18
19
20
21
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.6 (a) Stacker Reclaimer pada PLTU Rembang (b) Posisi Stacking
(c) Posisi Reclaiming
6. Coal Yard
Coal yard merupakan area untuk penampungan batubara sementara
sebelum digunakan untuk pembakaran. Di coal yard ini batubara
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
22
23
24
25
26
pembakaran (secondary air) yang berasal dari force draft fan dan ditampung
sementara pada wind box. Setelah proses pembakaran diatas 30% atau memiliki
load 100MW, maka HSD akan dimatikan mulai dari layer paling atas (layer E).
Tiap proses pematian oil gun HSD tiap layer, dilakukan penyalaan burner
batubara secara bersamaan dari layer yang paling bawah (layer A). Pada proses
pembakaran tersebut burner diarahkan pada sudut tertentu sehingga dapat
membentuk bola api (fire ball).
27
2. Oil burner
Boiler PLTU Rembang dengan tipe pembakaran tangential corner
memiliki tiga layer oil burner dari 12 oil burner yang terpasang di system
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
28
burner (empat corner). Satu layer dipasang pada grup atas system burner
(layer D dan E) sedangkan dua lainnya pada grup bawah (layer A, B, dan
C). Saat Oil burner tidak beroperasi, burner ini berfungsi sebagai nozzle
secondary air. Oil burner merupakan peralatan mekanis yang sederhana
digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar minyak HSD. Oil burner
digunakan untuk start up boiler dan penyetabil pembakaran saat beban
rendah. Untuk penyalaan, digunakan high energy igniter, kemudian oil
burner menyalakan primary air pulverized coal nozzle. Total jumlah
penggunaan oil burner hanya sampai 30% BMCR (Boiler Maximum
Continuous Rate). Sistem insertdan retract oil burner digerakkan dengan
pneumatic actuator. Seluruh burner dapat digerakkan naik dan turun
dengan sudut 30.
Wind box
Wind box berfungsi untuk mendistribusikan udara pembakaran ke
masing-masing burner agar terjadi proses pembakaran yang sempurna.
Udara pembakaran tersebut berasal dari force draft fan. Tiap unit memiliki
dua wind box dimana masing-masing wind box mensuplai dua corner. Tiap
wind box menyuplai dua corner, wind box akan mengikuti tren alur FD fan
29
30
31
32
33
34
35
Desalination plant
Desalinationt plant adalah suatu tempat yang digunakan untuk
pengolahan air laut menjadi air tawar. Pada PLTU 1 Jawa Tengah
menggunakan proses multi effect distillation (MED) dan terdapat dua unit.
Masing-masing plant terdiri dari limaseparate evaporatorstage, duafinal
condenser, vaccum system, chemical dosing system (antiscale, antifoam,
acid/ caustic untuk cleaning system), dan peralatan untuk unit pemanas.
Air laut yang akan digunakan di MED plant harus ditreatment terlebih
dahulu di seawater treatment plant untuk menghilangkan padatan dan
kotoran. Air laut yang sudah dibersihkan kemudian ditransfer ke MED
plant dengan seawater pump. Di MED plant, air laut didistribusikan ke
dua unit desalination yang terdiri dari beberapa tingkat dan masingmasing akan diuapkan. Dengan proses penguapan, garam-garam yang
terlarut akan tertinggal sehingga uap yang timbul bebas dari garam. Uap
air laut akan terkondensasikan di heat exchanger menjadi raw water yang
selanjutnya disimpan dalam raw water tank dan didistribusikan ke WTP
atau untuk kebutuhan lain di pembangkit listrik. Air laut dengan kadar
garam tinggi kemudian dibuang ke laut. Media pemanas (steam) yang
digunakan adalah medium pressure steam yang berasal dari auxiliary
boiler (pada saat start up) dan dari turbin (pada saat normal operasi). Pada
saat proses penguapan (evaporation) air laut, beberapa solids atau padatan
akan tertinggal pada permukaan heat exchanger, dan dapat dihilangkan
dengan proses acid cleaning.
36
37
Gambar 3.29 Demin plant atau water treatment plant PLTU Rembang.
4. Cool condensate storage tank dan Hotwell
Cool condensater storage tank merupakan tempat pencampuran
dari air hasil kondensasi dan mark up water yang berupa air dari water
treatment plant (air demin). Sedangkan hotwell adalah tempat
penampungan sementara dari air kondensasi.
38
39
(a)
(b)
40
(c)
Gambar 3.32 Deaerator (a) bagian bawah (b) bagian atas (c) skema deaerator
PLTU Rembang.
7. Low Pressure Heater (LPH) dan High Pressure Heater (HPH)
Low Pessure Heater (LPH) adalah pemanas awal air pengisi
sebelum masuk ke deaerator. Media pemanasannya adalah uap yang
diambil dari low pressureturbine (LP turbine). Di PLTU Rembang
menggunakan 4 low pressure heater yaitu LPH 8, LPH 7,LPH 6, LPH 5.
Sedangkan untuk high pressureheater adalah alat pemanas kedua air
pengisi boiler dari deaerator setelah LP heater . Prinsip kerja HPH sama
dengan LPH, yang membedakan adalah tekanan kerja yang digunakan.
Pada LPH uap yang digunakan berasal dari ekstraksi uap low pressure
turbine, sedangkan pada HPH uap yang digunakan berasal dari ekstraksi
uap high pressure turbine dan intermediet pressure turbine. Pada PLTU
Rembang terdapat tiga buah HPH dan disusun secara seri berdasarkan
aliran air untuk mengisi boiler.
41
(a)
(b)
Gambar 3.33 (a) High pressure heater (b) Low pressure heater PLTU
Rembang.
8. Boiler
Boiler adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air pengisi
sehingga terjadi perubahan fasa, dari fasa cair menjadi uap basah. Uap
basah yang dihasilkan akan mengalami pemanasan lanjut menjadi fasa
super heated (uap kering) dengan komponen boiler yang dinamakan
super heater. Fasa super heated tersebut yang digunakan untuk memutar
turbin. Jenis boiler yang digunakan pada PLTU Rembang berjenis water
in tube (air dalam pipa) dan memiliki 9 lantai, dengan kapasitas uap yang
dihasilkan maksimal 1025 ton/jam pada tiap unit Boiler PLTU Rembang
memiliki
beberapa
komponen
yaitu
economizer,
steam
drum,
42
high pressure turbine dan uap keluaran high pressure turbine dipanaskan
kembali oleh reheater, dan menuju intermediet pressure turbine dan low
termperatur turbine.
Beban
300 MW
Main Steam Flow
837,7 ton/jam
Main Steam Pressure
16,1 MPa
Main Steam Temperature 539 oC
Reheat Pressure
3,4 MPa
Reheat Temperature
538,2 oC
Feed Water Temperature
280 oC
Coal Rate Max
170 ton/jam (B-MRC)
Burner system
20 Corner Burners
Boiler Efficiency
82,27 %
Tabel 3.1 Spesifikasi boiler
9. Turbin
Turbin merupakan salah satu komponen utama dalam siklus
pembangkitan. Turbin berfungsi sebagai konversi energi termal pada uap
menjadi energi kinetik (gerak). Turbin memiliki cara kerja dengan
merubah energi termal uap menjadi kinetik dengan melewatkan uap
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
43
media
pendingin,
sehingga
setelah
digunakan
untuk
44
mendinginkan uap air laut akan dibuang langsung ke laut. Air hasil
pendinginan uap akan dimasukkan kembali kedalam boiler (stream
drum).
(a)
(b)
45
Gambar 3.38 (a) Boiler Feed Pump Tipe Turbin (b) Boiler Feed Pump Tipe
Motor PLTU Rembang.
3.1.4.
Kelistrikan
Dalam PLTU Rembang, komponen untuk membangkitkan energi listrik
adalah generator. Setelah listrik keluar pada generator sebesar 20 KV akan
dinaikkan tegangannya menjadi 150 KV oleh trafo dan disalurkan ke gardu induk
Pati dan gardu induk Rembang.
3.1.4.1 Generator
Generator merupakan mesin konversi energi elektro mekanik yang berfungsi
untuk mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran poros menjadi energi
listrik.
Konstruksi Generator
Komponen utama generator terdiri dari :
a. Bagian yang tetap disebut stator.
b. Bagian yang bergerak disebut rotor.
a. Stator
Stator pada umumnya merupakan tempat ggl dibangkitkan dan tempat
arus beban mengalir bila generator berbeban. Stator generator untuk pusatpusat pembangkit listrik umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Rangka Stator ( Stator Frame ).
Rangka stator dibuat menyerupai tabung silinder yang bagian
dalamnya diperkuat dengan rusuk-rusuk berupa lempengan-lempengan
cincin baja yang dilas. Disekeliling bagian dalam rangka silinder ini
kemudian dipasang baja-baja bulat yang juga dilas sehingga menyerupai
bentuk sangkar.
2. Inti stator ( stator core ).
Inti stator terbuat dari segmen-segmen dimana tiap segmen tersebut
terdiri dari laminasi lembaran plat baja silikon yang memiliki sifat
kemagnitan sangat baik (permeabilitasnya tinggi).
3. Kumparan stator (stator winding ).
Kumparan stator terbuat dari lempeng-lempeng
tembaga
46
47
48
49
BB
T
Dimana, BB adalah berat batubara pada belt coal feeder (Ton) dan, T
adalah waktu (Jam).
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
50
Besar kecilnya nilai coal flow dipengaruhi oleh kecepatan motor driver.
Sedangkan kecepatan motor driver diatur diruang control sesuai dengan
daya yang dihasilkan. Semakin besar daya yang dihasilkan, semakin cepat
gerak motor driver. Begitu juga sebaliknya, bila semakin kecil daya yang
dihasilkan, maka semakin lambat gerak motor driver.
(a)
(b)
Gambar 3.43 (a) Skema Belt Feeder (b) Coal Feeder pada PLTU Rembang.
3. Pulverizer atau Mill
Pulverizer atau mill berfungsi untuk menggiling bongkahan
batubara menjadi serbuk halus, sehingga lebih mudah bercampur dengan
udara pembakaran dan mempercepat proses pembakaran. Tujuan
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
51
52
53
54
pulverizer,
karena
bila
temperature
terlalu
tinggi
dapat
55
Udara yang melewati pulverizer harus mencukupi, hal ini diperlukan untuk
menjaga ratio berat udara minimum dengan batubara, ratio tersebut adalah
1,5 dibanding 1 pada full rated millcapacity. Bila aliran udara tidak cukup,
maka akan terjadi tumpahan pulverizer. Tetapi bila kelebihan udara dapat
menghasilkan pengoperasian pulverizer yang sangat kasar. Finenes yang
sesuai dari pulverizer juga diperlukan. Finenes adalah tingkat kehalusan
batubara. Batubara yang sudah dihaluskan pulverizer akan diayak dengan
lubang-lubang ayakan yang disebut mesh. Jenis pulverizer yang ada di
PLTU Rembang menggunakan tipe ayakan 200 mesh, artinya setiap lebar
1 inchi terdapat 200 lubang. Jadi kira-kira lebar perlubang = 1 inchi / 200
= 0,127 mm.
5. Komponen Pulverizer
(a)
56
(b)
Gambar 3.48 (a) Skema Pulverizer (b) Pulverizer pada PLTU Rembang
a. Bowl atau bull ring
Adalah berbentuk seperti piring besar dengan gerakannya berputar
sebagai dasar untuk menggiling batubara bersama grinding roll yang
berada diatasnya yang ikut berputar.
b. Grinding roll
Adalah berbentuk roda besar yang terbuat dari logamyang
berfungsi untuk menggerus atau menggiling batubara diatas bowl dan
berputar mengikuti putaran bowl. Gape antara grinding roll dan bowl
ring sekitar 3-5 mm
c. Motor driver
Berfungsi untuk memutar bowl melalui gigi redusi dari planetary
gear box.
57
g. Vane Wheel
Untuk pemerataan distribusi udara dari millside melalui mill dan
terus ke atas menuju classifier, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pembagian batubara.
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
58
h. Classifier
Letaknya pada bagian atas pulverizer yang berfungsi untuk
memisahkan antara batubara halus dan kasar yaitu dengan cara
batubara halus langsung naik ke outlet dan menuju ruang bakar,
sedangkan batubara kasar akan jatuh kembali ke mill untuk ikut
tergiling lagi.
i. Gate Discharge Valve
Berfungsi untuk mengisolasi atau membatasi pada waktu
pulverizer tidak beroperasi, dengan maksud agar jangan sampai ada
gas panas dari ruang bakar yang masuk kedalam pulverizer/ mill.
j. Coal pipe Orifices
Dipasang diatas discharge pulverizer pada pipa batubara dari
pulverizer yang menuju furnace. Fungsinya untuk menyamakan aliran
campuran batubara dan udara dari pulverizer ke ruang bakar,
mengingat panjang pipa yang menuju keempat sudut furnace
panjangnya tidak sama demikian pula banyaknya belokan juga berbeda
satu sama lain.
Waktu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
1-2
3-4
5-6
7-8
Kegiatan
PROSES PERUBAHAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR DI PLTU REMBANG
59
Perkenalan
siklus
perusahaan &
Briving oleh
HRD
kemudian
penempatan
dilapangan
Melakukan
observasi &
Pengambilan
data
dilapanagan
Pengambilan
data,
pembuatan
laporan
60