Anda di halaman 1dari 10

PT Bukit Energi Servis Terpadu

PLTU Peltar 2x8MW Tarahan


Bandar Lampung

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Screw Coal Feeder Boiler PLTU Peltar 2 x 8 MW

ScrewCoal feeder merupakan komponen yang penting di dalam sebuah

pembangkit yang berfungsi untuk menyuplai bahan baku batu bara yang di transfer

dari coal bunker dan di teruskan kedalam furnace. Didalam poros coal feeder

terdapat daun screew berguna untuk mendorong batu bara agar dapat masuk ke

dalam furnace.

Di PLTU Peltar 2x8MW terdapat 2 unit boiler yang memiliki 3 unit screw coal

feeder pada tiap unit boilernya, 3 unit screw coal feeder ini running secara

bersamaan namun speed motor yang diberikan untuk ke 3 unit cooal feeder tersebut

tidak semuanya sama.

Gambar 4.1. Coal Feeder PLTU Peltar 2x8MW

Laporan On The Job Training 13


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

Coal bunker
Gate
valve

Screw 1

Screw 2
Furnace
Expansion
joint

Gambar 4.2. Skema Alur Screw Coal Feeder To Furnace PLTU Peltar 2x8MW

4.1.1. Komponen Screew Coal Feeder

Untuk menujang kinerja dari screew coal feeder ada beberapa komponen yang

mendukung kinerja screew coal feeder tersebut. Komponen screew coal feeder

PLTU Peltar 2x8 MW antara lain sebagai berikut :

1. Casing

Casing merupakan rumah tempat jatuhnya batubara ke dalam daun screew

coal feeder sebelum batu bara di transfer menggunakan daun screew coal

feeder.

Laporan On The Job Training 14


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

Gambar 4.3. Casing Coal Feeder Bagian Atas

2. Poros

Poros merupakan penggerak daun screew feeder. Poroscoal feeder

terhubung langsung dengan gear box motor coal feeder.

Gambar 4.4. Poros Coal Feeder

Laporan On The Job Training 15


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

3. Daun Screew Feeder

Daun screew feeder digunakan untuk menjatuhkan batu bara yang berada di

dalam bunker menuju ke dalam furnance. Daun screew feeder ini

dihubungkan langsung dengan poroscoal feeder, jadi apabila poros berputar

maka secara bersamaan daun screew feeder juga ikut berputar menjatuhkan

batu bara.

Gambar 4.5. Daun Screew Coal Feeder

4. Gate Valve

Gate valve berfungsi untuk membuka atau menutup jalur keluar masuk batu

bara dari coal bunker menuju ke dalam coal feeder.

Laporan On The Job Training 16


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

Gambar 4.6. Gate Valve

5. Motor Screew Coal Feeder

Motor coal feeder merupakan penggerak utama dalam coal feeder berfungsi

sebagai pemutar screew coal feeder agar screew coal feeder dapat

menjatuhkan batu bara ke dalam furnace.

Gambar 4.7. Motor Coal Feeder

Laporan On The Job Training 17


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

6. Gear Box

Gear box berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu

bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan

sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran.

GEARBOX

Gambar 4.8. Gear Box

4.2. Permasalahan yang Sering Timbul pada ScrewCoal Feeder

Ada beberapa masalah yang sering timbul didalam Screwcoal feeder, masalah

tersebut dapat menghambat dari kinerja boiler karena bila coal feeder bermasalah

suplay batu bara kedalam furnace menjadi terhambat.

Permasalah yang sering terjadi di dalam screew coal feeder :

1. Sering Terjadi Kebuntuan.

Kebuntuan didalam screew coal feeder disebabkan karena pengaruh dari

kelembaban pada batu bara yang berlebihan. Kelembaban tersebut menyebabkan

batu bara menjadi basah dan sulit untuk didorong oleh daun screew coal feeder.

2. Temperatur Motor Panas.

Laporan On The Job Training 18


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

Panasnya temperatur motor pada coal feeder disebabkan karena putaran dari

daun screew yang terlalu berat sehingga motor coal feeder dipaksa untuk tetap

memutar daun screew. Bila hal ini terus di paksa maka motor coal feeder akan

terjadi trip sehingga motor coal feeder harus dimatikan.

3. Daun Screew Bengkok.

Terjadik arena penumpukan batu bara karena basah yang mengkibatkan beratnya

daun screw untuk mendorong batu bara dan terjadinya bengkoknya daun screw,

dan sering terjadi masuknya material yang bukan batu bara seperti besi yang ikut

masuk di dalam screw feeder dan menimbulkan bengkoknya daun screw .

4. Poros Screew Unbalance.

Poros dapat tidak balancing karena saat mendorong batu bara yang basah/lembab

secara paksa akan mengakibatkan tidak balancing

5. Ketebalan Daun Screew terkikis

Permasalahan yang di timbulkan tidak hanya screw bengkok, tetapi ada indikasi

untuk pengkikisan ketebalan daun screw yang akan semakin menipis karena

selalu bergesekan antara daun screw dengan batu bara.

Dampak kerusakan screew coal feeder ,antara lain:

1. Menghambat proses transfer batu bara ke furnace.

Laporan On The Job Training 19


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

2. Temperature Bad pada furnace tidak merata.

4.3 Alternatif Penggantian Screew Coal Feeder

Dilakukannya penggantian tipe screew coal feeder menjadi belt conveyor menjadi

salah satu alternatif yang saat ini dapat di lakukan. Dengan melakukan penggantian

ini untuk menjawab permasalahan yang di timbulkan oleh screew coal feeder dan

akan mengurangi cost pemeliharaan yang sering terjadi pada screew coal feeder

dan kehandalan unit akan terjaga. Apabila tidak di lakukan penggantian dari screew

coal feeder menjadi belt conveyor masalah yang di hadapi akan tetap sama dan cost

pemeliharaan tidak akan bisa di efisiensi sebanyak mungkin.

Gate
valve

Belt
Expans
Conv
ion Furnace
join

Gambar 4.9. Screw coal feeder upgrade to belt feeder conveyor

Laporan On The Job Training 20


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

Gambar 4.10. Belt Conveyor

Penggantian dari screew coal feeder menjadi belt conveyor akan memberikan

keuntungan dan menjaga kehandalan unit pembangkit. Dari segi cost untuk

penggantian screew coal feeder menjadi belt conveyor dengan desain

engineering yang telah di buat dan di bandingkan dengan pembelian melalui

web site :www.mixindia.net/weighing-feeding-equipment.html, desain

sendiri lebih menguntungkan. Di bawah ini perbandingan harga desain

engineering dan dari www.mixindia.net/weighing-feeding-equipment.html.

Laporan On The Job Training 21


PT Bukit Energi Servis Terpadu
PLTU Peltar 2x8MW Tarahan
Bandar Lampung

1. Design engineering

Harga 1 belt Conveyor full set dengan weight scale

=Rp. 151.984.000/Per unit

2. Harga 1 belt conveyor full set plus weight scale berkisarRs 3.5 Lakh/juta

(sumber:www.mixindia.net/weighing-feeding-equipment.html.)

= 3.500.000 x 210.37

= Rp. 736.295.000/ 1 unit

Note:
1 Rs = Rp. 210.37

Belum termasuk PPN dan ongkos kirim dari India ke Indonesia.

Dengan perbandingan biaya di atas apabila PT. Best dapat membuat sendiri

dengan man power yang di miliki akan membuat cost efisiensi yang sangat

besar. Tidak hanya di segi man power untuk material yang di miliki akan dapat

digunakan secara efisiensi sebanyak mungkin.

Laporan On The Job Training 22

Anda mungkin juga menyukai