Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat perkembangan ilmu dan teknologi telah


berkembang pesat seperti saat ini, sangat banyak industri yang
menggunakan kompresor sebagai salah satu peralatan
penunjang kegiatan produksinya. Dalam kehidupan sehari-hari
pun pemakaian kompresor sudah sangat banyak, seperti yang
terlihat di pinggir jalan raya, dengan adanya tempat-tempat
pengisian angin ban kendaraan bermotor.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya,
maka akan ada dua jenis kompresor yang masing-masing
metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor
dengan metode krja positif displacement dan yang kedua adalah
kompresor dengan metode kerja dynamic.
Pada Prosesnya, Kompresor sering mengalami masalah
terutama overheating. Oleh sebab itu, perlu adanya pemahaman
tentang overheating dan juga cara untuk mencegahnya agar usia
(life time) kompresor lebih lama.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kompresor?


2. Ada berapa macam kompresor?
3. Bagaimana prinsip kerja pengkompresian?
4. Bagaimana prinsip kerja screw air compressor?
5. Apa itu overheating pada screw air compresor?
6. Cara mencegah overheating pada screw air
compressor?
1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kompresor


2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam kompresor
3. Mahasiswa dapat mengerti prinsip kerja kompresor
4. Mahasiswa dapat mengerti overheating pada screw air
compressor
5. Mahasiswa dapat mengerti cara mengatasi overheating pada
screw air compressor
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR

Kompresor adalah pesawat/ mesin yang


berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan
tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan
fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke suatu
keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Udara atau
fluida gas yang diisap kompresor biasanya adalah
udara/ fluida gas dari atmosfir walaupun banyak pula
yang menghisap udara/ fluida gas spesifik dan
bertekanan lebih tinggi dari atmosfir (kompresor
berfungsi sebagai penguat atau booster). Kompresor
ada pula yang mengisap udara/ fluida gas yang
bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir
yang biasa disebut pompa vakum.
2.2 JENIS – JENIS KOMPRESOR

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua


bagian, yaitu Positive Displacement compressor dan Dynamic
compressor (Turbo). Positive Displacement compressor, terdiri
atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor
(turbo) terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap
dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
2.2.1 KOMPRESOR POSITIVE DISPLACEMENT
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/
rotary.
A. KOMPRESOR RECIPROCATING

Kompresor Torak kerja tunggal

Pada kompresor ini satu kali putaran poros kompresor


menghasilkan satu kali udara bertekanan.
Kompresor Torak kerja ganda

Pada kompresor ini tekanan dihasilkan pada kedua sisi


compressor, tekanan dihasilkan silih berganti antara kedua sisinya
dalam satu putaran poros kompresor. Kompresor yang kedua
bertindak sebagai booster kompresor pertama.
Kompresor Diafragma

Diapraghm kompresor juga dikenal dengan nama


membrane compressor. Kompresor ini merupakan varian
konvesional dari reciprocating compressor. Kompresor ini
mlakukan kompresi udara dengan menggunakan membrane
yang bergerak berputar, untuk manrik udara masuk ke
daerah kompresi dan memberinya tekanan untuk
selanjutnya disimpan pada bagian tabung penyimpan.
B. KOMPRESOR PUTAR/ROTARY

Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat


dengan piston dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas
denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan
umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan kompresor reciprocating
Jenis dari kompresor putar adalah:

Kompresor lobe (roots blower)

Udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata


Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan
untuk memampatkan udara yang masuk.
Kompresor Helical Screw

Kompresor sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk


sekrup yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung
dan yang satu permukaannya cekung. Pasangan rotor ini berputar
dalam arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi.

Kompresor Liquid Ring

Ketika impeller berputar, gaya sentrifugal menyebabkan


berkumpulnya liquid menjauhi impeller dan terbentuk lubang pada
bagian chasing yang dekat dengan ujung impeller. Inlet diletakkan
pada bagian lubang yang terbentuk akibat gaya sentrifugal dan outlet
pada bagian tengah impeller
Kompresor Sliding Vane

Kompresor jenis ini terbagi dua, yaitu jenis lembab dan


jenis kering. Dimana terdiri dari sebuah silinder, sebuah slot rotor
dan beberapa bilah ”vanes” yang dipasang pada slot rotor. Bilah
”vane” bebas untuk menyisip kedalam dan keluar (slide in and out)
pada slot karena terdapat jarak diantara rotor dan dinding silinder

Kompresor Scroll

Elemen scroll compresor terdiri dari sepasang spiral yang


ditempatkan dalam rumah kompresor, dimana spiral digerakkan
oleh sebuah motor.
2.2.2 KOMPRESOR DYNAMIC

Kompresor Dinamik terbagi atas 2 tipe yaitu : Kompresor


Sentrifugal dan Kompresor Axial.
A. KOMPRESOR SENTRIFUGAL

Kompresor Sentrifugal mengahasilkan tekanan yang tinggi


melalui perputaran impeller dengan kecepatan tinggi, ekspansi
udara yang masuk menyebabkan pertambahan massa yang
nantinya menimbulakan gaya sentrifugal yang mementalkan udara
tersebut ke luar, ditambah dengan adanya pembesaran penampang
pada diffuser yang menyebabkan tekanan menjadi tinggi.
A. KOMPRESOR AXIAL

Pada kompresor axial, aliran udara parallel terhadap sumbu


putar. Kompresor ini tersusun atas beberapa tingkat impeller.
Beberapa tingkat tersebut disebut rotor yang dihubungkan dengan
poros sentral yang berputar dengan kecepatan tinggi. Dengan kata
lain, arah aliran udara yang masuk searah dengan udara yang
dimampatkan oleh kompresor.
2.3 PRINSIP PENGKOMPRESIAN FLUIDA GAS/UDARA
Pemampatan fluida gas dapat dijelaskan dengan hukum Pascal
yaitu tekanan yang dikenakan pada satu bagian fluida dalam wadah
tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.

Gambar Kompresi fluida

Perhatikan Gambar diatas, dimana fluida ditempatkan dalam silinder


dengan luas penampang A dan panjang langkahnya l dan dikompresi
dengan gaya F melalui sebuah piston, sehingga tekanan fluida di
dalam silinder adalah :
2. 3.1 PROSES KOMPRESI

A. KOMPRESI ISOTERMAL

Bila suatu gas dikompresikan , maka ini ada energi mekanik


yang diberikan dari luar pada gas. Energi ini diubah menjadi energi
panas sehingga temperature gas akan naik jika tekanan semakin
tinggi. Namun jika proses kompresi ini dibarengi dengan pendinginan
untuk mengeluarkan panas yang terjadi, temperature dapat dijaga
tetap. Kompresor secara ini disebut kompresor Isotermal (temperatur
tetap). Hubungan antara P dan V untuk T tetap dapat diperoleh dari
persamaan:
P1V1= P2V2= tetap
A. KOMPRESI ADIABATIK

Yaitu kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yang


keluar asuk dari gas. Dalam praktek proses adiabatic tidak pernah
terjadi secara sempurna karena isolasi didalam silinder tidak pernah
dapat sempurna pula
………(1)

Untuk k disebut indek adiabatic. Untuk kompresor torak kita


asumsikan eksponen adiabatiksebesar (k) = 1,4
A. KOMPRESI POLITROPIK

Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan


merupakan proses Isoterma, namun juga bukan proses adiabatik,
namun proses yang sesungguhnya ada diantara keduanyadan disebut
Kompresi Politropik. Hubungan antara P dan V pada politropik ini dapat
dirumuskan sebagai:
………(2)
BAB III PEMBAHASAN
3.1 PRINSIP KERJA SCREW AIR COMPRESSOR
Kompresor udara jenis ini menggunakan 2 Screw yang
berputar dalam ruang screw yang disebut Air End (3) .
Putaran 2 komponen screw ini akan menyebabkan hisapan
pada Intake Valve (2) dan menghasilkan udara bertekanan
pada lubang keluaran (discharge).

Udara bertekanan memasuki Separator Tank, yang berfungsi


memisahkan oli dan udara, sehingga udara bertekanan yang
dihasilkan tidak mengandung oli. Jika anda melihat dalam
Gambar diatas, prinsip kerja separator sederhana. Dibagian
tengah tabung terdapat separator foam, sejenis busa yang
akan melewatkan partikel udara, dan menangkap partikel oil
dan menjatuhkannya ke dasar Tabung (Blue Color). Udara
bebas oil tadi memiliki temperature cukup tinggi ( 80 – 90
0C), sehingga harus dilewatkan pada pendingin / air coller
(9), sebelum dikeluarkan melalui Air Discharge line (10) untuk
memasuki system eksternal.
Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung
separator bergeraka menuju air filter housing unit. Unit ini terdiri dari
Oil Filter (19) yang berfungsi memisahkan kotoran dan unit manifold,
yang berfungsi mengatur distribusi oil menuju dan dari Air Coller (9).
Ada beberapa type coller, yaitu Liquid coller dan air coller. Gambar
Flow proses diatas menggunakan model Air Coller, yaitu udara
dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan
Fan (13), melalui sirip-sirip coller unit, dan membawa panas oil ke
udara bebas melalui prinsip heat transfer. Mekanisme ini mirip
dengan prinsip kerja Condesor Udara pada system pendingin dan
Radiator mobil.
Oli yang sudah melewati Coller dan suhunya telah turun, masuk
kembali ke Oil Filter Housing Unit, untuk didistribusikan kembali ke
Air End atau Ruang Screw.

System yang tidak kalah vital yaitu pelumasan pada bearing screw.
Kebetulan dalam flow diagram tidak terlihat, Air Filter Housing Unit
juga mensuplay oil untuk melumasi bearing screw. System ini
memiliki pengaruh sangat besar terhadap kasus Over Heating atau
Over Themperature pada Screw Air Compressor.
Temperature System Compressor dideteksi dari Temperature
Oil. Dalam Separator Tank, dipasang sensor temperature /
Thermostat (20) yang akan membaca aktual temperature oil,
dan langsung mengirim data ini ke Electronic Processing
Unit. Temperature kerja normal berada di kisaran 85 – 95 0C.
Jika lebih dari 100 0C, system tetap berjalan dengan disertai
peringatan. Biasanya system disetting automatic off di
temperature 110 0C.
Yang dimaksud dengan overheating adalah suatu
keadaan dimana temperature kerja sistem sebuah
kompressor melebihi kapasitas atau batasan sebuah
temperature suatu kompressor yang biasanya melebihi
100º C.
Hal ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan dari
sistem kompressor tersebut karena dapat menyebabkan
hal-hal yang merusak atau mempengaruhi bagian lain di
dalam kompressor tersebut.
Istilah overheating atau sering disebut juga over
temperature merupakan suatu problema yang mungkin
terjadi pada sebuah screw air compressor. oleh sebab itu
sebuah pencegahan adalah solusi yang tepat untuk
mencegah terjadinya overheating pada screw air
compressor dan bagaimana cara mengatasi problema
overheating itu terjadi pada screw air compressor
A. MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT OVER HEATING

Sistem pelumasan pada Bearing Screw tidak maksimal, ini


akan menyebabkan kerusakan pada bearing. hal ini terjadi
karena pergantian oli yang kurang diperhatikan schedule
penggantiannya
Kerusakan Bearing akan berdampak pada putaran screw
yang tidak stabil dan tidak center. Benturan antar Screw
akan menyebabkan cacat screw. Ini menyebabkan efisiensi
tekanan angin yang dihasilkan menurun
Putaran screw yang tidak center berpotensi menimbulkan
gesekan pada dinding ruang screw, meskipun masalah
over heating sudah teratasi, masalah ini menyebabkan
efisiensi tekanan udara akan berkurang
Gesekan material komponen dalam ruang screw
menghasilkan serbuk besi yang akan terbawa oleh oil. Ini
akan menyumbat Filter Oil, jika tidak terdeteksi, volume oil
yang kembali masuk kedalam ruang screw dan system
pelumasan bearing akan berkurang
B. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEATING

 Sirkulasi udara yang kurang baik dalam ruang


kompresor
 Penggantian Oli Kompressor yang tidak sesuai
Schedule
 Kerusakan pada Separator Oli (Separator Oli
Jebol)
 Terhambatnya pembuangan panas pada Cooller
Unit kompressor.
 Kotoran yang menyumbat Filter Oil
 Tidak berfungsinya mekanisme Distribusi dalam Oil
Filter Housing Unit
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya
overheating:
Jangan hanya percaya dengan temperature display. Anda
wajib mengecek temperatur kerja kompresor dengan
menggunakan thermometer portable

Jika anda tidak memiliki alat yang saya maksud dalam poin 1.
Perhatikan tanda-tanda di area bearing di Screw Unit. Jika
cat terlihat mengelupas akibat panas, ini tanda-tanda bahwa
compresor bekerja pada suhu yang melebihi standard. Asal
diketahui pemilihan coating atau cat pada compressor atau
motor sudah disesuaikan pada suhu normal atau ambang
atas system. Jika melebihi, panas akan merusak cat.
Melakukan Pemeliharaan secara rutin
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor dapat


diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement
compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic
compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Proses kompresi gas pada kompresor dapat dilakukan menurut
tiga cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan
politropik.
Overheating pada kompresor sering terjadi, oleh sebab itu
perawatan dan pengecekan rutin kompresor sangatlah penting
dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor tersebut. Dan
tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor
cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu
bahwa oli berada pada level aman, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga
terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu
pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
4.1 SARAN

Dengan makalah ini penulis berharap agar mahasiswa


memahami tentang materi kompresor dan ketika mempunyai
kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari
kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan agar
kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai