[Type text]
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
[Type text]
[Type text]
[Type text]
didefinisikan sebagai bagian dari zat yang memiliki sifat fisika dan kimia yang
seragam secara keseluruhan. Penjelasan akan diagram fasa ini didapat setelah
praktikan melakukan serangkaian percobaan sifat sifat fluida tersebut pada
laboratorium ini.
[Type text]
[Type text]
[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
atom atau molekul. Pada cairan tunggal murni,apabila suhu tetap dan
tekanannya lebih besar dari tekanan gelembung zat cair (BPP) maka seluruh
sistem akan berupa fasa cair pada saat kesetimbangan telah tercapai.
Sebaliknya apabila tekanan lebih kecil dari tekanan gelembung sistem akan
berubah pada keadaan setimbang. Supaya zat cair dan uap ada bersamasama
dalam keadaan kesetimbangan maka tekanan sistim harus tepat sama dengan
tekanan uap pada suhu itu.
Sistem dua komponen : Dalam sistim ini tersusun dari dua jenis atom atau
molekul.
Sistem Beberapa Komponen : Dalam sisitem ini tersusun lebih dari satu
macam jenis atom atau molekul. Pada sistim ini sifat fasa pada daerah cairan
[Type text]
[Type text]
[Type text]
sama dengan sifat fasa pada sistim dua komponen. Hal ini terlihat pada
diagram P-T
[Type text]
[Type text]
[Type text]
bubble point sedangkan titik C merepresentasikan dew point. Jika suatu sistem
berada di antara titik B dan C, ini berarti bahwa sistem tersebut ada dalam fasa
campuran gas dan liquid yang ada dalam kesetimbangan.
[Type text]
[Type text]
[Type text]
di antara AC dan BC adalah dua fasa. Titik B adalah critical point yaitu titik
dimana cairan dan gas hadir bersamaan atau titik temu antara ujung bubble point
line dengan dew point line. Disana ada cricondenbar dan cricondenterm artinya
Tekanan dan temperature maksimum dimana cairan dan gas pertama kali hadir.
Pada saat cricondenbar kondisinya adalah saturated yakni satu fasa.
Dalam gas alam pengaruh bahan pengotor akan sangat mempengaruhi bentuk
dari diagram fasanya. Fraksi C7+ dalam gas alam mungkin jarang terjadi tetapi
akan sangat berpengaruh pada dew-point line gas dalam diagram fasa. Air
memiliki vapor pressure yang rendah dan keberadaanya tidak bercampur /
immiscible dalam fasa liquid hydrocarbon, sehingga tidak banyak berpengaruh
terhadap pada diagram fasanya. CO2 dan H2S keduanya memiliki cricondenbar
yang rendah, jika keduanya berada dalam satu system gas maka akan menurunkan
garis cricondenbar dari campuran gas tersebut. Nitrogen (N2) memiliki efek
menaikan cricondenbar .
Secara umum, kelakuan dari fluida reservoar selama proses produksi
ditentukan oleh bentuk diagram fasanya dan posisi titik kritisnya. Klasifikasi dari
jenis-jenis fluida reservoir berdasarkan bentuk diagram fasanya ditentukan
menjadi 5 buah tipe fluida reservoar yaitu black oil, volatile oil, retrograde gas,
wet gas, dan dry gas. Klasifikasi jenis fluida reservoar ini penting untuk
ditentukan karena setiap jenis dari 5 jenis fluida reservoar diatas memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga pendekatan - pendekatan yang diperlukan
oleh seorang petroleum engineer dalam menentukan kebijakan seperti metode
EOR yang digunakan, pengambilan sampel, dan teknik perhitungan jumlah fluida
yang ada akan berbeda antara satu jenis fluida reservoar dengan jenis - jenis
lainnya.
Identifikasi suatu jenis fluida reservoar dilakukan melalui observasi di
laboratorium, namun untuk simplifikasi, data - data yang diperoleh pada informasi
produksi juga dapat dengan mudah menentukan jenis fluida reservoar tersebut.
Data informasi tersebut antara lain perbandingan awal jumlah gas dan minyak
[Type text]
[Type text]
[Type text]
pada produksi (initial producing gas-oil ratio), massa jenis dari cairan hasil
produksi, serta warna cairan tersebut.
terjadi
apabila
untuk
campuran
dua
komponen
dilakukan
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
BAB III
SIMPULAN
Undersaturated
Reservoir
mempengaruhi metode
reservoir.
Apabila pada keadaan awal tekanannya sama dengan tekanan bubble maka
dinamakan saturated oil reservoir.
Hal yang membedakan antara komponen satu system dan komponen dua
pada system perubahan fasa berlangsung tidak pada tekanan konstan.
Dry gas juga dapat terkondensasi di permukaan, jadi dry gas bukan berarti
gas yang tidak ada cairannya.
10
[Type text]
[Type text]
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
11
[Type text]
[Type text]
LAMPIRAN
Gambar A.1
Diagram Tekanan Volume satu fasa
Gambar A.2
12
[Type text]
[Type text]
[Type text]
Gambar A.3.
Grafik diagram fasa beberapa komponen
Gambar A.4.
Diagram fasa Retrograde Gas
13
[Type text]
[Type text]
[Type text]
Gambar A.6.
Diagram Fasa Black Oil Reservoir
Gambar A.7.
Diagram fasa Volatile Oil Reservoir
14
[Type text]
[Type text]
[Type text]
Gambar A.8
Diagram fasa Wet Gas Reservoir
Gambar A.9
Diagram fasa Dry Gas Reservoir
15
[Type text]