Anda di halaman 1dari 22

Abdul Ghani Purba (1704108010016)

Ragil Fahmi (1704108010045)


DETERMINASI MINERAL
PIROLUSIT
(MnO2)
Contoh gambar mineral pirolusit
Termasuk dalam mineral
Oksida
• Mineral oksida merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O).
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan
langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih
sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih
keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga
lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam
oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium
Sistem kristal
• Sistem Tetragonal
• Sistem Tetragonal sama dengan sistem Isometrik, karena
sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-
masing saling tegak lurus. Sumbu a1 dan a2 mempunyai
satuan panjang sama, sedangkan sumbu c berlainan, dapat
lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya lebih
panjang.
• Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a1 = a2 ≠ c , yang artinya panjang
sumbu a1 sama dengan sumbu a2 tapi tidak sama dengan
sumbu c, dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚.
Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya (
α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚).
Kilap
Kilap Logam
Kilap adalah penampakan atau cahaya yang dipantulkan saat
mineral terkena cahaya. Secara garis besar, kilap dibedakan
dengan:
• Kilap Logam (Metallic Luster), Mineral-mineral yang dapat
menyerap pancaran secara kuat, disebabkan oleh sifat opaque
atau hampir opaque walaupun mineral-mineral ini terbentuk
sebagai fragmen-fragmen yang tipis. Mineral-mineral ini
mempunyai indeks bias sebesar 3 ke atas. Mineral tersebut
memiliki kilapan seperti logam. Contoh: Galena, Pirit,
Magnetite, Kalkopirit, Granite, Hematite.
Kekerasan
Kekerasan 4 - 6,5
• Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan.
Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu
mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard.
Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan
mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar
kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang
dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai
skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari
skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral
terkeras.
Belahan
Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui
batas elastisitas dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral
akan pecah. Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang
permukaan kristal yang rata karena belahan merupakan
gambaran dari struktur dalam dari kristal. Belahan tersebut akan
menghasilkan kristal menjadi bagian-bagian yang kecil, yang
setiap bagian kristal dibatasi oleh bidang yang rata. Berdasarkan
dari bagus atau tidaknya permukaan bidang belahannya,
belahan dapat dibagi menjadi :
a. Sempurna ( Perfect )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya
yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain
melalui bidang belahannya.
Pecahan Sifat Dalam
Pecahan adalah • Sifat Dalam (Tenacity)
kecenderungan suatu Sifat dalam adalah
mineral mengalami kemampuan suatu mineral
disintegrasi tidak pada titik untuk pecah. Tenacity ini
lemahnya.salah satu salah satunya yaitu:
pecahan nya yaitu:
• Brittle, bisa dipotong
Uneven, permukaan kasar dan hancur menjadi
dan tidak teratur. Contoh: pecahan runcing.
Pirit, Kalkopirit, Pirolusit. Contoh: Kuarsa,Pirolusit
Deaphanity Kemagnetan

Diaphanety(Transparansi) Kemagnetan adalah sifat


adalah kemampuan mineral terhadap daya
mineral untuk meneruskan tarik magnet. Salah satu
cahaya. Salah satu bagian dari kemagnetan
transparansi yaitu: yaitu
Opaque, tidak ada cahaya Diamagnetik ,mineral
yang diteruskan walaupun dikatakan memiliki sifat ini
pada keping tertipis. jika tidak tertarik oleh gaya
Contoh: Magnetik, Pirit. magnet.
Genesa
Genesa/Genesis mineral merupakan tempat atau lingkungan
dimana suatu mineral terbentuk.
Genesa mineral Pirolusit.
Mangan berbentuk kristal halus dalam berbagai batuan. Bila
mana batuan mengalami penghancuran ia mungkin diendapkan
kembali sebagai variasi mineral, tetapi pirolusit sebagai mineral
utama. Endapan nodul dari pirolusit ditemukan didasar danau
dan didasar dari laut dangkal.
Determinasi Mineral Limonit
Rumus Kimia : FeO(OH)nH2O

(Limonit) (Deposit limonit pada air limpahan tambang)


Termasuk ke dalam
kelompok mineral
hidroksida

• Mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau


persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi
pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air.
Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada
umumnya adalah unsur-unsur logam.
Sifat Fisik Mineral Limonit
• Warna
Bila suatu permukaan mineral dikenai suatu cahaya,
maka cahaya yang mengenai permukaan mineral tersebut
sebagian akan diserap (absorbsi) dan sebagian dipantulkan
(refleksi ) .
Warna penting untuk membedakan antara warna mineral
akibat pengotoran dan warna asli (tetap) yang berasal dari
elemen utama pada mineral tersebut.
Limonit sendiri memiliki warna yang beragam gradasi
antara coklat dan kuning.
• Bentuk
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk
teratur yang dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula
yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral
kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas
disebut amorf .
Limonit sendiri mempunyai bentuk yang amorf (tidak
jelas bentuknya).
• Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena
cahaya.
Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan
seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:
• Gelena
• Pirit
• Magnetit
• Kalkopirit
• Grafit
• Hematit
b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:
• Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.
• Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
• Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada
mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.
• Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.
• Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada serpentin,opal
dan nepelin.
• Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan limonit.
• Kekerasan
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan
nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang
dipakai sebagai kekerasan yang standard.
Limonit sendiri mempuyai kekerasan antara 2,5-3 skala Mohs.
Skala Mineral Rumus Kimia
Kekerasan
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)
2

6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
• Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk
membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu. Belahan
merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah
yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur,
tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin.
Limonit tidak mempunyai belahan.
• Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah
yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan
belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar.
Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti
cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan
tidak teratur .
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:
• Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan
pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.
• Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos,
augit, hipersten
• Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus,
contoh pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.
• Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang
kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.
• Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan
runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.
Diafeneitas Kemagnetan
Diafeneitas(Transpara Kemagnetan adalah
nsi) adalah sifat mineral terhadap
kemampuan mineral daya tarik magnet.
untuk meneruskan Salah satu bagian dari
cahaya. kemagnetan yaitu :
Diamagnetik ,mineral
dikatakan memiliki
sifat ini jika tidak
tertarik oleh gaya
magnet.
Berat jenis Sifat Dalam
Adalah perbandingan Adalah sifat mineral
antara berat mineral apabila kita berusaha
dengan volume untuk mematahkan,
mineral. memotong,
Limonit mempunyai menghancurkan,
berat jenis sebesar membengkokkan atau
2,9-4,3. mengiris.
Limonit memiliki sifat
dalam yang Brittle.
• Genesa
Genesa/Genesis mineral merupakan tempat atau
lingkungan dimana suatu mineral terbentuk.
Genesa Limonit,
Limonit merupakan mineral sekunder yang berasal dari
hasil oksidasi endapan besi atau sisa dari pelarutan batuan
karbonat dan silikat pada kondisi tropis maupun sub
tropis.Banyak juga yang terjadi sebagai hasil dari oksidasi kerak
lava pada retakan-retakan dari intrusi dan pada urat-urat kuarsa
pada pegunungan Alpin.

Anda mungkin juga menyukai