Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

PT. Pertamina RU-III Plaju-Sungai Gerong mengolah minyak mentah


(crude oil) menjadi produk bahan bakar minyak (BBM) maupun produk non
BBM yang sebagian besar berasal dari daerah Sumatera Selatan serta mengolah
produk petrokimia berupa Polytam (biji plastik).

Proses pengolahan minyak mentah di PT. Pertamina (Persero) RU III


terdiri dari dua tahapan, yaitu Primary Process dan Secondary Process. Pada
Primary Process terdapat pada CD II, CD III, CD IV, CD V, dan CD VI yang
mengolah crude oil menjadi produk BBM. Sedangkan pada Secondary Process
terdapat pada unit HVU II, RFCCU, Polypropilene, Alkilasi, Polimerisasi,
Stabilizer C/A/B dan BB Distiller yang mengolah side product pada Primary
Process menjadi produk Non-BBM dan Petrokimia.

Unit RFCCU RU III Plaju merupakan aset penting bagi Pertamina karena
kemampuannya untuk mengkonversi fraksi berat yang kurang bernilai menjadi
fraksi-fraksi ringan yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Tentunya hal ini
didukung oleh peralatan operasi yang baik, salah satunya yang terpenting yaitu
regenerator, sebuah alat yang berfungsi untuk meregenerasi katalis yang
digunakan untuk mengkonversi minyak berat tersebut.

Secara umum proses alirannya adalah minyak berat hasil distilasi atau
dapat disebut residu dimasukkan ke vacuum unit untuk didistilasi lebih lanjut.
Unit ini menghasilkan side product gasoil yang cukup bervariasi. Gasoil inilah
yang digunakan sebagai umpan unit RFCCU. Setelah metewati unit ini, maka
hasil konversi juga akan dipisahkan kembali demi permintaan konsumen dan
dengan perbaikan mutu yang seimbang.

Prinsip dari proses ini yaitu cracking, sebuah reaksi pemecahan rantai
hidrokarbon panjang menjadi rantai yang lebih pendek. Pada unit RFCCU,

91
92

Regenerator FC-D-2 digunakan untuk mengembalikan aktivitas katalis


(regenerasi katalis) dan men-supply panas untuk mempercepat reaksi cracking,
dan menghasilkan produk yang diinginkan. Tingkat efisiensi regenerator
dipengaruhi oleh berbagai faktor, untuk mencari efisiensi regenerator dilakukan
berbagai perhitungan sehingga akan didapatkan perbandingan antara desain
pabrikdan kondisi lapangan.

Dari perhitungan yang dilakukan, didapat bahwa efisiensi Regenerator FC-


D-2 di Unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCCU) PT Pertamina (Persero)
Refinery Unit III Plaju – Sungai Gerong, kondisi nilai efisiensi desain lebih tinggi
daripada nilai kondisi efisiensi aktual, yaitu 77,17 % pada desain dan efisiensi
tertinggi pada aktual yaitu dihari ke 3 (03 Juli 2021) sebesar 71,06 % , sedangkan
nilai efisiensi terendah yaitu dihari ke 5 (05 Juli 2021) sebesar 70,44 %. Faktor –
faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi regenerator ini dapat disebabkan oleh
kelembaban udara (moistute content), kualitas feed yang mempengaruhi
komposisi flue gas (flue gas content), temperatur discharge Main Air Blower
(MAB), dan temperatur operasi. Demi mencapai tingkat efisiensi yang wajar dan
tinggi diperlukan pengaturan terhadap temperature regenerator dan temperature
udara pembakaran yang disalurkan oleh Main Air Blower.
93

DAFTAR PUSTAKA

Fadarina, Ir. M, T .dkk. (2010). Teknologi Minyak Bumi. Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.

Himmelbau M. D. (2012). Basic Principles and Calculations In Chemical


Engineering Eight Edition: United State of America

Humas PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai Gerong. (2021). Deskripsi
Proses Unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCCU) CD & L:
Palembang.

Humas PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai Gerong. (2021). Sejarah
Dan Perkembangan PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju – Sungai
Gerong: Palembang.

Kern. D. Q. (1950). Process Heat Transfer. Mc-Graw Hill Book Company, Inc:
New York.

Manual UOP. (1994). Fluid Catalytic Cracking Process,. UOP Process


Calculations. Pertamina RU III: Palembang.

Murtafi’in, A. (2021). Evaluasi Efisiensi Regenerator di Unit Residue Fluid


Catalytic Cracking PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju –
Sungai Gerong. Teknik Pengolahan Migas. Vol. 1. Hal.333-345: Cepu.

Ramadhani, Y. (2019). Pengamatan Kondisi Operasi Reaktor dan Regenerator di


Unit Residue Fluid Catalytic Cracking PT Pertamina (Persero) Refinery
Unit III Plaju – Sungai Gerong. Jurusan Ilmu Kimia dan Terapan. Vol 3,
pp. 29 – 33.

Sadeghbeigi, Reza. (2009). Handbook Fluid Catalytic Cracking. BPST XIX:


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai