Anda di halaman 1dari 29

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dan Masalah
Produksi secara terus menerus dari suatu reservoir pada akhirnya akan
mengurangi jumlah cadangan yang ada di reservoir. Oleh karena itu dilakukanya
perhitungan ulang cadangan untuk memastikan jumlah cadangan. Cadangan yang
tersisa biasa disebut sebagai remaining reserve dan jumlahnya berpengaruh sebagai
informasi penting yang di butuhkan dalam melakukan perencanaan pengembangan
lapangan. Oleh karena itu dilakukan studi tentang penentuan cadangan. Penentuan
cadangan sisa dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan salah
satunya adalah metode material balance. Material balance adalah salah satu metode
yang menitik beratkan pada penggunaan data produksi dan properties dari reservoir.
Dengan menggunakan metode material balance maka mekanisme pendorong suatu
reservoir juga dapat diketahui melalui drive index,

1.2. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi didalam melakukan analisa perilaku reservoir
yang mempunyai aquifer (water drive) adalah belum diketahuinya model
perembesan air dari aquifer ke dalam reservoir zona minyak, konstanta perembesan
air-nya (U) dan jari-jari aquifer tanpa dimensi (rD) dalam hal ini sangat dibutuhkan
untuk mengetahui jumlah air yang masuk ke dalam reservoir zona minyak (water
influx). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan penentuan model perembesan air yang
cocok dengan reservoir. Disamping hal diatas, pada reservoir juga belum diketahui
besarnya IOIP.
Permasalahan ini kemudian didekati dengan persamaan material balance
yang dikombinasikan dengan persamaan perembesan air, baik untuk aliran mantap
(steady state) maupun aliran tidak mantap (unsteady state). Untuk perkiraan OOIP
dan model perembesan air, digunakan metoda kombinasi antara ekspansi aquifer
dan reservoir, yaitu metode CARET.

1
1.3. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode material
balance dalam menentukan mekanisme pendorong reservoir serta memperkirakan
besarnya remaining reserves. Tujuannya adalah menentukan tenaga pendorong
yang bekerja pada reservoir serta memperkirakan besarnya remaining reserves pada
saat ini menggunakan metode material balance.

1.4. Metodologi
Persamaan umum material-balance dapat digunakan untuk menentukan
besarnya indeks pendorong reservoir. Indeks ini menunjukkan kontribusi dari setiap
tenaga pendorong pada suatu reservoir dimana semakin besar indeks maka semakin
besar pula kontribusi tenaga alamiah yang bekerja untuk memproduksi hidrokarbon
dari reservoir ke permukaan. Penentuan mekanisme pendorong pada reservoir
pertama-tama dilakukan dengan perhitungan drive index, yang terdiri dari water
drive index (WDI), depletion drive index (DDI). Hasil dari perhitungan drive index
tersebut menunjukan bahwa konstribusi water drive index (WDI) yang paling besar,
kemudian dilakukan analisa dengan persamaan Campbell Plot untuk membuktikan
jenis tenaga pendorong water drive (strong water drive, moderate water drive and
weak water drive) yang bekerja pada reservoir.
Sebelum didapatkan data penurunan tekanan dan data produksi yang
lengkap, penentuan Original Oil In Place (Ni) dilakukan secara volumetrik. Setelah
data penurunan tekanan tersedia dan data produksi semakin lengkap, Original Oil
In Place (Ni) dan model perembesan air dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan garis lurus material balance. Original Oil In Place (Ni) yang didapatkan
dengan metode volumetrik akan dihitung ulang dengan persamaan material
balance. Dari permasalahan yang dihadapi dilakukan pendekatan dengan
menggunakan persamaan material balance perembesan air diasumsikan untuk
aliran mantap (steady-state) maupuan tidak mantap (unsteady-state). Metode ini
mengasumsikan beberapa kombinasi harga “a” (konstanta waktu tak berdimensi)
dan rD (jari-jari tak berdimensi) secara coba-coba untuk mendapatkan “a” dan rD,
dengan parameter “a” dan rD yang diperoleh dapat ditentukan besarnya harga

2
Original oil In Place (Ni) material balance dan konstanta perembesan air (C).
Setelah didapatkan besarnya harga Ni secara material balance, maka langkah
selanjutnya menentukan remaining reserves pada saat ini. Penentuan besar
remaining reserves pada saat ini diperlukan penentuan Current Recovery Factor,
Recovery Factor persamaan Guthrie – Greenberger, Ultimate Recovery, serta
kumulatif produksi minyak (Np) pada saat ini.

Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan menggunakan


persamaan material balance yaitu :
1. Data Tekanan Reservoir
2. Data Produksi, meliputi :
- Laju Produksi (qo, qw, qg)
- Water Oil Ratio (WOR)
- Gas Oil Ratio (GOR)
- Produksi Kumulatif (Np, Wp, Gp)
3. Data Reservoir, meliputi :
a. Data Sifat Fisik Fluida Reservoir, antara lain :
- Faktor Volume Formasi (Bo, Bg, Bw)
- Viskositas (µo, µg, µw)
- Kelarutan Gas dalam Minyak (Rs)
- Kompresibilitas (co, cg, cw)
b. Data Sifat Fisik Batuan Reservoir, meliputi :
- Porositas (Ø)
- Saturasi Fluida (Swi)
- Permeabilitas (k)
- Kompresibilitas Formasi (cf)
- Perbandingan Antara Zona Minyak dengan Zona Gas (m)

II. TINJAUAN PUSTAKA


Analisa perilaku reservoir adalah analisa tentang kelakuan reservoir yang
terdiri dari tekanan reservoir, laju alir fluida dan gas serta produksi kumulatif

3
hidrokarbon. Analisa ini merupakan studi yang berguna antara lain untuk
menentukan besarnya primary recovery, menentukan kapan reservoir mencapai
batas laju produksi ekonomisnya, umur dan besarnya cadangan sisa dari reservoir
apabila diproduksi menggunakan metode produksi alamiah.
Peramalan perilaku reservoir ini didasarkan pada tingkah laku reservoir
yang telah lalu, yang digambarkan dengan data produksi di permukaan maupun data
dari karakteristik reservoir itu sendiri, dimana kuantitas dan kualitas data tersebut
sangat mempengaruhi ketepatan peramalan perilaku reservoir nantinya. Pada
umumnya data tersebut dinyatakan dalam fungsi dari waktu (Np, Wp, Gp) dan
fungsi dari tekanan (Bo, Bw, Rs, dan Bg) yang akan memberikan gambaran tentang
kelakuan reservoir tersebut.
Permasalahan yang terjadi didalam melakukan analisa perilaku reservoir
yang mempunyai aquifer (water drive) adalah belum diketahuinya model
perembesan air dari aquifer ke dalam reservoir, konstanta perembesan airnya (U)
dan jari-jari aquifer tanpa dimensi (rD) di mana hal ini sangat dibutuhkan untuk
mengetahui jumlah air yang masuk ke dalam reservoir (water influx). Oleh karena
itu sangat dibutuhkan penentuan model perembesan air yang cocok dengan
reservoir tersebut. Di samping hal tersebut di atas, pada reservoir tersebut belum
diketahui besarnya IOIP.
Permasalahan tersebut diatas dapat didekati dengan menggunakan
persamaan material balance yang dikombinasikan dengan persamaan perembesan
air baik untuk aliran mantap (steady-state) maupun tidak mantap (unsteady-state).
Perkiraan IOIP dan model perembesan airdapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan material balance sebagai persamaan garis lurus (Material Balance
Equation Straight Line Method) dan menggunakan metode hubungan kombinasi
antara aquifer dan ekspansi reservoir (combined aquifer and reservoir expansion
term, CARET).

2.1. Penentuan Tenaga Dorong


Hal yang perlu diketahui dalam perhitungan dengan menggunakan
persamaan material balance adalah mekanisme pendorong reservoirnya karena

4
akan mempengaruhi bentuk dari persamaan material balance. Untuk mengetahui
tenaga pendorong yang bekerja pada suatu reservoir adalah dengan menentukan
besarnya drive index untuk depletion (solution) drive, segregation (gas expansion)
drive, dan water drive.
2.2. Perkiraan Original Oil In Place Secara Volumetrik
Metode volumetrik adalah metode perkiraan Original Oil In Place yang
umum digunakan pada tahap awal dari suatu lapangan minyak maupun gas, dimana
data-data yang tersedia belum lengkap.
2.2.1. Penentuan Volume Bulk
Untuk menentukan volume bulk, maka diperlukan peta struktur dan peta
isopach dari reservoir tersebut. Untuk menghitung volume bulk batuan dari peta
isopach dapat dilakukan dengan cara analitis.

Gambar 4.1.
Penampang Melintang Peta Isopach
(Gerrero, 1953)

Luas daerah setiap garis isopach pada peta tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan planimeter dan diplot pada kertas, yaitu luas lapisan produktif versus
kedalaman. Selanjutnya perhitungan volume bulk dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan :

5
A. Persamaan Pyramidal
Metode ini digunakan apabila perbandingan luas kontur yang berurutan kurang
An 1
dari 0,5 atau  0,5
An

Vb 
h
3

An  An 1  
An An 1 , acre  ft ..........................(4-1)

Sehingga
in
Vb   Vb ............................................................................. (4-2)
i 0

dimana :
Vb = volume bulk batuan, acre-ft
An = luas yang dibatasi oleh garis isopach terendah, acre
An+1 = luas yang dibatasi oleh garis isopach diatasnya, acre
h = interval antar garis isopach, ft

B. Persamaan Trapezoidal
Metode ini digunakan apabila perbandingan luas kontur yang berurutan lebih
An 1
dari 0,5 atau  0,5
An
h
 Vb1   An  An1 , acre  ft .............................................(4-3)
2
Volume puncak dapat dihitung melalui persamaan berikut ;
h
 Vb2  An ................................................................................ (4-4)
3
sehingga akan didapat volume bulk reservoir
i n i n
Vb   Vb1   Vb2 ............................................................(4-5)
i 0 i 0

dimana ;
Vb= volume bulk per-segmen, acre-feet
An= luas area dari suatu isopach, feet
 h = interval antara garis isopach, feet

6
2.2.2. Penentuan Original Oil in Place
Tujuan utama metode volumetrik adalah memperkirakan besarnya
cadangan hidrokarbon mula-mula dengan menggunakan persamaan berikut :
7758 Vb .  . 1  S wi 
OOIP = ………………………………………....(4-6)
Boi
dimana :
OOIP = volume minyak mula-mula di reservoir, STB
7758 = konversi acre-ft ke barrel (acre-ft/bbl)
Ф = porositas batuan rata-rata, fraksi
Swi = saturasi air mula-mula, fraksi
Boi = faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/stb
Vb = volume bulk batuan, dihitung berdasarkan peta isopach

2.3. Perkiraan Original Oil In Place Dengan Persamaan Material Balance


2.3.1. Teori Umum Material Balance
Metode material balance dapat digunakan untuk memperkirakan volume
hidrokarbon mula-mula ditempat dalam suatu reservoir ketika data geologi,
produksi dan analisa laboratorium yang tepat telah diperoleh. Persamaan material
balance dapat ditulis sebagai total fluida yang disajikan secara keseluruhan, ketika
minyak, gas dan air mulai hadir di dalam reservoir tersebut. Tipe mekanisme
pendorong dari reservoir perlu diketahui sebagai tambahan data untuk
mempercepat penyelesaian perkiraan volume hidrokarbon awal di reservoir.
Kualitas data yang baik akan memberikan tingkat kepastian yang besar pada hasil
yang diperolehnya. Hasil yang dapat diperoleh dari perhitungan material balance
pada umumnya sangat signifikan karena persamaan yang dimilikinya tidak
berpengaruh terhadap faktor yang menentukan besarnya perkiraan cadangan secara
volumetris.
Anggapan-anggapan yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan
material balance adalah sebagai berikut :
1. Reservoir merupakan satu kesatuan (uniform).
2. Temperatur reservoir tetap (isothermal).

7
3. Tekanan reservoir sama di setiap bagian reservoir.
4. Komposisi minyak tetap.
5. Hidrokarbon di dalam reservoir dalam keadaan seimbang.
Manfaat persamaan material balance :
1. Menghitung Original Oil In Place
2. Memprediksi besarnya water influx
3. Memprediksi perilaku reservoir yang akan datang
4. Memprediksi Ultimate Recovery minyak dan gas berdasarkan mekanisme
pendorong.

2.3.2. Persamaan Material Balance Untuk Reservoir Minyak


Persamaan umum material balance hampir sama dengan prinsip
kesetimbangan volume, yang mana mengatakan bahwa sejak volume dari sebuah
reservoir konstan, maka jumlah dari perubahan minyak, gas bebas dan air dengan
volume batuan harus sama dengan nol. Sebagai contoh jika minyak dan gas di
dalam reservoir volumenya menurun, jumlah dari dua penurunan harus seimbang
dengan besarnya perubahan dari volume batuan dan air.
Jika asumsi yang digunakan, bahwa kesetimbangan sempurna dapat dicapai
pada setiap waktu di dalam reservoir antara minyak dan gas terlarut, bukan tidak
mungkin untuk menulis persamaan material balance secara umum, yang
berhubungan dengan kuantitas dari minyak, gas, dan air yang diproduksikan,
tekanan reservoir rata-rata, banyaknya air yang mungkin merembes ke dalam
reservoir dari aquifer, dan akhirnya kandungan minyak dan gas mula-mula di
dalam reservoir.
Didalam melaksanakan perhitungan ini data-data produksi, reservoir dan
laboratorium sangat diperlukan. Data-data tersebut antara lain :
1. Tekanan rata-rata mula-mula dan tekanan rata-rata dari reservoir pada setiap
interval setelah permulaan dari proses produksi.
2. Minyak yang diproduksikan ke permukaan, yang diukur pada tekanan 1 atm dan
60 oF, pada setiap saat atau selama interval produksi.

8
3. Total dari gas yang diproduksikan. Ketika gas diinjeksikan ke dalam reservoir,
ini akan mengakibatkan perbedaan antara total gas yang diproduksikan dengan
gas yang dikembalikan ke dalam reservoir.
4. Ratio dari jumlah gas mula-mula dengan jumlah minyak mula-mula.
jumlah gas mula  mula di reservoir
m ......................................... (4-7)
jumlah minyak mula  mula
Jika harga ini dapat ditentukan dengan teliti, maka hanya ada satu parameter
yang tidak diketahui (N) di dalam kesetimbangan materi pada reservoir gas cap
drive dan dua parameter (N dan We) pada reservoir water drive. Harga m ini
ditentukan dari log dan data core serta dari data komplesi sumur, yang mana
membantu untuk menentukan GOC dan WOC.
5. Faktor volume formasi gas dan minyak dan kelarutan gas (GOR). Parameter-
parameter ini ditentukan sebagai fungsi dari tekanan reservoir pada pengukuran
di laboratorium dengan menggunakan contoh bawah permukaan.
6. Jumlah air yang diproduksikan (Wp).
7. Jumlah air yang merembes ke dalam reservoir (We).
Untuk kesederhanaannya, penurunan dibagi menjadi perubahan volume
minyak, gas dan air serta volume batuan antara mulai saat produksi sampai pada
waktu tertentu. Untuk mendapatkan persamaan umum material balance besaran-
besaran yang digunakan adalah :
- N = Jumlah minyak mula-mula, STB
- Boi = Faktor volume formasi minyak mula-mula, BBL/STB
- Np = Kumulatif produksi minyak, STB
- Bo = Faktor volume formasi minyak, BBL/STB
- G = Jumlah gas mula-mula, SCF
- Bgi = Faktor volume formasi gas mula-mula, BBL/SCF
- Gf = Jumlah gas bebas di dalam reservoir, SCF
- Bt = faktor volume formasi total = Bo + (Rsi + Rs)Bg,
- Rsi = Kelarutan gas mula-mula, SCF/STB
- Rp = Kumulatif GOR, SCF/STB
- Rs = Kelarutan gas, SCF/STB

9
- Bg = Faktor volume formasi gas, BBL/SCF
- W = Jumlah air mula-mula di dalam reservoir, BBL
- Wp = Produksi air kumulatif, STB
- Bw = Faktor volume formasi air, BBL/STB
- We = Jumlah air yang masuk ke dalam reservoir, BBL
- cw = Kompresibilitas air, psi-1
- p = tekanan rata-rata reservoir, psia
- p = (pi – p), psi
- Swi = Saturasi air mula-mula, fraksi
- Vf = Volume pori mula-mula, BBL
- cf = Kompresibilitas formasi, psi-1
Langkah-langkah penurunan persamaan material balance :
 Perubahan volume minyak :
- Volume minyak mula-mula di reservoir = N.Boi ……………… (4-25)
- Volume minyak sisa saat t dan tekanan p = (N – Np).Bo ................. (4-26)
- Perubahan volume minyak (terproduksi) = N.Boi – (N – Np).Bo…. (4-27)
 Perubahan volume gas :
- Volume gas mula-mula = G.Bgi = mNBoi
Ratio gas mula - mula dengan  GB gi
m  ……………………… (4-28)
 jumlah minyak mula - mula  NBoi

SCF gas bebas  SCF gas mula  mula,   SCF gas  SCF gas terlarut 
 pada saat t    bebas dan terlarut   diproduksikan    yang tersisa  … (4-29)
       
 NmB oi 
Gf      
 NR si   N p R p  N  N p R s …………………….. (4-30)
 B gi 
- Volume gas bebas pada saat t dan tekanan p (kondisi reservoir) :

 Volume gas   NmB oi 


bebas pada saat t     NR si  N p R P  N - N p R s  B g ……. (4-31)
   B gi 
- Perubahan volume gas bebas (kondisi reservoir):

Perubahan volume   NmB oi 


   NmB oi    NR si  N p R p  N - N p R s  B g . (4-32)
 gas bebas   B gi 

10
 Perubahan volume air :
- Volume air mula-mula di reservoir = W
- Produksi kumulatif air pada saat t = Wp
- Kumulatif produksi air pada kondisi reservoir = Bw . Wp ... (4-33)
- Volume dari air yang merembes ke reservoir pada saat t = We
- Perubahan volume air :
Perubahan 
volume air   W - W  We - B w Wp  Wc w p   - We  B w Wp - Wc w p ... (4-34)
 
 Perubahan volume pori :
- Volume pori mula-mula = Vf
- Perubahan volume air :
 Perubahan 
 volume pori   Vf - Vf - Vf c f p  Vf c f p ...................................... (4-35)
 
Atau bisa juga ditulis perubahan volume pori sama dengan negatif dari
perubahan volume batuan.
 Perubahan 
 volume batuan   - Vf c f p ............................................................... (4-36)
 
Gabungan antara perubahan volume batuan dan air menjadi satu parameter, dan
menghasilkan :
 - We  B w Wp - Wc w P - Vf c f p ......................................................... (4-37)

NB oi  NmB oi
Ganti W = Vf Swi dan Vf  , dan masukkan ke persamaan di atas
1  S wi

menghasilkan :
NBoi  NmB oi
 - We  B w Wp - c w Swi  c f p .................................... (4-38)
1  S wi
atau :
 c S  cf 
 - We  B w Wp - 1  mNBoi  w wi  p ........................................ (4-39)
 1 - S wi 
Dengan menyamakan perubahan volume minyak dan gas bebas menjadi negatif
dari perubahan volume air dan batuan, maka :

11
 NmB oi B g 
NBoi - NBo  N p B o  NmB oi -   - NR si B g  N p R p B g  NBg R s
 B gi 

 c S  cf 
- N p Bg R s  We - B w Wp  1  m NBoi  w wi  p ........................ (4-40)
 1 - S wi 
Kemudian pisahkan parameter-parameter yang sama.
 
   
N Boi - Bo  N p B o  R p  R s  Bg   NmB oi 1  BBg  - NR si - R s  Bg
 gi 

c S  c 
 W - B W  1  m  NB   Δp ........................................... (4-41)
w wi f
e w p oi  1 - S 
 wi

Persamaan di atas adalah persamaan material balance secara umum. Atau dapat
pula ditulis :
B  c S  c 

N B - B  NmB
o oi
 
oi  B
g
 si s g
 
 1 - N R - R B  1  m  NB
oi
 w wi f
 1  S wi
 Δp  W
 e
 gi 
   
 N p Bo R p  R s Bg  B w Wp ............................................................. (4-42)

Bagian ruas sebelah kiri menunjukkan jumlah pengembangan (ekspansi) daripada


minyak dan gas terlarut (Eo), pengembangan tudung gas (Eg), perubahan volume
pori karena fluida diproduksikan dan water connate (Efw) serta jumlah air yang
merembes (water influx) dari aquifer ke dalam reservoir (We). Di sebelah kanan
menunjukkan produksi reservoir (underground withdrawal) yang dapat dituliskan
dengan notasi F. Parameter pertama mewakili produksi minyak dan gas dan
parameter kedua mewakili produksi air.
Dari Persamaan (4-42) kita dapat menuliskan persamaan umum material balance
untuk penyelesaian N :

12
 
N p  B o   R - R  B    We - B W 
  p s g  w p
N
B 
   
c S  c 
 1  R - R B  1  m  B  w wi
 g f
B - B  mB  Δp
o oi oi  B  si s g oi  1  S 
 gi   wi
(4-43)
Bila Bt = Bo + ( Rsi - Rs ) Bg, maka persamaan diatas dapat ditulis menjadi,

 
N p  B t   R - R  B    We -B W 
  p si  g   w p .........(4-44)
N
B 
 
c S  c 
 1  1  m  B
 g
B - B  mB  w wi f  Δp
t ti ti  B  ti  1  S 
 gi  wi

Untuk selanjutnya kita dapat menggunakan persamaan material balance ini


sesuai dengan kondisi dan kasus yang dihadapi. Berdasarkan tekanan reservoir,
maka perhitungan material balance dapat dibagi menjadi dua, yaitu tekanan diatas
tekanan saturasi (Pi > Pb) dan tekanan di bawah tekanan saturasi (Pi < Pb).
a. Reservoir tidak jenuh (Pi > Pb)
Pada keadaan tekanan reservoir diatas tekanan saturasi, maka dalam reservoir
belum terbentuk gas bebas dan tidak memiliki tudung gas awal serta faktor
volume formasi minyak berhubungan dengan kompresibilitas minyak,
sehingga, sehingga Rs = Rsi = Rp, m = 0, Bo – Boi = Co Boi (Pi – P) = Co Boi p.
Jika didalam reservoir mengalami perembesan air dan produksi air, dimana We
 0 dan Wp  0, maka persamaannya menjadi :
N p Bo   We  Wp B w 
N ......................................................... (4-45)
 c w S wi  c f 
B oi Δp c o  
 1 - S wi 
Jika reservoir tidak terdapat perembesan air dan produksi air dipermukaan (We
= 0, Wp = 0) maka persamaan diatas menjadi :

13
N p Bo 
N ......................................................... (4-46)
 c w S wi  c f 
B oi Δp c o  
 1 - S wi 
Jika volume pori dianggap tidak mengalami perubahan, maka persamaannya
menjadi :
N p Bo   We  Wp B w 
N ........................................................... (4-47)
B oi c Δp
o

dengan harga co :

1  B o 
c   1 ........................................................................... (4-48)
o ΔP  B 
 oi 
Jika volume pori dianggap mengalami perubahan, maka berlaku persamaan :

N p .B o  We - Wp .B w 
N .............................................................. (4-49)
B oi .c oe .p

dengan harga ce :
c e .S o  c w S w  c f
c oe  ............................................................... (4-50)
1  Sw

b. Reservoir jenuh (Pi < Pb)


Pada keadaan tekanan reservoir awal sudah berada dibawah tekanan saturasi,
maka dalam reservoir terbentuk gas bebas, sehingga (Rs  Rsi  Rp) dan m 0.
 
N p B o  (R p  R s ) B g  We  Wp B w 
N ........ (4-51)
 B   c S  c 
B o  B oi   mBoi  g   1  B g R si  R s   1  m  B oi  w wi f  Δp
 
 B gi    1 - S wi 
Jika tidak terbentuk tudung gas, maka persamaan diatas menjadi :
 
N p B o  (R p  R s ) B g  We  Wp B w 
N ................................ (4-52)
c S  c 
B o  B oi  B g R si  R s  B oi  w1 -wiS f  Δp
 wi 
Untuk reservoir yang tidak mengalami perembesan air, tidak ada produksi air
dan tidak terdapat tudung gas, dimana We = 0, Wp = 0 dan m =0, maka
persamaan material balance-nya menjadi :

14
 B  (R  R ) B 
N
 o p ps g ................................. (4-53)
N
c S  c 
o
 oi g si
 
B B B R R B 
s
w wi
oi  1 - S
f  Δp

 wi

2.3.3. Persamaan Material Balance Berdasarkan Mekanisme Pendorong


2.3.3.1.Depletion Drive Reservoir
Reservoir yang memiliki tenaga pendorong depletion dan Pi > Pb, We= 0,
Bgi=Bg=0, m=0, maka persamaan material balance menjadi berikut :
N p Bo
N ……………………………...(4-54)
 
 c S  c  
B oi C Δp  B  w wi f  Δp 
o  oi  1  S  
 wi 
Reservoir yang memiliki tenaga pendorong depletion dan Pi < Pb, We=0,
Bgi≠Bg≠0, m=0 maka persamaan material balance menjadi berikut :
 
N p  B o   R - R  B 
  p s  g 
N ……………(4-55)
  
  
c S  c
 B - B  R - R B   B  w wi f  Δp 
 o oi si s g   oi  1  S  
  wi 
2.3.3.2. Gas Cap Drive Reservoir
Reservoir yang memiliki tenaga pendorong gas cap, akan memiliki Pi = Pb
atau Pi < Pb. Hal ini karena sudah terbentuk tudung gas di atas zona minyak dan
syarat gas terbebaskan dari minyak adalah tekanan nya dibawah Pb. Terdapat
parameter m dalam persamaan material balance yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara ukuran gas cap dengan ukuran zona minyak.
GB gi
m ........................................................................................................(4-56)
NBoi
Persamaan material balance yang berlaku untuk gas cap drive, We=0, m≠0,
Rsi≠Rs≠0, Bg≠0, sebagai berikut :

15
 
N p  B o   R - R  B 
  p s  g
N ……...(4-57)
 B   c S  c  

 o oi

si s g   oi  B

 B - B  R - R B   mB  g  1   1  m  B
  oi
 w wi f  Δp 
 1  S wi  
  gi    

2.3.3.3. Water Drive Reservoir


Reservoir yang memiliki tenaga pendorong air dan Pi > Pb, We≠0, Bg=0,
maka persamaan material balance menjadi berikut :
N B  B W  - W
 p o w p  e
N ………………………………(4-58)
 
 c S  c  
B -B  B  w wi f  Δp 
o oi  oi  1  S wi  
 
Reservoir yang memiliki tenaga pendorong air dan Pi < Pb, We≠0, Bg≠0
maka persamaan material balance menjadi berikut :
     
 N p  B o   R p - R s  B g   B w Wp  - We
N     ………(4-59)
  
  
c S  c
 B - B  R - R B   B  w wi f  Δp 
 o oi si s g   oi  1  S  
  wi 
Adanya perembesan air (water influx) sering menjadi problem untuk
reservoir yang berbatasan dengan aquifer. Besarnya water influx pada suatu
reservoir water drive dapat diramalkan dengan menggunakan tiga cara, yang
mana masing – masing tergantung pada kondisi alirannya, yaitu :
1. Untuk aliran steady state (Schilthuis)
Schilthuis (1936), menurunkan persamaan dengan anggapan bahwa
kondisi steady state, penurunan tekanan teratur dan bertahap, viscositas,
permeabilitas, dan geometri aquifer konstan, maka :
t
We  k  (Pi  P) dt ………………………………………………. (4-60)
0

atau
(dWe / dt ) = k (Pi – P)…………………………………………... (4-61)

16
dimana :
k = konstanta water influx, Bbl / Hari / Psi
Pi – P = perbedaan antara tekanan reservoir mula – mula dengan tekanan
reservoir pada saat P tertentu, Psi

2. Untuk aliran pseudo steady state (Hurst)


Hurst (1943), menurunkan persamaan pengembangan dari persamaan
Schilthuis, yaitu :
t
Pi  P  dt ………………………………………………. (4-62)
We  c 
0
Log at

dimana :
c = konstanta water influx, Bbl / Hari / Psi
a = konstanta konversi waktu yang besarnya tergantung satuan

3. Untuk aliran unsteady state (Hurst-Van Everdingen)


Van Everdingen dan Hurst (1949), menurunkan persamaan dengan
anggapan bahwa kondisi unsteady state, yaitu :
We  B  P Q (t d ) ………………………………………………. (4-63)
dimana :
B = konstanta water influx, Bbl / Hari / Psi
P = perbedaan tekanan, Psi
Q ( td ) = dimension less water influx, yang merupakan fungsi dari re / rw
dan td, dimana td adalah dimension less time
Harga td dapat ditentukan dengan persamaan :
kw  t
t d  6,323  10 3 …………………………………….. (4-64)
 w  Ce rw 2
dimana :
kw = permeabilitas effektif air, md
t = waktu, Hari
w = viscositas air, cp
 = porositas, fraksi

17
Ce = kompresibilitas air formasi, psi-1
rw = jari – jari sumur, ft
Harga B dapat ditentukan dengan persamaan :
B = 1,119  Cw rw h f …………………………………………….. (4-65)
dimana :
h = ketebalan rata-rata aquifer, ft
f = keliling reservoir yang dimasuki oleh air, fraksi
Untuk menentukan besarnya harga We, maka terlebih dahulu harus
ditentukan harga konstanta water influxnya dengan cara sebagai berikut :
1. Cari harga We dari data – data produksi masa lalu dengan menggunakan
persamaan material balance.
2. Tentukan harga dWe / dt.
3. Tentukan konstanta a dan c dari persamaan semi steady state dengan
menggunakan persamaan :
ki log a + ki log ti = n c……………………………………… (4-66)
atau
ki ti log a + ki ti log ti = ti c…………………………………... (4-67)
4. Tentukan harga k dengan menggunakan Persamaan (4-66). Jika ternyata
harga k tidak konstan, maka dapat ditentukan dengan persamaan semi
steady state.
5. Bila ternyata konstanta a dan c di atas tidak konstan maka dicari harga
rata – ratanya.
Setelah didapatkan harga konstanta water influx, maka harga dWe / dt dapat
ditentukan. Kemudian dengan Persamaan (4-60) kecepatan produksinya dapat
ditentukan

2.3.3.4. Combination Drive Reservoir


Reservoir yang memiliki tenaga pendorong kombinasi pada umumnya
adalah kombinasi antara water drive dan gas cap drive. Maka persamaan material
balance nya menjadi sama dengan persamaan umum material balance.

18
     
 N p  B o   R p - R s  Bg   B w Wp  - We
N     ……(4-68)
 B   
  
c S  c 
 B - B  R - R B   mB  g  1   1  m  B  w wi f  Δp 
 o oi si s g   oi  B   oi  1  S 
  gi     wi  

2.4. Perkiraan Cadangan


Cadangan reservoir adalah bagian penting dari proses evaluasi pada
industri minyak dan gas bumi, sebelum melakukan suatu estimasi cadangan
reservoir ada baiknya mengetahui pengertian dari cadangan itu sendiri. Cadangan
reservoir yang dapat diproduksikan atau biasa disebut Estimated Ultimate Recovery
(EUR) adalah estimasi jumlah hidrokarbon (crude oil dan natural gas) yang
diperkirakan dapat diproduksikan ke permukaan secara komersial pada waktu
mendatang dari akumulasi hidrokarbon yang telah diketahui.
Perhitungan estimasi jumlah cadangan minyak yang bisa diproduksikan
(EUR) dapat dilakukan dengan membuat persamaan matematis yaitu:
EUR = ERR + Cum ............................................................................ (5-2)
Dimana:
 Estimated Remaining Reserve (ERR) adalah estimasi cadangan yang masih
tertinggal di reservoir.
 Cumulative Produksi (Cum) adalah jumlah hidrokarbon yang telah
diproduksikan.
Konsep persamaan ini adalah, bahwa cadangan yang dimaksud adalah
cadangan yang dapat diproduksikan jadi akan ada cadangan sisa yang tidak bisa
diproduksikan dengan teknologi yang ada. Untuk itu harus dicari hubungan antara
estimasi cadangan yang akan diproduksikan (EUR) dengan Original Oil In Place
(N) seperti terlihat pada Persamaan 4-3 berikut:
EUR = N *RF ..................................................................................... (5-3)
Dari Persamaan 5-2, dan Persamaan 5-3, kita kombinasikan maka akan
memberikan Persamaan 5-4, berikut:
ERR = (N*RF)-Cum ......................................................................... (5-4)
Dimana:

19
Recovery Factor (RF) adalah perbandingan antara estimated ultimate
recovery dengan estimated original oil in place.
Dari Persamaan 5-4, dapat dikatakan bahwa hanya cumulative produksilah
satu-satunya yang dapat diukur, sedangkan ERR, N, dan RF hanya dapat
diperkirakan.

2.5. Prosedur perhitungan


2.5.1. Prosedur Perhitungan Metode CARET
Langkah I
Penentuan model aquifer yang cocok untuk reservoirmodel aquifer unsteady-
state.
1. Menghitung harga penurunan tekanan sebesar P aquifer unsteady-state:
P0  P1
P1  untuk j = 0
2
Pj  2  Pj
Pj  untuk j < 1
2
2. Menghitung konstanta waktu aquifer (a) dari data aquifer dengan persamaan :
 k 
a  2.3092 
2 
   c e e 
r
3. Menghitung harga tD (dimensionless time) pada setiap perubahan waktu :
tD = a x t
4. Asumsikan nilai ratio radius aquifer tak berdimensi (rD), sehingga dapat
ditentukan nilai dari QtD untuk setiap step waktu. QtD diperoleh dari
pembacaan tabel dimensionless time untuk harga rD dan tD tertentu.
5. Menghitung harga fungsi water influxS(p,t) dengan prinsip superposisi
worksheet sebagai fungsi tekanan dan waktu perembesan air :
n
S ( p ,t )   P QtD
j 1

6. Menghitung comulative voidage (F) :


F  N p Bo  Rs B g  G p  Gi B g  W p  Wi Bw

20
7. Menghitung ekspansi minyak (Eo) :
E o  Bo  Boi  Rsi  Rs B g

8. Menghitung ekspansi gas bebas (Eg) :


B gi S og E o
E g  B g  B gi 
1  S wg  S og Boi

9. Menghitung ekspansi minyak-air (Efwo) :


  pi  p c f  S wo c w  
E fwo  Boi  
 1  S wo 
10. Menghitung ekspansi minyak-gas (Efwg) :
  pi  p c f  S wg c w 
E fwg  B gi  
 1  S wg  S og 
11. Menghitung ekspansi minyak dan gas bebas (Eog) yang dijelaskan dengan gas
cap ratio (m) :
mBoi E g  E fwg 
E og   Eo  E fwo 
B gi

12. Menghitung nilai ECARET untuk reservoir gas dengan water drive,
menggunakan persamaan :
2C e SB gi  h A 
E caret     E g  E fwg
1  S wg  hg 

untuk reservoir minyak dengan water drive, menggunakan persamaan :
  1 m  h A  mE g  E fwg 
ECARET   2ce S       Boi  Eo  E fwo
  h 
  1  S wo 1  S og  S wg  R  Bgi 
13. Membuat plot antara harga voidage (F) dengan ECARET, kemudian tarik garis
lurus dimana akan kita dapatkan harga G atau N yang merupakan slope dari
grafik tersebut.
14. Menghitung persen kesalahan regresi dari penarikan garis lurus tersebut :
 S FECARET 
V    x100

 F 

21
 F  F 
2

S FECARET 
fit

n 1
dimana :
F = rata-rata aritmetik dari harga n (jumlah data) dari F yang digunakan
dalam regresi
Ffit = hasil perkalian antara harga N dengan harga ECARET
15. Mengulangi perhitungan langkah 1 sampai 5 untuk beberapa harga ”a” dan
”rD” yang lain, sehingga ditemukannya kesalahan regresi yang paling kecil.
16. Dari plot voidage (F) dengan kombinasi ekspansi di aquifer dan reservoir
(ECARET) dengan deviasi kesalahan terkecil yang digunakan untuk menentukan
harga Initial Oil In Place (IOIP) yang merupakan slope dari penarikan garis
lurus plot tersebut. Untuk mengetahui deviasi kesalahan terkecil dengan
melihat plot antara persen kesalahan (V) dengan harga konstanta waktu aquifer
(A) pada berbagai rD.
17. Mengecek harga properti aquifer, yaitu sudut aquifer untuk memberikan influx
dan ketebalan aquifer.
k 139.32U a

  hA
dimana harga konstanta water influx dihitung dengan persamaan :

U  1 m   hA 
 2 C e Boi    
  h 
N  1  S wo 1  S og  S wg  g 

Langkah II
Korelasi antara harga WeMB dengan harga WeUSS (History Matching) sebagai
koreksi validitas hasil perhitungan dengan metode CARET
Untuk lebih meyakinkan keakuratan hasil perhitungan yang kita lakukan,
maka kita juga melakukan korelasi (matching) terhadap harga WeMB dengan harga
WeUSS. Adapun langkah korelasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan harga WeUSS setelah kita dapatkan harga (U), (S) dan
(F). Persamaan yang digunakan untuk menghitung WeUSS adalah sebagai
berikut

22
WeUSS = UUSS x S(p,t)
2 c B  hA 
U USS   e oi   N
 1  S wo  hR 
2. Melakukan perhitungan harga WeMB menggunakan persamaan berikut :
F = N.Eog + We MB
WeMB = F – N.Eog
3. Apabila hasil dari perhitungan antara WeMB dan WeUSS nilainya hampir
mendekati (yang dapat dilihat pada grafik yang berimpit) berarti hasil
perhitungan yang kita lakukan dapat dikatakan akurat.

Langkah III
Perhitungan peramalan perilaku reservoir
2.5.2. Perkiraan Cadangan
Cadangan reservoir adalah bagian penting dari proses evaluasi pada
industri minyak dan gas bumi, sebelum melakukan suatu estimasi cadangan
reservoir ada baiknya mengetahui pengertian dari cadangan itu sendiri. Cadangan
reservoir yang dapat diproduksikan atau biasa disebut Estimated Ultimate Recovery
(EUR) adalah estimasi jumlah hidrokarbon (crude oil dan natural gas) yang
diperkirakan dapat diproduksikan ke permukaan secara komersial pada waktu
mendatang dari akumulasi hidrokarbon yang telah diketahui.
Perhitungan estimasi jumlah cadangan minyak yang bisa diproduksikan
(EUR) dapat dilakukan dengan membuat persamaan matematis yaitu:
EUR = ERR + Cum
Dimana:
 Estimated Remaining Reserve (ERR) adalah estimasi cadangan yang masih
tertinggal di reservoir.
 Cumulative Produksi (Cum) adalah jumlah hidrokarbon yang telah
diproduksikan.
Konsep persamaan ini adalah, bahwa cadangan yang dimaksud adalah
cadangan yang dapat diproduksikan jadi akan ada cadangan sisa yang tidak bisa
diproduksikan dengan teknologi yang ada. Untuk itu harus dicari hubungan antara

23
estimasi cadangan yang akan diproduksikan (EUR) dengan Original Oil In Place
(N) seperti terlihat pada Persamaan 4-3 berikut:
EUR = N *RF
Dari Persamaan 5-2, dan Persamaan 5-3, kita kombinasikan maka akan
memberikan Persamaan 5-4, berikut:
ERR = (N*RF)-Cum
Dimana:
Recovery Factor (RF) adalah perbandingan antara estimated ultimate
recovery dengan estimated original oil in place.
Dari Persamaan 5-4, dapat dikatakan bahwa hanya cumulative produksilah
satu-satunya yang dapat diukur, sedangkan ERR, N, dan RF hanya dapat
diperkirakan.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah model
perembesan air dari aquifer ke dalam reservoir zona minyak, konstanta perembesan
air-nya (U) dan jari-jari aquifer tanpa dimensi (rD) sehingga jumlah air yang masuk
ke dalam reservoir zona minyak (water influx) dapat diketahui. Hasil yang
diharapkan selanjutnya adalah IOIP,recovery factor, dan perilaku reservoir yang
akan datang dengan Metode CARET untuk peramalan perilaku reservoir.

IV. TIME SHEET


Guna menyelesaikan tugas akhir, maka permohonan melaksanakan tugas
akhir akan direncanakan selama 2 bulan terhitung mulai tanggal 1 Mei - 30 Juni
2018. Jadwal pelaksanaan tugas akhir dapat berubah menyesuaikan kondisi
perusahaan.

24
MINGGU
No TUGAS AKHIR
I II III IV V VI VII VIII
1 Pengumpulan Data
Analisan dan Pengolahan
2
Data
3 Analisa Perilaku Reservoir
4 Laporan dan Presentasi

25
V. RENCANA DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan
1.4. Batasan Masalah
1.5. Metodologi
1.6. Sistematika Penulisan
II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN “Y”
2.1. Sejarah Lapangan “Y”
2.2. Tektonik Regional
2.3. Struktur Geologi Regional
2.4. Fisiografi Regional
2.5. Stratigrafi Regional
2.6. Petroleum System
III. TEORI DASAR
3.1. Penentuan Cadangan Minyak Awal di Tempat dengan Metode
Volumetrik
3.2. Persamaan Umum Material Balance
3.2.1. Persamaan Material Balance untuk reservoir minyak
3.2.2. Material Balance sebagai garis lurus
3.3. Mekanisme Pendorong Reservoir
3.3.1. Depletion Drive Reservoir

26
3.3.2. Gas Cap Drive Reservoir
3.3.3. Water Drive Reservoir
3.3.4. Gravity Drainage Drive Reservoir
3.3.5. Combination Drive Reservoir
3.4. Konsep Drive Index
3.5. Water Influx
3.5.1. Metode Schilthuis (steady-state aquifer)
3.5.2. Metode Van Everdingen Hurst (unsteady-state aquifer)
3.6. Current Recovery Factor, Recovery Factor Material Balance, Ultimate
Recovery dan Remaining Reserves
IV. PERKIRAAN BESARNYA CADANGAN PADA LAPANGAN “X”
DENGAN METODE MATERIAL BALANCE
4.1. Persiapan Data
4.1.1. Data Tekanan Reservoir
4.1.2. Data PVT (Pressure-Volume-Temperature)
4.1.3. Data Produksi
4.1.4. Data Sifat Fisik Batuan Reservoir
4.1.4. Data Sifat Fisik Fluida Reservoir
4.2. Prosedur Penentuan Drive Mechanism serta Perkiraan Besarnya
Remaining Reserves pada Lapangan X
4.2.1. Penentuan OOIP Metode Volumetris
4.2.2. Pembuktian Perembesan Air Lapangan X
4.2.3. Penentuan Kumulatif Water Influx Berdasarkan Persamaan
Material Balance
4.2.4. Penentuan Drive Mechanism pada Lapangan X
4.2.5. Perkiraan Model Aquifer, OOIP Material Balance, dan
Cadangan
V. PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

27
VI. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, T, “Reservoir Engineering Handbook” Third Edition, Gulf Professional
Publishing, Oxford, 2006.
Amyx, ”Petroleum Resrervoir Engineering, Physical Properties” McGraw-Hill
Book Company, 1988.
Austin, Ukwu and Onyekonwu, Mike, “Advancement in Material Balance
Analysis” SPE, SPE Nigeria Annual International Conference and
Exhibition, 5-7 August, Lagos, Nigeria, 2014.
Bemmelen, van R.W., “The Geology of Indonesia”, Martinus Nyhoff, The Haque,
Netherland, 1949.
Carlos, A. Garcia and Jose, R. Villa, “Pressure and PVT Uncertainty in Material-
Balance Calculations” SPE, Latin American & Caribbean Petroleum
Engineering Conference, 15-18 April, Buenos Aires, Argentina, 2007.
Clark, J.C.,”Elements of Petroleum Reservoirs” Henry L. Doherty Series, AIME,
Dallas, Texas USA, 1969.
Cole, F.W., “Reservoir Engineering Manual”, Gulf Publishing Company, Houston,
Texas USA, 1969.
Craft, B.C. and Hawkins, M.F., “Applied Petroleum Reservoir Engineering”,
Englewood Cliffs, Prentice-Hall, Inc., New Jersey, 1972.
Dake, L.P., “Fundamentals of Reservoir Engineering” Elsevier, Amsterdam, 1978.
Dake, L.P., “The Practice of Reservoir Engineering” Elsevier, Amsterdam, 1994.
Guthrie, R.K., Greenberger, M.H., “The Use of Multiple Correlation Analysis for
Interpreting Petroleum Engineering Data”, Drilling and Production
Practice, API, 1955.
Havlena, D., and Odeh, A.S., “The Material Balance as an Equation of a Straight
Line” JPT Hudson’s Bay Oil and Gas Co., ltd. Calgary, Alta and Socony
Mobil Oil Co. Dallas, Texas, 1963.
Havlena, D., and Odeh, A.S., “The Material Balance as an Equation of a Straight
Line-Part II, Field Cases” JPT Hudson’s Bay Oil and Gas Co., ltd. Calgary,
Alta and Socony Mobil Oil Co. Dallas, Texas, 1963.

28
Irby, T.L., Zurawsky, L.G., and Clapham, E.E., “Material-Balance Analysis of
Water-Drive Reservoir with An Unusual Development History” SPE,
Journal of Petroleum Technology, 1962.
Kristanto, Dedi, dan Rukmana, Dedi “Teknik Reservoir, Teori dan Aplikasi”
Percetakan Pohon Cahaya, Yogyakarta, 2011.
McCain, W.D, Jr.,”The Properties of Petroleum Fluids”, Pennwell Publishing
Company, P.O. Box 1260, 1421 South Sheridan Road Tulsa, Oklahoma
USA, 1973.
McCain, “The Properties of Petroleum Fluids” Second Edition, Pennwell
Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1990.
Pletcher, J.L., “Improvements to Reservoir Material-Balance Methods”, SPE,
Marathon Oil Co, Colorado, 2002.
Rex, W., and Morris, “An Analysis of Material-Balance Calculations” SPE,
Transactions of the AIME, 1945.
Schilthuis, R., “Active Oil and Reservoir Energy”, Trans, AIME, 1936.
Sills, S.R., “Improved Material-Balance Regression Analysis for Waterdrive Oil
and Gas Reservoirs”, SPE, ARCO E&P Technology, New Orleans, 1996.
Slider, H.C., “Practical Petroleum Reservoir Engineering Methods”, Petroleum
Publishing Company, Tulsa, USA, 1976.
Smith, C.R., Tracy, G., Farrar, R.L., “Applied Reservoir Engineering”, Oil & Gas
Consultants International, Inc., Tulsa, USA, Volume 1, 1992.
Smith, R.V.,”Practical Natural Gas Engineering” Second Edition, Pennwell
Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1990.
Van Everdingen, A., and Hurst W., “The Application of the Laplace Transformation
to Flow Problems in Reservoirs”, Trans. AIME, 1949.
Wang, B., and Hwan, R.R., “Influence of Reservoir Drive Mechanism on
Uncertainties of Material Balance Calculations” SPE, SPE Annual
Technical Conference and Exhibiton, 5-8 October, San Antonio, Texas,
1997.

29

Anda mungkin juga menyukai