Anda di halaman 1dari 85

Turbin Hydro

1
Definisi:
Turbin hidrolik adalah sebuah alat mekanikal yang mengkonversi
energi potensial yang berhubungan dengan tingkat perbedaan
ketinggian air (head) menjadi usaha mekanikal yang berguna.

Kapasitas dari unit besar: melampaui 800 MW dengan efisiensi


η = 95%.

Dengan terjadinya eskalasi harga energi telah memungkinkan


banyak situs kecil secara ekonomis menjadi layak dan telah
mengexpansi pasar. Pengeluaran untuk perbaikan serta
penggantian sudu2 dengan yang modern, lebih efisien dan
kapasitas yang lebih tinggi dapat dibenarkan.
Alat2 komputasi modern telah sangat mempengaruhi juga desain
turbin.

2
Semua perbedaan ketinggian dimanfaatkan (dari danau Bodensee sampai ke
sungai Rhein, Jerman)

3
Instalasi daya hidro
Komponen2 terdiri dari:
1) intake (masukan)
2) penstock (pipa bertekanan tinggi)
3) guide vanes or distributors (sudu pengarah atau distributor)
4) turbine
5) draft tube (tabung sedot?) (optional)
6) trash racks (filter yang menghalangi kotoran masuk ke turbin)

Intake memerlukan bentuk transisi tertentu untuk menyesuaikan


saluran terusan ke sudu runner dan ia digabungkan juga dengan
sebuah pintu (gate) untuk menyetop aliran pada keadaan darurat
atau untuk perawatan.

4
Typical Hydropower Installation

5
Klasifikasi:
A) menurut tekanan
1) turbin reaksi (reaction turbine)
2) turbin impulsif (impulse turbine)

B) menurut arah aliran


3) mixed flow turbine: aliran masuk ke runner dengan komponen
radial dan juga axial
4) radial turbine: aliran masuk ke runner dengan komponen radial

dan tangensial
5) axial turbine: aliran masuk ke sudu dengan komponen axial
yang dapat disetel (atau sudu tetap)

Type dasar turbin hidrolik:


1) Kaplan atau turbin propel (axial flow)
2) Francis (mixed flow)
3) Pelton-wheel (roda Pelton)
6
Definisi:
- reaction turbine (Überdruckturbine): sewaktu air bergerak
melalui turbin dan dengan ini menyerahkan energinya, sehingga

tekanannya berubah. Turbin macam ini bentuknya harus tertutup

untuk menahan tekanan airnya atau runnernya harus terendam


(di bawah permukaan air) dalam aliran air.
Pressure drop (penurunan tekanan) dan penurunan
kecepatannya terjadi dalam kedua macam sudu yaitu yang tetap
(fixed) dan yang bergerak (dari masuk sampai keluar)

Reaction turbines digunakan untuk aplikasi head yang rendah


(<
30 m) dan medium (30 – 300 m).

Contoh: turbin Kaplan, Francis


7
- impulse turbine (Gleichdruckturbine): kecepatan dari sebuah jet
air dirubah dan jet tsb mendorong sudu turbin yang merubah arah
alirannya. Perubahan momentum sebagai akibatnya menyebabkan

sebuah gaya yang beraksi pada sudu turbin. Disebabkan runner


turbin berputar, maka gaya yang beraksi melalui sebuah jarak
(usaha) dan aliran air yang teralihkan ditinggalkan dengan energi
yang berkurang.
Sebuah impulse turbine merupakan turbin dengan tekanan fluida
yang mengalir di atas sudu rotornya konstan dan seluruh output
usaha disebabkan terjadinya perubahan energi kinetik dari fluida.
Sebelum memukul sudu turbin, tekanan air (potential energy)
dikonversi menjadi kinetic energy oleh sebuah nozzle yang
difokuskan atas turbin. Tidak terjadi perubahan tekanan pada sudu

dan turbin tidak memerlukan sebuah rumahan (housing) untuk


operasi. Turbin macam ini dipakai untuk aplikasi head yang
sangat tinggi (> 300 m).
Contoh: turbin Pelton 8
9
Water turbine runner

From left to right:


Pelton Wheel - Specific Speed 5.0 rpm
Francis Turbine - Specific Speed 30 rpm
Francis Turbine - Specific Speed 70 rpm
Kaplan Turbine - Specific Speed 113 rpm 10
1. Kaplan turbine: direction of flow is axial

11
Gambar berikut adalah sebuah turbin Kaplan dengan sumbu
vertikal, sebuah scroll case (lihat gambar Francis Inlet Scroll)
serta sebuah gerbang radial kecil (wicket gate) yang sama seperti
masukan aliran dari sebuah turbin Francis.

Aliran masuk secara radial ke dalam dan membelok ke kanan


sebelum masuk ke sudu runner dan adjustable wicket gates.

Variabel kontrol adalah sudut sudu yang berhubungan dengan


setting wicket gate untuk mencapai efisiensi keseluruhan yang
tertinggi untuk rentangan laju aliran yang luas.

12
13
Turbin Kaplan

14
15
16
Turbin Francis terdiri dari:
1) Casing keliling (spiral casing)
2) Pemandu atau sudu tetap (Guide or Stay Vanes)
3) Runner Blades
4) Draft tube adalah sebuah saluran yang menghubungkan exit
dari runner dengan peluncur ekor (tail race) untuk
mengeluarkan air. Fungsi utamanya untuk menurunkan
kerugian energi kinetik pada outlet.

Type dari turbin Francis: aliran ke arah masuk atau aliran ke arah
keluar (inward-flow or outward-flow).
Air di bawah tekanan yang besar sekali menyerahkan sebagian
energinya kepada runner disebabkan oleh pressure drop dan
bagian lainnya diextraksi oleh volute casing (rumah keong)
(pemulihan tekanan dengan kecepatan dan pusaran yang rendah
(low swirl)).
17
18
19
2) Turbin Francis: arah aliran adalah antara axial dan radial

20
21
22
Gambar potongan dengan guide vanes berwarna kuning pada posisi full flow (gmbr
kiri) dan pada posisi minimal flow (gmbr kanan)

23
24
25
Francis turbine

26
27
28
29
30
Pump storage plant (penyimpanan enegi dengan pompa)

31
32
Pump-storage installation in Vianden, Luxemburg

33
34
Beberapa desain modern memanfaatkan secara maximal keuntungan
dari runner dgn aliran axial. Ini termasuk type tabung (pipa), bohlam
(bulb), dan Straflo seperti diilustrasikan pada gambar berikut.
Aliran masuk dan keluar dari turbin dengan perubahan arah yang
minimal (axial).
Propeler tetap, semi-Kaplan, atau sudu yang fully adjustable dipakai
pada type pipa.
Generator dipasang pada bagian luar dan dijalankan oleh sebuah sumbu
yang membentang melalui alur aliran ke hulu atau ilir dari runner.
Turbin berbentuk bohlam (bulb turbine) awalnya dirancang sebagai
sebuah unit yang high-output, low-head.
Untuk unit besar, generator dipasang di dalam bohlam dan dijalankan
oleh sebuah variable-pitch propeller pada bagian ekor dari bohlam.
Generator dari turbin Pit dipasang di dalam sebuah kabin di atas
permukaan air, yang dapat meningkatkan akses ke generator untuk
perawatan.

35
36
Impulse turbines menggunakan satu atau lebih penyemprot air
(water jets) untuk menabrak sudu yang melengkung sebuah roda.
Aliran jet diarahkan ke dalam, ke samping dan ke luar, dengan
demikian menghasilkan gaya pada sudu yang mengakibatkan
sebuah momen puntir (torsi/torque) pada sumbu. Semua energi
kinetik yang meninggalkan runner hilang disebabkan perubahan
keadaan yang isobar.

Draft tube (Saugrohr):


pada umumnya sebuah draft tube (pipa sedot) tidak dipakai
karena runner beroperasi di bawah tekanan sekitar atmosfir dan
head yang direpresentasikan oleh ketinggian dari unit tsb di atas
underflow (Unterlauf) yang tak bisa dimanfaatkan. Percobaan
untuk mengoperasikan sebuah impulse turbine dengan draft tube
tidak begitu berhasil.

37
3) Pelton turbine: flow direction is tangential

38
Pelton turbine

39
40
Head sebagai fungsi dari aliran untuk bemacam type turbin
hidro

41
Head vs. daya untuk bermacam type turbin

42
Head vs bermacam putaran spesifik nq

43
Prinsip operasi:
Daya tersedia: P = η∙H∙g∙
= ρ∙ [kg/s]
η: efisiensi turbin [%]
ρ: densitas air [kg/m3]
g: gravitasi [m/s2]
H: net head [m] (perbedaan antara total head pada inlet dan
tailrace)
: laju aliran (flow rate) [m3/s]

44
Karakteristik Performansi
1) Reaction turbine: pressure drop terjadi pada alur runner yang
berputar, sehingga keseluruhan alur aliran dari inlet ke
discharge pada tailwater harus terisi secara penuh.
Draft tube digunakan supaya dapat menstabilkan aliran dan
meningkatkan efisiensi.
Pada putaran spesifik tinggi, persentase yang berarti dari
energi
total yang tersedia adalah dalam bentuk energi kinetik yang
meninggalkan runner. Untuk memulihkannya secara efisien,
draft tube harus didisain secara hati2.
Rentang kecepatan spesifik yang praktis untuk reaction turbine

lebih luas daripada untuk impulse wheels.


Guide vanes yang dapat putar dapat kontrol ketinggian serta
arah dari inlet flow. Tanpa kemampuan untuk merubah sudut
sudu, maka pada aliran parsial kebutuhan untuk shock-free entry
tak dapat dipenuhi secara keseluruhan disebabkan hubungan yang
tetap antara sudut sudu, kecepatan masuk dan kecepatan keliling.45
Performance Characteristics
1) Reaction turbine (reaksi turbin): penurunan tekanan pada bagian
perputaran dari sulur, sehingga bagian dari seluruh aliran yang berasal
dari inlet hingga keluar pada tailwater harus benar-benar terisi.
Draft tube digunakan dengan tujuan untuk menstabilkan aliran dan
menambah efisiensi.
Pada kecepatan spesifik yang lebih tinggi, sebagian besar persentase
dari total energi yang tersedia berada dalam bentuk energi kinetik yang
meninggalkan sulur (runner). Untuk memperoleh kembali secara
efisien, draft tube harus dirancang dengan baik.
Jarak praktis kecepatan spesifik dari reaksi turbin jauh lebih besar
daripada roda impuls (impulse wheels).
Poros baling-baling penuntun (pivoted guide vanes) berguna untuk
mengendalikan besar dan arah dari aliran inlet. Karena hubungan yang
konstan antara sudut bilah, kecepatan inlet, dan kecepatan periferal
untuk tempat masuk yang bebas guncangan, kebutuhan ini tidak bisa
dipenuhi seluruhnya pada aliran sebagian tanpa kemampuan untuk
merubah sudut bilah.
46
2) Impulse turbine:
Sebagian kecil dari head tersedia pada inlet mulut pipa
(nozzle) hilang karena gesekan nozzle dan gesekan bucket dan
sisanya tersedia untuk menggerakkan roda.
Aplikasi aktual dari head bergantung pada kecepatan head dari
aliran yang keluar dari turbin dan pengaturan di atas tailwater.
Untuk mencapai teori optimum, aliran keluar saat kecepatan nol.
Ini berarti bahwa, kecepatan periferal dari roda adalah satu
setengah dari kecepatan jet, namun dalam praktik, kekuatan
optimum terjadi saat koefiesien kecepatan ω11 < 1. Karena
efisiensi maksimum terjadi saat kecepatan konstan untuk H
konstan, Vj harus tetap konstan pada laju aliran yang berubah-
ubah. Maka, laju aliran diatur dengan nozzle yang dapat diubah
untuk mencapai efisiensi maksimum, yang di mana effisiensi ini
sedikit lebih rendah dari nilai teoritisnya yang berada di bawah
pengaturan daya parsial.
47
48
Ende vom 23.10.19

49
Regulasi kecepatan bergantung pada:
- variasi ukuran
- jenis mesin dan instalasi
- jenis dari beban listrik
- apakah pabrik terhubung dengan jaringan listrik

Kecepatan sebuah turbin harus dikontrol sampai nilai yang sesuai


dengan karakteristik dari generator dan frekuensi jaringan listrik.

Regulasi kecepatan tercapai dengan mengatur aliran.


Menggunakan flywheel untuk mengatur daya yang dibutuhkan:
- jika tidak ada beban yang dibutuhkan, daya akan diserap oleh
flywheel melalui akselerasi
- jika beban dibutuhkan, flywheel akan memberikan energy yang
tersimpan dengan perlambatan.
Karena tekanan yang berlebihan pada penstock, reaksi waktu
dari alat pengatur (governor) harus dipilih dengan hati-hati.
50
Aktuator hidrolik dari alat pengatur dibutuhkan untuk mengatasi
gaya hidrolik dan gesekan dan untuk mempertahankan gerbang
kecil (wicket gates) berposisi tetap di bawah beban yang tetap.

Cavitation (kavitasi)
Turbin hidrolik cenderung untuk:
- pitting (korosi pada turbin sampai terdapat lubang pada turbin)
- kehilangan/turunnya efisiensi
- operasi yang tidak stabil karena kavitasi

Pada head, kavitasi terjadi pada saat sulur (runner) berkecepatan


tinggi dan untuk menghindari hal tersebut, turbin reaksi (reaction
turbine) harus diatur lebih rendah, bahkan di bawah tailwater
daripada turbin berkecepatan rendah (low-speed turbine)..

51
Model testing
Bagian penting dari desain dan fasa perancangan dalam sebuah
pembuatan turbin.
Gambar berikut menunjukkan secara skematis sebuah fasilitas uji
turbin indipenden.
Kemajuan pada desain turbin juga melalui penggunaan analisis
numerik dari karakteristik aliran. Meskipun dengan kemajuan ini,
metode komputasi tetap membutuhkan penyesuaian dengan tes
modelnya.

Tes model dibutuhkan untuk:


1) menentukan kinerja dari berbagai segi kondisi operasi
2) melakukan eliminasi atau mitigasi dari permasalahan seperti
getaran, kavitasi, dorongan hidrolik, gelombang tekanan.

52
53
54
55
Numerical simulation (simulasi numerik)
Analisis dari turbin dan komponennya pada pabrik tenaga hidro
(hydropower facilities) bergantung pada model persamaan seperti
persamaan Euler dan model Reynolds average Navier-Stokes
(RANS). Persamaan model Euler sudah berhasil diaplikasikan
pada simulasi sulur turbin, tetapi, kehilangan energi dan efisiensi
tidak dapat dihitung.
Komponen-komponen yang perlu simulasi adalah:
1) spiral case
2) wicket gates (included stay vanes)
3) the runner
4) the draft tube
Sebuah perhitungan sederhana ditunjukkan pada Fig. 11.10, di
mana energi yang hilang dari alat adalah sebesar 2,62% dari net
energi yang tersedia.
57
Pumped-storage
desain dari sulur wajib untuk dapat bertindak seefeisien turbin dan pompa.
Karena efek viskus (viscous), optimasi sebuah sulur (runner) pada mode
turbin akan memiliki efisiensi yang rendah jika digunakan pada mode pompa.
Aliran pada mode pompa dapat menjadi tidak stabil dan lebih sulit untuk
dihitung. Gambar Figure 11.11 adalah sebuah contoh perhitungan aliran pada
mode pompa. Pemisahan sebuah aliran kecil pada jalur masuk dapat
diobservasi, hingga dengan metode ini, geometri bilah dapat dimodifikasi
untuk menambah kinerja atau performa.

Desain draft tube juga sebuah faktor penting untuk efisiensi dan stabilitas dari
operasi sebuah turbin. Aliran dalam draft tube hampir sama dengan aliran
difusi, yang di mana memproduksi aliran sekunder, peluruhan pusaran
(vortex) tiga-dimensi dan pusaran ladam (horseshoe vortices) yang sangat
berkontribusi pada kehilangan energi.
Fig. 11.12 menunjukkan distribusi tekanan pada dinding sebuah draft tube:
a) tanpa pemisah (divider), draft tube menjadi sebuah penyebar (diffuser)
sebuah sudut yang lebar dengan aliran yang tidak stabil dan distribusi tekanan
tidak merata
b) dinding pemisah (divider wall) menstabilkan aliran dan menurunkan energi
yang hilang oleh peluruhan pusaran (vortex shedding).
59
60
Tujuan percobaan di lapangan
- absolute efficiency: tes pengukuran untuk penerimaan atau kinerja
- relative efficiency: pengukuran untuk informasi operasi atau
pengaturan pada kinerja turbin
Metode pengukuran yang dipakai untuk menentukan laju aliran:
1) pressure-time technologies: mengurangi tekanan untuk
memperlambat sebuah fluida bermassa dalam sebuah penyaluran
pipa yang tertutup yang membutuhkan sebuah valve atau gate, lalu
mengukur piezometric head.
2) salt velocity method: mengukur waktu transit dengan
menginjeksikan sebuah larutan garam berupa awan yang
terkonsentrasi antara dua sensor.
Elektrode yang mengukur perubahan dari konduktivitas cairan
mendeteksi laju aliran awan garam yang melewati sebuah titik dan
waktu transit yang dibutuhkan.
Dye dilution: data yang dibutuhkan adalah konsentrasi awal dan
laju aliran injeksi dari tracer (pengusut) serta konsentrasi terukur
dari tracer yang tercampur seluruhnya pada daerah hilir.
3) Pitot tubes atau propeller type current meter digunakan untuk
mengukur kecepatan pada titik yang terintegrasi di atas
penampang aliran.
4) Thermodynamic method: yang diukur adalah perubahan
temperatur pada kondisi adiabatis, bukan laju aliran. Jika ada
pertambahan temperatur berarti energi internal fluida juga
bertambah.
5) acoustic meter: dengan membandingkan waktu kecepatan
akustik secara diagonal ke hulu dengan ke hilir di antara
pasangan transducer. Kecepatan suara diasumsikan konstan.
Semakin lama laju perjalanan ke hulu, maka akan semakin
cepat laju perjalanan ke hilir.
6) other methods: a) venturi meter and bendung (weir)
b) volumetrik (biasanya pada situs
penyimpanan pompa)
Index test dengan cara Winter-Kennedy taps:
laju aliran proporsional dengan akar kuadrat dari perbedaan
tekanan  ~ (Δp)1/2
Berguna untuk kalibrasi daya keluar relatif (relative power
output) vs. gate opening.
Optimasi variasi kombinasi dari gate opening dan pengaturan
bilah dalam unit Kaplan.
Berikut adalah beberapa foto mengenai proyek-proyek hydro
power plant kecil di daerah Sumatera Utara.

64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Mini-hydro-power Plant in Sumatera Utara

83
84
Ende vom 30.10.19

85

Anda mungkin juga menyukai