Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pembangkitan Jawa – Bali (PJB) berawal dari restrukturisasi yang dilakukan PLN di Jawa – Bali tahun 1982, dengan melakukan pemisahan unit sesuai fungsinya, yaitu Unit PLN Distribusi, Unit PLN Pembangkitan, dan Unit PLN Penyaluran. Selanjutnya 3 Oktober 1995, PLN melakukan restrukturisasi khusus bidang pembangkitan dengan mendirikan dua anak perusahaan, yaitu PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali I dan PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali II. Dalam perkembangannya, PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali I berganti nama menjadi PT Indonesia Power (IP), sedangkan PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali II berganti nama menjadi PT Pembangkitan Jawa – Bali (PJB) sampai sekarang.PT.PJB berkantor pusat di Jln. Ketintang Baru 11 Surabaya. Sejarah Perusahaan
PLTU 1 Jawa Tengah di Kabupaten Rembang berkapasitas 2x315 MW.
Dibangun di Desa Leran dan Desa Trahan,Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang pada koordinat 110o – 111o30’ BT dan 6o30’ – 7o LS. Jarak PLTU dari Semarang sekitar 137 km ke arah timur dan menghadap ke Laut Jawa. PENUNJUKAN PT PJB UBJ O&M SEBAGAI ASSET OPERATOR Asset PLN yang diserahkan PJB untuk dioperasikan adalah 1. PLTU Indramayu 990 MW ( Coal ) 2. PLTU Rembang 630 MW ( Coal ) 3. PLTU Awar-awar 700 MW ( Coal ) Batasan Masalah
1. Pengambilan data hanya dilakukan pada unit ESP
(Electrostatic Precipitator) di PLTU Rembang. 2. Membahas tentang permasalahan pada kebocoran membrane/seal pada dome valve ESP (Electrostatic Precipitator) 3. Tidak membahas kerusakan pada komponen ESP (Electrostatic Precipitator) lainnya. Electrostatic Precipitator Presentase Kerusakan
Kerusakan ESP #20
Dome Valve ESP Komponen Dome Valve STUDI KASUS Kebocoran/Kerusakan Seal
Normal Seal Broken Seal
Metodologi Penyebab Kebocoran
1. Terkikis oleh fly ash saat dome bergerak
2. Lifetime pemakaian membrane/seal 3. Terkikis oleh fly ash yang berada di dalam line instrument air Dampak Kebocoran
Dome Bocor Dampak Kebocoran
Mengganggu Transport Fly Ash
Dampak Kebocoran Masuknya Fly Ash Pada Saluran Pressure Feedback Solusi Permasalahan Penggantian Membran/Seal Menggunakan Material Yang Lebih Baik Seal Lama Seal Rekomendasi NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber ) Stress Analysis
NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber )
Von Mises Stress
NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber )
Displacement
NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber )
Stress
NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber )
Strain
NBR ( Nitril Rubber ) FPM ( Fluorocarbon Rubber )
Hasil Simulasi Kesimpulan Berdasarkan dari spesifikasi material dan hasil simulasi antara material NBR (Nitril Rubber) dan material FPM (Fluorocarbon Rubber) dengan hasil simulasi sebagaimana berikut : NBR FPM Von Mises Stress 1.26994 Mpa 0.74382 Mpa Displacement 0.007090 mm 0.004089 mm Stress 0.961666 Mpa 0.563261 Mpa Strain 0.0003808 0.0002119 Maka, penggantian material membrane/seal dari NBR menjadi FPM sangatlah dianjurkan. Karena hasil simulasi menyatakan bahwa material FPM lebih baik dari material NBR. Dengan dilakukannya penggantian material tersebut, akan berdampak pada lifetime dari membrane/seal sehingga usia pakai akan lebih lama. Saran
1. Selain penggantian material, perawatan berkala/preventive
maintenance pada dome valve ESP sangatlah perlu dilakukan. Guna untuk memonitor fungsi kerja dari dome valve itu sendiri, sehingga kerusakan – kerusakan dapat diminimalisir
2. Pada proses penggantian membrane/seal terkadang terjadi
human error yang dikarenakan penggantian yang dilakukan tidak sesuai SOP, maka dari itu menyediakan persediaan membrane/seal juga diperlukan agar dome valve bisa segera dioperasikan. TERIMA KASIH