Anda di halaman 1dari 46

TINJAUAN UMUM PROSES PENGANGKATAN FLUIDA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GAS LIFT DI PLAN CENTRAL


PROCESSING SYSTEM (CPS) PT. PETROCHINA
INTERNATIONAL JABUNG Ltd KECAMATAN GERAGAI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

LAPORAN MAGANG

WANDA DELANDRA
F1D114028

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2019
TINJAUAN UMUM PROSES PENGANGKATAN FLUIDA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GAS LIFT DI PLAN CENTRAL
PROCESSING SYSTEM (CPS) PT. PETROCHINA
INTERNATIONAL JABUNG Ltd KECAMATAN GERAGAI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program
S-I Teknik Pertambangan

WANDA DELANDRA
F1D114028

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
TINJAUAN UMUM PROSES PENGANGKATAN FLUIDA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GAS LIFT DI PLAN CENTRAL
PROCESSING SYSTEM (CPS) PT. PETROCHINA
INTERNATIONAL JABUNG Ltd KECAMATAN GERAGAI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI
Oleh :
WANDA DELANDRA
F1D114028

Disetujui:
Dosen Pembimbing

Drs.Faizar Farid,M.Si
NIP . 195812171989021001

Diketahui:

Wakil Dekan Baksi Ketua Jurusan


Fakultas Sains Dan Teknologi Teknik Pertambangan

Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si Wahyudi Zahar,ST.,M.T


NIP. 197207052000031003 NIP.199008032018031001

ii
RINGKASAN

PT. PetroChina International Jabung Ltd., merupakan perusahaan produksi


minyak mentah dengan daerah eksplorasi yang cukup luas di wilayah Indonesia.
Sebagai produsen minyak dan gas terbesar di Indonesia pada saat ini, PT.
PetroChina International Jabung Ltd. tidak hanya menggunakan produk yang
dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi sebagian negara lainnya. Pemilihan PT.
PetroChina International Jabung Ltd. sebagai tempat kerja praktek berdasarkan
atas kenyataan bahwa PT. PetroChina International Jabung Ltd. merupakan
perusahaan yang memiliki manajemen sangat baik mulai dari tahap pemboran
hingga tahap penjualan gas dan crude oil, serta yang paling penting adalah
komitmen dan budaya keselamatan bagi para pekerjanya yang begitu baik.
Kata kunci : PT.Petrochina international jabung ltd ,crude oil

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan berupa kesehatan , kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan Laporan Magang ‘’tinjauan umum proses pengangkatan fluida
dengan menggunakan metode gas lift ‘’dengan baik. Pada kesempatan ini, Penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah
membantu untuk menyeselesaikan laporan magang ini, antara lain :

1. Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si Selaku wakil dekan baksi Fakultas Sains
Dan Teknologi
2. Bapak Wahyudi Zahar,ST.,M.T selaku ketua Jurusan Teknik
Pertambangan.
3. Bapak Drs.Faizar Farid,M.Si selaku dosen pembimbing magang
4. Bapak Abdullah Syarofi dan Irwansyah sebagai pelaksana kerja praktek
PetroChina International Jabung, Ltd.
5. Bapak Almerio sebagai pembimbing lapangan di PetroChina International
Jabung, Ltd.
6. Kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan
dan doa dalam penyelesaian magang.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan
segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir kata
penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan
tentang Praktek Kerja Lapangan.

Jambi, 22 Januari 2019

WANDA DELANDRA
F1D114028

iv
DAFTAR ISI

LAPORAN MAGANG ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
RINGKASAN ........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2
II. METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 3
2.1 Waktu Pelaksanaan Magang ......................................................................... 3
2.2 Lokasi Magang .............................................................................................. 3
2.3 Bidang Unit Kerja ......................................................................................... 3
III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................................... 4
3.1 Sejarah Perusahaan........................................................................................ 4
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................... 5
3.3 Tahapan Produksi ........................................................................................ 10
IV. PELAKSANAAN MAGANG ........................................................................ 24
4.1 Topik Magang ............................................................................................. 24
4.2 Hasil Pengamatan ........................................................................................ 24
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 28
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 28
5.2 Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri minyak dan gas bumi merupakan sektor penting di dalam
pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan
baku industri di dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa Negara sehingga
pegelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin. Kebutuhan energi
diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi
manusia. Salah satu perusahann yang bergerak di bidang eksplorasi dan
produksi minyak dan gas bumi di Indonesia yaitu PetroChina International Ltd
yang bekerja sama dengan SKK-Migas dan investor asing (China National
Petroleum Corporation).
PetroChina International Ltd memiliki wilayah operasi meliputi Kepala
Burung Irian Jaya, Tuban Jawa Timur, dan Jambi. PetroChina International
jabung pada wilayah Jambi memiliki daerah operasi di blok Jabung yang terdiri
dari North Jabung dan South Jabung.
Hasil kegiatan survey seismik, geologi, dan geofisik di wilayah Blok Jabung
yang dilakukan pada tahun 1995 hingga awal tahun 1996 menunjukan bahwa
wilayah ini memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang cukup banyak. Oleh
karena itu didirikanlah pabrik di tempat tersebut untuk mengolah minyak dan
gas bumi yang ada. Adanya pembangunan pabrik ini diharapkan dapat
membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
Produksi yang dihasilkan dari blok Jabung terdiri dari gas dan minyak bumi.
PetroChina International Jabung Ltd memiliki unit pengolahan minyak mentah
dan unit pengolahan gas. PetroChina International Jabung Ltd memiliki CPS
(Central Processing Station) yaitu suatu mini plant yang mengolah minyak
mentah, terletak di kecamatan Geragai, Tanjung Jabung Timur. Sedangkan
untuk dalam proses gas, PetroChina International Jabung Ltd memiliki dua plant
besar yaitu, BGP (Betara Gas Plant) yang terletak di kecamatan Betara, Tanjung
Jabung Barat dan NGF (North Geragai Fractination) yang terletak di kecamatan
Geragai, Tanjung Jabung Timur.
Pada masa awal produksi, Blok Jabung dapat memproduksi minyak
hingga 26.000 bopd. Namun kini, produksi minyak terus menurun hingga
mencapai angka hanya sekitar 4300 bopd. Namun untungnya PT PetroChina
International Jabung Ltd. Menemukan terdapat sejumlah besar cadangan gas
yang kemudian diproduksi hingga saat ini, untuk itulah praktikan membahas
mengenai metode gas lift karena metode gas lift sendiri memudahkan perusahaan
dalam menaikan produksi minyak melalui proses yang akan praktikan urai

1
didalam laporan ini, dengan adanya metode gas lift perusahaan lebih hemat
dalam hal menaikan produksi minyak, Kelebihan yang didapat dari penggunaan
metode gas lift dengan metode lainnya di petrochina internasional jabung adalah
biaya awal untuk peralatan down hole sangat murah. dibandingkan dengan
metode Sucker Rod Pump (SRP)/pompa angguk yang harus mengeluarkan biaya
lagi untuk membangun metode ini.Petrochina saat ini memproduksi minyak
dengan metode gas lift,metode gas lift efektif untuk meningkatkan optimalisasi
produksi dan sangat ekonomis dalam segi biaya produksi.

1.2 Maksud dan Tujuan


Kerja praktek ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
kurikulum pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Jambi yang
bertujuan untuk :
1. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah ke kehidupan
nyata di dunia industri yang sebenarnya.
2. Mengetahui dan mengenal secara langsung kondisi yang sebenarnya
terjadi di lapangan , khususnya pada proses yang terjadi di PT.
PetroChina International Jabung Ltd.
3. Mengaplikasikan pemahaman tentang etika, profesionalitas, keamanan
dan kesehatan kerja, serta isu lingkungan.
4. Melaksanakan tanggung jawab pada suatu kondisi yang profesional (team
work).
5. Memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertambangan
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Jambi.

1.3 Batasan Masalah


Pelaksanaan kerja praktek dibatasi pada kegiatan dan operasi PT
PetroChina International Jabung Ltd. yang berkaitan dengan bidang ilmu Teknik
Pertambangan, yaitu Departemen Health Safety and Environment (HSE),
Departemen Production, Departemen Operation, Departemen Field Production
Engineering.

1.4 Manfaat
1. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi
perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksi.
2. Ilmu yang di peroleh selama kegiatan magang dapat penulis terapkan di
dunia kerja.

2
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2018 sampai 31
Oktober 2018. Kegiatan kerja dilaksanakan pada hari Senin sampai Minggu
dimulai dari pukul 07.00 – 18.00 WIB.
Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian Magang
Oktober November
No. Kegiatan MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Studi Literatur

3 Pengambilan Data

4 Pengolahan Data

5 Penyusunan Laporan

6 Persentasi

2.2 Lokasi Magang


Lokasi magang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terletak
kurang lebih berapa kilometer (Km) kearah Timur Laut dari Kota Jambi yang
terletak pada, 00 53’-10 41’ LS dan 1030 23’ - 1040 31’ 0” BT. Secara admininstrasi
lokasi penelitian berada di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Provinsi Jambi.
Dari kota Jambi daerah dapat ditempuh melalui jalan darat antar provinsi
ditempuh dalam waktu ±1 jam. Sarana yang biasa digunakan merupakan
transportasi darat dengan melewati jalan aspal provinsi.

2.3 Bidang Unit Kerja


PT. Petrochina International Jabung ltd adalah perusahaan di bidang
pertambangan yang berfokus pada penambangan minyak dan gas.
Pelaksanaan magang di PT.Petrochina International Jabung ltd berfokus
kepada control processing system (CPS), secara langsung mengetahui proses
produksi minyak dan pemisahan gas yang dilakukan di Betara Gas Plan.

3
III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan


PetroChina International Jabung Ltd. Beroperasi di dua kabupaten yaitu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi. Perusahaan ini dikelola oleh investor asing yaitu China. Pada
Februari 1993 ditandatangani kontrak bagi hasil sementara antara Pertamina
sebagai perusahaan minyak nasioal dan wakil pemerintah Indonesia
dengan Petromer Trend International Jabung Ltd. Bersama Anadarko Indonesia
Crop. Dan Kerr McGiee Sumatra Ltd. Untuk mengembangkan lapangan-
lapangan minyak di blok jabung. Lalu pada tahun 1995 perusahaan berganti
nama Santa FE Energy Resource Jabung Ltd. Selanjutnya bulan Juli 2001
berganti nama menjadi Devon Energy Jabung Ltd. Lalu bulan Juli 2002
perusahaan berganti nama lagi menjadi BP- Migas Petrochina International
Jabung Ltd atau sekarang menjadi Petochina Jabung Ltd.
PetroChina International Jabung Ltd. Sebagai operator PSC (Product
Sharing Contract) di blok Jabung, tahun 1995 sampai awal tahun 1996 telah
melakukan survey 3D seismic serta studi geologi dan geofisika. Hasil dari studi
tersebut memberikan kandungan hidrokarbon yang ekonomis. Minyak diblok
jabung pertama kali diproduksi pada bulan Agustus 1997, kemudian dilanjutkan
dengan lapangan Makmur pada Januari 1998. Kedua lapangan ini berada di
daerah selatan dari blok Jabung. Selanjutnya pada akhir tahun 2000, mulai
diproduksi minyak dari lapangan-lapangan di daerah utara blok Jabung yang
dimulai dengan lapangan Gemah (November 2000) dan lapangan Ripah (2004)
selain itu juga terdapat fasilitas pengolahan minyak mentah di Geragai(Central
Processing Station/CPS), Gemah Station, North East Betara Station, North Betara
Station, Ripah Station, dan West Betara Station. Produk yang dihasilkan
PetroChina Jabung Ltd adalah gas alam, propane, butane, condensate, dan
minyak mentah (crude oil).
Saat ini Petrochina Jabung Ltd memproduksi gas dan crude oil dari
beberapa Plant besar yaitu BGP (Betara Gas Plant) yang terletak di kecamatan
Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat , NGF Plant dan CPS Plant yang terletak
di kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan FPU sebagai
stasiun gas terakhir terletak di tengah laut (Offshore). Selain Plant-Plant besar di
PertoChina International Jabung Ltd juga terdapat beberapa miniPlant (Mini
Station) seperti, Gemah Station, Ripah Station, NEB Station, SWB Station WB,
NB sabagai Station gas dan crude oil yang akan dikirim ke Station atau Plant-
Plant besar.

4
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Kegiatan eksplorasi dan produksi PetroChina International Jabung Ltd di
Blok Jabung berada di bawah kendali dari kantor pusat yang berkedudukan di
Jakarta. Field Manager merupakan penanggung jawab utama kegiatan di
lapangan. Field Manager dibantu oleh para Superintendent yang memimpin
departemen dalam pelaksanaannya.
Departemen-departemen yang ada terbagi menjadi beberapa divisi/section
yang dikepalai oleh Supervisor. Adapun departemen-departemen yang terdapat
pada PetroChina International Jabung Ltd dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. PetroChina International Jabung Ltd


(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)
Field Manager
Tugas dari Field Manager diantaranya yaitu: merencanakan, menerapkan,
merealisasikan, mengevaluasi Rencana Kerja (RK) secara efektif untuk
mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Mengkoordinir kegiatan
engineering untuk optimalisasi produksi migas agar mencapai sasaran produksi
yang telah ditetapkan. Mengkoordinir dan mengendalikan operasi produksi,

5
pengelolaan fasilitas produksi, operasi penyaluran migas serta mengusahakan
kuantitas dan kualitas migas sesuai dengan permintaan konsumen.
Mengkoordinir optimalisasi peralatan Work Over, Well Service dan
penyediaan peralatan lifting minyak dan gas. Mengkoordinir dan mengoptimalkan
pekerjaan pemeliharaan fasilitas produksi dan fasilitas umum, penyediaan utilasi
listrik, gas dan air dan pekerjaan Fab-Sop untuk menunjang kelancaran operasi
produksi. Serta membina hubungan yang harmonis dengan Stakeholder untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Field Administration Department
Tugas dari Field Administration Departement diantaranya yaitu: Membuat
laporan kepada field manager. Mengatur kelancaran tugas-tugas yang bersifat
administratif serta bertanggung jawab atas kelancaran
komunikasi/korespondensi antar bagian terkait. Mengatur surat-surat yang
masuk dan keluar dan membagikannya sesuai dengan distribusi di
departemennya. Membantu menyiapkan dokumen pendukung untuk keperluan
tender serta mengatur serta mempersiapkan ruangan untuk meeting, training dan
lain-lain.
HSE (Health, Safety & Environment) Departement
Tugas dari HSE Departement diantaranya yaitu: Mengendalikan serta
menjalankan fungsi HSE di perusahaan serta bertanggung jawab dalam
menciptakan situasi dan kondisi HSE yang nyaman bagi pekerja. Melakukan
monitoring terhadap fungsi HSE di perusahaan serta menindaklanjuti penemuan
kasus HSE di perusahaan.
Beberapa cara yang ditetapkan HSE dalam mencegah terjadinya
kecelakaan kerja di lingkungan produksi diantaranya :
Menetapkan SOP dan guidelines, serta memberikan asistensi dalam
berbagai permasalahan safety. Salah satu contoh yang dapat dengan mudah
dilihat pada daerah operasi Jabung mengenai SOP ialah kewajiban mengenakan
PPE (Personal Protective Equipment) di daerah kerja berbahaya seperti toolhouse
atau rig.
Memberikan informasi mengenai efek samping bahan kimia berbahaya
yang terdapat di lapangan dan cara penanganan yang baik dan benar.
Menyebarluaskan informasi mengenai cara-cara penanggulangan keadaan
darurat di lapangan. Melakukan investigasi terhadap incident yang terjadi untuk
dapat diketahui secara kronologis urutan kejadian yang sebenarnya. Dengan
demikian dapat diketahui sebab terjadinya kecelakaan dan tindak pencegahan
apa yang dapat dilakukan supaya hal yang sama tidak terulang lagi serta
mengadakan meeting berkala untuk membahas masalah-masalah HSE.

6
Departemen ini berusaha mencegah terhadap semua kerugian akibat
resiko murni yang diistilahkan dengan “Loss Control”. Usaha pengendalian
kerugian ini mencakup : Pencegahan Cedera (Injury Prevention), Pengendalian
Kebakaran (Fire Prevention), Kesehatan Industri (Industrial Hygiene),
Pengendalian ganti rugi barang produksi (Product Liablity Claim), Pengendalian
Kerusakan (Damage Control), Pengendalian Pencemaran (Pollution Control),
Keamanan (Security), Pengendalian Kerugian Absensia, Keselamatan di luar kerja
(Off The Job).
Setiap melakukan pekerjaan harus ada izin kerja (work permit), yang mana
untuk mengantisipasi agar tetap selamat di dalam melakukan pekerjaan, adapun
jenis- jenis izin kerja tersebut adalah :
Hot work untuk pekerjaan yang berhubungan dengan panas, contoh :
Pengelasan, membawa kendaraan masuk plant, naik ketinggian, bekerja
menggunakan alat-alat elektronik.
Excavation, untuk pekerjaan penggalian, contoh : Pembuatan lubang
sebelum pemboran, proses pemboran.
Confined Space, untuk pekerjaan di ruangan tertutup, contoh :
Pembersihan tangki.
Cold work, pekerjaan dingin, contoh : pemasangan baut, pemeriksaan
valve, pengambilan sampel.
Seluruh karyawan yang bekerja atau mengunjungi lapangan
mendapatkan perlengkapan keselamatan kerja yang disebut Personal Protected
Equipment (PPE) yang terdiri dari : Safety Shoes, Coverall, Helmet, Pelindung
Telinga (Ear Plug), Kacamata (Glasses), Sarung Tangan (Gloves), Safety Belt jika
ingin naik ketempat –tempat yang tinggi.
Fire and Safety juga mengadakan Training untuk meningkatkan
kesadaran karyawan akan pentingnya keselamatan kerja. Selain itu, juga
diberikan kepada Visitor ataupun mahasiswa yang sedang melakukan Kerja
Praktik lapangan pengetahuan tentang Safety dengan dilakukannya Safety
Induction dan berapa pentingnya keamanan dalam setiap pekerjaan yang sedang
dilakukan.
Logistic Department
Logistic Department berfungsi untuk melakukan pendataan semua
peralatan yang dimiliki perusahaan, menyediakan kebutuhan peralatan dan
barang-barang, serta membeli peralatan dan barang-barang. Untuk melakukan
pemesanan barang atau pembelian barang, logistik mengkategorikan kedalam
dua jenis yaitu, barang Stock dan barang Direct, dimana barang-barang stock
pembelian atau pemesanannya berdasarkan Re-Order Quantity (ROQ) dan

7
berdasarkan Re-Order Point (ROP), untuk pendataan barng-barang Stock
dilakukan dengan sistem komputerisasi J.D Edward Program (JDE), dimana
dengan memasukan data barang, akan dapat langsung dilihat apakah barang-
barang tersebut stock-nya sudah habis atau belum, sehingga dapat dilakukan
pemesanan dan pembelian segera. Untuk barang-barang Direct, adalah jenis
barang yang akan langsung dibeli jika ada permintaan atau pemesanan saja.
Production Department
Production Department bertugas untuk mengatur produksi yang bisa
dihasilkan oleh masing- masing lapangan. Kegiatan operasi PT. PetroChina
International Jabung Ltd., terbagi menjadi 2 (dua) wilayah, yakni North Jabung
dan South Jabung.
Pada daerah North dan West Jabung meliputi lapangan : Gemah , NEB
(North East Betara), WB/WBD (West Betara), Panen, Marmo , NB (North Betara),
NBE (North Betara East), Ripah, SWB (South West Betara), SB/SBD (South
Betara), Sabar, Limpah, Lumbung. Pada daerah South Jabung meliputi lapangan
: Makmur dan North Geragai.
Betara Gas Plant (BGP) Operation Department. Tugas dari BGP
Operation Department diantaranya yaitu: Memastikan implementasi peraturan
dan prosedur (SOP) terkait dengan operasional secara benar di lapangan.
Bertanggung jawab terhadap hasil kerja aktivitas/operasional harian di lapangan.
Production Maintenance Department. Production Maintenance
Department adalah departemen yang memiliki tugas serta fungsi untuk
memasang, memelihara, serta memeperbaiki seluruh peralatan yang digunakan
dalam produksi, pada dasarnya alat - alat tersebut bekerja berdasarkan prinsip
mekanik, elektrik, dan instrumentasi. Departemen ini dibagi kedalam tiga
kelompok yaitu :
Electrical Maintenance, secara umum sub departemen ini adalah
berhubungan dengan kelistrikan dan semua sistem operasi. Electric Routine
Activities : Test Grounding, Test Cathodic Protection, General Service Welding Bank,
Change Switch Generator, Clean up Exhaust dan Check UPS Computer.
Mechanical Maintenance, pemeliharaan dan perbaikan peralatan yang
dipakai perusahaan merupakan tugas dari Mechanical Maintenance. Mechanical
Maintanance juga berhubungan dengan Power generator, kompresor, dan pompa.
Semua kerja alat tersebut akan selalu dikontrol oleh Mechanical Maintenance.
Instrument Maintenance, Instrument Maintenance lingkup pekerjaanya
meliputi instrument sistem (automasi) yang mengurusi bagian bagian sistem
pengontrol seperti ESS (Emergency Shutdown System), PLC (Programmeble Logic
Control), DCS (Distribute Control System) dan SCADA (Supervisory Control and

8
Data Aquicition) yang berkaitan dengan proses produksi dan juga intrument yang
mengurusi peralatan instrument dilapangan seperti :control valve, transmitter,
sensor, fire and gas detector serta analyzer. Dimana instrument-instrument
tersebut merupakan pengontrol kestabilan produksi sesuai kondisi lapangan.
HEO (Heavy Equipment Operation) and Construction Department.
HEO and Cunstruction Departement merupakan bagian yang bertugas untuk
menyiapkan Segala sesuatu yang diperlukan dalam pengerjaan lokasi baru area
perusahaan.Pekerjaan-pekerjaan tersebut meliputi penyediaan alat berat, survey
lokasi baru drilling dan lain-lain. Adapun divisi-divisi lain yang berada di HEO
adalah:
Drilling Construction and Survey adalah sub departemen yang bertugas
memberikan dukungan bagi operasi pemboran. Dukungan yang diberikan seperti
pembersihan lokasi, pembuatan jalan akses, instalasi sarana pendukung Drilling
Operation, membantu perpindahan Rig sampai dengan pembersihan lokasi.
Tugas dari departmen ini dimulai dengan menerima koordinat lokasi dari Drilling
Manager atau General Manager. Koordinat lokasi merupakan data hasil Seismic
dan data penunjang lainnya. Setelah koordinat lokasi diketahui, departemen
survey akan mempelajari lokasi dan menyiapkan peta lokasi.
Drilling Construction akan menyiapakan gambar beserta koordinatif
alternative beserta rincian biaya ke General manager atau Drilling Manager.
Setelah usulan itu disetujui maka tahap persiapan lahan akan dimulai. Surveyor
akan membuat rancangan lahan yang lebih rinci dan Land Condemnation
Departement akan memulai proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan
mencakup area pemboran dan jalan akses. Drilling Construction juga bertanggung
jawab dalam membuat jembatan jika diperlukan. Setelah semua hal di atas
tersedia, proses persiapan kontruksi lahan akan dimulai. Drilling Construction
akan menyiapkan Mud Pits, Flare Pits, Cellar Box, Septic Tanks, Conductor Pipe,
Matting Board dan Water Lines. Setelah semua instalasi selesai di buat, Drilling
Contruction juga akan mendukung proses pemindahan Rig serta aktivitas Rig
lainnya.
Civil Construction bertugas mengurus masalah pembuatan dan kontruksi
bangunan sipil yang dibutuhkan.
HEO Transportation mengurus masalah transportasi mensuport pekerjaan
yang membutuhkan alat berat dan membuat serta perawatan jalan di area
perusahaan.
Marine Operation Department. Marine Operation department adalah
departemen yang khusus beroperasi dilaut. Departemen ini hanya bertugas

9
mengurus bagian penjualan hasil produksi di laut melalui kapal tanker untuk
memasarkan minyak dan gas ke beberapa Negara tetangga.
North Geragai Fractination (NGF) Operation Departement. Tugas dari
NGF Operation Departmentdiantaranya yaitu: memastikan implementasi
peraturan dan prosedur (SOP) terkait dengan operasional secara benar di
lapangan. Serta bertanggung jawab terhadap hasil kerja aktivitas/operasional
harian di lapangan.
Field Engineering Departement
Tugas dari Field Engineering Departement adalah bertanggung jawab
untuk mengelola produksi minyak dan gas yaitu mengidentifikasi peluang untuk
meningkatkan kinerja dan profitabilitas,menangani manajemen harian operasi
produksi minyak dan gas, termasuk juga mengevaluasi peluang yang dapat
memaksimalkan nilai akhir properti yang dipakai.
Government and Public Relation Departement
Tugas dari Government and Public Relation Departement adalah
menghubungkan antara perusahaan dengan pihak external, seperti dengan
masyarakat sekitar.

3.3 Tahapan Produksi


Ripah Mini Station
Ripah Mini Station adalah tempat berkumpulnya minyak yang berasal dari
sumur-sumur produksi yang berada di Ripah field. Ripah Field mempunyai
jumlah sumur sebanyak 24 sumur namun untuk saat ini sumur yang
berproduksi pada Ripah Field hanya 6 sumur,yaitu : Ripah-8, 2, 19, 12, 13, dan
22. Sebagian besar sumur di Ripah Field masih berproduksi secara natural flow,
namun terdapat sejumlah sumur yang telah menggunakan metode artificial lift
berupa Sucker Rod Pump (SRP) atau sering disebut pompa angguk. Namun untuk
saat ini, sumur-sumur dengan metode Sucker Rod Pump (SRP)/pompa angguk
sudah tidak lagi berproduksi.

Alur Proses Pemisahan Minyak dan Air


Minyak yang berasal dari Ripah Well akan dikumpulkan di Ripah Mini
Station yang nantinya akan dipisahkan dari gas dan air. Berikut adalah proses
pemisahan minyak pada Ripah Mini Station:
Manifold. Fluida yang berasal dari Ripah Well dialirkan menuju Ripah
Mini Station menggunakan flowline. Kemudian flowline dari beberapa sumur
disatukan pada manifold dan di alirkan menggunakan header menuju inlet
separator.
Separator. Fluida yang telah disatukan pada manifold akan di alirkan

10
menuju separator untuk memisahkan minyak dari gas dan air. Pada separator
ini, fluida hanya dipisahkan menjadi dua fasa yaitu gas dan liquid. Gas yang telah
terpisahkan akan di alirkan menuju gas scrubber sedangkan fasa liquid akan di
alirkan menuju gas boot.
Gas Boot. Liquid yang telah terpisahkan dari gas akan memasuki gas boot.
Fungsi utama dari gas boot itu sendiri adalah untuk memisahkan gas yang masih
terikut pada liquid sehingga tidak ada gas yang masuk ke dalam tank. Pada gas
boot terdapat sekat (buffel) horizontal yang berfungsi untuk memisahkan gas yang
masih terikut pada liquid tersebut. Gas yang telah terpisahkan dari minyak akan
dibakar pada flare.
Storage Tank. Liquid yang berupa minyak dan air yang telah terpisahkan
dari gas di tampung dalam storage tank dengan kapasitas tangki 450 bbl, jika
sudah terkumpul maka liquid tersebut akan diangkut menggunakan vacuum
truck dan di kirimkan menuju North East Betara (NEB) station.
Alur Proses Pemisahan Gas
Gas Scrubber, gas yang telah terpisahkan pada separator di alirkan
menuju gas scrubber, fungsi dari gas scrubber adalah untuk memisahkan gas
dari liquid, setelah gas terpisahkan dari liquid, gas akan dikirimkan menuju PLTG
Jabung. Flare, gas yang telah terbebaskan dari liquid di gas boot akan di bakar
pada flare.
North East Betara (NEB) Station. NEB Station merupakan stasiun yang
menampung dan memisahkan fluida yang berasal dari sumur-sumur minyak di
NEB field dan beberapa sumur di area North Betara (NB).
NEB Field mempunyai jumlah sumur sebanyak 93 sumur termasuk di
dalamnya beberapa sumur yang telah shut-in. NEB Wells terdiri dari sumur
minyak dan sumur gas, dimana seluruh sumur yang menghasilkan minyak
diarahkan menuju NEBStation, sedangkan sumur-sumur yang menghasilkan gas
langsung diarahkan menuju BGP. Meski begitu terdapat beberapa pad (NEB-7
Pad dan NEB-9 Pad) yang memiliki fasilitas separator untuk memisahkan fasa gas
dengan liquid. Fasa gas akan diteruskan langsung menuju BGP, sementara fasa
liquid menuju NEB Station. Namun terdapat satu pad, yaitu NEB-8 Pad, yang
memiliki fasilitas separator. Dari separator, fasa liquid tidak diarahkan menuju
NEB Station melainkan Gemah Station menggunakan vacuum truck.
Sebagian besar sumur-sumur di NEB Field masih memiliki tekanan dasar
sumur yang cukup tinggi sehingga drive mechanism atau tenaga yang mendorong
fluida untuk sampai ke permukaan berasal dari perbedaan tekanan antara dasar
sumur dengan tekanan di permukaan (drawdown). Namun terdapat sumur-
sumur yang telah mengalami penurunan tekanan dasar sumur sehingga fluida

11
reservoir tidak dapat mencapai permukaan secara natural. Untuk sumur-sumur
tersebut, diterapkan metode pengangkatan buatan berupa gas lift. Sumur-sumur
yang menggunakan metode ini adalah sumur NEB 20, NEB 75, NEB 81 dan NEB
51.
NB Area. Sesungguhnya NB Area memiliki suatu mini station tersendiri
yang berfungsi untuk menampung fluida terproduksi yang berasal dari sumur-
sumur di daerah tersebut. Sebagian besar liquid yang diperoleh dari sumur-
sumur minyak dipisahkan di separator kemudian di tampung pada tangki
sebelum akhirnya di kirim ke Gemah Station menggunakan vacuum truck. Namun
untuk sumur NB 2 dan NB 13, fluida dikirim menuju NEB Station melalui flowline
dengan pig launcher dan di terima oleh pig receiver di NEB Station.
Alur Proses Pemisahan Minyak
Pig Receiver. Pig receiver di NEB Stasion berperan sebagai alat yang
menerima fluida yang dikirim melalui flowline menuju NEB Station. Meski fungsi
sesungguhnya adalah sebagai tempat berakhirnya pig yang dikirim dari pig
launcher pada proses pigging. Pigging sendiri merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk membersihkan scale yang terbentuk di sepanjang pipeline.
1st Stage Separator. Fluida yang diterima oleh pig receiver selanjutnya
menuju 1st Stage Separator yang merupakan separator 3 fasa. Minyak yang
terpisah akan dialirkan menuju 2nd Stage Separator dengan tekanan di outlet line
kurang lebih 115 psi. Gas yang terlepas dari fasa liquid selanjutnya menuju AG
Compressor, sedangkan air menuju water boot.
2nd Stage Separator. Di separator ini, minyak kembali dipisahkan dari
fasa gas dan air. Fasa gas akan diteruskan menuju LP Compressor, sementara air
menuju water boot. Minyak yang keluar dari outlet separator telah mengalami
penurunan tekanan menjadi sekitar 40 psi dan diteruskan menuju gas boot.
Gas Boot berfungsi memisahkan fasa gas yang mungkin masih terikut
dalam aliran minyak sebelum akhirnya minyak ditampung di dalam tangki.
Minyak yang masuk ke dalam tangki harus bebas dari gas untuk menghindari
terakumulasinya gas dalam tangki.
Production Tank, minyak yang telah dipisahkan dari fasa gas kemudian
ditampung di tangki dengan kapasitas 450 bbl. Production tank NEB Station
berbentuk rectangular karena tekanan dari minyak yang ditampung tidak terlalu
tinggi.
Booster Pump berfungsi untuk meningkatkan tekanan minyak yang akan
menuju shipping pump. Tekanan minyak harus ditingkatkan terlebih dahhulu
untuk meringankan kerja shi pping pump. Dan Shipping Pump bertugas
memompakan minyak dari NEB Station menuju Gemah Station.

12
Alur Proses Pemisahan Gas
Gas Boot Compressor. Gas hasil pemisahan di gas boot selanjutnya
menuju gas boot compressor. Kompresor ini akan meningkatkan tekanan gas
hingga sama dengan tekanan gas dari 2nd Stage Separator.
LP Compressor. Gas hasil pemisahan di 2nd Stage Separator dan gas boot
selanjutnya akan masuk ke Low Pressure (LP) Compressor. Kompresor ini
bertugas meningkatkan tekanan aliran gas untuk meringankan kerja AG
Compressor.
AG Compressor. AG Compressor memiliki satu suction untuk gas yang
berasal dari LP Compressor dan memiliki 2 discharge yaitu discharge gas menuju
BGP dan discharge untuk gas yang akan diinjeksikan ke dalam reservoir untuk
pressure maintenance.

Alur Proses Pemisahan Air


Air hasil proses pemisahan di 1st Stage Separator dan 2nd Stage Separator
akan langsung menuju water boot. Fungsi dari water boot di sini adalah
menurunkan tekanan air dan mengurangi turbulensi aliran air sehingga air
masuk kedalam tangki secara laminar.
Gemah Station. Gemah Station adalah tempat pengumpul minyak yang
berasal dari NEB Station, Ripah Mini Station, Sumur-sumur Gemah, South Betara
(SB), North Betara (NB), Bangko, danPanen. Minyak dari NEB Station dan sebagian
besar sumur-sumur Gemah akan dikirim ke Gemah Station menggunakan
flowline. Namun untuk RipahMini Station, dan sumur-sumur South Betara (SB),
North Betara (NB), Panen Utara-1 dan beberapa sumur Gemah, minyak dikirim ke
GemahStation menggunakan Vacuum Truck. Hal ini dikarenakan kendala jarak
terlalu jauh apabila transportasi minyak dilakukan dengan menggunakan
pipeline. Metode tersebut menjadi tidak ekonomis karena pressure loss minyak di
pipa akan besar. Pada GemahStation terjadi pemisahan 3 fasa yaitu pemisahan
minyak, air, dan gas. Air dari hasil pemisahan akan diinjeksikan ke disposal well,
sementara gas akan dikirim menuju BGP.
Sumur-sumur Produksi Gemah. Fluida yang berasal dari wilayah
GemahField sebagian besar langsung dikirimkan menuju GemahStation
menggunakan flowline, tetapi untuk sumur GE 8 PAD, GE 11 PAD, dan GE 21
PAD dikirimkan ke Gemah station menggunakan Vacuum Truck. Jumlah sumur
pada wilayah Gemah Field adalah 55 sumur yaitu merupakan sumur minyak,
dan gas, namun untuk saat ini yang aktif berproduksi hanya sekitar 30 sumur
dimana sisanya adalah sumur yang telah shut-in, new well, dan disposal well.
Untuk metode produksi yang diterapkan pada sumur-sumur di Gemah Field ini

13
yaitu pada umumnya masih berupa Natural Flowing, dan untuk metode artificial
lift yang diterapkan adalah metode gas lift dan SRP, tetapi untuk sumur artificial
lift SRP telah shut-in.Gemah Station merupakan SPU (Stasiun Pengumpul Umum)
sebelum minyak dikirimkan ke CPS (Central Processing System).
Sumur-sumur Produksi North Betara (NB). Sesungguhnya NB Area
memiliki suatu mini station tersendiri yang berfungsi untuk menampung fluida
terproduksi yang berasal dari sumur-sumur di daerah tersebut. Sebagian besar
liquid yang diperoleh dari sumur-sumur minyak dipisahkan di separator
kemudian di tampung pada tangki sebelum akhirnya di kirim ke Gemah Station
menggunakan vacuum truck
Sumur-sumur Produksi Bangko. Sumur-sumur produksi yang berasal
dari wilayah Bangko Field akan dikirimkan ke Gemah Station menggunakan
vacum truck dikarenakan karena jarak Bangko Field yang jauh dari Gemah
Station dan produksi pada wilayah Bangko Field sangat sedikit, dimana karena
fluida yang dari Bangko Field sedikit sehingga ditampung terlebih dahulu untuk
beberapa hari sampai volumenya mencukupi untuk dikirim ke Gemah Station
menggunakan vacuum truck.
NEB Station. Minyak yang masih bercampur dengan air yang berasal
dari NEB Station dikirimkan ke Gemah Station menggunakan Pig Launcher dan
akan di terima di Gemah Station menggunakan Pig Receiver yang kemudian akan
dialirkan menuju 1st Stage Separator.

Gambar 2.Gemah Station Facility Simplified Flow Diagram

14
(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)
Alur Proses Pemisahan Minyak
Manifold. Manifold merupakan pertemuan dari flowline yang berasal dari
beberapa sumur. Pada dasarnya manifold ini terdiri dari serangkaian valve-valve.
Header. Di bawah ini merupakan gambar manifold dan header untuk
sumur gas, dimana manifold dan header pada sumur gas materialnya
menggunakan stainless steel. Sedangkan untuk sumur minyak biasanya hanya
menggunakan carbon steel. Karena pada sumur gas, banyak mengandung sour
gas sebagai impurities-nya seperti CO2 dan H2S. Sehingga apabila tidak
menggunakan material stainless steel maka pipa akan korosif. Sehingga akan
rugi dan tidak ekonomis.

Gambar 3.Manifold dan Header Gas Well


(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)
First Stage Separator. Fluida yang telah bersatu pada Header makan
akan di alirkan menuju first stage separator, proses pemisahan pada Gemah
Station yaitu proses pemisahan fluida 3 fasa yaitu gas, minyak, dan air.

15
Gambar 4.First Stage Separator Gemah Station
(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)
Berikut adalah karakteristik pemiahan fluida pada first stage separator:
Separator 3 fasa, separator dengan bentuk horizontal separator dan dengan
setting working pressure sebesar 100 psi.
Associated gas dari hasil separasi pertama akan masuk dan di kompresi
di Gemah GRF. Dimana gas tersebut akan masuk ke high pressure compressor
dan akan dikirim ke Betara Gas Plant (BGP) . Sedangkan air akan masuk ke water
boot. Dan untuk minyak akan masuk kembali ke 2nd stage separator.
Second Stage Separator. Minyak yang telah terpisahkan dari air dan
gas pada 1st stage separator guna untuk dilakukan pemisahan 3 fasa kembali.
Asociated gas dari hasil separasi kedua akan masuk dan dikompresi di
Gemah GRF. Dimana gas tersebut akan masuk ke low pressure compressor guna
disamakan tekanannya dengan inlet 2nd stage compressor. Setalah gas
dikompresi bersama gas yang berada di 2nd stage compressor, gas dikirimkan
menuju Betara Gas Plant (BGP). Sementara air akan masuk ke water boot, dan
minyak akan masuk menuju ke gas boot.
Oil Storage yang berasal dari Vacuum Truck. Tangki ini akan diisi oleh
minyak yang ditransportasikan dengan menggunakan vacuum truck. Dimana
minyak tersebut diangkut dengan menggunakan vacuum truck karena alasan
jarak yang terlalu jauh. Transportasi minyak dengan menggunakan pipeline
menjadi tidak ekonomis karena pressure loss minyak di pipa akan besar.
Sehingga akan lebih ekonomis jika minyak tersebut diangkut dengan
menggunakan vacuum truck. Kemudian setelah minyak dari vacuum truck
tersebut masuk di tangki penampungan, dimana terdapat tiga tangki
penampungan yaitu Bangko Tank, Tank-A, dan Tank-B. Selanjutnya minyak
akan dialirkan menuju gas boot untuk diproses selanjutnya.
Gas Boot. Minyak yang hasil dari separasi kedua dialirkan menuju gas
boot dan bergabung dengan minyak, dimana gas boot berfungsi untuk membantu
pemisahan gas yang masih terkandung dalam minyak. Gas yang telah dipisahkan
di gas boot kemudian akan di masukan dan dikompresi di Gemah GRF juga
dengan menggunakan gas boot compressor, kemudian di kompresi lagi di low gas
Pressure compressor dan kompresi terakhir di High Pressure gas compressor.
Sedangkan untuk outlet minyak akan di alirkan menuju ke tangki produksi.
Oil Storage. Minyak yang telah dipisahkan dari gas dan air akan masuk
ke dalam tangki penampungan minyak terakhir pada Gemah Station untuk
selanjutnya akan dikirimkan menuju ke CPS. Sebelum dikirim, tekanan minyak

16
akan ditingkatkan menggunakan booster pump, kemudian barulah dikirim
menuju CPS menggunakan shipiing pump.

Alur Proses Pemisahan Gas


High Pressure Compressor. Gas yang berasal dari hasil pemisahan 1st
stage separator akan digabung dengan gas yang berasal dari LP Compressor
kemudian dinaikkan tekanannya dari 100 psi menjadi 550 psi untuk dikirim ke
BGP.
Low Pressure Compressor. Gas yang berasal dari pemisahan 2nd stage
separator akan bergabung dengan gas yang berasal dari gas boot compressor
kemudian memasuki LP Compressor untuk dinaikkan tekanannya dari 30 psi
menjadi 100 psi. Gas kemudian akan masuk ke HP Compressor untuk dinaikkan
tekanannya menjadi 550 psi dan akan dikirim ke BGP untuk proses selanjutnya.
Alur Proses Pemisahan Air
Water Boot. Air yang terpisahkan dari 1st stage separator dan 2nd stage
separator akan di alirkan menuju Water boot yang berfungsi untuk memisahkan
minyak yang masih terikut di dalam air. Dimana nantinya minyak hasil
pemisahan akan dialirkan kembali menuju gas boot, sedangkan wateroutlet akan
dimasukkan menuju ke tangki CPI.
Tangki CPI (Corrugated Plate Interceptor). Air yang keluar dari water
boot akan masuk ke Corrugated Plate Interceptor (CPI) Tank yang berfungsi untuk
memisahkan minyak yang masih terikut oleh air dengan prinsip memisahkan
berdasarkan densitasnya dengan dipasang plate-plate fiberglass yang tersusun
secara pararel. Fungsi plate-plate tersebut adalah untuk menambah luas
penampang dari aliran atau mengurangi lintasan butiran partikel minyak ke
permukaan sehingga butiran minyak yang telah terkumpul dibawah permukaan
plate dapat berkumpul lebih lanjut atau meluncur di atas permukaan air. Plate
juga berfungsi untuk mempersingkat jarak tempuh partikel minyak di dalam fasa
cair sehingga pembentukan lapisan minyak dapat berlangsung lebih cepat dan
juga mengatur alirannya agar lebih laminar. Kemudian minyak akan dialirkan
menuju gas boot dan air akan masuk ke water disposal tank.

17
Gambar 5. Tangki CPI
(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)
Water Disposal Tank. Air yang telah terpisahkan dari minyak di tangki
CPI akan di masukkan ke water disposal tank yang berfungsi untuk menyimpan
air yang berasal dari hasil produksi dan siap untuk di buang kembali ke formasi
melalui disposal well. Rata-rata laju air yamg diinjeksikan ke water disposal well
adalah sekitar 2000 bbl/day.
Central Processing Station (CPS)
Central Processing Station (CPS) adalah station atau tempat berkumpulnya
minyak yang berasal dari Gemah Station dan sumur-sumur produksi yang berada
di NorthGeragaifield dan Makmur field. Minyak dari Gemah Station dialirkan
melalui Pipeline sepanjang 34.8 km. Fluida yang dikumpulkan di station ini
nantinya akan diproses dan dipisahkan antara minyak, gas, dan air. Station ini
merupakan station utama untuk pemisahan dan pengolahan minyak yang berada
di wilayah PT. PetroChina International Jabung Ltd.
Sumur-sumur produksi North Geragai. Fluida yang berasal dari sumur-
sumur produksi yang berada di wilayah North Geragai Field akan langsung
dikirimkan menuju CPS menggunakan flowline dari setiap sumur dan akan di
satukan di manifold yang berada di CPS, dimana manifold tersebut ada dua jenis
yaitu manifold group dan manifold test, yang dari manifold group fluida di satuin
melalui header yang akan di alirkan menuju inlet separator dan masuk ke first
stage separator, dan untuk yang masuk ke manifold test akan dialirkan menuju
separator test untuk dilakukan pengujian kandungan fluida dari suatu sumur
guna didapatkan data-data mengenai kondisi fluida sumur tersebut.

18
Berikut adalah sumur-sumur produksi wilayah North geragai Field yang
mengalir ke CPS: NG-6, 7, 7D, 14, 15, 22, 26, 27, 28, 31, 34, 36, 39, 39D, 40,
dan 40D. Untuk di wilayah North Betara Field ini juga di temui sumur Gas
Injection yaitu yang terletak pada sumur NG-02. Untuk metode produksi yang
diterapkan pada sumur-sumur di North Geragai Field ini yaitu natural flow dan
Gas lift, namun kebanyakan sudah menggunakan metode Gas Lift.
Sumur-sumur produksi Makmur. Fluida yang berasal dari sumur-
sumur produksi yang berada di wilayah Makmur Field akan dialirkan menuju
Central Processing System (CPS) namun terlebih dahulu akan di masukan ke Slug
Catcher sebelum masuk ke Inlet Separator, hal ini dikarenakan minyak yang
berasal dari wilayah MakmurField mengandung pasir pengotor maka harus di
pisahkan di slug catcher karena jika tidak dipisahkan pasir tersebut akan
menyebabkan problem-problem produksi.
Berikut adalah sumur-sumur produksi wilayah Makmur Field yang
mengalir ke CPS : Terdiri dari MK-06, 16, 18, 18D, 24, 25, 26, 26D, 27, 27D, 28,
29, dan 29D. Untuk di wilayah Makmur Field ini juga di temui sumur
WaterInjection yaitu yang terletak pada sumur MK-03, 08, 10 Long String, 10 Short
String, dan 21. Untuk metode produksi yang diterapkan pada sumur-sumur di
Makmur Field ini yaitu natural flow dan Gas lift, namun kebanyakan sudah
menggunakan metode Gas Lift.
Gemah Station. Minyak dari Gemah Station yang telah dipisahkan dari
gas dan air di alirkan menuju Central Processing System (CPS) dengan
menggunakan Flowline sepanjang 34.8 KM yang kemudian langsung di
masukkan ke Heater yang akan bergabung dengan minyak yang berasal dari
separator test dan dari 1st stage separator.

19
Gambar 6. Central Processing Station Flow Diagram
(Sumber: Petrochina International Jabung Ltd.)

Alur Proses Pemisahan Minyak


Slug Catcher. Fluida yang berasal dari wilayah Makmur Field akan
terlebih dahulu dialirkan ke slug catcher. Fungsi dari slug catcher adalah untuk
memisahkan padatan-padatan yang ikut terproduksi bersama fluida tersebut,
misalnya pasir. Hal ini dilakukan mengingat fluida dari Makmur field
mengandung banyak mengandung padatan seperti pasir.
First Stage Separator. Fluida yang berasal dari North Geragai field yang
dialirkan menuju manifold akan di masukkan ke inlet separator dan masuk ke
1ststage separator dengan karakteristik sebagai berikut : Separator 3 fasa,
separator dengan bentuk horizontal separator dan dengan setting working
pressure sebesar 150 psi.
Pada 1st Stage Separator fluida dipisahkan menjadi 3 fasa yaitu fasa gas,
minyak, dan air. Associated gas dari hasil separasi pertama akan masuk dan
dikompresi di 1st stage compressor yang nantinya akan di gunakan sebagian
untuk Gas Lift Injection dan sebagian untuk di kirim ke Hamilton Plant.
Sedangkan air akan masuk ke water skim tank. Sedangkan minyak akan masuk
kembali ke 2nd stage separation setelah melewati heater terlebih dahulu.

20
Heat Exchanger. Minyak yang terpisahkan di 1st stage separator
memasuki heat exchanger terlebih dahulu sebelum memasuki 2nd stage separator
dan bertemu dengan minyak yang berasal dari Gemah Station. Fungsi dari heat
exchanger ini adalah meningkatkan temperatur minyak untuk memecah emulsi
yang terbentuk antara minyak dan air.
Second Stage Separator. Minyak yang telah di panaskan di heat
exchanger kemudian masuk ke 2nd stage separator untuk dipisahkan menjadi 3
fasa yaitu minyak, gas, dan air. Berikut adalah karakteristik 2nd stage separator
: Separator 3 fasa, separator dengan bentuk horizontal separator dan dengan
setting working pressure sebesar 47 psi.
Pada 2nd Stage Separator fluida dipisahkan menjadi 3 fasa yaitu fasa gas,
minyak, dan air. Associated gas dari hasil separasi kedua akan masuk ke booster
compressor untuk meningkatkan tekanannya dari 45 psi menjadi 150 psi
sehingga sama dengan tekanan gas dari 1st stage compressor. Sedangkan minyak
hasil separasi kedua akan masuk ke gas boot untuk memisahkan gas yang masih
terikut oleh minyak. Sementara air hasil proses separasi akan di masukkan ke
water skim tank.
Gas Boot. Minyak hasil separasi kedua akan masuk ke gas boot. Fungsi
utama dari gas boot adalah memisahkan gas yang masih terikut pada minyak
sehingga tidak ada gas yang masuk ke dalam tank, pada gas boot terdapat sekat
(buffel) horizontal yang berfungsi untuk memisahkan gas yang masih terikut pada
minyak tersebut. Gas yang telah terlepas dari minyak akan mengalir menuju
Vapour Recovery Unit (VRU). Sedangkan untuk minyak akan ditampung pada Oil
Storage Tank.
Oil Storage Tank. Minyak yang sudah terbebaskan dari gas dan air akan
di alirkan menuju oil storage tank untuk ditampung sebelum dikirim menuju
Ocean Li Tanker. Central Processing Station (CPS) memiliki Oil Storage Tank
sebanyak 3 unit dengan kapasitas masing-masing 10.000 bbls, namun yang pada
aplikasinya hanya dua buah oil storage tank yang digunakan. Satu oil storage
tank berfungsi sebagai tangki penampung produksi semantara isi tangki lainnya
dipompakan menuju ke Ocean Li Tanker. Sedangkan oil storage tank yang ketiga
berstatus stand by. Di dalam Oil Storage Tank, selama dua jam akan dilakukan
settling agar air yang terikut pada minyak mengendap. Setelah itu air tersebut
akan di keluarkan dan diproses ulang di heat exchanger, sehinggakandungan air
yang tersisa dibawah 0.025%. Sedangkan untuk minyak yang sudah memenuhi
syarat akan langsung dikirim melalui pipeline 10” sepanjang 57.97 KM menuju
Ocean Li Tanker.
Alur Proses Pemisahan Gas

21
First Stage Compressor. Gas yang berasal dari hasil pemisahan di LP 1st
stage Separator dan Test Separator yang mempunyai tekanan rata-rata sekitar
150 psi akan mengalir menuju ke 1st stage Compressor untuk dinaikkan
tekanannya menjadi 450 psi yang kemudian sebagian dikirim menuju ke
Hamilton Plant.
Booster Compressor. Gas hasil pemisahan dari 2ndstage Separator yang
mempunyai tekanan rata-rata sekitar 45 psi menuju ke Booster Compressor
terlebih dahulu untuk dinaikkan tekanannya menjadi 150 psi, yang kemudian
akan bergabung dengan gas yang berasal dari 1st stage Separator dan 2nd stage
separator. Dan kemudian gas tersebut akan bergabung bersama dan menuju ke
1st stage Compressor.
Vapour Recovery Unit (VRU). Flash gas yang berasal dari Gas Boot akan
menuju ke VRU (Vapor Recovery Unit) untuk menghilangkan Vapour yang masih
terkandung dalam gas kemudian untuk gas dinaikkan tekanannya menjadi 45
psi dan menuju ke Booster Compressor, yang nantinya akan bergabung dengan
gas yang berasal dari 2nd stage Separator, kemudian gas tersebut akan di alirkan
menuju 1st stage compressor. Dan untuk minyak akan dialirkan menuju Oil
Storage Tank
Second Stage Compressor. Gas yang telah dikirimkan ke HamiltonPlant
akan diproses dan dihasilkan NGL (Natural Gas Liquid) yang akan dikirim ke North
Geragai Fractination (NGF) untuk di proses selanjutnya, sedangkan residue gas
akan kembali menuju 2nd stage Compressor sebagai second suction untuk
dinaikan tekanannya menjadi 1100 psi. Sebagian second discharge dengan
tekanan sebesar 1100 psi akan digunakan sebagai Gas Lift Supply di sumur North
Geragai dan Makmur, sedangkan sebagian lainnya akan masuk sebagai third
suction di 3rd stage Compressor.
Third Stage Compressor. Gas discharge dari 2nd stage compressor akan
di alirkan menuju 3rd stage compressor untuk dinaikkan tekanannya menjadi
1450 psi yang selanjutnya akan dikirim ke Singapore dan ke PLN Batam jika ada
request.

Alur Proses Pemisahan Air


Production Water Skim Tank. Proses pengolahan air yang pertama
adalah menggunakan Production Water Skim Tank. Semua air yang berasal dari
pemisahan masing-masing Separator diantaranya First Stage Separator, Second
Stage Separator dan Test Separator, akan dialirkan ke Water Skim Tank dengan
kapasitas 10.000 barrel, Pada Production Water Skim Tank, air dipisahkan dari
minyak. Dimana air akan dipompakan menuju media filter sedangkan untuk
minyak di alirkan menuju heater.

22
Media Filter. Air yang telah dipisahkan dari minyak pada production
water skim tank akan dialirkan menuju media filter untuk dipisahkan dari minyak
dengan cara disaring. Didalam media filter terdapat penyaringan yang disebut
wallnut atau terbuat dari batok kelapa yang dihaluskan sehingga berbentuk
serbuk-serbuk yang sangat lembut dimana media tersebut digunakan untuk
menyaring kotoran dan minyak yang masih terikut pada air sehingga air tersebut
terpisahkan dari minyak dan kotoran-kotoran. Setelah melalui proses
penyaringan air tersebut akan masuk ke Injection water surge tank.
Injection Water Surge Tank. Air yang telah terpisahkan dari minyak
dan kotoran-kotoran akan dialirkan menuju injection water surge tank, lalu air
tersebut akan dinaikkan tekanannya dengan menggunakan Feed Pump dari 9 Psi
menjadi sekitar 70 Psi. Selanjutnya air akan dipompa oleh pompa reda, dimana
pompa ini bertujuan untuk menaikan tekanan air menjadi sekitar 1240 Psi untuk
dialirkan menuju Injection Well untuk keperluan pressure maintenance.

23
IV. PELAKSANAAN MAGANG

4.1 Topik Magang


Pada pelaksanaannya topik yang diangkat selama kegiatan magang
adalah Proses Pengangakatan Fluida Dengan Metode Gas Lift di Plan Central
Processeng System (CPS) PT. Petrochina International Jabung Ltd Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Untuk batasan dari masalah yang diangkat sebagai judul yakni dimulai
dari proses mengalirkan gas dari compressor station menuju sumur minyak
hingga kembali lagi ke compressor station di PT. Petrochina International Jabung
Ltd.

4.2 Hasil Pengamatan


Pada masa awal produksi, Blok Jabung dapat memproduksi minyak
hingga 26.000 bopd. Namun kini, produksi minyak terus menurun hingga
mencapai angka hanya sekitar 4300 bopd. Namun untungnya PT PetroChina
International Jabung Ltd. Menemukan terdapat sejumlah besar cadangan gas
yang kemudian diproduksi hingga saat ini. Besarnya produksi sales gas sendiri
kini mencapai 129 MMSCFD, selain itu diperoleh produk lain berupa propane,
butane, dan condensate.
Sebagian besar sumur di Blok Jabung masih memiliki tekanan dasar sumur
yang cukup tinggi sehingga fluida formasi mampu naik kepermukaan secara
natural. Namun untuk sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan
tekanan sehingga tidak dapat lagi mengalir secara natural, digunakan metode
pengangkatan buatan (artificial lift). Metode artificial lift yang digunakan di
sumur-sumur Blok Jabung salah satunya ialah gas lift.
Gas Lift adalah suatu usaha pengangkatan fluida sumur dengan cara
menginjeksikan gas bertekanan tinggi sebagai media pengangkat kedalam kolom
fluida melalui valve-valve yang dipasang pada tubin dengan kedalaman dan spasi
tertentu.
Gas Lift dapat menyebabkan fluida dapat terangkat dari dasar sumur ke
permukaan disebabkan : dorongan dari gas bertekanan tinggi yang diinjeksikan
melalui gas lift valve. Fluida dalam tubing (di atas operating valve) menjadi lebih
ringan, karena densitasnya lebih rendah, viskositas nya lebih rendah, dan
perbandingan antara gas dengan cairan (GLR) lebih besar dibandingkan dengan
fluida reservoir.

24
Gambar 7.Sketsa Gas Lift System

Pada dasarnya terdapat dua jenis gas lift yang biasa digunakan di oil
industry, yaitu :
Continous Flow Gas Lift. Continuous flow gas lift adalah suatu cara
injeksi gas bertekanan tinggi secara terus menerus (kontinyu) kedalam annulus
dan melalui valve (yang dipasang pada tubing) gas masuk kedalam tubing, setelah
gas diinjeksikan.
Gas yang diinjeksikan akan meningkatkan GLR fluida yang mengalir
menuju ke permukaan, menurunkan viskositas juga densitasnya. Akibatnya,
gradient tekanan alir (draw down) di dalam tubing menjadi lebih besar sehingga
laju aliran fluida juga meningkat.
Gas diinjeksikan terus menerus melalui operating valve sehingga metode
ini cocok untuk digunakan pada sumur dengan harga PI dan tekanan reservoir
yang masih cukup tinggi dengan batasan parameter reservoir sebagai berikut :
Digunakan pada sumur produksi yang mempunyai PI besar (> 0,5
B/D/psi). Tekanan static reservoir (Ps) tinggi (tinggi kolom fluida 70% dari
kedalaman sumur) dan GLR sampai dengan 2.000 scf/bbl.
Intermittent Flow Gas Lift. Untuk sumur dengan PI dan tekanan
reservoir yang sudah rendah, metode continuous gas lift sudah tidak lagi efektif
diterapkan karena fluida membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengisi
kolom sumur. Oleh karena itu, proses pengangkatan cairan pada intermittent flow
gas lift berbeda dengan continuous flow gas lift. Pada continuous flow gas lift,
kolom cairan dicampur dengan gas injeksi untuk mengurangi gradient tekanan

25
kolom cairan. Sedangkan pada intermittent flow gas lift, gas diinjeksikan dengan
tekanan tinggi (lebih besar dari tekanan kolom cairan), sehingga cairan terangkat
akibat pengembangan dan pendorongan gas injeksi. Intermitent gas lif
tmerupakan proses yang berulang dan dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu :
periode aliran masuk, periode pengangkatan, periode penurunan tekanan.
Batasan parameter reservoir untuk intermittent flow gas lift, diantaranya
yaitu : dapat digunakan pada sumur produksi dengan PI rendah (< 0.5 B/D/psi).
Tekanan statik reservoir (Ps) rendah (tinggi kolom fluida kurang dari 70%
kedalama nsumur). Effektif digunakan pada sumur produksi dengan GLR antara
2.000 – 5.000 scf/bbl.
Untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Jabung, PT PetroChina
International Jabung Ltd. Menerapkan metode Gas Lift pada beberapa oil well.
Metode gas lift inidipilih karena beberapa alasan, yaitu : Fluida reservoir-nya
mempunyai low specific gravity. Mempunyai pasokan gas yang memadai sebagai
gas injeksi dan dapat meningkatkan laju produksi.
Jenis gas lift yang diterapkan di sumur-sumur PT PetroChina
International Jabung Ltd., yaitu berupa Continous Flow Gas Lift dimana gas
bertekanan tinggi secara terus menerus (kontinyu) kedalam annulus dan melalui
valve (yang dipasang pada tubing) gas masuk kedalam tubing. Sumur-sumur
Production North and West Jabung yang menerapkan metode gas lift diantaranya
yaitu : Gemah Well. Makmur Wells, North Geragai Wells dan NEB Wells.
Kelebihan yang didapat dari penggunaan metode gas lift adalah: biaya
awal untuk peralatan down hole sangat murah. Pemasangan peralatan dapat
direncanakan untuk pengangkatan dari dekat dengan permukaan hingga
mendekati total kedalaman. Juga dapat direncanakan untuk pengangkatan dari
satu hingga beberapa ribu barrel per hari. Laju produksi dapat dikontrol dari
permukaan.
Sand Carry Over tidak berpengaruh terhadap peralatan gas lift. Tidak
dipengaruhi oleh kemiringan lubang. Peralatan yang bergerak tidak banyak
sehingga tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Biaya operasi murah. Sangat
ideal jika injeksi gas hanya sebagai suplemen dan gas formasi jumlah nya cukup.
Serta peralatan penting (gas compressor) dalam gas lift system di install di
permukaan sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan, peralatan ini juga
dapat dipilih dengan bahan bakar gas.
Meski begitu, terdapat beberapa batasan dalam penggunaan gas lift ini, di
antaranya adalah harus terdapat gas yang mencukupi. Sedangkan Nitrogen atau
gas lain umumnya cukup mahal dan jarang terdapat disekitar lokasi. Spasis
umur yang luas, akan mempengaruhi alokasi distribusi gas dan kehilangan

26
tekanan yang besar. Dan bila gas yang digunakan bersifat korosif akan
menambah biaya operasi.

27
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang dilakukan dalam 2 bulan ini penulis dapat
menyimpulkan
1. Terdapat 5 jenis produk yang dihasilkan dari proses produksi di Blok Jabung
yaitu, crude oil, sales gas, propane, butane, dan condensate.
2. Metode Artificial Lift yang digunakan pada lapangan PT. Petrochina
International Jabung Ltd. Gas Lift.
3. Metode Gas lift lebih menguntungkan daripada metode lainnya karena
memanfaatkan gas yang berlebih dilapangan Jabung.
4. Metode Gas lift baik digunakan ketika reservoirnya kecil.

5.2 Saran
Setiap mahasiswa yang kerja praktek diberi pembimbing yang tetap agar
mahasiswa mudah melakukan konsultasi mengenai kendala-kendala yang
dialami selama kerja praktek dan juga disediakan perpustakaan mini sebagai
tempat untuk menambah ilmu dan pengetahuan mahasiswa.

28
DAFTAR PUSTAKA

PetroChina International Jabung Ltd. “Filosofi Central Processing Station”. 2016


PetroChina. (2016). About PetroChinaInternational Ltd. Diakses dari:
html://www.petrochina.co.id/.
http://fatmapetroleum.blogspot.com/2011/07/gas-lift.html di akses pada tgl 20
desember 2018

PetroChina International Jabung Ltd. “Filosofi Gemah, NEB, & SWB Station”.
2016
http://lifting.migas.esdm.go.id/lifting/informasi/profilkkks/MDI2 di akses pada
tgl 20 desember 2018
http://www.petrochina.co.id/SitePages/Jabung%20Block.aspx.

29
LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT Petro China International Jabung ltd

30
LAMPIRAN 2. X Max Three Valve NEB#10

31
LAMPIRAN 3. Well Head Control Panel NEB #10

32
LAMPIRAN 4. Riser Separator NEB #75

33
LAMPIRAN 5 Flowline NEB #75

34
LAMPIRAN 6. NEB Wells PAD 10 Header dariOil Well

35
LAMPIRAN 7. Separator

36
LAMPIRAN 8. Gas Boot

37
LAMPIRAN 9. HP SEPARATOR

38
LAMPIRAN 10. HEATER TREATMENT

39
LAMPIRAN 11. CRUIDE OIL TANK

40

Anda mungkin juga menyukai