ORIENTASI UMUM
Di era sekarang ini energi alternatif pengganti energi minyak sangat diperlukan
karena semakin sulitnya menemukan cadangan minyak yang baru. Salah satu energi
alternatif yang mungkin untuk menggantikan bahan bakar minyak adalah bahan
bakar gas. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar gas di Indonesia baik untuk
dilakukan pencarian sumber gas di daerah Blora, Jawa tengah. Pencarian tersebut
daerah Kedungtuban, Blora, Jawa tengah. Untuk mengolah dan memproduksi sumber
gas dari tiga sumur maka PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu membangun Proyek
dimulai dengan membangun fasilitas di sumur produksi. Terdapat tiga sumur gas
yang akan diproses lebih lanjut yaitu sumur struktur Kedungtuban, Kedunglungsi,
Processing Plant (CPP) Area Gundih menempati lahan yang berada di Desa Sumber,
Kecamatan Kedungtuban ,Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Gas dari sumur produksi
4
penggerak generator untuk pembangkit listrik. Gas dari sumur produksi masih
mengandung berbagai macam impurities seperti air, gas asam, dan merkaptan
Central Processing Plant (CPP) Area Gundih dilengkapi dengan berbagai unit proses
Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Area Gundih dimulai pada tahun
2009 oleh anak perusahan PT. Pertamina Persero yaitu Pertamina EP. Pembangunan
Persada Teknik dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan
mengacu pada konsep ramah lingkungan (green zone) melalui efisiensi bahan bakar,
pengurangan emisi dan zero discharge. Kapasitas proses Central Processing Plant
akan dialirkan ke PLTGU Tambak Lorok dengan masa kontrak 12 tahun. Gas
tersebut akan dialirkan melalui pipa oleh PT. Sumber Petrindo Perkasa (SPP) selaku
pembeli.
CPP Gundih memiliki delapan sumur produksi dengan satu sumur injeksi, yaitu
(Randublatung) sedangkan RBT 03 untuk injeksi. Saat ini kondisi sumur yang
berproduksi baru dari sumur KTB 01,03,06 dan RBT 01 yaitu sekitar 40 persen dari
5
desain kapasitas maksimal. Selain produksi gas, juga ada berupa kondensat dan air
yang terikut. Kondensat akan diangkut oleh truk dan dibawa ke Menggung untuk
diproses, sementara air yang terikut akan diinjeksian ke sumur RBT 03 tentunya
setelah melewati beberapa tahapan proses agar air tersebut tetap ramah lingkungan.
131 tenaga kerja dibawah naungan PT. Titis Sampurna yang berasal dari
kalangan pemilik lahan (16%), non pemilik lahan (37%), dan kalangan umum dari
masyarakat Cepu, Blora, dan sekitarnya (47%) yang dijadikan operator Electrical,
Mechanical, Instrument, Processing, dan staff lokal. Tenaga kerja tersebut telah
mengikuti program “Pelatihan Dasar Operator Gas Plant dan Processing” selama 3
bulan yang dilaksanakan di Pusdiklat Migas Cepu. Keterlibatan pekerja lokal dalam
Kantor Pertamina Asset 4 field Cepu terletak di Jalan Gajah Mada, PO Box 1
Cepu, Blora, Jawa Tengah 58312, Indonesia. Sedangkan CPP Gundih terletak di
6
II.2 Tugas dan Fungsi Central Processing Plant Gundih
Tugas dan fungsi Central Processing Plant (CPP) Area Gundih adalah sebagai
unit pemrosesan natural gas dari empat sumur gas menjadi sales gas yaitu gas yang
siap jual. Natural gas dari sumur produksi masih mengandung berbagai impurities
agar gas bisa ditransfer ke PLTGU Tambak Lorok Semarang. Pada Central
Processing Plant (CPP) terdapat lima tahap pemrosesan natural gas menjadi sales
gas.
Fungsi dari Central Processing Plant (CPP) Gundih juga berkaitan dengan
dihasilkannya limbah hasil dari pemurnian natural gas. Limbah yang dihasilkan
antara lain waste gas (gas buang), Kondensat, air dan lain lain. Limbah tersebut
apabila tidak diolah dengan baik dan benar dan langsung dibuang ke lingkungan akan
lingkungan dan memiliki nilai ekonomi maka Central Processing Plant (CPP)
dilengkapi dengan unit pendukung untuk mengolah berbagai macam limbah tersebut
antara lain Biological Sulfur Recovery Unit (BSRU), Condensate Handling Unit
(CTU) dan Produce Water System (PWS). Produk limbah yang telah di proses lebih
lanjut akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi antara lain Condensate, Disulfide oil,
dan Sulphur dalam bentuk pellet sedangkan untuk air produksi hasil dari proses akan
7
II.3 Struktur Organisasi Central Processing Plant Gundih
Central Processing Plant (CPP) Area Gundih dipimpim oleh seorang Plant
PT. Pertamina (Persero) yaitu Ast. Manager operation, Ast. Manager Technical
kontrak O&M. Berikut ini adalah tugas dan fungsi tiap-tiap bagian:
Logistik umum dan SDM, dan Security Leader, mengkoordinir jajaran dibawahnya
untuk membuat rencana ABT CPP, Memberikan persetujuan dalam keadaan darurat
atau Emergency.
2. HSE Leader
peraturan, sistem atau prosedur pedoman lindung lingkungan dan K3. Melakukan
3. Superintendent
Superintendent akan mengawasi 3 seksi yaitu flowline and well Leader, CPP
Field Leader dan Control Room Leader, Membuat rencana operasi harian, Membuat
stocknya.
8
4. Flowline & Well leader
Flowline & Well leader berfungsi untuk mengevaluasi kegiatan Flowline dan
Well Cheker grup 1 dan 2. Membuat skala prioritas untuk ditindak lanjuti. Mencatat
CPP Field Leader berfungsi melakukan evaluasi operasi utillities dan process.
rencana operasi. Melakukan koordinasi dengan Control Room Leader dalam hal
resetting control valve instrument switch alarm pada operator CPP setelah
operasi.
7. Maintanance Leader
teknisi. Mengawasi setiap kegiatan pemeliharaan rutin dan tidak rutin, terjadwal
9
Untuk lebih jelasnya bagan dari struktur organisasi Central Processing Plant
Unit yang bertujuan untuk mengatur besar kecilnya aliran gas dari sumur
produksi yang menuju ke Central Processing Plant (CPP). Fungsi yang lain adalah
memastikan tidak adanya kebocoran pada pipa transfer dari sumur produksi menuju
10
Natural gas dari sumur produksi di area Blora Jawa tengah termasuk dalam
kategori assosiated gas yaitu gas yang keluar dari sumur produksi bersamaan dengan
keluarnya crude oil (kondensat) dan air. Gas yang masih tercampur dengan
kondensat dan air harus dipisahkan terlebih dahulu sebelum di roses lebih lanjut.
Oleh karena itu tugas dari Gas Separation Unit (GSU) adalah untuk memisahkan
campuran gas, kondensat, dan air agar kandungan kondensat dan air dalam natural
gas berkurang. Gas Separation Unit (GSU) juga bertujuan untuk mendinginkan gas
agar sesuai dengan suhu optimum di proses selanjutnya serta mengurangi kadar ion
Acid Gas Removal Unit (AGRU) adalah sebuah unit yang bertujuan untuk
menghilangkan kandungan gas asam yang terikut dalam natural gas. Proses
penghilangan gas asam menggunakan metode absorbs. Acid Gas Removal Unit
(AGRU) terdiri dari dua peralatan utama yaitu kolom absorber dan kolom
(aMDEA) dengan nama dagang Ucarsol AP-814. Teknologi yang digunakan oleh
Acid Gas Removal Unit (AGRU) adalah teknologi dari UOP. Unit ini sangat sensitif
mercaptan dari natural gas. Kandungan mercaptan yang terlalu tinggi akan
11
(CTU) menggunakan teknologi dari UOP. Proses mercaptan oxidation menggunakan
larutan basa NaOH. Larutan NaOH yang digunakan memiliki 7%wt dan 20%wt.
oxidator dan disulfide separator. Proses absorbs terjadi di kolom absorbs dan proses
oxidator.
natural gas. Kandungan H2O dalam natural gas akan mengganggu proses transfer ke
PLTGU karena kandungan air bersifat korosif. Kandungan air juga tidak
diperbolehkan dalam proses di PLTGU Tambak Lorok karena kandungan air akan
adsorbsi. Proses di dehydration unit selain penghilangan kandungan air juga dapat
hidrokarbon berat. Larutan yang digunakan pada proses adsorbs adalah Triethylene
Glycol (TEG). Peralatan utama dehydration unit adalah kolom adsorbs dan kolom
regenerasi. Triethylene Glycol yang telah jenuh oleh air dan Benzene, Toluene, dan
Xylene (BTX) akan diregenerasi dengan cara dipanaskan karena titik didih air dan
BTX lebih rendah daripada Triethylene Glycol maka pada ± 100oC air dan BTX akan
12
Acid gas yang berasal dari Acid Gas Removal Unit (AGRU) apabila langsung
merupakan salah satu gas yang mencemari lingkungan. Emisi Gas SO 2 di Indonesia
2600 mg/Nm3. Oleh karena itu Central Processing Plant (CPP) Area Gundih
dilengkapi dengan Biological Sulfur Recovery Unit (BSRU) yang berfungsi untuk
mengolah acid gas (H2S) menjadi sulfur padat yang mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi. Biological Sulfur Recovery Unit (BSRU) menggunakan teknologi dari SHELL
Global Solution Internasional dan memiliki peralatan utama berupa kolom absorbsi
dan bioreactor. Proses oksidasi dan konversi H2S menjadi sulfur padat atau S8 terjadi
di bioreactor oleh mikroorganisme secara aerobic. Di unit ini juga terdapat peralatan
thermal oxidizer yang berfungsi untuk membakar waste gas agar tidak mencemari
lingkungan.
Sulfur hasil dari Biological Sulfur Recovery Unit (BSRU) masih dalam bentuk
lumpur dan masih mengandung berbagai pengotor. Sulfur yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi harus memiliki spesifikasi kemurnian yang telah ditentukan.
Unit ini bertujuan untuk memurnikan sulfur yang akan di cetak dan mengubah
bentuk sulfur yang awalnya berupa lumpur menjadi padatan pellet dengan bentuk
setengah bola berdiameter sekitar ± 5 mm. Sulfur yang telah menjadi pellet akan
dikemas dan siap untuk dipasarkan. Sulfur dicetak menjadi pellet menggunakan
sebuah alat rotoformer. Sulfur setelah dicetak kemudian didinginkan dengan media
pendingin berupa air. Unit ini memiliki kapasitas produksi sulfur 20 ton/hari
13
sedangkan sulfur padat yang dihasilkan oleh Central Processing Plant (CPP) Area
Gundih sebesar 14 ton/hari. Unit ini berproduksi tidak secara kontinyu tergantung
dari pasokan sulfur yang di hasilkan dari proses pengolahan natural gas.
kondensate dalam air terproduksi karena pemisahan di Gas Separation Unit (GSU)
dikarenakan H2S secara alami bisa terdapat dalam air meskipun kelarutan H2S dalam
air cukup kecil. Air yang telah di proses di unit Produce Water Treatment akan
digunakan kembali sebagai air injeksi di sumur produksi natural gas oleh karena itu
ppw. Peralatan yang digunakan untuk pemisahan antara air dengan kondensate dan
H2S menggunakan hydrosiclon dan kolom stripper dengan media stripping adalah
Condensate Handling Unit bertujuan untuk menurunkan kadar air dan gas H 2S
yang masih terikut dalam kondensate yang dihasilkan oleh sumur produksi.
Diharapkan setelah diproses di unit ini kondensate sudah bebas dari kandungan air
dan memiliki kandungan sulfur yang rendah sebesar ≤ 10 ppmw. Selain bertujuan
menurunkan kandungan air dan H2S unit ini juga bertujuan untuk menurunkan
tekanan uap atau Reid Vapor Pressure (RVP). Diharapkan produk kondensate
Central Processing Plant (CPP) Area Gundih memiliki tekanan uap ≤ 12 Psi. metode
14
yang digunkan di unit ini menggunakan pemanasan pada temperature tinggi dan
sarana dan fasilitas produksi yang memiliki fungsi untuk mendukung kelancaran
operasi di area kerja sehingga tercipta kelangsungan dan kelancaran operasi serta
1. Utilities
Unit utilities di CPP Gundih dibagi menjadi tiga bagian yaitu utilities satu yang
berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik dan fuel gas system, utilities dua sebagai
penyedia hot oil system, open drain, close drain, dan flaring system, dan utilities tiga
memiliki fungsi sebagai penyedia raw water dan demin water yang digunakan untuk
keperluan proses, nitrogen plant yang digunakan pada Well Head Control Panel
(WHCP), plant air untuk keperluan proses termasuk air starter pada GTG dan
untuk udara instrumentasi, portable water untuk keperluan di kantor dan pada unit
proses tertentu, water pond sebagai penampung air untuk keperluan pemadam
kebakaran, dan yang terakhir yaitu chilling system yang digunakan sebagai pendingin
2. Control Building
15
3. Workshop
4. WAO Building
5. MSPP Building
keluar masuknya data penjualan dari sulfur packaged yang diproduksi oleh CPP
Gundih dan merupakan tempat panel PLC dari unit MSPP (Melter Solidification
Safety Security Office merupakan ruangan yang digunakan sebagai kantor HSE
kebakaran, dan bahaya pencemaran. Di area kerja CPP Gundih terdapat beberapa
potensi bahaya yang dapat timbul antara lain uap panas, bocoran gas, bahan kimia
dan kebisingan. Untuk menanggulangi semua itu disediakan saran keselamatan dan
kesehatan kerja seperti safety helmet, ear plug, ear muff, kaca mata, sarung tangan,
sepatu safety, fire hose, fire hydrant, APAR, masker dan lain sebagainya.
7. Laboratorium
bahan baku sampai dengan produk gas melalui penelitian. Kegiatan pada
16
konsetrasi solvent, penelitian konsentrasi caustic, penelitian hasil pada separator di
dengan menyalurkan umpan, produk antara dan produk akhir Central Processing
17