NAMA : ______________________
NIM : ______________________
MODUL I
CADANGAN VOLUMETRIK MINYAK & GAS
1. Teori Perhitungan (Original Oil In Place) OOIP dan (Original Gas In Place) OGIP,
7758 Vb (1 Sw)
OOIP =
Boi
OOIP : Original Oil In Place, STB
Vb : Volume bulk, acre-ft
: Porosity, fraction
43560 Vb (1 Sw)
OGIP =
Bgi
c. Pada gambar diatas diperlihatkan Perbandingan Luas Area (cell D9) = Luas Area (cell
C9) dibagi Luas Area (cell C8). Kemudian tekan Enter
d. Lakukan hal yang sama untuk cell D10 s/d D14,
Klik pada cell D9, posisikan mouse pada pojok kanan bawah (sampai membentuk
tanda “+”), kemudian klik dan tarik sampai cell D14, atau
Copykan cell D9 dan paste kan pada cell D10 sampai cell D14
5. Tentukan persamaan yang akan digunakan,
Syarat yang digunakan adalah apabila An+1/An > 0.5 digunakan metode Trapezoidal. Kita
gunakan fuction logika “IF”,
a. Klik pada cell C9, kemudian tanda “=”
b. Pilih Formulas > Insert Functions > Pilih fungsi “IF” > OK
c. Akan muncul kolom logical test, masukkan pada kolom ‘logical test’, cell yang
dikondisikan yaitu D9 dan tambahkan syarat untuk menentukan persamaan digunakan
yaitu lebih dari 0.5 (masukkan “D9>0.5”).
d. Masukkan juga pada kolom ‘value ..if..true’ : “Trapezoidal”, dan pada kolom ‘value if
false’ : “Pyramidal”. Hal ini menyatakan bahwa bila pada cell D9 bernilai lebih dari 0.5
maka pada cell F9 akan didefinisikan persamaan yang akan digunakan, yaitu
Trapeziodal ataukah Pyramidal.
e. Klik OK atau tekan Enter. Kemudian lakukan seperti langkah 3d, untuk kolom-kolom
berikutnya.
6. Hitung volume,
a. Dengan persamaan untuk :
Metode Trapezoidal
h
Vb ( An ( An 1))
2
Metode Pyramidal
h
Vb ( An An 1 An An 1)
3
b. Masukkan persamaan tersebut, selalu mulai dengan tanda “=”, Kemudian tekan Enter
8. Hitung harga rata-rata untuk Porositas, Saturasi air, FVF Minyak (Boi) dan FVF Gas (Bgi).
a. Sebagai contoh, Posisikan mouse atau klik pada cell D19.
b. Formulas > Insert Function > Average > OK pada cell D19 dan masukkan range
kolom yang akan di rata-rata yaitu cell D9 sampai D18 (ketik D9:D18).
43560 Vb (1 Sw)
OGIP=
Bgi
MODUL II
SIFAT FISIK MINYAK
Psep
gs = gs 1 5.91210 5 o Tsep 460 Log
114.7
Diketahui :
o = 0.83 T = 703.2 F
Tekanan Rs Co Bo o
Psia SCF/STB BBL/STB BBL/STB Cp
500
734
967
1201
1434
1668
1901
1951
2022
2092
2163
2234
2304
5. Plot kurva,
a. Block kolom yang akan di plot, misal untuk plot kurva Tekanan vs Rs sorot/block
kolom B 12 s/d B 24 dan kolom C 12 s/d C 24. Kemudian Pilih Insert > Scatter > All
Chart Type > X Y (Scatter) > Scatter with Smooth Lines and markers…..
d. Pilih Layout, beri nama grafik dengan Chart Title, nama masing-masing
sumbu X dan Y dengan Axis title.
MODUL III
PERMEABILITAS RELATIF
4. Mengatur Grafik.
a. Hilangkan Legenda (Legend), gulir ke Layout > Legend > None (Turn off legend)
b. Klik kanan pada Point Series Krow, pilih Format data series > Secondary Axis.
c. Beri nama pada masing masing sumbu axis, seperti pada modul II.
Layout > Axis title > Primary Horizontal axis title, Primary Vertical axis title, dan
Secondary Vertical axis title.
d. Untuk merubah decimal pada Secondary axis value, klik kanan pada Secondary axis
value > Format axis > Number > Decimal places (ubah dengan skala 2)
e. Buat Trendline, gulir pada Layout > Trendline > More trendline options.
Pilih untuk series 1 terlebih dahulu, pilih trendline tipe Polynomial, kemudian Display
equation on chart.
Kemudian lakukan langkah yang sama untuk series 2.
MODUL IV
INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP (IPR)
qo
PI
Ps - Pwf
q max PI x Ps
3. Asumsikan beberapa harga Pwf, kemudian hitung qo dengan persamaan :
qo
q max 2
P P
1 - 0.2 wf 0.8 wf
Ps Ps
2
Pb P P
q b q o 1 - 1 - 0.2 wf 0 .8 wf
1.8(P s Pwf
Pb Pb
qOPb
q max q b
1.8(Ps Pwf
2
P P
q o q b (q max q b )1 - 0.2 wf 0.8 wf
Pb Pb
Swi = 0.2
Sor = 0.15
qo
PI
Ps - Pwf
PI
(PI*) p
1 P
1 0.8 wf
1.8 Ps
4
S Sor
(K ro ) p o
1 - Sor S wi
4
S S or
(K ro ) f of
1 - S or S w
(K ) /( o ) f /(B o ) f
(PI*) PI *p ro f
(K ) /( ) /(B )
ro o p o p
MODUL V
DRILL STEM TEST (DST)
5. Diketahui Data :
a. Data Tekanan :
Waktu Tekanan
Penutupan, Pws, Psi
dt
2 2290
4 2514
8 2584
12 2612
16 2632
20 2643
24 2650
30 2658
Data Produksi :
Pwf = 2600 psi
qo = 280 bbl/hari
Np = 2682 stb
Data reservoir :
Bo = 1.31 bbl/stb
h = 40 ft
= 2 cp
= 0.1 fraksi
re = 660 ft
rw = 0.333 ft
co = 1.50E-05 psi-1
2. Pertanyaan :
tp, jam
Slope, psi/cycle
ko, md
P1jam, psi
Skin
*
P , psi
Data Test
dt,menit P,psi
0 2454.19
0.5 2500.26
1 2549.40
2 2623.12
3 2667.65
5 2702.97
8 2735.22
12 2742.90
16 2745.97
20 2749.04
25 2750.58
30 2752.11
40 2753.65
50 2755.18
60 2755.95
75 2756.72
90 2757.49
105 2758.25
120 2759.02
135 2759.33
150 2759.79
170 2760.10
190 2760.56
210 2761.02
240 2761.33
270 2761.63
300 2761.79
330 2762.09
360 2762.55
390 2762.86
420 2763.17
480 2763.63
540 2764.09
600 2764.40
660 2764.70
720 2765.16
780 2765.62
840 2765.93
900 2766.09
960 2766.24
1020 2766.39
1080 2766.55
1140 2766.70
1200 2766.85
1260 2767.01
1320 2767.16
1380 2767.31
1440 2767.47
1500 2767.47
1560 2767.47
3. Penyelesaian :
Np
a. Hitung tp dengan persamaan : x 24
qo
dt
b. Tentukan dt (dari Tabel Data Test) dalam jam dan hitung
tp dt
dt
c. Plot kan antara dengan P
tp dt
Apabila hasilnya seperti di atas, ganti untuk kedua sumbu Value axis nya.
dt
Value (X) axis untuk dan Value (Y) axis untuk P dengan cara sebagai berikut :
tp dt
a. Klik kanan pada Chart Area > Select data > Edit.
dt
b. Pada Series X values, ganti dengan dari tabel dengan mengeblok ulang.
tp dt
Kemudian ganti untuk Series Y value dengan P dengan mengeblok ulang dari tabel.
Klik OK
a. Ganti Values X axis dengan skala Logarithmic dengan cara, Klik kanan pada skala
sumbu X, Pilih Format Axis > Logarithmic scale. Setelah itu ganti axis value
dengan skala terendah sumbu X, sebagai contoh di sini 0.000001.
c. Tentukan titik terendah dimana kurva mulai membentuk garis lurus. Misalkan kurva
dt
lurus pada titik P = 20 menit, maka plotkan kembali dengan P (pada
tp dt
grafik yang sama),dimulai dari P20 menit sampai P1560 menit . Kemudian berikan
Trendline pada kurva yang didapat.
Klik kanan pada Chart Area > Select data > Add..
dt
Pada Series X values isi dengan dari tabel dengan mengeblok dimulai
tp dt
dari kondisi mulai membentuk garis lurus (dicontohkan pada saat P20 menit .
Pada Series Y values isi dengan P, mulai dari P20 menit hingga P1560 menit.
d. Buat trendline pada Series 2, Klik kiri pada series 2 ( disini contohnya pada point
warna merah). Layout > Trendline > More trendline options > Logarithmic >
Display equation on chart.
e. Hitung slope untuk satu cycle, dengan menggunakan persamaan yang didapat dari
Trendline kurva. Misal : Slope untuk satu cycle antara 0.01 dan 0.1 hitung dengan
persamaan : (4.005*LN(0.1) + 2777)-(4.005*LN(0.01)+2777)
162.5 x q o o Bo
f. Hitung Ko dengan persamaan : Ko =
Slope x h
g. Tentukan P1jam,
h. Hitung Skin, dengan persamaan :
P1jam Pwf Ko
S 1.151x LOG
x x Co x r 2
3.23
Slope
w
h. Hitung kembali P dengan persamaan yang didapat dari trendline kurva. Kemudian
diplotkan kembali sehingga didapatkan kurva berupa garis lurus, yang apabila
*
dipotongkan dengan sumbu Y akan menunjukkan harga Ps dan P ( pada
dt/(dt+tp))=1.
dt
i. Hitung P* yaitu pada saat =1, dengan menggunakan persamaan
tp dt
Trendline kurva
MODUL VI
GAS DELIVERABILITY
Harga n ini mencerminkan derajat pengaruh factor inersia turbulensi atas aliran. Pembuatan
grafik dengan sistem koordinat log-log berdasarkan persamaan (1) akan mengahsilkan
hubungan yang linier.
Log qsc = log C + n log P 2
P 2 = (Pr2 – Pwf2)
Untuk harga C dapat dicari secara grafis yaitu berdasarkan titik perpotongan grafik dengan
sumbu mendatar qsc dan satuannya dapat dinyatakan dalam
C : MMSCF2 /nhari
Psi
Harga n diperoleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak ( P 2). Satuan ukuran lain
yang digunakan dalam analisa “deliverabikity adalah Absolute Open Flow Potential (AOFP).
Besar potensial ini diperoleh, bila dalam persamaan (1) dimasukkan harga Pwf sama dengan
nol,
2 n
AOFP = C (Pr )
Analisa deliverabilitas berdasarkan persamaan (1) dikenal dengan analisa konvensional. Ada 3
macam metode tes yang akan digunakan untuk mencapai deliverability, yaitu :
a. Back Pressure
b. Isochronal
c. Modified Isochronal
Tugas 1.
Untuk mengetahui secara skematis dari Back Pressure Test, buat grafik dari data test berikut :
Buat grafik Waktu vs qsc
Waktu qsc
0 4,288
2 4,288
2 9,265
4 9,256
4 15,552
6 15,552
6 20,177
8 20,177
8 0
a. Plotkan dahulu Waktu vs qsc , Block Waktu dan qsc, kemudian Insert > Scatter > All
chart types > X,Y Scatter > Scatter with straight line and markers.
b. Masukan Tekanan kedalam Chart area
Klik kanan pada Chart area > Select data > add…
Klik kanan pada grafik Series 2 (disini warna merah) Format data series > Secondary
Axis.
Tugas 2
Diketahui Data Hasil tes :
Tekanan,
No gsc
psia
0 0 408,2 Pr
1 4.288 403,1 P1
2
2 9.265 394
3 15.552 378,5
4 20.177 362,6
Tentukan :
- Absolute Open Flow Potential (AOFP)
Penyelesaian :
2
1. Hitung P dengan persamaan :
2 2
2 Pr Pwf n
Pn
10 4
2. Plot antara qsc vs P 2 , dengan qsc sebagai sumbu X
- Blok pada qsc dan P 2 , Insert > Scatter > All chart types > X Y Scatter >
2
Scatter with only markers. (Hanya mulai qsc 4.288 dan P 0.4137)
3. Format Value (X) axis dan Value (Y) axis dengan logarithmic scale.
- Buat skala pada sumbu X dan Y dengan harga Min = 0.1 dan harga Max =
1000
- Buat Value (X) axis dan value (Y) axis memotong pada harga Min
- Misalkan untuk skala pada sumbu X, klik kanan pada Value (X) axis kemudian
lihat gambar di bawah ini.
4. Buat Trendline dari chart yang didapat , dengan :
- Tipe : Power
- Option : Pilih Display Equation On Chart.
2
5. Gunakan persamaan yang didapat dari trendline untuk menghitung harga P pada
qsc = 0.1, 10 dan 100
6. Kemudian plotkan harga yang didapat dari langkah 5, pada grafik yang sama.
Kemudian beri tredline lagi seperti pada langkah 4.
8. Tentukan titik perpotongan garis yang terbentuk dari trendline dengan sumbu X atau
2
nilai qsc pada P = 0.1
9. Hitung C dengan persamaan :
q
C
(0.1x10 4 ) n
dimana : q adalah qsc pada P 2 = 0.1
10. Dengan memberikan Pwf = 0 pada persamaan (1). Hitung P 2 .
11. Tentukan Absolute Open Flow Potential (AOFP),
a. Secara grafis,
Dari harga P 2 = Pr2 tarik garis horizontal ke kanan hingga memotong kurva,
kemudian dari titik perpotongan tersebut tarik garis vertical ke bawah hingga
memotong sumbu X. Titik perpotongan pada sumbu X tersebut merupakan
Absolute Open Flow Potential (AOFP).
b. Dengan persamaan ,
AOFP dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :
2 n
AOFP = C x (Pr )
1 13 3 2.897
2 17 3 4.832
3 21 3 5.509
4 25 3 7.354
5 21 6 6.091
6 PBU test 24 -
Data Sumur
Data Reservoir
3. Tahap Interpretasi I
Dalam tahap ini dilakukan input data hasil PBU-MIT yang dilakukan berupa load P (waktu
dan teknanan) dan juga load Q (waktu buka/tutup sumur dan laju alirnya). Pada tahap ini juga
dilakukan matching yang sesuai dengan kondisi reservoirnya sehingga hasil berupa log-log plot,
semi-log plot maupun history plotnya serta output dari model reservoir dan karakteristiknya.
Sesuai dengan data input bahwa dilakukannya 4 kali pembukaan sumur dengan lajualir yang ada
dan juga 4 kali penutupan sumur dengan sekali penambahan extended flow dan PBU yang
diakukanselama 24 jam terlihat hasil history plotnya.
Loading Data Tekanan
Loading Data Laju Alir
Improve
Hasil Setelah Proses Matching
4. Interpretasi 2
Interpretasi 2
Inputan Q Extended Untuk IPR
PilihanOutput