FLUIDA RESERVOIR
Disusun Oleh :
Nim : 191910801007
Asisten :-
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul
Pengukuran Viskositas Dengan Redwood Viscometer
II. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada
gas, hingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar daripadagas.
Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur, sedang viskositas cairan
turun dengan naiknya temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak
terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya
tekanan (Martin, 1993).
3.2.1 Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
3.2.2 Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi
antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan
kenaikan temperatur.
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran
lambat sehingga viskositas juga tinggi.
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak (Bird, 1987).
Jika terdapat suatu partikel melingkar dengan jari-jari r, yang diberi gaya F dan
bergerak dengan kecepatan v melalui fluida denganviskositas η, untuk aliran non
turbulen didapatkan suatu hubungan sebagai berikut:
F=6 πμrv
Pπ4r t
μ=
8 VL
dimana, (t) adalah waktu yang dibutuhkan untuk volume cairan (V) mengalir
melewati tabung kapiler dengan panjang (L) dan jari-jari (r) pada tekanan tertentu
(P). Viskositas sebagian besar fluida atau cairan bergantung pada perubahan suhu,
yaitu berkurang dengan bertambahnya suhu. Hal ini berbeda dengan gas, karena
viskositas suatu gas bertambah dengan peningkatan suhu, karena semakin
besarnya aktivitas molekul ketika suhu meningkat (Tis’atul, 2016).
μ
v=
rho
Crude Oil
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil
5.1.1 Pengukuran densitas dengan picnometer
0,00269 t− ( 1,79t )
0,00269 dan 1,79
Temperatur VS Viskositas didapatkan dari persamaan
Kinemati k konversi viskositas
Viskositas Kinematik
20.000 dinamis
15.000
Berdasarkan grafik
10.000
tersebut dapat kita lihat
5.000
bahwa semakin tinggi
0.000
0 1 2 3 4 5 6 7 temperatur maka nilai
TEMPERATUR viskositas dinamis akan
semakin kecil.
𝜇 (cp)
Dari kedua data diatas
dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi temperatur maka nilai viskositas akan semakin kecil. Hal
ini sudah sesuai dengan teori yang mengatakan Jika suhu naik maka viskositas
akan turun dan begitu pula sebaliknya (Sani, 2010). Menurut Lumbantoruan dan
Yulianti (2016), suhu berhubungan erat dengan viskositas dimana semakin tinggi
suhu maka semakin kecil nilai viskositas.
Percobaan yang ketiga yaitu menghitung Viscosity Index. Persamaan Viscosity
Index yang digunakan adalah :
( antilogN ) −1
VI = +100
0,00715
Dan dari persamaan tersebut diperoleh hasil yang tertera pada gambar 5.1. Nilai H
diperoleh dari tabel ASTM D 2270-04 Standard Practice for Calculating Viscosity
Index from Kinematic Viscosity at 40 and 100°C. Viscosity index ini digunakan
sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan fluida berhubungan
dengan perubahan temperatur.
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
Hubungan antara Viskositas dengan Temperatur adalah berbanding
terbalik. Apabila temperatur tinggi maka nilai viskositas kecil begitupun
sebaliknya.
Nilai Viscosity Index yang didapatkan adalah 435,81 yang artinya nilai
viskositas tidak mudah terpengaruh dengan adanya perubahan temperatur.
Karena semakin besar nilai VI maka viskositas tidak akan mudah
terpengaruh temperatur begitupun sebaliknya.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah :
Sebaiknya saat melakukan praktikum berhati-hati dan lebih teliti agar hasil
pengukuran lebih akurat. Lebih teliti lagi saat melihat tabel ASTM D 2270-04
Standard Practice for Calculating Viscosity Index from Kinematic Viscosity at 40
and 100°C.
Daftar Pustaka
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia
Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Lumbantoruan, P., dan E. Yulianti. 2016. Pengaruh suhu terhadap viskositas
minyak pelumas (oli). Sainmatika. 13(2): 26-34
Lutfiah, T. A. (2016). Investigasi Viskositas Kinematik dan Konstanta Dielektrik
Minyak Transformator Berdasarkan Perbedaan Warna.
Martin, A. 1993. Farmasi Fisika, edisi II, Jilid 3. Jakarta: UI Press.
Moechtar. 1990. farmasi fisik. Yogyakarta : UGM-press.
Putri, B. M., Putri, S. O., Muchtadi, F. I., & Mukhlish, F. (2015). Pembuatan
Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola
Magnet. Jurnal Otomasi, Kontrol & Instrumentasi, 5(2), 101.
Sani. 2010. Pengaruh Pelarut Phenol Pada Reklamasi Minyak Pelumas.
UnesaUniversity Press.
LAMPIRAN
Perhitungan terlampir di Excel.