Anda di halaman 1dari 8

BAB III

SPONTANEOUS POTENTIAL LOG

3.1. Tujuan Analisa


Spontaneous potensial Log (SP Log) dapat dipergunakan untuk
menghitung atau mengetahui :
1. Harga Rw
2. Ketebalan lapisan porous
3. Korelasi batuan
4. Evaluasi VClay
ASP
VClay =
1− ( )
SSP
5. Untuk membedakan lapisan yang bersih dari shale

3.2. Dasar Teori


Spontaneous Potensial Log
Log ini mengukur perbedaan potensial listrik antara elektroda yang
bergerak sepanjang lubang bor dengan elektroda tetap dipermukaan.
Bentuk defleksi positif ataupun negatif terjadi karena adanya salinitas
antara kandungan fluida dalam batuan dengan lumpur. Bentuk ini
disebabkan karena adanya hubungan antara arus listrik dengan gaya-gaya
elektrokimia dan elektrokinetik dalam batuan.
Gambar 3.1. Skema Rangkaian Dasar SP Log.
(Gatlin, C, 1960)

Gambar 3.2. Hasil Rekaman SP Log.

Jika pengukuran SP log melalui lapisan cukup tebal dan kondisinya


bersih dari clay, maka defleksi kurva SP mencapai maksimum. Defleksi
SP yang demikian disebut sebagai Statik SP atau SSP, yang dapat
dituliskan persamaan:

460+Tf Rmf
SSP=−K log
537 Rw ……………………………………
(1)

dimana :
SSP : Static Spontaneous potensial, mv
0
K : konstanta lithologi batuan ( = 70,7 pada 77 F)
0
Tf : temperatur formasi, F
Rmf : tahanan filtrat air lumpur, ohm-m
Rw : ahanan air formasi, ohm-m
SP log berguna untuk mendeteksi lapisan-lapisan yang porous dan
permeabel, menentukan batas-batas lapisan, mengestimasi harga tahanan
air formasi (Rw) dan dapat juga untuk korelasi batuan dari beberapa sumur
didekatnya.

3.3. Alat dan Bahan


3.3.1. Alat
 Penggaris
 Kalkulator
 Pensil
3.3.2.Bahan
 Chart

3.4. Prosedur Percobaan


1. Menentukan ketebalan lapisan permeable yang akan dianalisa
(ditentukan asisten).
2. Menentukan temperatur formasi (Tf) dari BHT, TD, kedalaman dan
temperatur permukaan (Ts)
BHT−Ts
Ts+
Tf = depthBHT x kedalaman lapisan yang dianalisa
3. Menentukan Rm, Rmf dari log resistivity dan koreksi temperatur
formasi (Tf) dengan menggunakan gambar 4 dan 5.
4. Menentukan Shale Base Line.
5. Membaca besarnya harga maksimum SP log untuk lapisan permeable
(Esp).
6. Membaca harga Ri (= R16) pada kedalaman formasi yang dianalisa,
kemudian tentukan harga Ri / Rm.
7. Dari harga Ri / Rm, d1, ketebalan formasi (h), mencari harga koreksi
faktor (k) untuk Esp, sehingga harga Essp adalah :
Essp = Esp x correction factor (Atau menggunakan gambar 6 atau
7)
8. Mencari harga Kc :
o
Kc = 61 + 0,1331 Tf Tf = F

9. Menentukan harga Rweq dengan menggunakan gambar 8 atau dengan


persamaan sebagai berikut :
Rmf
Rweq = Essp
(
10 Kc
)

10. Dengan menggunakan gambar 9, menentukan harga Rw

11. Membuat format Tabulasi Menghitung Rw

3.5. Data Pengamatan dan Hasil Analisa


3.5.1.Data Pengamatan
Ts = 80oF
BHT = 184F
D = 12000 ft
Rm = 1.5 Ω m
MW = 13 lb/ gal
di = 30 inch
BT : Lapangan A = 24 ft
Lapangan B = 12 ft
Interval = 2 ft
Lapisan Permeable dianalisa :
- Lapisan A = 11196 ft - 11220 ft
- Lapisan B = 11288 ft - 11300 ft

Gambar 3.3. Kurva Log SP

3.5.2.Hasil Analisa
Kedalaman Dianalisa : 11195 ft

a) Tf =Ts+ (BHT - Ts
depth BHT
x kedalaman dianalisa )
Tf =70+ (184 - 80
12000
x 11195) =177,03 F (
o 188−78
11.500
x 11.190 )

Tf
b) R m' =Rm x
BHT
177,03
R m ' =1,5 x =1,44Ω m
184

c) Harga Rmf didapat dari gambar 5 (Grafik Mencari Harga Rmf) =


0,705

d) Harga Ri didapat dari Log resistivity Short Normal pada ketebalan


formasi yang dianalisa = 51
Ri 51
e) =
R m 1,44
'
=35,42

f) ESP, nilai ESP didapatkan dari grafik log SP = -3


g) k, dimana koreksi faktornya didapat dari gambar 7 (Grafik
Penentuan Faktor Koreksi SP ) = 1,02

h) ESSP=ESPxk=|−3| x 1,02=3,06
i) Kc=61+0,1331.Tf

¿ 61+0,1331. ( 177,03 )=84,56


Rmf
j) Rweq =
10 ESSP/ Kc
0,705
¿ =0,64
103,06/ 84,56

k) Harga Rw didapat dari gambar 9 (Grafik Penentuan Rw) = 2,4

3.6. Pembahasan
Spontaneous potential og (SP Log) bertujuan untuk menentukan
lapisan permeable sekaligus ketebalannya. Pada praktikum kali ini, terdapat
dua lapisan permeable yang akan dianalisis. Lapisan A memiliki kedalam
11196 ft sampai 11220 ft, sedangkan lapisan B memiliki kedalaman 11288
ft sampai 11300 ft.
Selain menentukan lapisan permeable, SP log juga bertujuan untuk
menentukan Rw. Untuk mendapatkan nilai R, dilakukan tahapan-tahapan
perhitungan Tf, Rm`, Ri/Rm`, essp, Kc, dan Rweq. Dalam menentukan Rw,
praktikan juga harus melakukan pembacaan grafik untuk menentukan Rmf,
Ri, esp, K, dan terakhir Rw.
Dari interpretasi SP log ini diperoleh Rw rata-rata 1,016. Proses dan
cara perhitungan telah dijabarkan pada subbab hasil analisa dan perhitungan.
Untuk pembacaan grafik akan dibahas disini. Grafik pertama adalah grafik
penentuan Rmf. Dengan menggunakan grafik pada gambar 5, kita menarik
garis tegak lurus dari titik pertemuan antara Rm dan mud weight yang
digunakan (MW = 13 lb/gal). Selanjutnya, untuk menentukan nilai Ri, kita
menggunakan slip log resistivity yaitu dengan membaca defleksi resistivity
pada interval kedalam tertentu. Untuk menentukan nilai esp, kita
menggunakan slip log SP dengan mebaca defleksi SP log setiap interval
kedalaman tertentu. Kemudian, untuk menentukan nilai K, kita
menggunakan grafik pada gambar 7. Caranya dengan menarik garis tegak
lurus dari ketebalan lapisan terhadap Ri/Rm. Yang terakhir adalah
menentukan nilai Rw dengan menggunakan grafik pada gambar 9 yaitu
dengan menarik garis tegak lurus dari Rweq terhadap kurva Tf.
SP log memiliki ketebalan yaitu bereaksi hanya pada lapisan
permeable sehingga memudahkan perhitungan, sedangkan kekurangannya
yaitu tidak berfungsi baik pada formasi karbonat.

3.7. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat 2 lapisan yang ditentukan oleh SP log yaitu lapisan A (11196
ft – 11220 ft) dan lapisan B (11288 ft – 11300).
2. Harga Rw rata-rata yang diperoleh dari interpretasi SP log ini adalah
1,016.
3. Kelebihan SP log yaitu bereaksi hanya pada lapisan permeable
sehingga memudahkan pengukuran.
4. Kekurangan SP log yaitu tidak berfungsu baik pada formasi karbonat.

Anda mungkin juga menyukai