Komponen utam sistem Penggerak mula (prime mover) pada PLTD adalah motor
bakar. PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Untuk
menyalakan listrik di daerah baru umumnya digunakan PLTD. Untuk melayani
beban PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan tidak ekonomis karena
unitnya menjadi banyak, mengingat Unit PLTD yang terbesar di pasaran sekitar
12,5 MW. Gambar 1 menggambarkan prinsip kerja mesin diesel. Secara
teoretis, mesin diesel 2-langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik
yang sama dibandingkan dengan mesin diesel 4-langkah, dapat menghasilkan
daya 2 kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada mesin diesel 2-langkah
terdapat 1 kali langkah tenaga untuk setiap 2 langkah atau setiap 1 putaran,
sedangkan pada mesin diesel 4-langkah, langkah tenaga terjadi langkah setiap
4 langkah atau setiap 2 putaran. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar
untuk daya yang di dapat pada mesin diesel 2 Langkah tidak tercapai (hanya
sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan karena proses pembilasan ruang bakar
silinder mesin diesel 2-langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4-langkah
sehingga proses pembakarannya tidak sesempurna seperti pada mesin diesel
4-langkah. Karena proses pembakaran ini, maka efisiensi mesin diesel 2
langkah tidak bisa sebaik efisiensi mesin diesel 4-langkah. Pemakaian bahan
bakarnya lebih boros. Mesin diesel 2-langkah lebih cocok digunakan pada
keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif
kereta api atau pada kapal laut. Mesin ini disebut sebagai mesin diesel 2-
langkah karena dalam setiap langkahnya terjadi satu kali langkah bertenaga
dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran.
a) Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air(yang terdiri dari energi potensial+tekanan+ kecepatan) yang tersedia
menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan
energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada
nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga
terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnyaroda turbin akan
berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran airyang
keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir
sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu
jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh turbin impuls
adalah turbin Pelton.
b) Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi kinetik. Sudu pada turbin reaksi mempunyai
profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama
melalui sudu. Runner turbin reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan
berada dalam rumah turbin.
Fungsi Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Prinsip Kerja Turbin Air
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin
Kekurangan
Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau
bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak. Turbin
pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi
penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada
bagian pengarah pancaran atau nosel.
2. Turbin Turgo
Turbin turgo Dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin
pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya
berbeda keuntungan kerugian juga sama
3. Turbin Crossflow
Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi (impulse
turbine). Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan
dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro
lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat
biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air
dengan bahan yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran
Turbin Cross-Flow lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.
4. Turbin Francis
Komponen utam sistem Penggerak mula (prime mover) pada PLTU adalah turbin
uap.
a. Turbin Uap
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk
pembangkit daya yang menggunakan uap (steam). Siklus Renkine nyata yang
digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus
renkine ideal asli yang sederhana. Oleh karena siklus Rankine merupakan
sikus uap cair maka paling baik digambarkan dengan diagram P-v dan T-s
dengan garis yang menunjukkan uap dan cair jenuh. Fluida kerjanya adalah air
(H2O).
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga
uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor,
pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja
dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap.
Q in
2 3
BOILER
Wp WT
1 4
konderser
Q out
2
4
1
s
Gambar 10. DiagramTemperatur (T) – Entropi (S)
Dalam kenyataan Siklus sistem Turbin Uap menyimpang dari Siklus Ideal
(Siklus Rankine ) antara lain karena faktor tersebut dibawah ini :
a) Kerugian dalam pipa atau saluran fluida kerja, misalnya kerugian gesekan
dan kerugian kalor ke atmosfer disekitarnya
b) Kerugian tekanan dalam ketel uap
c) Kerugian energi didalam turbin karena adanya gesekan pada fluida kerja
dan bagian-bagian dari turbin.
b. Prinsip Kerja Turbin Uap
Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah sebagai berikut :
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk
ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih
besar dari pada saat masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar
dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan
dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah
antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu
turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong
dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu
turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan
sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris
sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris
pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide
blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap
dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat
dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin
menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
c. Klasifikasi turbin uap
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang berbeda
berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut peoses
penurunan tekanan uap sebagai berikut:
Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerjanya
Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berrotor
satu atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu.
Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
- Turbin satu tahap.
- Turbin impuls gabungan.
- Turbin impuls gabungan kecepatan.
Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:
- Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya
terjadi pada sudu diam / nosel.
- Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan
Tekanan Rata.
Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari
baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi
dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris,
karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu tetap
walaupun arahnya lengkungnya berlawanan. Ciri-ciri turbin ini adalah :
- Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
- Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan
Bertingkat.
Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat penurunan Tekanan
Dalam Turbin
Turbin Tunggal ( Single Stage )
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya
kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya
besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga
turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan.
Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap
a) Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam
kompresor.
b) Turbin Tekanan Lawan.
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga masih
dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin lain.
c) Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses
pemanasan lain, misalnya proses industri.
Besarnya harga randemen dari turbin tergantung dari kepada sistem sudu-
sudu turbin. Pada turbin bertingkat deretan sudu ada dua atau lebih sehingga
dalam turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan, tegantung dari jenis
turbin ( aksi dan reaksi ) serta hasil-hasil fabrikasi.
Katup pengatur uap tekanan tinggi (HP Control Valve) mengatur jumlah uap
yang masuk ke nosel (pipa semprot), yang selanjutnya menggerakkan turbin
impuls satu tingkat. Energi uap yang masih tersisa kemudian menggerakkan
turbin reaksi yang terdiri atas 14 tingkat. Desain turbin ini memungkinkan
penggunaan uap tekanan rendah (LP steam) yang diijeksikan/induction untuk
membantu menggerakkan turbin reaksi tingkat ke 13 dan tingkat ke 14.
Pola operasi dengan uap tekanan rendah yang bertekanan konstan diatur oleh
LP control valve ( katup pengatur uap tekanan rendah ). Governor mengatur
aliran uap tekanan rendah dan daya keluaran turbin yang tidak saling
bergantung satu sama lainnya. Uap yang telah diekspansikan keluar melalui
pipa buangan berdiameter 70 inchi. Pipa buangan dari tiap turbin 905 - TG
1/2/3/4 bergabung pada satu pipa berdiameter 110 inchi yang selanjutnya
mengalirkan uap dan kondensat ke surface condensor (pendingin dengan
media udara). Sebelum air tersebut dikembalikan ke Boiler (ketel), air
kondensat digabungkan dengan air yang ada pada bak penampung dan
dipompakan ke Turbin 1 Tingkat yang berjumlah dua buah untuk menjaga
kekurangan kuantitas air ke Boiler. Air dikembalikan kembali ke boiler untuk
diubah menjadi uap kembali, jadi sistem yang digunakan adalah sistem
tertutup.
Rumah turbin terbagi dua dalam arah horizontal yang dipasangkan pada
dudukan Bantalan (Bearing Pendestal ). Pipa keluaran uap dan kondensat
dihubungkan dengan turbin memakai sambungan Flens dan arah aliran
kebawah. Poros turbin terbuat dari baja tempa yang kemudian dikerjakan
dengan proses permesinan. Sudu turbin terdiri dari sudu impuls dan sudu
reaksi. Bantalan Luncur ( Jounal Bearing ) penyangga poros terdiri dari dua
bahagian. Dudukan bagian depan juga merupakan Rumah Bantalan Aksial
(Trust Bearing) yang meredam gaya aksial. Kelonggaran yang tepat antara
sudu tetap dengan sudu gerak akan menghasilkan pemanfaatan energi yang
optimum.
Balancing Piston dipasang pada turbin untuk mengimbangi gaya aksial yang
ditimbulkan oleh sudu reaksi. Besarnya gaya aksial bergantung kepada beban
yang terjadi yang kelebihannya ditahan oleh bantalan aksial. Pada saat
bersamaan Balancing piston menyekat uap tekanan tinggi didaerah sudu
impuls. Diafragma memisahkan uap bertekanan tinggi dengan uap bertekanan
rendah. Turbin dikontrol oleh governor hidrolik.
Pompa pelumas utama dan Impeler dari governor diputar oleh turbin melalui
roda gigi. Governor adalah sebagai pengatur yang berfungsi untuk mengurangi
aliran uap ke turbin bila kecepatan putar melebihi yang diinginkan (Over
Speed).
Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle
(tahun 1930). Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk berbagai
keperluan seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri, pesawat
terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya
investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan
motor diesel untuk pusat tenaga listrik.
Kelebihan turbin gas
Efisien
Rasio kompresi tinggi ( 20:1 )
Simple
Relatif ringan bobotnya.
Kekurangan Turbin Gas
Desain kompleks
Mahal
Komponen-komponenUtama padaTurbin gas
- Kompresor Aksial
Yang dimaksud aliran axial adalah bahwa jalan aliran udara arahnya
paralel atau memanjang searah dengan shaft dari rotor .Kompresor aksial
terdiri dari beberapa tingkat (dapatmencapai30tingkat), masing-masing
tingkat terdiri dari satu baris sudu gerak pada rotor, dan satu baris sudu
tetap pada stator untuk memperoleh efisiensi yang tinggi diperlukan rasio
kompresi yang tinggi. Namun, karena dalam satut ingkathanya dapat
memberikan kenaikan tekanan yang kecil, maka kenaikan tekanan yang
diperoleh dalam satubaris sudu tidak besar. Dengan demikian untuk
memperoleh effisiensi yang tinggi diperlukan beberapa tingkat kompresor
aksial dalam seri. Komponen utama sebuah kompresor aksial adalah rotor
dengan sudu– sudu gerak dan stator dengan sudu–sudu tetap.
Penampang suduber bentuk airfoil. Biasanya sudu dipasangkan longgar
pada rotor untuk memberi ruang pemuaian saat sudah panas ketika
beroperasi [2 &3].
- Ruang Bakar
Ruang bakar sangat menentukan mutu gas pembakaran,bukan hanya dari
segi energi yang disediakan tetapi juga emisi gas buangnya.Untuk
menjamin hal tersebut maka ruang bakar turbin gas harus memenuhi
syarat-syarat berikut ini:
1) Efisiensi pembakaran yang tinggi, bahan bakar harus terbakar
sempurna sehingga semua energi kimia dapat dikonversi menjadi
energi panas.
2) Distribusi temperatur keluar ruang bakar yang sama.
3) Emisi polutan (CO, NoX, SoX) dan asap yang rendah
4) Harga yang murah dan mudah perawatannya. Maka konstruksi harus
sederhana serta dibuat dari material yang tidak mahal.
5) Tahan lama. Konstruksi dan material yang baik serta pendinginan yang
baik.
Ada beberapa jenis ruang bakar :
1. Tubular
Konstruksi yang tegar dan kuat
Aliran bahan bakar dan aliran udara mudah dipadukan.
Berat total material ringan
Mudah pemeriksaan dan penggantian.
Volume dan penampang frontal besar
2. Anular
Penampang frontal minimum
Penyalaan lebih mudah
Relatif tidak banyak membentuk asap
Pendinginan dan pembersihannya lebih mudah
Gambar 18. Gambar melintang titik nyala pada ruang bakar turbo anular
Tanpa adanya aliran udara tersebut maka ruang bakar akan menjadi bola
api yang besar yang bertemperatur kira-kira 3500 derajat Fahrenheit
(1927deg.C). Letak penyala pada kombuster ditetapkan berdasarkan
pengalaman dan pengujian, yaitu ditempat dimana campuran bahan
bakar–udara paling mudah terbakar tetapi juga dilindungi dari api yang
panas. Hal tersebut disebabkan karena fungsi penyala adalah menyalakan
campuran bahan bakar–udara sampai terjadi pembakaran yang tetap atau
stabil, setelah itu tidak bekerja atau dimatikan [2 &3].
- Turbin Aksial
Bagian turbin merubah panas dari pembakaran diruang bakar menjadi
tenaga putar mekanis. Sama seperti kompresor, bagian turbin juga terdiri
dari beberapa deret sudu-sudu yang berputar dan tidak berputar. Sudu-
sudu yang berputar tersebut disebut rotorblade dan sudu-sudu yangtidak
berputar pada turbin disebut nozzle. Karena proses aliran gas didalam
turbin adalah ekspansi, sudu turbin dapat dibuat dengan sudut belok lebih
besar dari pada sudu kompresor. Hal tersebut memungkinkan konversi
energi pertingkat yang lebih besar pula. Maka tidak mengherankan jika satu
tingkat turbin dapat menghasilkan daya untuk menggerakkan 12 atau lebih
tingkat kompresor dengan effisiensi yang cukup tinggi.Perlukiranya
disebutkan disini bahwa pada unit daya tinggi, turbin dibuat dengan
beberapa tingkat karena keterbatasan kemampuan satu tingkat turbin
untuk menyerap semua energi gas yang tersedia itu sekaligus secara
efisien [2 &3].
Bleed Valve
Terletak dikompresor dan sebelum diatas rumah ruang pembakardan
mempunyai saluran untuk membuang aliran udara kompresor dengan tidak
melewati ruang bakar dan bagian turbin. Berfungsi untuk mengurangi
tekanan balik atau back pressure pada kompresor dan juga mengurangi
beban yang diterima turbin. Sekitar 10-15% dari jumlah aliran udara pada
saat itu dibuang [4 &5].
Gambar 21. Potongan gambar Bleed valve
Turbin pada RRAVON adalah kombinasi dari cara impuls dan reaksi.
Pergerakan pertama dari rotor adalah dengan cara impuls, yaitu gas
membentur dan mendorong sudu rotor untuk mulai berputar, tetapi gas
yang berekspansi setelah melewati sudu akan bertambah kecepatannya
sehingga menghasilkan proses reaction yang menyebabkan perputaran
secara terus-menerus. Gas yang berekspansi tersebut kemudian memutar
rotor turbin, sehingga energinya berkurang menyebabkan turunnya
tekanan dan temperatur gas tersebut setelah berekspansi.
Difuser
Difuser adalah alat atau saluran yang berfungsi menaikkan tekanan fluida
dengan jalan menurunkan kecepatannya. Atau, difuser adalah alat yang
mengubah energi kinetik menjadi tekanan. Difuser tidak menghasilkan
atau memerlukan kerja mekanik.
Nozel
Nozel adalah alat atau saluran yang berfungsi menaikkan kecepatan fluida
dengan jalan menurunkan tekanannya. Atau, nozel adalah alat untuk
mengekspansikan fluida sehingga kecepatannya bertambah besar.
Sepertidifuser, nozzel tidak menghasilkan atau memerlukan kerja mekanik
; maka untuk nozzel W=0[3, 4,&5].
Turbin gas yang dipakai industri dapat dilihat pada gambar 34, cara kerjanya
sama dengan turbin gas pesawat terbang. Motor starter dinyalakan untuk
memutar kompresor, udara segar terhisap masuk dan dimampatkan.
Kemudian, udara mampat dengan temperatur dan tekanan yang cukup tinggi
(200oC, 6bar) mengalir masuk ruang bakar, bercampur dengan bahan bakar.
Campuran udara mampat bahan-bakar kemudian dinyalakan dan terjadi
proses pembakaran, temperatur gas pembakaran naik drastis. Gas
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada
motor bakar yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, langkah
hisap,kompresi, pembakaran,ekspansidan langkah buang, antara langkah
satu dan lainnya saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses
ekspansi turbin gas, terjadi perubahan energi dari energi panas menjadi energi
mekanik putaran poros turbin, sedangkan pada motor bakar pada langkah
ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi energi mekanik gerak
bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih halus tidak
banyak getaran.
Gambar 26. Perbandingan turbin gas dan mesin diesel
Turbin gas banyak digunakan untuk mesin propulsi atau jet, mesin automotiv,
tenaga pembangkit listrik [gambar 37], atau penggerak peralatan-peralatan
industri seperti penggerak kompresor atau pompa. Daya yang dihasil kan turbin
gas mulai dari 250000 HP untuk pembangkit listrik sampai 5HP pada turbo
charger pada mesin motor.
Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan ukuran yang
kecil bisa menghasilkan daya yang besar. Sebagai contoh pada gambar 37
adalah turbin gas yang biasa dipakai untuk penggerak generator listrik kecil.
Generator ini banyak dipakai untuk mengantisipasi beban puncak jaringan,
sehingga fungsinya bisa menggantikan kalau terjadi pemadaman listrik.
Gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, universitas, perusahaan dan
lainnya, banyak yang menggunakan generator jenis ini. Dibandingkan dengan
penggunaan generator penggerak diesel, dengan penggerak turbin gas
ukurannya menjadi lebih kecil, sehingga bisa menghemat tempat dan mudah
dipindahkan. Pesawat terbang memerlukan mesin dengan persyaratan yang
spesifik yaitu mesin dengan daya besar untuk daya dorong, tetapi ringan juga
dari segi ukuran harus kecil. Dengan alasan tersebut, penggunaan turbin gas
pada pesawat terbang menjadi pilihan yang tepat, dan tidak bisa digantikan
jenis mesin lain. Pada industri dan pembangkitan listrik turbin gas sangat
menguntungkan karena mesin mudah diinstal, operasinya tidak ruwet, dan
tidak memerlukan ruangan yang besar.
Dimana Cp kapasitasjenispadatekanankonstan
Dapat dilihat dari perumusan diatas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas,
Dengan alasan itu, banyak factor yang harus diperhatikan terutama untuk
mengoptimalkan kerja kompresor. Sebagai contoh, suhu masuk kompresor T1
tidak terlalu tinggi, dengan alasan pada suhu yang tinggi kerja kompresor
bekerja lebih berat. Dengan kerja kompresor lebih berat, daya yang diambil
dari daya turbin lebih banyak sehingga mengurangi bagian yang lainnya.
Sistem Pendingin
Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air
dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada
section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
Off base Water Cooling Unit
Lube Oil Cooler
Main Cooling Water Pump
Temperatur Regulation Valve
Auxilary Water Pump
Low Cooling Water Pressure Swich
Sering juga disebut sebagai pembangkitan listrik tenaga gas uap dengan
sistem open cycle. Hal ini dikarenakan pada prosesnya gas buangan yang
dihasilkan gas turbin setelah terjadi proses produksi listrik langsung dibuang
ke cerobong atau langsung di bypass melalui cerobong exhaust. Gas buangan
yang dibuang oleh gas turbin tersebut bersuhu 500oC.
Kemudian uap yang dihasilkan akan memutar turbin yang telah dikopel
terhadap generator singkron, pada PLTG itu sendiri disebut GTG (gas turbine
generator). Pada PLTGU tambak lorok Semarang mempunyai 3 GTG dari 6
unit yang dimiliki. Setelah itu generator akan membangkitkan listrik 11 kV dan
akan dinaikan teganganya oleh trafo menjadi 150 kV dan ditrasmisikan ke
jaringan.
Uap yang dihasilkan ketika terjadi open cycle adalah 500oC hal ini
mengindikasikan dari energi tersebut masih bisa dimanfaatkan, maka uap yang
dihasilkan turbin uap pada proses open cycle tersebut tidak langsung dibuang
melalui cerobong exhaust melainkan digunakan kembali dialirkan ke HRSG
(heat recovery steam generator) yang pada nantinya uap tersebut akan
memasak air sehingga uap yang dihasilkan melalui pemasakan air tersebut
akan memutar turbine yang telah dikopel dengan generator. Pada PLTGU itu
sendiri disebut STG (steam turbine generator). Pada PLTGU tambak lorok
mempunya 1 STG dari 6 unit yang dimiliki, sama seperti pada saat digunakan
open cycle energi listrik yang dihasilkan pada nantinya akan ditrasmisikan ke
jaringan. Namun dalam menambah keefisiensianya uap yang dihasilkan turbin
pada proses PLTGU akan diarahkan ke kondensator untuk diembunkan dan
nantinya akan menghasilkan air dengan kadar elektrolit yang rendah, lalu air
tersebut akan dialirkan ke daerator, di daerator air tersebut akan dihilangkan
kadar oksigenya atau gas-gas terlarut lainnya, karena oksigen dan gas-gas
terlarut lainya akan menimbulkan korosi pada pipa-pipa. Kemudian dari
daerator air kan di tampung feed water pump dan kemudian air tersebut akan
dialirkan ke pipa-pipa air HRSG kembali. Ini yang dinamakan proses close
cycle. Daya keluaran PLTGU tambak lorok Semarang pada tiap GTG dan STG
ialah 100 MW.
Secara garis besar komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai
berikut :
Cranking Motor
Crangking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai penggerak awal
saat turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun
compressor. Motor Crangking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari
jaringan tegangan tinggi 150 KV / 500 KV Jawa – Bali.
Air Filter
Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas
agar udara yang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang
bersih.
Compressor
Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih dahulu melalui
air filter. Compressor menghisap udara atmosfer dan menaikkan
tekanannya menjadi beberapa kali lipat ( sampai 8 kali ) tekanan semula.
Udara luar ini akan diubah menjadi udara atomizing untuk sebagian kecil
pembakaran dan sebagian besar sebagai pendingin turbin.
Combustion Chamber
Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai sebagai
tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing. Gas panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber
digunakan sebagai penggerak turbin gas.
Gas Turbine
Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi Gas
panas yang dihasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin
inilah yang akan diubah oleh generator untuk menghasilkan listrik.
Selector Valve
Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas
buangan dari turbin gas, apakah akan dibuang langsung ke udara ataukah
akan dialirkan menuju ke HRSG.
GTG
GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit listrik
dengan menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari turbin gas.
Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya 100 MW. PT.
Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 3 Gas
Turbine generator dengan kapasitas masing-masing adalah 100 MW.
Steam Turbine
Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan
menggunakan energi uap. Uap ini diperoleh dari penguapan air yang
berasal dari HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ).
STG
STG (Steam Turbine Generator) merupakan generator berfungsi sebagai
alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang
diperoleh dari turbin uap. Tenaga penggeraknya berasal dari uap kering
yang dihasilkan oleh HRSG dengan putaran 3000 RPM, berpendingin
hidrogen dan tegangan keluar 11,5 KV. Pada PLTGU, satu buah generator
ini menghasilkan daya kurang lebihnya sekitar 200 MW. PT. Indonesia
Power Unit Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 1 buah steam turbine
generator untuk bagian PLTGU-nya.
HRSG
HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ) UBP Semarang memiliki 2 blok
Combine Cycle Power Plant dengan kapasitas masing-masing 1x 500 MW.
Per bloknya terdiri dari 3 x 100 MW turbin gas dan 1 x 200 MW turbin uap
yang merupakan combine cycle dari sisa gas buang dari GTG.100 oC
tergantung dari load gas turbin dan ambien temperatur. HRSG ini didesain
untuk beroperasi pada turbin gas dengan pembakaran natural gas dan
destilate oil.± 514 oC (HSD) pada outlet flow gas ±Untuk masing-masing
HRSG akan membangkitkan uap sebesar 194,29 ton/jam total flow, pada
inlet flow gas.