ZAKARIA MARLYN
21100120140132
GEOLOGI (B)
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN
GEOOPTIK
SEMARANG
2020
MINERAL PENYUSUN BATUAN SEDIMEN KLASTIK
1. Jelaskan perbedaan mineral allogenik dan mineral autigenik!
2. Sebutkan 5 contoh mineral yang termasuk dalam mineral allogenik deskripsikan sifat
masing-masing..
A. Hornblende
Transparansi : Opak
B. Kuarsa
Pecahan : Konkoidal
Kilap : Kaca
Transparansi : Transparan
C. Olivin
Rumus Kimia : (𝑀𝑔, 𝐹𝑒)2𝑆𝑖𝑂4
Pecahan : Konkoidal
Warna : Hijau
Kilap : Kaca
Gores : Putih
D. Muskovite
Gores : Putih
Transparansi : Transparan – translusen
E. Epidote
Kilap : Kaca
3. Sebutkan 3 contoh mineral yang termasuk dalam mineral autigenik. Deskripsikan sifat fisik
masing-masing.
A. Halit
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Kilap : Kaca
Gores : Putih
Transparansi : Transparan
B. Kalsit
Gores : Putih
C. Dolomit
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Gores : Putih
Transparansi : Transparan – tembus cahaya
1. Quartz arenite Klasifikasi Quartzarenit hanya ada 1 sampel yaitu sampel LP 53.
stuktur masif, tekstur meliputi ukuran butir <1/256 – 0,4 mm,
bentuk butir subangular - subrounded sortasi baik, kemas terbuka.
Komposisi : penyusunnya terdiri dari matriks berupa kuarsa
(60%), opaq (35%) dan pori rongga (5%)
2. Arkosic arenite Arkosic arenite merupakan sampel batupasir yang tersebar cukup
banyak pada daerah telitian. Arkosic arenite diklasifikasikan
menurut Pettijohn (1975) dan terdapat pada LPR 4, LPR 6. LPR 11,
LPR 28, LPR 60, LPR 65 T, LPR 1A. Secara petrografis, arkosic
arenite memiliki ukuran butir medium – very fine sand, angular –
subrounded, grain-supported fabric, concav-convex sutured
contact. Memiliki komposisi yang terdiri dari litik 16%, kuarsa
12%, feldspar 63%, mineral lempung 4%, dan oksida besi 5%
dengan matriks berupa mineral dengan berukuran lempung.
A. Gypsum
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Gores : Putih
B. Anhidrit
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Gores : Putih
C. Halit
Rijang dapat terbentuk ketika mikrokristal silikon dioksida (SiO2) tumbuh dalam sedimen
lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen tersebut, jumlah yang sangat besar
dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi nodul yang berbentuk tidak teratur
atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air ke sebuah lingkungan pengendapan.
Jika nodul-nodul atau konkresi tersebut bergabung dalam jumlah yang besar maka akan
membentuk lapisan rijang dalam suatu massa sedimen. Rijang yang terbentuk dengan cara
seperti ini biasa disebut sebagai batuan sedimen kimia. Beberapa silikon dioksida dalam
rijang diperkirakan memiliki asal biologis.
Di beberapa tempat, baik itu di lingkungan pengendapan laut dalam maupun laut dangkal,
dimana di lingkungan tersebut terdapat diatom dan radiolaria yang hidup di air. Organisme
ini memiliki cangkang kaca silika yang licin (glassy silica skeleton).
Beberapa spons juga menghasilkan "spikula" yang terdiri dari silika. Ketika organisme ini
mati, skeleton silika mereka akan terlepas, larut, mengkristal, dan kemudian menjadi bagian
dari nodul rijang atau lapisan rijang. Rijang yang terbentuk dengan cara ini bisa dianggap
sebagai batuan sedimen biologis.
3. Jelaskan perbedaan komposisi dan sifat fisik dari jenis-jenis batubara berikut ini :
Pecahan : Konkoidal
Gores : Putih
Kegunaan : Industri kimia, pupuk campuran adukan semen dan membuat semen,
sumber senyawa CaCO3
B. Aragonit
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Gores : Putih
Kegunaan : Sumber logam magnesium & senyawa magnesium oksida yang digunakan
untuk membuat batu bara tahan api, menjaga kesuburan tanah
D. Magnesit
F, Siderit
G. Rhodokrosit