ANALISA CUTTING
1. Metode Prosentase
Secara visual diperkirakan prosentase dari cutting tiap macam
batuan yang ada dalam satu kantong cutting. Biasanya ada 2 atau 3
macam batuan,dimana shale merupakan komponen yang sering ada.
Dengan memplot prosentase dari setiap macam batuan untuk
setiap interval atau kantong, maka dengan melihat hasil
keseluruhannya akan dapat diperkirakan batas lithologinya.
2. Bau (odour)
Biasanya batuan yang mengandung hidrokarbon mempunyai
bau yang spesifik. Kekuatan bau ini tergantung dari jenis dan kadar
kuantitas kandungan hidrokarbon di dalam batuan. Bau wangi (sweet
odour) biasanya berasal dari minyak parafine dan naftanik, sedangkan
bau busuk berasal dari minyak aromatik.
2.5.2. Analisa
2.6. Pembahasan
Analisa cutting merupakan sumber informasi dalam menentukan tanda-
tanda adanya minyak bumi dan gas untuk deskripsi lithologi. Analisa cutting ini
sangat penting bagi penentuan lokasi pemboran karena analisa cutting adalah
awal atau dasar proses eksplorasi minyak bumi atau bias disebut dengan
penilaian formasi.
Percobaan kali ini dilakukan dengan analisa fluoroscopic. Pada percobaan
ini, praktikan menggunakan pemeriksaan fluoroscopic sinar UV untuk
mendapatkan warna fluoresensi yang ditunjukkan oleh cutting yang dianalisa,
ini digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon pada sampel batuan.
Cutting yang mengandung hidrokarbon mempunyai warna fluresensi, yang
berarti jika minyak terkena cahaya ultraviolet akan memperlihatkan warna yang
lain dari aslinya.
Pada percobaan ini, praktikan menggunakan satu sample batuan.
Berdasarkan bau yang tercium, sample batuan ini memiliki bau yang wangi
yang biasanya berasal dari minyak parafin atau naftanik. Jika diamati, sample
batuan ini memiliki warna putih kecoklatan, teksturnya padat dan memiliki
porositas yang baik (Sebesar 25%) dilihat menggunakan lup. Secara kasat mata,
penampakan noda pada tubuh sample batuan ini cukup banyak yaitu sebesar
70%. Selanjutnya, sample batuan ini diletakkan dibawah sinar ultraviolet. Pada
saat sample batuan berada dibawah sinar ultraviolet, terjadi perubahan warna.
Warna dominannya adalah putih biru yang mengindikasikan minyak ringan.
Pada sample batuan ini tidak terdapat pengotor atau residu.
Setelah dilakukannya prakikum, praktikan menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam metode ini (fluoresensi). Kelebihan yang didapatkan dengan
menggunakan metode ini yaitu sangat praktis, dapat digunakan kapan dan
dimana saja. Sedangkan kekurangannya ialah hasil pengamatan yang mungkin
kurang akurat karena perbedaan warna dan dimungkinkan adanya kesalahan
pengamatan oleh praktikan.
2.7. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Analisa cutting merupakan sumber informasi dalam menentukan tanda-
tanda adanya minyak bumi dan gas untuk deskripsi lithologi.
2. Cutting yang mengandung hidrokarbon mempunyai warna fluresensi, yang
berarti jika minyak terkena cahaya ultraviolet akan memperlihatkan warna
yang lain dari aslinya.
3. Sample batuan ini memiliki warna dominan putih biru, sehingga sample
batuan ini mengandung jenis minyak ringan.
4. Kelebihan metode ini yaitu praktis dan dapat digunakan dimana saja.
5. Kekurangannya yaitu hasil pengamatan kurang akurat karena warna hasil
dari fluresensi yang dilihat merupakan hasil dan subyektifitas dari
praktikan.