Disusun Oleh :
Nim : 191910801007
Asisten :-
TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul
Pengukuran Viskositas Dengan Redwood Viscometer
II. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
3.1 Viskositas
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari
aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur
kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan
itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air).
Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi.
Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung
silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat
digunakan baik untuk cairan maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume
cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu (Dudgale. 1986).
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada
gas, hingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripadagas.
Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur, sedang viskositas cairan
turun dengan naiknya temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak
terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya
tekanan (Martin, 1993).
3.2.1 Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
3.2.2 Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh
energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperatur.
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran
lambat sehingga viskositas juga tinggi.
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak (Bird, 1987).
Jika terdapat suatu partikel melingkar dengan jari-jari r, yang diberi gaya F dan
bergerak dengan kecepatan v melalui fluida denganviskositas η, untuk aliran non
turbulen didapatkan suatu hubungan sebagai berikut:
𝐹 = 6𝜋𝜇𝑟𝑣
𝑃𝜋 4 𝑟 𝑡
𝜇=
8𝑉𝐿
dimana, (t) adalah waktu yang dibutuhkan untuk volume cairan (V) mengalir
melewati tabung kapiler dengan panjang (L) dan jari-jari (r) pada tekanan tertentu
(P). Viskositas sebagian besar fluida atau cairan bergantung pada perubahan suhu,
yaitu berkurang dengan bertambahnya suhu. Hal ini berbeda dengan gas, karena
viskositas suatu gas bertambah dengan peningkatan suhu, karena semakin
besarnya aktivitas molekul ketika suhu meningkat (Tis’atul, 2016).
Crude Oil
dibersihkan oil cup dengan bensin atau eter, lalu dinginkan. Masukkan
sampel ke dalam oil cup sampai batas.
dipanaskan waterbath sampai beberapa derajat di atas temperatur
percobaan.
ditempatkan flask di bawah orifice.
dicatat waktu pengaliran 50 cc sampel dengan membuka valve dan
menjalankan stopwatch apabila temperatur sampel telah konstan pada
temperatur percobaan.
dimatikan stopwatch bila sampel telah mencapai 50 cc.
diulangi langkah – langkah di atas bila perubahan temperatur selama
percobaan melebihi 1%.
diulangi percobaan di atas untuk temperatur 100, 140, 180 dan 210
°F.
ditentukan SG sampel pada tiap temperatur percobaan tersebut dengan
ometer.
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Pengukuran densitas dengan picnometer
30.000
20.000
10.000
𝑣 (cst)
0.000
050100150
TEMPERATUR
VISKOSITAS DINAMIS
30.000
20.000
10.000
0.000
0 20 40 60 80 100 120
TEMPERATUR
𝜇 (cp)