Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH UKURAN PIPA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT LAJU

PRODUKSI SUMUR PADA FUTURE IPR

Oleh
Kaharuddin Mujahid

ABSTRAK
Seiring dengan waktu kemampuan laju alir dan tekanan reservoar akan menurun.Pada two phase reservoir,penurunan
laju alir dan tekanan reservoir dikarenakan oleh turunnya permeabilitas relatif dari reservoir akibat naiknya viskositas
minyak.Future IPR dapat di prediksi untuk metode vogel dan Wiggins. Kegunaan pipa produksi adalah untuk
mengalirkan kandungan minyak dan gas bumi ke permukaan. Jika ukuran pipa produksi yang digunakan tidak tepat
maka akan timbul dampak negatif. Jika ukuran pipa produksi terlalu besar maka pipa produksi akan lebih cepat rusak
akibat timbulnya masalah kepasiran dan korosi. Tetapi jika ukuran pipa produksi terlalu kecil maka akan mempercepat
terjadinya kerusakan formasi pada sumur produksi. Dalam mengevaluasi penggunaan ukuran pipa produksi yang tepat
harus menggunakan analisa kurva Inflow Performance Relationship, kurva TPR dan analisa sistem nodal. Hasil analisa
tersebut dapat dikombinasikan sehingga mendapatkan ukuran pipa produksi yang sesuai serta dapat digunakan untuk
menganalisa Future IPR.
Kata Kunci : Future IPR Pipa Produksi, Laju Produksi

1. PENDAHULUAN
Pada saat kegiatan produksi tidak selamanya laju alir akan konstan akan tetapi sebaliknya laju alir akan mengalami
penuruna seiring berjalannya waktu.Untuk itu pentingnya analisa Future IPR dilakukan agar kitadapat mengetahui
kapan sumur itu sampai ketitik dimana sudah tidak dapat di produksikan lagi dan apakah terget produksi dapat tercapai
secara optimal ataukah malah sebaliknya .Salah satu penyebab tidak tercapainya target produksi pada suatu sumur
migas adalah adanya kesalahan dalam pemilihan ukuran pipa produksi (tubing) . Salah satu cara agar target produksi
yang diharapkan dapat terpenuhi adalah dengan menggunakan ukuran pipa produksi yang disesuaikan dengan
kemampuan laju produksi optimal suatu sumur produksi .Pipa produksi atau yang lebih dikenal dengan tubing
merupakan sebuah pipa tegak lurus didalam sumur produksi yang dipasang setelah dilakukan pemasangan kepala sumur
yang bertujuan untuk mengalirkan fluida dari dasar sumur agar mencapai ke permukaan .Untuk mengetahui kesesuaian
dalam memilih ukuran pipa produksi yang tepat maka dilakukannya analisa dan evaluasi dengan menggunakan
perhitungan Kurva TPR yang digabungkan dengan analisa kurva IPR dengan menggunakan data laju produksi fluida
(Qf), dan tekanan alir dasar sumur (Pwf) .
Ruang lingkup permasalahan pada paper ini dibatasi hanya membahas analisa dan evaluasi ukuran pipa produksi
(tubing) pada future IPR Penelitian ini bertujuan untuk : Menganalisa dan mengetahui kemampuan laju produksi
optimal pada sumur untuk berproduksi, Menganalisa ukuran pipa produksi yang tepat untuk digunakan pada sumur
produksi berdasarkan analisa TPR, Menganalisa kapan sumur tidak dapat diproduksikan lagi terhadap ukuran pipa
berdasarkana analisa TPR dan Future IPR.

2.METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan berupa data dari beberapa tahun produksi serta data sekunder seperti data kedalaman
akhir sumur (total depth), tekanan reservoir (PR),GLR,water cut, laju alir air (Qw),ukuran tubing yang digunakan pada
sumur, laju produksi fluida (Q), tekanan alir dasar sumur (Pwf),. analisa data yang dilakukan yakni ketepatan dalam
pemilihan ukuran pipa. diharapkan. Selain itu dianalisa juga lama produksi sumur terhadap ukuran pipa produksi yang
dipakai.
3. HASIL DAN ANALISIS
3.1 Analisis Kemampuan Laju Produksi Optimal (Qmax).
3.1.1 Analisa Kurva IPR
Bentuk hubungan yang mempengaruhi perubahan tekanan alir dasar sumur (Pwf) terhadap laju produksi merupakan
pengertian dari kurva IPR. Bentuk kurva IPR yang dihasilkan berupa lengkungan yang dapat dibuat dengan menggunakan
persamaan Vogel serta disini juga menggunakan metode wiggins .Hasil-hasil perhitungan yang telah dilakukan tersebut
dengan menggunakan persamaan Vogel dan wiggins yang ditunjukan pada gambar.
Berdasarkan hasil dari analisis kurva IPR pada setiap sumur produksi, maka didapat nilai laju produksi maksimal
(Qmax) yang dapat dicapai pada sumur produksi tahun 2018 yaitu 1689,189 bopd,tahun 2019 sebesar 2090,21
bopd,tahun 2020 sebesar 1305,425 bopd,tahun 2021 sebesar 1093,625 bopd,tahun 2022 sebesar 1024,071 bopd dan
pada tahun 2023 sebesar 1035,55 bopd.
3000

2500

2000
IPR

1500 2,375
2,875
1000 4

500

0
0 500 1000 1500 2000
IPR tahun 2018

3500

3000

2500
QO
2000
QW
1500 QT

1000 OPR

500

0
-500 0 500 1000 1500 2000 2500
IPR tahun 2019
3000

2500

2000
Qo

1500 Qw
Qt
1000 TPR 2,375"

500

0
0 500 1000 1500
IPR tahun 2020

2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
0 500 1000 1500
IPR tahun 2021
2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
-500 0 500 1000 1500
IPR tahun 2022

2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
0 500 1000 1500
IPR tahun 2023
3.2 Analisa Ukuran Pipa Produksi
Dalam menganalisis ukuran pipa produksi yang akan dipergunakan, tahapan yang dilakukan adalah menganalisa kurva
tubing performance relationship sebagai gambaran antara laju produksi dengan tekanan ditubing pada setiap asumsi
ukuran pipa produksi yang akan dipergunakan. Setelah itu menganalisa dengan melihat titik perpotongan antara Kurva
TPR setiap ukuran pipa produksi yang digabungkan dengan kurva IPR untuk mendapatkan hasil laju produksi optimal
yang diharapkan.

3.2.1 Analisa Kurva TPR/OPR


Fungsi dari analisa kurva tubing performance relationship sebagai gambaran mengenai hubungan laju produksi (Q) dan
tekanan di tubing dengan menggunakan Hagedorn brown correlation. Untuk menentukan nilai TPR disetiap ukuran pipa
produksi 2,375in, 2,875in,dan 4 pada tahun 2018 serta 2,375 in pada tahun 2019 s/d 2023 Hasil dari nilai TPR setiap
sumur ditunjukan pada kurva.Di tahun 2018 laju optimal dengan tubing 2,375in sebesar 500 bopd.2,875in sebesar 700
bopd,4 in sebesar 1000 bopd.Ditahun 2019 dengan tubing 2,375 in sebesar 429,026 bopd.Pada tahun 2020 dengan
tubing ukuran 2,375 in sebesar 182,198 bopd.Pada tahun 2021 dengan tubing ukuran 2,375 in sebesar 128,7249
bopd.Pada tahun 2022 dengan ukuran tubing 2,375 in sebesar 99,173 bopd.Pada tahun 2023 dengan ukuran tubing
2,375 in tidak terdapat perpotongan artinya pada ukuran tubing tersebut tidak dapat diproduksikan oil lagi.

3000

2500

2000
IPR

1500 2,375
2,875
1000 4

500

0
0 500 1000 1500 2000

Kurva TPR 2018 (2,375,2,875,4)

3500

3000

2500
QO
2000
QW
1500 QT

1000 OPR

500

0
-500 0 500 1000 1500 2000 2500

Kurva TPR 2019 (2,375 in)


3000

2500

2000
Qo

1500 Qw
Qt
1000 TPR 2,375"

500

0
0 500 1000 1500

Kurva TPR Tahun 2020 (2,375 in)

2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
0 500 1000 1500

Kurva TPR Tahun 2021 (2,375 in)


2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
-500 0 500 1000 1500

Kurva TPR Tahun 2022 (2,375 in)

2500

2000

1500 Qo
Qw

1000 Qt
TPR 2,375"
500

0
0 500 1000 1500

Kurva TPR Tahun 2023 (2,375 in)


3.2.2 Analisa Future IPR terhadap ukuran tubing 2,375
Untuk menganalisa Future IPR maka data IPR 2018 s/d 2023 digabung dalam satu grafik kurva serta dikorelasikan
denga ukuran pipa produksi yang sesuai dengan kemampuan berproduksinya, yaitu melalui kombinasi kurva IPR dan
kurva TPR untuk ukuran-ukuran tubing 2 in(ID) pada tahun 2018 s/d 2023.
Setelah dilakukannya analisa pada sumur produksi, maka kita dapat mengetahui seberapa besar laju produksi yang akan
dicapai pada future IPR menggunakan tubing 2,375,yaitu laju produksi optimalnya 99,172 stb/day ,hanya sampai tahun
2022.Hal ini terlihat pada kurva future IPR di bawah ini

2500

2000
2018
2019
1500
2020
2021
1000
2022
2023
500
TPR

0
0 500 1000 1500 2000 2500
Future IPR (2,375 in)
4. KESIMPULAN
Dari uraian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan laju produksi optimal pada sumur produksi adalah sebesar 99,172 stb/day pada tubing ukuran 2,375
in
2. Berdasarkan analisa kurva TPR yang dilakukan maka ukuran pipa produksi 2,375 in hanya dapat berproduksi sampai
2022
3. Hasil produksi optimal future IPR tersebut hanya berdasarkan asumsi yaitu tubing size ukuran 2,375 in,agar didapat
produksi yang lebih lama maka dapat dilakukan dengan mengganti ukuran tubing sesuai keinginan.

DAFTAR PUSTAKA
.
[1] Boyun, G., William, C.L., and Ali, G. (2007). Petroleum Production Engineering. Lafayette LA : Elsevier Science
& Technology Books.
[2] Http://www.academia.edu/36103021/Inflow_Performance_Relationship

Anda mungkin juga menyukai