Anda di halaman 1dari 15

MODUL 5

PENENTUAN CLOUD POINT, POUR POINT DAN FLASH POINT

LAPORAN PRAKTIKUM FLUIDA RESERVOIR

Oleh
Nama : Adam Dwi Putra
NIM : 191910801011
Kelompok :3

LABORATORIUM RESERVOIR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... ii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
I. JUDUL PERCOBAAN ............................................................................................................... 1
II. TUJUAN PERCOBAAN .................................................................................................... 1
III. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 1
3.1 Flash Point .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Cloud Point ........................................................................................................................... 2
3.1 Pour Point ............................................................................................................................. 2
IV. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................ 3
4.1 Alat dan Bahan Percobaan .................................................................................................... 3
4.2 Prosedur Kerja ...................................................................................................................... 4
4.3 Data Percobaan ..................................................................................................................... 6
4.4 Metode Analisa Data ............................................................................................................. 7
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................... 8
5.1 Hasil ...................................................................................................................................... 8
5.2 Pembahasan .......................................................................................................................... 8
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 10
6.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 10
6.2 Saran ................................................................................................................................... 10
VII. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11
VIII. LEMBAR PERHITUNGAN ................................................................................................ 11

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Massa Sample Pada Percobaan ........................................................................... 6


Tabel 2. Pengukuran Temperature Crude Oil ........................................................................... 6
Tabel 3. Hasil Koreksi Data Percobaan ..................................................................................... 8

ii
I. JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Cloud Point, Pour Point Dan Flash Point

II. TUJUAN PERCOBAAN


Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
2.1 Menentukan cloud point, pour point dan flash point dari sampel minyak
2.2 Menentukan hubungan ketiganya dengan sifat fisik fluida lainnya
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Flash Point
Flash point (Titik Nyala) suatu fluida merupakan suhu terendah fluida yang
dipanasi dengan peralatan standar telah menghasilkan sejumlah uap yang dapat
dinyalakan, dalam pencampurannya dengan udara. Flash point dapat ditentukan dengan
melakukan pemanasan yang tetap terhadap suatu fraksi bahan bakar, setelah mencapai
titik suhu tertentu maka fraksi tersebut akan mengalami penguapan. Uap tersebut akan
menyala jika sumber api di arahkan pada uap tersebut sehingga akan menimbulkan
percikan api dan akan padam dengan sendirinya akibat adanya tekanan uap dari
bawahnya. Dengan kata lain, semakin tinggi flash point suatu fraksi maka akan sulit
untuk terbakar begitupun jika fraksi memiliki flash point rendah berarti akan mudah
terjadi pembakaran. Flash Point secara prinsip ditentukan untuk mengetahui suhu
bahaya terbakarnya semua produk minyak bumi. Dengan diketahui flash point suatu
fluida, berarti kita dapat mengetahui suhu maksimum fluida yang dapat dihadapi
olehnya.
Pada penentuan nilai flash point mempunyai banyak metode yang dapat
digunakan. Pada percobaan ini digunakan Pensky-Martens Closed Tester. Amati
tekanan barometer pada saat percobaan dilakukan. Apabila tekanan berbeda dari 101,3
kPa (760 mm Hg), koreksi nilai flash point sebagai berikut:
Flash point koreksi = C + 0.25(101.3-K)
Flash point koreksi = F + 0.06(760-P)
Flash point koreksi = C + 0.033(760-P)
Dimana:
C = flash point yang diamati, oC
F = flash point yang diamati, oF
P = tekanan barometer, mm Hg
K = tekanan barometer, kPa

1
3.2 Cloud Point
Cloud point (Titik Kabut) didenifikan sebagai suhu asal kristalisasi dengan
mula-mula timbul kondisi terbentuk seperti kabut. Cloud point merupakan temperatur
tertinggi dimana mulai terbentuk paraffin (lilin) pada minyak jika temperature awal di
turunkan. Dengan mengetahui data cloud point ini dapat digunakan untuk memberikan
informasi tentang proses produksi yang dan distribusi yangakan dialirkan pada pipa-
pipa sehingga akan menghindari penrhentikan aliranfluida pada pipa. Tentunya hal
ini sangat dipengaruhi pada temperature dantekanan reservoir.

3.3 Pour Point


Pour point (Titik Tuang) dapat didefinisikan sebagai suhu terendah dimana
suatu fraksi dapat mengalir atau dituangkan. Penentuan pour point ini berfungsi dalam
menentukan cocok tidaknya jenis pompa untuk memindahkan fraksi dari suatu tempat
ke tempat lain pada suhu tertentu. Dengan mengetahui titik tuang fraksi tersebut maka
dapat diketahui pada suhu berapakah fraksi itu dapat dialirkan dengan pompa baik itu
dari dalam sumur maupun saat proses transportasi.

2
IV. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1 Alat dan Bahan Percobaan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu sebagai berikut:

4.1.1 Alat
Alat yang digunakan untuk menentukan Cloud Point dan Pour Point:
- Yar
- Bath
- Jacket
- Termometer
- Karet/gabus
Alat yang digunakan untuk menentukan Flash Point:
- Pensky-Martens Closed Tester
- Shield
- Termometer bath
- Gas Elpiji
- Pematik api

4.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk menentukan Cloud Point dan Pour Point:
- Es batu
- Sampel minyak
Bahan yang digunakan untuk menentukan Flash Point:
- Crude oil

3
4.2 Prosedur Kerja
4.2.1 Penentuan Cloud Point

Minyak

- Dituangkan sampel minyak ke dalam jar yang telah terpasang


thermometer dengan ketinggian 543 mm di atas dasar bagian dalam
jar.
- Ditutup test jar dengan rapat
- Dipertahankan temperature cooling bath sekitar 0-1.5oC
- Dikeluarkan jar dari jacket setiap penurunan temperature tertentu
- Lalu diamati apakah terdapat titik embun pada dasar jar.
- Pada saat pengamatan tidak boleh melebihi 3 detik. Dicatat nilai Cloud
Point

Hasil

4.2.2 Penentuan Pour Point

Sampel Cloud Point

- Pengamatan dilakukan pada sampel yang telah melalui cloud point


- Pengamatan dilakukan pada sampel setiap penurunan 3 oC dengan
memiringkan sedikit jar.
- Apabila sampel masih dapat bergerak, dimasukkan kembali ke dalam
jar.
- Apabila saat jar dimiringkan (posisi horizontal) tidak terjadi pergerakan
selama 5 detik, dicatat temperaturnya.
- Ditambahkan 3oC pada temperatut point 3 dan catat sebagai nilai pour
pointnya
Hasil

4
4.2.3 Penentuan Flash Point

Sampel crude oil

- Dicatat tekanan barometer


- Dituangkan sampel crude oil pada cup sampai batas
- Dipasang semua peralatan dengan benar dan alirkan gas dari tabung
elpiji ke closed tester dengan cara mengatur regulator gas
- Dipasangkan lid pada cup
- Lalu dinyalakan closed tester dan atur kecepatan kenaikan temperature
- Dinyalakan api pada flame exposure dan diarahkan lidah api dengan
cepat ke dalam cup
- Setiap kenaikan 5-6 oC sampai mencapai temperature 110 oC, jika
temperature telah mencapai 110oC digunakan selang kenaikan suhu
sebesar 2oC.
- Dicatat setiap kenaikan suhu sampai mencapai flash point.

Hasil

5
4.3 Data Percobaan
4.3.1 Massa sampel yang digunakan pada percobaan

Tabel 1. Data Massa Sample Pada Percobaan

Specification Picnometer 1 Picnometer 2


Picnometer Empty mass : 19.09 gr Empty mass : 20.25 gr
Volume : 25 ml Volume : 25 ml
Fluid Water Tegalboto Sumbersari
Mass of sample + 44.84 gr 41.46 gr 44.48 gr
picnometer
Mass of sample 25.75 gr 22.37 24.23 gr

4.3.2 Pengukuran Temperature Crude Oil

Tabel 2. Temperature Crude Oil

Number Temperature
Experiment Tegalboto Sumbersari
Cloud Pour Flash Cloud Pour Flash
Point Point Point Point Point Point
1 - 14 0C 126 0F - 20 0C 100 0F
2 - 16 0C - 22 0C

6
4.4 Metode Analisa Data
Pada percobaan ini untuk analisa data yang dilakukan ada beberapa metode yang
digunakan:
 Densitas
∆𝑚
ρ=
𝑉
Dimana:
ρ = densitas (gr/ml)
∆m = massa oil (gr)
V = volume (ml)

 Correction Of Density
Koreksi pada densitas dapat dicari dengan menggunakan rumus persamaan:
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙 = 𝑥 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟

 Correction of pour point


Koreksi pada pour point dapat dicari menggunakan cara:
9
𝑃𝑃 = ((𝑇𝑥 ) + 32) + 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
5
Dimana:
PP = Pour Point, oF
T = Average Temperature, oC
Koreksi yang digunakan sesuai ketentuan yaitu 5oF

 Correction of flash point


Flash Point dapat dikoreksi dengan menggunakan persamaan:
FP correction = F + 0.06(760 − P)
Dimana:
FP = Flash Point
F = flash point yang diamati, oF
P = tekanan barometer, mm Hg

7
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Hasil Koreksi Data Percobaan
Tabel 3. Hasil Koreksi Data Percobaan

Number Temperature
Experiment Tegalboto Sumbersari
Cloud Pour Flash Cloud Pour Flash
Point Point Point Point Point Point
1 - 64 0F 129,6 0F - 74,8 0F 103,6 0F

5.2 Pembahasan

Pada percobaan modul 5 kali ini dilakukan percobaan untuk menentukan cloud
point, pour point, dan flash point. Pada percobaan pertama yaitu penentuan cloud point.
Pada saat percobaan, paraffin tidak terlihat terbentuk pada sampel. Pada sampel
tegalboto maupun sumberari, tidak terdapat paraffin yang terlihat pada jar. Ketidak
terlihatan paraffin pada jar bisa juga dikarena paraffin terbentuk didalam sampelnya
dan tidak terbentuk pada bagian luarnya sehingga tidak dapat terlihat.
Pada percobaan selanjutnya yaitu menentukan pour point. Pada percobaan ini
sampel yang digunakan telah melalui proses percobaan pada cloud point. Pada sampel
tegalboto didapatkan temperature pour point 14 0C dan 16 0C sudah mengental dan tidak
dapat mengalir lagi karena mengental/membeku. Pada sampel sumbersari didapatkan
temperature pour point 20 0C dan 22 0C sudah mengental dan tidak dapat mengalir lagi
karena mengental/membeku. Didapatkan hasil akhir rata-rata pada sampel tegalboto
nilai pour pointnya adalah 15 0C dan pada sampel sumbersari didapatkan nilai pour
pointnya adalah 21 0C. Pada pengukuran pour point hasil bacaan pada temperature
diberi factor koreksi pertambahan temperature 5oF. Faktor koreksi ini penting karena
kita tidak tau dengan tepat kapan minyak pertama kali tidak bisa mengalir lagi. Dengan
adanya penambahan 5oF, dapat dipastikan bahwa pada temperature diatas hasil
pertambahan 5oF , minyak masih bisa mengalir.
Pada percobaan selanjutnya yaitu menentukan flash point. Pada sampel tegalboto
dimana saat lidah api diarahkan pada suhu 126°F lidah api tersebut tidak mati. Hal ini
menandakan bahwa pada suhu 126°F merupakan flash point dari sampel tegalboto.

8
Kemudian pada saat sampel sumbersari dilakukan prosedur kerja yang sama dimana
pada suhu 100°F adalah flash point dari sampel sumbersari. Flash point terjadi karena
pembentukan CO2. CO2 baru terbentuk ketika H2O yang menguap telah habis dalam
suatu sampel. Pada percobaan kali ini tekanan barometer berbeda dengan tekanan
standar yaitu sebesar 700 mmHg. Hal ini menyebabkan koreksi pada temperatur sampel
dan didapatkan hasil pada sampel tegalboto sebesar 129,6 0F serta pada sampel
sumbersari sebesar 103,60F. Sehingga diketahui juga bahwa tekanan berpengaruh
dengan nilai flash point, tekanan yang lebih tinggi maka flash point sampel akan turun.
Dari percobaan dan perhitungan juga diketahui bahwa densitas dapat
mempengaruhi nilai pour point sampel. Densitas yang semakin tinggi maka nilai pour
point akan mengecil, sebaliknya flash point akan semakin tinggi. Tekanan juga dapat
mempengaruhi sampel. Tekanan mengakibatkan gaya antar molekul minyak
bertambah, sehingga kelarutan wax dalam larutan berkurang.

9
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan

Flash point (Titik Nyala) suatu fluida merupakan suhu terendah fluida yang
dipanasi dengan peralatan standar telah menghasilkan sejumlah uap yang dapat
dinyalakan, dalam pencampurannya dengan udara. Cloud point (Titik Kabut)
didenifikan sebagai suhu asal kristalisasi dengan mula-mula timbul kondisi terbentuk
seperti kabut. Pour point (Titik Tuang) dapat didefinisikan sebagai suhu terendah
dimana suatu fraksi dapat mengalir atau dituangkan. Pada percobaan cloud point tidak
terlihat pada saat percobaan. Pour point sampel tegalboto memiliki nilai yang lebih
kecil daripada sampel sumbersari. Dan pada flash point sampel tegal boto lebih besar
daripada sampel sumber sari. Temperatur dan tekanan juga berpengaruh pada nilai nilai
parameter cloud point, pour point dan flash point.

6.2 Saran

Praktikum yang akan dilakukan sebaiknya kita memahami materi modul penentuan
cloud point, pour point dan flash point. Praktikan juga harus memahami prinsip kerja
alat serta standar keamanan di Laboratorium. Kita juga harus menyiapkan peralatan dan
bahan dengan baik sebelumyang digunakan selama praktikum. Peralatan yang akan
digunakan sebaiknya dikalibrasikan terlebih dahulu agar menghindari terjadinya
kesalahan dalam pengukuran. Praktikum harus dilakukan dengan sangat teliti dan juga
berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran dan juga tidak menimbulkan
kecelakaan kerja di Laboratorium.

10
VII. DAFTAR PUSTAKA

McCain, William D. Jr. 1990. The Properties of Petroleum Fluid. Second Edition.

Tulsa, Oklahoma: PennWell Publishing Co.

Siagian, Ucok. Diktat Kuliah Fluida Reservoir.Bandung

SiPetro, Experiment. Maret 20, 2015. Diakses pada 22 November 2021 pada link
http://sharingilmuperminyakan.blogspot.com/2015/03/penentuan-could-
pointcold-point-dan.html

11
VIII. LEMBAR PERHITUNGAN
Menentukan Density:
Water:
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 + 𝑜𝑖𝑙 − 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 44,84 − 19,09 25,75
Density = = = = 1,03
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 25 25
Tegalboto:
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 + 𝑜𝑖𝑙 − 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 41,46 − 19,09 22,37
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = = 0,895
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 25 25
Sumbersari:
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 + 𝑜𝑖𝑙 − 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 44,48 − 20,25 24,23
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = = 0,97
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜 25 25

Correction of density
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙
=
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙
Sehingga,
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙 = 𝑥 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟

Tegalboto:
1
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙 = 𝑥 0,895 = 0,869
1,03
density real of oil = 0,869 gr/ml

Sumbersari:
1
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑜𝑓 𝑜𝑖𝑙 = 𝑥 0,97 = 0,94
1,03
density real of oil = 0,94 gr/ml

Correction of pour point

Tegalboto:
The average temperature of pour point = 15 0C
0
F = (15 x 9/5 (0C)) + 32 = 59 0F
PP correction = 59 0F + 5 0F = 64 0 F

Sumbersari:
The average temperature of pour point =21 0C
0
F = (21 x 9/5 (0C)) + 32 = 69,8 0F
PP correction = 69,8 0F + 5 0F = 74,8 0 F

Correction of flash point


Tegalboto:
FP correction = F + 0.06(760 - P) = 126 + 0.06(760 - 700) = 129,6 0F

Sumbersari:
FP correction = F + 0.06(760 - P) = 100 + 0.06(760 - 700) = 103,6 0F

12

Anda mungkin juga menyukai