460+Tf Rmf
SSP=−K log
537 Rw ……………………………………
(1)
dimana :
SSP : Static Spontaneous potensial, mv
0
K : konstanta lithologi batuan ( = 70,7 pada 77 F)
0
Tf : temperatur formasi, F
Rmf : tahanan filtrat air lumpur, ohm-m
Rw : ahanan air formasi, ohm-m
SP log berguna untuk mendeteksi lapisan-lapisan yang porous dan
permeabel, menentukan batas-batas lapisan, mengestimasi harga tahanan
air formasi (Rw) dan dapat juga untuk korelasi batuan dari beberapa sumur
didekatnya.
3.5.2.Hasil Analisa
Kedalaman Dianalisa : 11195 ft
a) Tf =Ts+ (BHT - Ts
depth BHT
x kedalaman dianalisa )
Tf =70+ (184 - 80
12000
x 11195) =177,03 F (
o 188−78
11.500
x 11.190 )
Tf
b) R m' =Rm x
BHT
177,03
R m ' =1,5 x =1,44Ω m
184
h) ESSP=ESPxk=|−3| x 1,02=3,06
i) Kc=61+0,1331.Tf
3.6. Pembahasan
Spontaneous potential og (SP Log) bertujuan untuk menentukan
lapisan permeable sekaligus ketebalannya. Pada praktikum kali ini, terdapat
dua lapisan permeable yang akan dianalisis. Lapisan A memiliki kedalam
11196 ft sampai 11220 ft, sedangkan lapisan B memiliki kedalaman 11288
ft sampai 11300 ft.
Selain menentukan lapisan permeable, SP log juga bertujuan untuk
menentukan Rw. Untuk mendapatkan nilai R, dilakukan tahapan-tahapan
perhitungan Tf, Rm`, Ri/Rm`, essp, Kc, dan Rweq. Dalam menentukan Rw,
praktikan juga harus melakukan pembacaan grafik untuk menentukan Rmf,
Ri, esp, K, dan terakhir Rw.
Dari interpretasi SP log ini diperoleh Rw rata-rata 1,016. Proses dan
cara perhitungan telah dijabarkan pada subbab hasil analisa dan perhitungan.
Untuk pembacaan grafik akan dibahas disini. Grafik pertama adalah grafik
penentuan Rmf. Dengan menggunakan grafik pada gambar 5, kita menarik
garis tegak lurus dari titik pertemuan antara Rm dan mud weight yang
digunakan (MW = 13 lb/gal). Selanjutnya, untuk menentukan nilai Ri, kita
menggunakan slip log resistivity yaitu dengan membaca defleksi resistivity
pada interval kedalam tertentu. Untuk menentukan nilai esp, kita
menggunakan slip log SP dengan mebaca defleksi SP log setiap interval
kedalaman tertentu. Kemudian, untuk menentukan nilai K, kita
menggunakan grafik pada gambar 7. Caranya dengan menarik garis tegak
lurus dari ketebalan lapisan terhadap Ri/Rm. Yang terakhir adalah
menentukan nilai Rw dengan menggunakan grafik pada gambar 9 yaitu
dengan menarik garis tegak lurus dari Rweq terhadap kurva Tf.
SP log memiliki ketebalan yaitu bereaksi hanya pada lapisan
permeable sehingga memudahkan perhitungan, sedangkan kekurangannya
yaitu tidak berfungsi baik pada formasi karbonat.
3.7. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat 2 lapisan yang ditentukan oleh SP log yaitu lapisan A (11196
ft – 11220 ft) dan lapisan B (11288 ft – 11300).
2. Harga Rw rata-rata yang diperoleh dari interpretasi SP log ini adalah
1,016.
3. Kelebihan SP log yaitu bereaksi hanya pada lapisan permeable
sehingga memudahkan pengukuran.
4. Kekurangan SP log yaitu tidak berfungsu baik pada formasi karbonat.