Anda di halaman 1dari 13

Tekstur dan Struktur Batuan Beku

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah petrografi

Novianti Wahyuni Purasongka


270110100095
Kelas-C

Fakultas Teknik Geologi

UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
Tekstur Batuan Beku

I. Pendahuluan

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma. Magma
merupakan cairan silikat kental yang panas dan pijar yang mengandung beberapa unsur-
unsur kimia dan bersifat mobile. Dalam perjalanannya menuju permukaan bumi,magma
mengalami diferensiasi karena dipengaruhi banyak hal seperti suhu dan tekanan. Mineral
merupakan zat padat homogen yang anorganik terbentuk secara alami di alam dan tersusun
dari senyawa kimia. Mineral terbentuk dari magma yang mengalami diferensiasi,hal ini
dapat dilihat pada deret Bowen.

Dalam perjalanannya menuju permukaan bumi,magma membeku pada temperatur


dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu untuk membeku yang cukup
lama sehingga mineral-mineral penyusunnya dapat membentuk sistem kristal tertentu dengan
ukuran mineral yang cukup besar. Ketika magma berada pada kondisi pembekuan dengan
temperatur dan tekanan yang rendah, mineral-mineral penyusun batuan beku tidak sempat
membentuk sistem kristal tertentu, sehingga mineral – mineral membentuk kristal-kristal
yang relative halus bahkan gelas yang tidak memiliki sistem kristal.

Mineral – mineral yang ada akan mempengaruhi jenis batuan beku yang terbentuk.
Batuan beku yang terbentuk akan memiliki perbedaan dalam tekstur, warna, sifat
batuannya,dan lain sebagainya. Sifat-sifat dari batuan beku tersebut bergantung pada mineral
–mineral pembentuk batuan tersebut.

Tekstur batuan beku merupakan cerminan dari genesa batuan beku tersebut terbentuk.
Secara umum,tekstur batuan beku terbagi atas 3 bagian (untuk deskripsi batuan ), yaitu :

a) Granularitas (besar butir)


 Afanitik : Batuan beku berbutir halus dengan phenocryst < 1mm.
 Porfiritik :Batuan beku berbutir sedang dengan phenocryst antara 1-5 mm.
 Faneritik : Batuan beku berbutir sedang dengan phenocryst > 1mm.
b) Derajat Kristalisasi
 Holohyalin : Secara keseluruhan terbentuk atas gelas/massa dasar. Hal ini
terjadi karena perubahan temperature yang begitu cepat dalam perjalanan
magmaa menuju permukaan,sehingga terjadi pendinginan yang cepat dan
magma tidak sempat berubah menjadi kristal yang sempurna.
 Hipokristalin : Tersusun atas kristal-kristal dan gelas. Terjadi karena
dalam perjalanannya menuju permukaan,magma mengalami perubahan
temperature yang tiba-tiba sehingga hanya sebagian kristal yang terbentuk.
 Holokristalin : Seluruhnya tersusun atas kristal (phenocryst). Hal ini dapat
terjadi karena proses pendinginan yang lambat sehingga memberi
kesempatan kepada magma untuk membentuk Kristal secara sempurna.
 Gelas : Tidak berbutir, tidak memiliki kristal atau amorf

c) Bentuk Kristal
 Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
 Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
 Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.

d) Kombinasi bentuk Kristal


 Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasi oleh
bidang kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna)
 Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya berbentuk
euhedral dan subhedral.
 Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar penyusunnya merupakan kristal
yang berbentuk anhedral.
e) Kemas
 Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama
 Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama
 Klasifikasi Petrograpfi batuan beku dalam hand sample
- Fabric
Empat tipe dari fabric yang terjadi pada batuan beku, yaitu :
1. Phaneritic => Mineral-mineral yang ada berukuran besar,dan dapat dilihat dengan
mata telanjang, terjadi karena pembekuan magma yang lambat.
2. Aphanitic => Mineral –mineral yang berukuran halus, terjadi karena pembekuan
magma yang cepat.
3. Glassy => Biasanya terdapat pada aliran lava dan intrusi yang sangat kecil.
4. Clastic => Agregat, biasanya ditemukan pada endapat volkanik hasil erupsi
eksplosif.
- Mineral pada batuan
Tujuh mineral utama yang sering ditemukan pada batuan beku adalah Feldspar,
Kuarsa, Piroksen, Mika, Olivin, Amfibol, dan Fe – Ti Oksida. Sebagian besar batuan
beku mengandung 50% Feldspar.Mineral kuarsa dapat menjadi komposisi utama
suatu batuan contohnya adalah granit, dan dapat menjadi mineral aksesori pada
diorite.
- Klasifikasi berdasarkan mineral
Batuan beku dapat dibedakan dari mineraloginya, yaitu:
1. Batuan Leucocratic => Batuan yang warnanya terang seperti riolit dan granit.
2. Batuan Felsic => Batuan yang kaya akan Feldspar, Felspatoid, atau Kuarsa
contohnya Granit.
3. Batuan Silika => Kaya akan silika, ada penambahan dari alkali feldspar, kuarsa,
atau gelas yang kaya akan silika contohnya riolit dan granit.
4. Batuan mafic => Mengandung unsure Mg dan Fe yang banyak misalnya basalts,
piroksen, dan biotit.
5. Batuan Ultramafic => Kaya akan Mg dan Fe, tanpa Feldspar atau
Kuarsa,contohnya dunite dan peridotit.
Dari analisis petrografi di atas kita dapat melihat tekstur/struktur dari batuan beku
sehingga dapat diketahui letak pembentukan batuan tersebut, juga diagenesa dari
batuan itu sendiri, misalnya pada riolit, yang bertekstur afanitik memiliki mineral
dalam bentuk yang halus sehingga diketahui terjadi di permukaan bumi.
II. Tekstur Batuan Beku

Tekstur adalah cerminan hubungan antara komponen dari batuan yang


dapat merefleksikan genesa dari batuan tersebut. Beberapa tekstur mineral pada
batuan beku yang khas adalah :

a. Tekstur glassy-afanitik
i. Tekstur trakhitik

Trachytic (pilotaxitic): tekstur yang umum


pada batuan vulkanik, berupa mikrolit
yang membentuk orientasi tertentu, karena
dihasilkan oleh mekanisme aliran.

ii. Tekstur pilotasitik


Terbentuk karena aliran magma dalam
batuan volkanik. Merupakan sub-paralel
mikrolit-mikrolit (plagioklas dan mikro-
kripto kristalin).

iii. Tekstur Trachytoidal


Paralel Kristal feldspar dalam batuan plutonik

b. Tekstur Porfiritik
Merupakan tekstur yang menunjukan ketidakseragaman ukuran butir dimana
terdapat fenokrist dan massa dasar yang merupakan terminologi dari mineral
berukuran kasar dan halus.
c. Tekstur Grafik
Tekstur ini menjadi penciri dari granit dimana terdapat mineral kuarsa yang
tumbuh diantara mineral feldspar.

d. Tekstur Granophyric
Tekstur ini menunjukan suatu bentukan
radial yang irregular yang terbentuk akibat
intergrowth mineral kuarsa dan feldspar yang
angular. Presentase kuarsa cukup besar
dalam tekstur ini. Granophyric biasanya
adalah batuan intrusi yang mengkristal pada
kedalaman dangkal, dan banyak memiliki
komposisi mirip dengan granit .

e. Tekstur ophitic

Terbentuk oleh mineral yang euhedral –


subhedral dari plagioklas yang ditumbuhi oleh
piroksen dengan bentuk subhedral-anhedral
dimana plagioklas yang pertama kali terbentuk.
Jenis piroksennya adalah augite. Tekstur ini
biasanya dijumpai pada batuan gabro,diabas,dan
sejenisnya. Ophitic merupakan tekstur yang khas
pada kelompok gabro/basalt, terutama diabas.
Merupakan intergrowth antara piroksen dan
plagioklas.

Ophitic : Jika mineral plagioklas dilingkupi oleh


mineral piroksen

Subophitic : Jika mineral piroksen dilingkupi


oleh mineral plagioklas.
f. Tekstur bostonitik
Tekstur ini adalah tekstur khusus dari bostonite yaitu batuan dengan ukuran butir
sedang-halus.Secara garis besar tersusun atas K-Feldspar.

g. Tekstur poikilitik
Merupakan tekstur hasil inklusi yang terorientasi dari mineral atau kristal oleh
mineral atau Kristal yang berukuran lebih besar.Pada umumnya terdapat
perbedaan material dari yang diinklusi dan menginklusi.

h. Tekstur sperulitik
Tekstur ini ditemukan pada batuan beku yang dense dimana terdapat spherical
aggregate dari mikrolit feldspar dengan bentuk radial dengan beberapa pusat.

i. Tekstur eutaxitic
Tekstur eutaxitic menggambarkan tekstur berlapis atau banded di beberapa tubuh
batuan ekstrusif. Hal ini sering disebabkan oleh pemadatan dan perataan dari
pecahan mineral.

j. Intergranular /intersertal
Tekstur ini banyak dijumpai pada batuan lava
dan hipabisal, khususnya basalt dan diabas.
Celah-celah sudut mineral feldspar ditempati
oleh mineral ferromagnesian (olivin, piroksen,
bijih besi) atau gelas, mineral sekunder,
serpentin, chlorit dll.

k. Amygdaloidal
Merupakan tekstur yang sering dijumpai pada lava atau batuan intrusi dangkal.
Bentuknya berupa lubang-lubang gas (vesicles), yang terisi mineral sekunder,
seperti opal, chalsedon, chlorite, kalsit.
l. Vesikuler
Merupakan tekstur batuan beku berupa lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat
atau elips dengan penyebaran yang tidak merata.Lubang ini merupakan ruang
tempat gas yang terperangkap ketika magma membeku.

m. Batuan yang mengandung kristal berukuran kasar yang tertanam dalam


massadasar yang berukuran lebih halus.
- Vitrophyric : jika massadasar gelasan
- Felsophyric : jika massadasar berupa kuarsa dan feldspar
yang saling tumbuh bersama atau intergrowth.
- Orthophyric : jika massadasar berupa feldspar yang
bentuknya gemuk, siku-siku.
- Cumulophyric : jika fenokris mengelompok/berkumpul

Intergrowth antara kuarsa dan feldspar (Felsophyric)

n. Myrmekitic
Butir yang irregular dari kuarsa yang mengalami intergrown dengan plagioklas.
o. Zoning
Zoning terjadi karena perbedaan komposis
kimia dari magma pada saat terbentuknya
mineral tersebut.

Zoning (Diambil dari Slide kuliah petrografi)

III. Struktur Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma
dalam perjalanannya menuju permukaan bumi. Secara umum,magma dikelompokkan
dalam dua jenis, yaitu magma asam (granitic) dan magma basa (basaltic). Magma
basaltic bersifat lebih encer dibandingkan dengan magma granitic. Perbedaan jenis
magma ini akan berpengaruh pada struktur batuan beku yang terjadi. Struktur batuan
yaitu bentuk yang khas pada permukaan batuan dalam skala besar yang dapat
mengganbarkan asal atau genesa dari batuan tersebut. Struktur dalam batuan beku
dapat menunjukkan jenis magma dari batuan tersebut atau genesa dari batuan
tersebut.

Secara umum,struktur batuan beku dibagi atas dua tipe yaitu ekstrusif dan
intrusive. Struktur ekstrusif adalah struktur yang terbentuk ketika magma keluar ke
permukaan bumi. Strukturu intrusive adalah struktur yang terbentuk di bawah
permukaan bumi.

1. Struktur ekstrusif
Sturktur ekstrusif terbagi atas 3 kelompok, yaitumayor,intermediet, dan
mino yang didasarkan atas ukuran. Struktur terbesar adalah lava plateaus
dan basaltic plains, yaitu struktur dengan bentuk tabular seluruhnya dan
komposisi utamanya dari aliran lava yang miskin silika (basaltic). Pada
waktu pembentukan dari plateaus dan plains, aliran lava membentuk
tumpukanyang tebalnya sampai beberapa ribu meter, dan kira-kira
menutupi lebih dari 1 juta km2 dari luas permukaan dan mungkin menjadi
batuan dengan ukuran jutaan km3. Umur dari lava plateaus diperkirakan
dari pre-cambrium akhir dan Cenozoic.

 Lava Pahoehoe
Lava Pahoehoe adalah lava yang cenderung smooth, memiliki
vesikuler, dan permukaan yang ropy. Lava pahoehoe adalah lava yang
memiliki viskositas yang tinggi. Lava dengan permukaan yang kasardan
aliran irregular adalah lava aa.
 Columnar joint
Merupakan fracture yaitu polygonal terpisah yang bentuknya seperti
pensil yang terpisah dengan jarak beberapa centimeter.
 Sheeting joint
Fracture dengan bentuk lembaran – lembaran yang sejajar dengan
permukaan bumi.
 Pillow lava
Lava yang bentuknya tabular sampai elips yang terbentuk dibawah air.
 Autolith
Fragmen aliran dengan bentuk yang awalnya keras / kompak lalu terjadi
retakan, dan terjadi inklusi.
 Xenolith
Benda asing yang ada pada batuan, terjadi sebagai inklusi.
 Vesicles
Lubang yang merupakan bekas dari gas yang keluar dengan arah yang
teratur.
 Amygdules
Vesicles yang kemudian diisi oleh mineral seperti kalsit, kuarsa, atau
zeolit.
 Skoria
Lubang tempat keluarnya gas namun dengan arah yang tidak teratur.
 Autobreccia
Memperlihatkan adanya fragmen lava yang tertanam pada lava.

2. Struktur Intrusif
Struktur intrusive adalah struktur yang terbentuk di bawah permukaan
bumi, yang disebut juga batuan plutonik. Struktur intrusive antara lain
adalah :
 Pluton
Pluton adalah term umum yang menunjukkan tubuh batuan yang di
komposisi oleh batuan plutonik dengan cirri tekstur granitic.
Pluton dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
 Epizonal (dangkal) : Diskordan, yaitu tubuh batuan yang
memotong lapisan batuan yang ada.
 Mesozonal (intermediet) : menunjukkan kontak yaitu garis
antara dua massa batuan antara diskordan dan konkordan.
 Catazonal (dalam) : Konkordan, yaitu pluton yang sejajar
dengan lapisan batuan yang lain.
 Batolith
Batolith adalah tubuh batuan yang memiliki area ≥ 100 km2
 Stocks
Stocks adalah tubuh batuan dengan luas area ≤ 100 km2
IV. Kesimpulan
Batuan beku merupakan batuan yang terjadi karena proses pembekuan magma
dalam perjalanannya menuju permukaan bumi. Dalam perjalanannya, magma
mengalami diferensiasi akibat tekanan dan temperature yang berubah sehingga
terbentuklah mineral-mineral terutama mineral dalam deret bowen. Mineral-mineral
yang tersebut akan menjadi penciri dari setiap batuan beku yang terbentuk.
Perbedaan temperature dan tekanan akan menyebabkan perbedaan pada mineral
yang terbentuk dan menyebabkan perbedaan tekstur pada setiap batuan beku. Mineral
yang terbentuk didalam bumi dengan temperature dan tekanan akan memiliki bentuk
yang sempurna sehingga tekstur batuan beku adalah kasar ( phaneritik). Hal ini terus
terjadi sampai magma tiba dipermukaan bumi dan terbentuknya mineral dengan
bentuk yang tidak sempurna dan tekstru batuan beku menjadi halus (aphanitik).
Tekstur batuan beku dapat menggambarkan genesadari batuan beku tersebut.
Struktur batuan beku dipengaruhi oleh tempat pembentukan batuan beku tersebut.
Selain itu dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti jenis magma,viskositas magma
atau adanya fluida lain seperti udara dan air yang terkontaminasi dengan magma pada
saat keluarya magma dipermukaan bumi. Struktur yang dipengaruhi oleh tempat
terbentuknya batuan beku adalah struktur lava bantal yang terjadi di bawah
permukaan air,juga karena adanya kontak dengan fluida. Struktur yang tdipengaruhi
oleh faktor viskositas misalnya adalah pahoehoe yang berasal dari magma yang
sangat sangat encer dan jenis magmanya adalah basaltic. Sturktur batuan beku dapat
memberi gambaran mengenai tempat terjadinya batuan beku tersebut juga diagenesa
dari batuan tersebut.
Daftar Pustaka

Best, Myron G.1982. Igneous and Metamorphic Petrology. W.H Freeman and Company ;United
State of America

Raymon, Loren A.2002. The Study of Igneous Sedimentary and Metamorphic Rock 2nd Edition.
Mc.Graw Hill

http://nurulgeologist.blogspot.com/2011/06/sitat-sifat-optik-mineral-rfm-tekstur.html

http://www.scribd.com/doc/57868437/Sifat-Optik-Mineral

http://www.scribd.com/ivadap/d/74666108-BAT-BEKU

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_rock_textures

http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/06/tekstur-batuan-beku.html

http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-
beku-tekstur-batuan-beku/

http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku

http://www.scribd.com/doc/57623968/6/Struktur-Batuan-Beku

http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/struktur-batuan-beku.html

http://earlfhamfa.wordpress.com/2009/04/26/batuan-beku/

http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/01/klasifikasi-batuan-beku-berdasarkan.html

http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/02/tekstur-dan-klasifikasi-batuan-beku.html

Materi Kuliah dari Pak Ildrem

Anda mungkin juga menyukai