hs ≤ B - ST H
• Faktor kavitasi Thoma ini merupakan bilangan khas
yang diperoleh melalui pengujian model turbin.
Estimasi bilangan kavitasi Thoma dapat dihitung
menggunakan persamaan yang berkorelasi antara
kecepatan spesifik Ns = 123.78, yaitu:
ST = Ns 1,5 / 37210
= 0,037
Maka tinggi head suction, hs adalah:
hs ≤ 8.11
• Pada pelaksanaannya, direkomendasikan bilangan kavitasi
Thoma yang lebih kecil dari 0,037 untuk menjamin center-
line turbin tetap berada di atas muka air tailrace. Posisi
center line turbin direncanakan selalu di atas muka air
turbin, sehingga turbin tidak terendam. Ini sangat
membantu dalam kegiatan perawatan turbin.
• Karakteristik performansi dari turbin air umumnya
dikeluarkan oleh pabrikan turbin. Pada rentang operasi
pembangkitan, debit air tidak konstan sesuai dengan desain
awal karena ketersediaan air akan bervariasi sesuai dengan
musimnya, maka efisiensi turbin akan bervariasi akan tetapi
rentang efisiensi ini tidak akan terlalu lebar perbedaannya,
namun secara keseluruhan efisiensi turbin cukup baik pada
rentang variasi debit dan head yang direncanakan.
Draft Tube
• Draft tube pada turbin reaksi bertujuan untuk
memulihkan energi kinetik yang masih tersisa di dalam
air yang keluar runner. Sebagaimana energi ini sebanding
dengan kuadrat kecepatan , salah satu tujuan draft tube
adalah untuk mengurangi kecepatan keluaran turbin.
Sebuah draft tube yang efisien memiliki bagian kerucut
dengan sudut tidak terlalu besar, jika sudut terlalu besar
pemisahan aliran akan terjadi. Sudut optimum adalah 7º
tetapi untuk mengurangi panjang tabung rancangan, dan
karena alasan biaya, kadang-kadang sudut dipakai hingga
15º
• Draft tube dibuat dari konstruksi baja yang dilas.
Material yang digunakan menggunakan baja
mutu minimum St 37. Pengadaan draft tube
merupakan kesatuan unit dengan turbin yang
disuplai oleh pabrikan. Ujung draft tube pada
sisi tailrace harus dilengkapi oleh trashrack
pengaman untuk mencegah masuknya sampah,
batu dan benda asing yang tidak diperkenankan
masuk melalui sisi tailrace (pada saat terjadi
banjir atau naiknya permukaan air tailrace).
Konfigurasi Poros Turbin-Generator
• Penggunaan turbin Francis dalam skema pembangkitan
energi air mempunyai dua konfigurasi turbin generator, yaitu:
konfigurasi poros horizontal dan konfigurasi poros vertical.
Pemilihan penggunaan kedua konfigurasi tersebut ditinjau
dari daya pembangkitan generator (MW) dan tinggi jatuh.
• Secara umum turbin Francis dengan kapasitas sampai 6 MW
memiliki konfigurasi poros horizontal, sedangkan untuk
kapasitas di atas 6 MW memiliki konfigurasi poros vertical.
Jika kapasitasnya di sekitar 5 MW maka konfigurasinya dapat
berupa horizontal maupun vertical. Pertimbangan poros
vertical dan horizontal dijabarkan sebagai berikut :
Kriteria Poros Horisontal Poros Vertikal
Design
Kebutuhan Thrust bearing Memiliki dimensi yang lebih besar
Memiliki thrust bearing yang lebih kecil, dibandingkan poros horizontal, hal ini
hal ini disebabkan thrust bearing hanya dikarenakan selain menahan gaya aksial,
untuk menahan gaya aksial akibat thrust bearing digunakan untuk
momentum di bilah sudu turbin. menahan sebagian berat runner turbin
Umumnya umur bantalan di desain
untuk waktu operasi selama 100.000 jam
Harga Turbin Mempunyai harga yang ekonomis bila Harga turbin poros vertical lebih tinggi
dipasangkan dengan generator yang dibandingkan tipe poros horizontal, hal
banyak tersedia di pasaran (misal ini disebabkan sebagian berat generator
generator 8 poles atau 750 rpm), selain juga di topang oleh turbin. Pembuatan
itu desain turbin horizontal lebih spiral casing untuk turbin vertical cukup
sederhana. sulit, hal ini dikarenakan spiral casing
turbin vertical tertanam di pondasi
turbin.
Manufacturer Kapasitas turbin generator 6 MW merupakan kapasitas di batas antara poros
horizontal dan vertical, sehingga sebagian manufacturer turbin memproduksi
dalam jenis horizontal dan vertical. Jumlah manufacturer yang memproduksi jenis
poros horizontal berimbang dengan jumlah manufacturer yang memproduksi jenis
poros vertical.
Kriteria Poros Horisontal Poros Vertikal
Konstruksi
Volume pondasi Jenis poros horizontal dapat Besarnya volume pondasi turbin poros
menggunakan base plate/pondasi yang vertical disebabkan pondasi harus
terpisah antara turbin gan generator, menumpu berat turbin generator dalam
sehingga volume pondasi turbin dan satu kesatuan, sehingga beban pondasi
generator jenis turbin tipe ini tidak tertumpu pada luas area yang lebih kecil
besar. dibandingkan tipe horizontal
Volume galian Volume galian ditentukan dari dimensi Volume galian tipe poros vertical lebih
power house. Untuk turbin jenis sedikit dibandingkan dengan tipe
horizontal dengan lebar 10 m, panjang horizontal, hal ini disebabkan untuk
powerhouse berkisar 24-28 m. Panjang panjang bentang yang sama (10 m), maka
bentang 10 m didasarkan dengan panjang powerhouse berkisar 16-18 m.
spesifikasi bentang crane yang ada di
pasaran. Panjang power house jenis
horizontal lebih besar dibandingkan
dengan tipe vertical.
Lama Konstruksi Umumnya konstruksi dari powerhouse Lama perakitan (errection) untuk jenis
(pekerjaan sipil dan berkisar 8-9 bulan. Untuk jenis poros poros vertical sedikit lebih lama
errection) horizontal di PLTA Beh, prediksi lama dibandingkan dengan tipe poros
konstruksi power house adalah 9-10 horizontal, hal ini disebabkan saat
bulan yang disebabkan jenis power errection kendala setting turbin
house yang semi underground. generator lebih tinggi. Waktu konstruksi
sedikit lebih cepat, hal ini disebabkan
volume pekerjaan galian lebih sedikit
dibandingkan tipe horisontal.
Kriteria Poros Horisontal Poros Vertikal
Konstruksi
Tata letak Power House Untuk turbin jenis horizontal bangunan Jenis poros vertical di desain dua atau
power house dapat direncanakan satu tiga lantai, dimana pada lantai dasar
atau dua lantai, dimana lantai dasar adalah lantai turbin, lantai satu adalah
adalah lantai turbin dan lantai satu lantai generator dan lantai kedua adalah
adalah lantai ruang control dan exciter. lantai ruang control dan exciter. Desain
Perencanaan bangunan power house power house untuk dua lantai umumnya
satu lantai ruang control dan turbin lantai ruang control disatukan dengan
menjadi satu lantai dengan adanya lantai generator.
kenaikan lantai untuk ruang control
sedikit lebih tinggi dari lantai turbin.
Kriteria Poros Horisontal Poros Vertikal
Perawatan
Setting Alligment Pengaturan kelurusan poros turbin dan Cukup sulit untuk pengaturan kelurusan
generator sangat mudah, hal ini poros turbin generator, hal ini
dikarenakan turbin - generator tidak disebabkan sebagian turbin dan
tertanam pada pondasi dan turbin- generator tertanam di dalam pondasi.
generator mempunyai dudukan yang
terpisah yang umumnya dilengkapi
adjuster masing-masing.
Bongkar & Pasang Turbin dapat dibongkar secara terpisah Perbaikan turbin memerlukan
dengan generatornya, sehingga waktu pembongkaran generatornya, sehingga
downtime dalam perawatan cukup akan mempersulit dalam pelaksanaan
singkat. perawatan.
Inspeksi Mudah dilakukan karena bagian turbin Lebih sulit dibandingkan jenis poros
dan generator tidak tertanam dalam horizontal, hal ini disebabkan turbin
pondasi. generator sebagian tertanam dalam
pondasi.
Suku Cadang Cukup banyaknya manufacturer yang memproduksi baik jenis poros horizontal dan
vertical berdampak pengadaan suku cadang tidak akan membutuhkan waktu
pemesanan yang lama.
Kriteria Poros Horisontal Poros Vertikal
Operasional
Keahlian operator Keahlian operator baik dalam perawatan Diperlukan ketrampilan operator yang
dan pengoperasian tidak dituntut tinggi, lebih baik untuk melakukan perawatan
hal ini disebabkan sederhanya desain ataupun operasional.
turbin.
Crane
• Crane atau peralatan pengangkat merupakan persyaratan yang
harus ada pada gedung pembangkit (Power House). Peralatan
crane tersebut diperlukan pada saat dilakukan pemeliharaan dan
perbaikan turbin dan generator. Syarat utama dari crane tersebut
adalah memiliki kapasitas untuk mengangkat bagian atau
komponen terberat dari turbin dan generator.
• Komponen terberat pada PLTM atau PLTMH yang menentukan
kapasitas crane adalah berat rotor dari generator.
• Berat rotor tersebut ditentukan oleh kapasitas terpasang generator
(kVA) serta putaran generator. Semakin besar kapasitas terpasang
maka akan semakin berat generator tersebut. Sebaliknya jika
putarannya semakin cepat, maka berat generator akan berkurang.
Sesuai dengan persamaan :
W=10(𝑘𝑉𝐴/𝑛)^(5/7)
W = berat (ton)
kVA = kapasitas generator
n = kecepatan putar generator (rpm)
PERHITUNGAN DAN STUDI KASUS