif menuju kutub positif melalui konduktor diluar baterai denga gaya
gerak listrik. Gaya gerak listrik jika besar maka lilitan kumparan semakin besar dan
arus induksi magnet juga akan semakin besar.
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet
tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang
berlawanan (misalnya ke kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan
adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada
ujung-ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan
masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul ini
disebut Gaya Gerak Listrik Induksi (ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis
gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada
arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum
galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang
magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang
memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan). Jadi,
akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka
pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik
yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong
kumparan disebut arus induksi.
14
Solenoida merupakan seutas kawat panjang yang di lilitkan mengitari
sebuah penampang berbentuk silinder. Sering kali dan biasanya disebut dengan
kumparan. Solenoida adalah perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah
energi listrik menjadi energi gerakan. Energi gerakan yang dihasilkan oleh Solenoid
biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull). Pada dasarnya,
Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan listrik (electrical coil) yang dililitkan
di sekitar tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic atau sebuah Plunger yang
bebas bergerak “Masuk” dan “Keluar” dari bodi kumparan. Medan solenoida
tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua
lilitan yang membentuk solenoida tersebut. Kedua ujung pada solenoida dapat
dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya.
Kita dapat menentukan arah induksi dengan menggunakan kaidan atau aturan
tangan kanan dengan ibu jari mangikuti arah arus yang mengalir sedangkan ke
empat jari lainnya menunjukan arah medan magnet.
Induksi magnetik solenoida merupakan kumparan dari kawat yang
diameternya sangat kecil dibandingkan panjangnya. Kumparan jika dialiri arus
listirk, kumparan ini akan menjadi magnet listrik. Induksi pada solenoida
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus listrik, panjang solenoida, jumlah
lilitan, dan bahan yang disisipkan pada bagian dalam solenoida. Arus yang
mengalir melalui solenoida, arah arus tersebut menentukan medan pada solenoida,
sehingga arah arus tersebut juga menentukan sebagai arah induksi solenoida
15
BAB 5 PENNUTUP
5.1 Kesimpulan
16
• Jumlah lilitan yang besar juga akan menghasilkan gaya gerak listrik induksi
yang besar dan hal ini berlaku sebaliknya.
5.2 SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Tippler, Paul A .1991.Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid .Jakarta: Erlangga.
1. Tabel Pengamatan
❖ Hubungan kecepatan fluks magnet dengan GGL induksi
No. Banyak A t n N V- V+
Pegas
1 3 buah 2 cm 30 30 250 50 50
2 3 buah 2 cm 30 29 250 40 40
3 3 buah 2 cm 30 30 250 50 50
4 3 buah 2 cm 30 31 250 50 50
5 3 buah 2 cm 30 30 250 50 50
6 2 buah 2 cm 30 37 250 50 50
7 2 buah 2 cm 30 38 250 50 50
8 2 buah 2 cm 30 37 250 60 60
9 2 buah 2 cm 30 38 250 50 50
10 2 buah 2 cm 30 36 250 50 50
11 1 buah 2 cm 30 52 250 50 50
12 1 buah 2 cm 30 51 250 50 50
13 1 buah 2 cm 30 51 250 40 40
14 1 buah 2 cm 30 52 250 50 50
15 1 buah 2 cm 30 52 250 50 50
❖ Hubungan Jumlah Lilitan kumparan dengan GGL induksi
No. N A t n V- V+
1 250 2 cm 30 52 50 50
2 250 2 cm 30 52 50 50
3 250 2 cm 30 51 60 60
4 250 2 cm 30 52 50 50
5 250 2 cm 30 51 50 50
No. N A t N V T 𝜔 𝑣 𝜀 𝜀 ∆𝜀 𝜀 ± ∆𝜀