DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Intermediet
Warna
Tekstur
feldspar
phenocryst,
terletuskan
tersebut
Kristal
terbentuk
dan
dari
terbesar
jauh
membeku,
bentuknya
dinamakan
sebelum
dan
dapat
lava
kristal-kristal
menceritakan
: Porfiritik
: Subhedral
: Masif
Komposisi Mineral
Kuarsa ( 20 % )
Plagioklas ( 10 % )
Piroksen, Hornblende, Amphibol, Biotit, Mika
Hornblende dan Piroksen adalah mineral-mineral
gelap lainnya yang terdapat pada batuan Andesit
Genesa
Andesit
berasal
dari
Magma
yang
biasanya
beberapa
mencapai
diantaranya
beberapa
penyebarannya
kilometer.
Magma
peledak
yang
kuat
yang
kemudian
: ANDESIT
: Sebagai bahan konstruksi ( bangunan, jalan,
jembatan, bendungan, dll ) dan juga digunakan
sebagai bahan baku industri
BASALT
DESKRIPSI:
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Basa
Warna
: Gelap / Kehitaman
Tekstur
Struktur
Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Keseragaman Butir
:
:
:
:
Holokristalin
Afanitik
Euhedral
Equigranular
Komposisi Mineral
magnetit,
dengan
atau
tanpa
olivine,
dan
: 10 %
2. Kuarsa
: 10 %
3. Feldspatoid
Ganesa
: 10 %
(Solidus),
umum
nilai-nilai
lainnya
ini
lebih
batuan.
tinggi
Mayoritas
daripada
tholeiites
pada
sedalam150-200
terus
kedalaman
km
usul
lebih
basal
besar,
mungkin
alumina-tinggi
Nama Batu
Kegunaan
: BASALT
: biasa digunakan sebagai bahan baku sekunder untuk
konstruksi bangunan
DASIT
DESKRIPSI:
Jenis Batuan
Sifat batuan
Warna
: Abu-abu cerah
Tekstur
dan
berwarna
gelap
dimana
sisi
yang
: Masif
Ganesa
Ini
komposisi
andesit
antara
adalah
penengah
dan
rhyolite.
dalam
Proporsi
batu
: DASIT
: Bahan baku konstruksi
DIORIT
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Intermediet
Warna
Tekstur
e.
f.
g.
h.
Struktur
: Masif
Komposisi mineral
Komposisi
hornblenda,
utamanya
kadang
plagioklas
kadang
ada
dan
yang
Ganesa
1. Plagioklas
: 55 %
2. Hornblenda
: 25 %
3. Biotit
: 10 %
4. Kuarsa
: 10 %
banyak
beribu-ribu
mil-kwadrat)
dan
: DIORIT
Kegunaan
GABBRO
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Basa
Warna
: Hitam kehijauan
Tekstur
:
a.
b.
c.
d.
Struktur
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
Granularitas
: Faneritik
Bentuk Kristal
: Subhedral
Keseragaman Butir
: Equigranular
Komposisi Mineral
besar
Berwarna
gelap
k a re n a
m i n e r a l penyusunya
adalah
sebagian
piroksen
: 40 %
2. Piroksen
: 50 %
3. Amphibole : 10 %
Ganesa
Nama Batu
: GABBRO
Kegunaan
GRANIT
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Intermediet
Warna
Tekstur
:
a.
b.
c.
d.
Struktur
Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Keseragaman Butir
:
:
:
:
Holokristalin
Fanerik
Euhedral
Inequigranular
: Masif
Komposisi Mineral
Kuarsa
: 50 %
Alkali Feldspar : 10 %
Ortoklas : 20 %
Plagioklas : 20 %
Ganesa
penyusunnya
menunjukkan
granit
yang
terbentuk
berukuran
melalui
kasar
proses
: GRANIT
Kegunaan
batu
granit
memiliki
kualitas
yang
baik
jika
GRANODIORIT
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Asam
Warna
: Putih kehitaman
Tekstur
:
a. Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
b. Granularitas
: Anhedral
c. Bentuk Butir
: Fanerik
d. Keseragaman Butir
: Inequigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
berikut :
1. Kuarsa
: 19 - 26%
2. Alkali felspar
: 17 - 21%
3. Plagioklas
: 44 - 48%
4. Biotit
: 3 -10%
5. Hornblende
: 0 - 7%
Nama Batu
Kegunaan
: GRANODIORIT
: kegunaan batu granodiorit secara umum hampir
sama
dengan
batu
granit,
hanya
saja
terdapat
OBSIDIAN
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Basa
Warna
: Hitam mengkilat
Tekstur
:
a.
b.
c.
d.
Struktur
:
:
:
:
Holohialin
Afanitik
Glassy
Equigranular
: Masif
Komposisi Mineral
Ganesa
Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Keseragaman Butir
Nama Batu
Kegunaan
: OBSIDIAN
: obsidian banyak dimanfaatkan sebagai batu
perhiasan dan ornamen
PERIDOTIT
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Ultra basa
Warna
: Hitam kehijauan
Tekstur
:
a.
b.
c.
d.
Struktur
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
Granularitas
: Faneritik
Bentuk Butir
: Subhedral
Keseragaman Butir
: Equigranular
: Masif
Komposisi Mineral
dan
mineral
tambahannya
hornblende, biotit.
4. Olivin
: 40 %
5. Piroksen
: 30 %
6. K-Feldspar
: 10 %
7. Kuarsa
8. Feldspatoid
: 10 %
: 10 %
adalah
Genesa
terjadi
dari
hasil
pembekuan
magma
merupakan
bagian
bawah
karakteristik
dan
dari
pembentukan
kerak
jenis
: PERIDOTIT
Kegunaan
TUFF
DESKRIPSI
Jenis Batuan
Sifat Batuan
: Asam
Warna
Tekstur
: Putih Cream
:
a.
b.
c.
d.
Struktur
:
:
:
:
Holohialin
Afanitik
Glassy
Equigranular
: Masif
Komposisi Mineral
Ganesa
Derajat Kristalisasi
Granularitas
Bentuk Kristal
Keseragaman Butir
: Mayoritas Glass
terdiri
dari
terutama
bila
digunakan
sebagai bahan
: TUFF
: sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan
bangunan
Penambangan Batuan Beku Yang Bernilai Ekonomis
Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
1.
Penelitian geologi
Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui batas
penyebaran secara lateral, termasuk mengumpulkan segala
informasi geologi dan pemetaan topografi. Peta topografi pada
tahap ini berskala 1 : 500;
2.
Penelitian geofisika
Penelitian yang umum dilakukan berupa pendugaan geolistrik, yaitu
penelitian berdasarkan sifat tahanan jenis batuan. Kegiatan ini
diselaraskan dengan data geologi permukaan ataupun bawah
Pemboran
Kegiatan ini dilakukan untuk pengecekan secara rinci data endapan
bagi keperluan perhitungan cadangan.
a. Pengambilan contoh
Kegiatan ini dimaksudkan untuk keperluan analisis laboratorium
dan mekanika batuan.
b. Perhitungan cadangan
Perhitungan cadangan yang terdapat di daerah penyelidikan
dilakukan dengan cara metoda penampang (cross section
method) yang sangat cocok untuk batuan yang penyebarannya
homogen serta ketebalannya relatif merata.
Volume cadangan dihitung per luas penampang yang
dimensinya adalah di antara dua luas daerah penampang dan
ketebalan pada titik-titik eksplorasi di sekelilingnya. Dengan
menjumlahkan volume seluruh penampang yang ada di daerah
penyelidikan tersebut, maka jumlah cadangan dapat diketahui.
Penambangan
Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap contoh
batuan diatas adalah tambang terbuka (quarry). Bentuk topografi bahan
galian umumnya berbentuk bukit, dan penambangan dimulai dari
puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down) secara bertahap
membentuk jenjang (bench). Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan dapat diuaraikan sebagai berikut :
1.
Persiapan (development)
Meliputi pembangunan sarana dan prasarana tambang antara lain
jalan, perkantoran, tempat penumpukan (stockpile), mobil-isasi
peralatan, sarana air, work-shop, listrik (genset), serta poliklinik.
2.
3.
4.
Pembongkaran (lossening).
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membongkar granit dari batuan
induknya sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini dilakukan
dengan cara pemboran dan peledakan.
Dalam kegiatan pemboran perlu ditentukan geometri lubang
tembak yang meliputi berden, kedalaman, pemampat, subdrilling
dan spasi. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemboran
adalah crawler rock drill (CRD) dan kompresor.Sedangkan untuk
kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/ damotin.
Dalam kegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk
yang diinginkan ditentukan melalui perubahan spasi lubang ledak;
makin rapat ukuran semakin kecil ukuran produknya.
5.
Pemuatan (loading).
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis
untuk memuat hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut
yaitu truk.
6.
Pengangkutan (transporting)
Bongkahan granit diangkut ke lokasi unit peremukan menggunakan
dump truck.
Peremukan
Pengolahan granit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan
berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit
peremukan (crushing plant). Tahapan pengolahan meliputi :
1
2
3
4
jenis sirtu
ukuran 50 + 30 mm
ukuran 30 + 20 mm
ukuran 20 + 10 mm
ukuran 10 + 4 mm
ukuran 4 m (abu-abu).
TUGAS
PRAKTIKUM PETROLOGI
Oleh :
Martin Kristian Setiady M.
F1D114044
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016