BAB II
utamanya pasokan listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, maka PT. Lestari
Banten Energi (PT. LBE) pada hari Selasa (19/02) melakukan Peresmian dan
Ground-Breaking Pembangunan PLTU Banten 1 x 660 MW(IPP).
PLTU Banten ini nantinya akan mensuplai energi listrik ke Sistem Jawa
Bali sebesar 4.380 GWh per tahun. Proyek Pembangunan PLTU yang berlokasi
di Desa Salira, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini
sebelumnya dilakukan melalui proses pelelangan umum dengan skema BOOT
(Build, Own, Operate & Transfer), dimana pembangkit ini nantinya akan menjadi
milik PLN setelah habis masa kontrak selama 25 tahun. Proyek ini akan dibangun
tanpa Jaminan Pemerintah (Government Guarantee) dan dijadwalkan Financing
Date akan tercapai dalam tempo 12 (dua belas) bulan setelah penandatanganan
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA).
Penandatanganan PPA sendiri telah dilakukan pada awal bulan Juli tahun
2012 oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Direktur Utama PT LBE,
Wandy Wanto. Proses pembangunan PLTU Banten diharapkan dapat segera
diselesaikan, karena dengan semakin cepatnya PLTU ini dapat dibangun dan
dioperasikan, maka tentunya pasokan listrik di sistem Jawa-Bali akan semakin
andal dan membantu PLN dalam menekan rasio penggunaan BBM.
PT Dahana selaku BUMN handak ini melakukan kontrak pekerjaan yang
meliputi pembersihan lahan, blasting, loading and hauling, land filling,dan
compacting untuk meratakan sebagian bukit di pinggir pantai tak jauh dari PLTU
Suralaya.
2.2
Data Proyek
2.2.1
Galian
Sumber
Timbunan
Jumlah lapisan
: 5 Lapis
: 40,4 cm
: 4.40 mdpl
Material
Sumber
: Dokumen Pribadi
2.2.2
Lokasi
Luas Area
: 78 Ha
Pemilik Proyek
Konsultan Perencana
Kontraktor
Pihak Ketiga
2.2.3
No. Kontrak
: No. PER/68/XI/2012
Sumber Dana
: Swasta
Nilai Kontrak
: Rp. 79.502.500.000
: 23 Oktober 2012
: 20 November 2012
Masa Pelaksanaan
Pelaksanaan
Jenis Kontrak
Sistem Pelelangan
10
Sumber
: Dokumen Kontraktor
2.2.4
11
Sumber
: Dokumen Kontraktor
Sumber
: Dokumentasi Pribadi
12
Sumber
: Dokumentasi Pribadi
2.3
perusahaan yang terlibat sesuai dengan fungsinya, untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan sebelumnya. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan koordinasi dari kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan dan dapat memperlihatkan adanya alur perintah. Dengan adanya
struktur organisasi tersebut, diharapkan terciptanya hubungan yang baik sehingga
dapat memberikan hasil pekerjaan yang efisien dan dapat selesai tepat waktu
dengan kualitas yang baik.
2.3.1
pihak organisasi yang terlibat langsung yang saling memiliki hubungan kerja
antara satu dengan yang lainnya.
13
2. Konsultan Perencana
3. EPC Kontraktor
4. Kontraktor
5. Pihak Ketiga
PT Lestari Banten
Energi
PT. Geocon
Rekacipta
Harbin Electric
International
PT. Dahana
(Persero)
Guangdong Electric
Design Institute
= Hubungan Kontraktual
= Hubungan Fungsional
Sumber
: Dokumen Pribadi
14
2.3.2
b.
c.
d.
b.
c.
15
Kewajiban
dan
tanggung
jawab
pemilik
proyek
dalam
proyek
16
2.3.2.2
Kontraktor
Kontraktor Utama
Dalam proyek Pembangunan PLTU Banten 1 x 660 MW
yang
17
Meminta
anggaran
untuk
pembanguna
proyek
yang
sedang
18
EPC Kontraktor
Dikarenakan pekerjaan EPC belum dimulai, maka untuk struktur
Pihak Ketiga
Sub-kontraktor
Dalam proyek Pembangunan PLTU Banten 1 x 660 MW
yang
dan
tanggung
jawab
sub-kontraktor
dalam
proyek
19
Menyediakan
tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
selama
proyek
20
yang
Tugas dan wewenang konsultan quality control dalam proyek ini adalah :
-
21
Gambar 11
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
2.1METODA GALIAN..................................................................................8
2.2 POTONGAN DESAIN TIMBUNAN..............................................................9
2.3 PETA LOKASI PROYEK.........................................................................10
2.4 PETA AREA PROYEK...........................................................................11
2.5 KONDISI LAPANGAN SAAT AWAL PKL.....................................................11
2.6 KONDISI LAPANGAN SAAT AWAL PKL.....................................................12
2.7 HUBUNGAN KERJA PADA PROYEK..........................................................13
2.8 STRUKTUR ORGANISASI PEMILIK PROYEK ( OWNER )................................14
2.9 STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR....................................................16
10 STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN KONTRAKTOR.....................................20
11....................................................................................................... 21
22