Oleh:
NIM : 191420071
Diploma : IV
Tingkat : I (Satu)
(PEM Akamigas)
Garis besar metode yang dilakukan adalah volume minyak mentah dan
toluena jenuh air yang sama ditempatkan ke dalam tabung centrifuge berbentuk
kerucut. Setelah sentrifugasi, volume air dengan kepadatan lebih tinggi dan lapisan
sedimen di bagian bawah tabung terbaca. [1]
Kandungan air dan sedimen dari minyak mentah sangat berbahaya karena
dapat menyebabkan korosi peralatan dan masalah dalam pemrosesan. Penentuan
kadar air dan sedimen diperlukan untuk mengukur volume bersih minyak aktual
secara akurat dalam penjualan, perpajakan, pertukaran, dan transfer tahanan. [1]
Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan
cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat
konsentrasinya). Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara
mekanik menjadi dua bagian, yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian
dengan konsentrasi partikel terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang
bening, pada suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi.
Proses ini memanfaatkan proses gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi
hingga membentuk endapan terpisah dari beningan. [3]
Dalam bentuk yang sangat sederhana sentrifus terdiri atas sebuah rotor
dengan lubang – lubang untuk meletakkan cairan wadah / tabung yang berisi cairan
dan sebuah motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang
dikehendaki. Semua bagian lain yang terdapat pada sentrifus modern saat ini
hanyalah perlengkapan yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi yang
berguna dan mempertahankan kondisi lingkungan saat rotor tersebut bekerja.
Komponen utama pada proses sentrifugasi ialah instrumen sentrifus, rotor, dan
[2]
tabung (wadah sampel). Alat yang digunakan sebagai media penempatan minyak
bumi dan pelarutnya adalah tabung sentifugasi. Contoh gambar tabung sentrifugasi
adalah sebagai berikut : [1]
b. Peralatan
1) Centrifuge
Mampu berputar dengan minimum 600 rcf (relative centrifugalforce).
Rpm minimum dihitung degan formula r /min=1335 √ rcf /d untuk d =
dalam mm atau r /min=265 √ rcf /d untuk d = dalam inchi.
Mampu dipertahankan dalam suhu 60±3C atau 140±5F
2) Tabung Centrifuge
3) Pipet, klas A, Volume 50mL
V. CARA KERJA
1) Isi masing-masing dari 2 (dua) tabung centrifuge dengan sampel sebanyak tepat
50 ml. Tambahkan 50 ± 0,05 mL toluena. Rapatkan penutup dan bolak-balikkan
10x agar bercampur salah satu tabung centrifuge.
3) Setelah selesai putaran pertama, baca dan catat volume air dan sedimen yang
ada pada bagian bawah masing-masing tabung sampai ketelitian 0,05 mL.
4) Lakukan sekali lagi pemutaran selama 10 menit pada kecepatan yang sama.
5) Baca dan catat volume air serta sedimen pada bagian bawah masing-masing
tabung centrifuge.
6) Ketelitian
Repitibilitas Reprodusibilitas
1. Hasil Pengamtan :
2. Spesifikasi Sampel
Minyak mentah atu crude oil tidak memiliki spesifikasi khusus, karena bukan produk
dari pengolahan proses, melainkan bahan baku yang dibentuk dan didapatkan dari
alam (bumi) melalui proses produksi minyak mentah. Namun, masing – masing
minyak mentah memiliki nilai khusus yang digunakan sebagai tolak ukur harga dalam
jual beli minyak mentah. Biasanya dinyatakan dalam bentuk sertifikat yang
menyatakan dan menjamin kualitas dari minyak mentah yang dijual belikan.
VII. ANALISA
Berdasarkan hasil pengujian nilai sedimen dan kandungan air dalam minyak
mentah, didapatkan hasil sebesar 1,55% vol pada pengujian dengan pengocokan dan
1,60%vol pada pengujian tanpa pengocokan. Hasil menunjukan pengujian dengan
metode pengocokan lebih kecil dibandingkan dengan metode tanpa pengocokan. Ini
bertolak belakang dengan dasar teori, karena seharusnya hasil menggunakan metode
pengocokan menunjukan hasil yang lebih besar. Pengocokan membantu antara sampel
minyak bumi dan toluena (reagen pelarut) bereaksi dan bekerja sesuai dengan
peruntukannya yaitu memudahkan partikel – partikel dalam minyak bumi mudah
terpisah karena lebih encer. Adapaun kemungkinan yang terjadi pada penyimpangan
hasil tersebut yaitu :
1) Perlakuan terhadap setiap sampel yang diuji berbeda, sehingga hasil menunjukan
ketidakakuratan. Misalkan seharusnya pada saat menangani dengan metode tanpa
pengocokan, setelah mencampurkan sampel dan pelarut, campuran langsung
diletakan ke sistem sentrifugasi, sehingga perbedaan variabel (pengocokan dan tidak
pengocokan) akan lebih jelas.
2) Tidak meratanya kandungan sedimen dalam sampel. Sampel minyak bumi yang
memiliki kandungan sedimen tidak merata menyebabkan bias dalam perlakuan
variabel pengocokan. Misalnya, sampel yang digunakan untuk pengujian dengan
metode tanpa pengocokan memiliki kandungan sedimen yang lebih besar dari
kandungan sampel yang diuji menggunakan metode pengocokan. Sehingga seolah –
olah hasil uji menjadi hampir sama dan bahkan menunjukan bahwa variabel tanpa
pengocokan mengeluarkan hasil yang lebih besar dibanding metode tanpa
pengocokan.
3) Kesalahan teknis dari penguji, yang dapat menyebabkan bias hasil akhir. Misalnya
saja penguji salah memberikan label pada minyak yang diuji dengan dan tanpa
pengocokan, sehingga hasil menjadi tertukar dari seharusnya.
4) Tidak berpengaruhnya pelarut toluena pada variabel pengocokan. Toluena berfungsi
sebagai pelarut sehingga sedimen menjadi lebih mudah dipisahkan. Namun, apabila
fungsi toluena tidak begitu berperan, akan mengakibatkan pengujian menjadi tidak
berpengaruh baik menggunakan pengocokan maupun tidak. Terlebih hasil antara
menggunakan pengocokan dan tidak pengocokan menunjukan hasil yang hampir
mirip antara satu dengan yang lain. Selisih hasil hanya ada di angka 0,05 % vol,
sehingga akan masuk akal jika memang fungsi toluena menjadi kurang berperan,
karena hasil kedua pengujan masih dalam kategori ripitabilitas.
VIII. PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Mahasiswa telah dapat menentukan kadar air dan sedimen di dalam crude
oil.
b. Saran
1) Sebaiknya sampel yang diberikan lebih dari satu, supaya mahasiswa dapat
mengetahui karakter dan perbedaan perlakuan dari setiap sampel. Terlebih jika
kedua sampel tersebut memiliki nilai yang berbanding (bagus dan tidak bagus).
2) Sebaiknya pada pengujian ditambahkan deemulsifier yang dapat membantu
pemisahan air – air teremulsi dari minyak bumi, sehingga hasil kandungan air
yang didapatkan menjadi lebih valid, dan mahasiswa mendapatkan
pengetahuan yang lebih.
X. LAMPIRAN
a. Gambar Pengujian Kandungan Sedimen dan Kandungan Air
b. Gambar Laporan Sementara