FLUIDA RESERVOIR
EMULSI
Disusun Oleh :
Nim : 191910801007
Asisten :-
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul
Emulsi
II. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Crude Oil
Hasil
Hasil C
Hasil
4.2.3 Pemecahan Emulsi dengan Cara Pemanasan
Hasil C
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil
5.1.1 Pengaruh agitasi terhadap kestabilan emulsi dengan putaran 260 RPM
5.1.2 Pengaruh agitasi terhadap kestabilan emulsi dengan putaran 400 RPM
5.1.3 Pengaruh agitasi terhadap kestabilan emulsi dengan putaran 800 RPM
Waktu (menit) Volume air (ml)
1 1
2 2,5
3 4
4 5
5 6
6 6,5
7 7
8 7,5
9 8
10 8,5
11 9
12 9,5
13 10
14 11
15 12
Tabel 5.3 Hasil percobaan pengaruh agitasi terhadap kestabilan emulsi dengan
putaran 800 RPM
5.2 Pembahasan
Pada prosedur pertama kita melakukan percobaan pengaruh agitasi
terhadap kestabilan emulsi dengan putaran 260 RPM, 400 RPM dan 800 RPM.
Pertama-tama diaduk minyak mentah dengan menggunakan mixer, sambil
tambahkan air formasi tadi selama 3 menit pada RPM 200, 400 dan 800.
Selanjutnya, dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 cc. Amati proses pemisahan
minyak – air setiap 1 menit, selama 15 menit lalu dicatat waktu vs volume air
kumulatif dan didapatkan hasil seperti pada tabel 5.1 , 5.2 , dan 5.3. Emulsi
umumnya terbentuk oleh agitasi ketika air atau minyak masuk melalui perforasi.
Ketika aliran melalui perforasi terjadi turbulensi yang mengakibatkan
terbentuknya emulsi.
Berdasarkan hasil yang telah praktikan dapatkan maka dapat kita
bandingkan hasil dari ketiga variasi tersebut sebagai berikut semakin kecil agitasi
maka akan semakin cepat volume air formasi kembali. Hal tersebut sudah sesuai
teori “Kecepatan pengadukan akan memperkecil viskositas dari emulsi yang
terbentuk pengadukan memiliki kemampuan untuk menurunkan tegangan antar
muka akan memperluas permukaan globul” (Di, 2011). Berdasarkan hal itu dapat
kita gambarkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini :
Perbandingan Pengaruh Agitasi Terhadap Grafik 5.1
Kestabilan Emulsi
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Setelah didapatkan hasil dari pemecahan emulsi dengan cara kimia dan
pemanasan, selanjutnya kita dapat membandingkannya.
Grafik
Perbandingan Pemecahan Emulsi Dengan Cara Kimia 5.2
dan Pemanasan
70
60
50
40
30
20
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
Berdasarkan grafik tersebut dapat kita amati bahwa pemecahan emulsi dengan
cara pemanasan lebih cepat daripada cara kimia. Selain itu yang mempercepat
demulsifikasi adalah karena suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi.
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
Agitasi mempengaruhi proses mengembalikan air formasi. Semakin lama
agitasi maka akan semakin lama proses pemisahan minyak-air.
Pemecahan emulsi dengan cara pemanasan lebih efektif daripada cara
kimia.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah :
Sebaiknya praktikan harus lebih teliti terhadap waktu, karena waktu sangat
mempengaruhi terbentuknya emulsi. Praktikan juga harus mengukur suhu dengan
benar yaitu 80°C demi mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Daftar Pustaka